NovelToon NovelToon
Mata Itu

Mata Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Anindia Andin

popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mata itu

03.20

klunting

"Walaikumsalam popy cantik"

"besok ke kampus pop, gitu aja sih pesanannya"

"sepertinya persiapan ospek deh pop"

pesan mutiara di pagi buta itu

klunting

"pop... kalo sudah selesai sholat subuh, tolong telp papa ya"

bersamaan pesan bunga masuk

popy membalas pesan itu satu persatu

"oke mut... sampai ketemu nanti ya"

Balas pesan ke mutiara

"oke bung... ada apa ya kok sepertinya penting"

Klunting

"ndak tau pop, hanya itu pesan papa tadi"

Balas bunga

"baiklah bung, nanti aku telp ya"

Popy dan bunga melanjutkan komunikasinya, hari ini popy tidak melaksanakan kewajiban seperti biasanya, karena kodrat wanitanya sedang datang

Sambil menunggu waktu subuh usai, popy membaca lagi chatnya dengan bayu, dia terkekeh sendiri.

Sudah lama popy tak bercanda seperti ini, biasanya mendengarkan cerita bunga dan candanya

"kangen juga sama rumah" ujar popy sendiri

04.45

tuttt... tutt... tuttt... nada tunggu terdengar nyaring di telinga popy

"assalamu'alaikum"

Suara Briton om aji menyapa popy

"Walaikumsalam om"

"bagaimana kabarmu pop, kuliahmu, apa semuanya lancar?" tanya setyo aji dari sebrang

"alhamdulillah baik om, popy sudah dapat kerja part time om, jadi guru les anak keponakan ibu kos di sini, alhamdulillah juga juga popy kemarin sudah foto almamater om, alhamdulillah lancar semua, berkat doa dari om dan juga ibuk" jawab popy

"alhamdulillah... om senang mendengarnya, om yakin kamu pasti bisa, oh ya, selain ingin tau kabar kamu, om mau tanya kapan kamu bisa pulang ke malang pop?"

"seminggu lagi popy kabari ya om, karena jadwal di kampus belum pasti kapan popy bisa pulang,

"tapi maaf om, sebenarnya ada apa om, popy sampai harus pulang"

"begitu ya?" timpal aji

"apa tidak bisa di bahas di telp saja om?"

"bisa sih pop, tapi bagaimana ya, om kurang enak bicaranya"

"sampaikan saja om, popy siap mendengarkan "

"begini, atasan om, namanya pak hendro, tempo hari berkunjung ke rumah, dulu juga pernah ke rumah dengan istri dan anak laki2 nya, mungkin kamu masih ingat"

Popy mencoba mengingat -ingat waktu yang aji sampaikan

"iya om, lantas?"

"sewaktu ke rmh tempo hari, pak hendro ingat sama kamu pop, dan menanyakan kabar kamu, trus pak hendro berniat mendekatkan anaknya dengan kamu pop"

Popy tertegun dengan apa yang aji sampaikan

"popy ingat2 lagi ya om, popy masih ingat pak hendro yang om maksud, tapi popy lupa wajah anak dari Pak hendro om"

"lantas bagaimana pop? apa kamu berkenan untuk mengenal lebih dekat anak pak hendro?"

"bagaimana ya om, jujur untuk saat ini popy masih fokus dengan kuliah popy, tapi berkenalan dan dekat sebagai teman ndak masalh om" ujar popy

"baiklah pop, nanti om sampaikan ke pak hendro ya, berkenalan saja dulu, jika bukan jodoh masih bisa menjadi teman" tukas aji

"iya om ndak masalah... menambah teman juga menambah saudara kan om"

"iya betul, jika nanti pak hendro meminta no handphonemu boleh kan pop?"

"iya om boleh"

"ya sudah kalau begitu popy, maaf ya kalo om sudah membuat kamu bingung"

"tidak ada yang perlu di maafkan om, maaf popy belum bisa pulang dalam waktu dekat ini ya om, salam buat ibuk, semoga ibuk selalu dalam perlindungan Allah"

"terimakasih ya, jaga dirimu baik2, Hati-hati di tempat orang ya" pesan aji

"iya om terimakasih, popy akan hati-hati dan menjaga diri popy baik2"

Assalamu'alaikum "

"Walaikumsalam"

Pembicaraan mereka berakhir, popy meletakkan gadgetnya dan menyandarkan tubuhnya ke dinding kamar

Popy berfikir masih adakah orng yang menerima dirinya dengan segala kekurangan itu, terlebih lagi dengan ketidak perawanannya itu.

Apakah ada yang siap menerima dirinya apa adanya?

Yang mencintainya tanpa syarat

"mama... bolehkah aku bertemu denganmu sekali saja" tiba2 popy tersadar bahwa dirinya mempunyai orng tua yang dia sendiri tak pernah tau wajah mereka

*****

Tiiinnnn.....

"nyebrang jalan tolah toleh buk" umpat pemotor yang hampir saja menabrak ibu2 yang hendak menyebrang jalan

"nyebrang bareng saya buk" ajak popy sembari menggandeng tangan ibu itu yang umurnya hampir paruh baya

"maturnuwun nak *(terimakasih nak)" ucap Ibu itu

Di sambut dengan senyum manis popy

****

"poppppp.... " dari kejauhan suara mutiara terdengar kecil seperti suara tikus kecepit yang memanggilnya.

Popy mencari dari mana suara itu berasal, mutiara melambaikan tangan dari kejauhan, turun dari ojek online pesanannya

Mereka berdua memasuki area kampus, mendengarkan pengumuman hari ini, apa saja yang harus di bawa dan atribut apa saja yang harus di pakai untuk ospek besok

"kita cari perlengkapannya yuk pop" ajak mutiara

"ayuk..." timpal popy

Dari kejauhan terlihat cowok yang tidak terlalu tinggi datang menghampiri mereka berdua

"halo popy, hallooo... " ucap pria itu sambil melambaikan tangan ke arah mutiara

"hallo" balas mutiara

"kak bayu ya" sapa popy

"iya, saya bayu" sembari menggulurkan tangganya untuk bersalaman dengan 2 gadis cantik itu dan di sambut dengan sangat lembut

"jangan panggil kak dunk, panggil mas aja"

"gimana sudah siap buat ploncoan besok?"

Mendengar kata ploncoan popy dan mutiara sudah ngeri, di apakan mereka besok ini

"siap gak siap harus siap kan mas bayu" timpal mutiara, dan setujui dengan anggukan kepala dari popy

"besok kakak angkatan mu itu ganasnya seribu kali lipat, kalo besok aku terlihat ganas juga tolong jangan marah sama aku ya" ucap bayu

"memang harus ganas seperti itu mas?" timpal popy

"iya... nanti kamu tau sendiri kalo sdh jadi mahasiswa kelas atas"

Mereka mengobrol sambil menyusuri koridor menuju kantin terdekat di kampus itu, di kampus sebesar itu tidak hanya ada 1 kantin, di sisi lain masih ada foodcourt dan kantin di sisi gedung lainnya.

Bayu mengajak berkeliling kampus, bayu berjalan di tengah 2 gadis cantik, seperti berjalan di apit oleh 2 bidadari

****

Sepulang dari kampus popy dan mutiara sepakat kepasar tradisional guna membeli apa saja keperluan untuk ospek besok, harus pasar tradisional karena bahan2 yang mereka cari sebagai besar ada di pasar tradisional

"pop, setelah ini kita makan yuk" ajak mutiara

"ok, kamu mau makan apa?" jawab popy

"bagaimana kalo bakso" ucap mutiara sambil menujuk bakso di seberang pasar

"oke"

Mereka berjalan menuju penjual bakso, tangan mereka sudah menenteng barang belanjaan mereka masing-masing

Setelah melahap bakso yang ada di depannya mereka mengobrol ringan

"pop sudah punya pacar belum?" tanya mutiara yang sontak membuat popy tersedak

"kok tiba2 tanya pacar mut" jawab popy sambil menyeruput tel botol teman bakso

"kalo ndak punya pacar, mau aku kenalin sama kakak ku pop, habis putus cinta ndak mau pacaran lagi, siapa tau mau pacaran lagi kalo sama kamu" terang mutiara

"sebenarnya ingin sekali punya pacar mut, aku wanita normal, tapi jujur aku takut melangkah lebih serius mut"

"pernah gagal? pernah di kecewakan? apa pernah ditinggal pas sayang2nya?" ledek mutiara dan di sambut tawa dari popy

"lebih parah dari itu mut, tak bisa aku ceritakan"

"hhhmmm berarti pernh pacaran dengan suami orang????" ucap mutiara tanpa dosa

"gila kamu mut... amit amit... amit amit... apa ada di wajahku ini tampang pelakor mut"

"hahaha... jangan marah, kan bercanda" ucap mutiara

Popy tersenyum simpul

"mau ya, aku kenalin ke mas Arga, dijamin ganteng pop, adiknya aja cantik seperti ini apa lagi kakaknya... coba bayangin"

"hahaha... memuji diri sendiri ya mut"

"jelas lah... kata ibu ku, aku cantik sendiri"

Suasana menjadi rame dengan candaan receh mereka

"aku pikir pikir dulu ya mut"

"kalo kenal sebagai teman ndak masalah kan, kalo cocok sama mas mu itu bonus kan" canda popy

"oke, nanti aku kasih no hpmu ke mas Arga ya put" mutiara meminta ijin "tapi sebentar... kalo kamu jadian sama mas Arga, trus nikah trus aku manggil kamu jadi mbak dunk pop"

"ya iya... awas kalo kamu nakal, tak jewer kamu" hayalan mereka berdua berubah jadi tawa lagi

setelah mereka membayar bakso yang sudh mereka habiskan, mereka kembali ke rumah mereka masing-masing

setelah popy mandi dan membersihkan dirinya, popy melihat notif pesan masuk di handphonenya

Ya... satu pesan dari nomer yang tak di kenal

1
Brock
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Killspree
Terinspirasi
Anindia Andin: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!