ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 12 ^^kedatangan Hashima sekeluarga^^
Selama di sekolah, Aqizah selalu memasang wajah nya datar, tidak bicara sama sekali dan hal itu membuat yang lain tidak berani mengajak nya berbicara bahkan Alva yang memberanikan diri untuk mengajak nya berbicara pun di cuek kin, namun Alva tidak marah melainkan memaklumi nya karna ia tau bahwa kekasih nya sedang bad mood.
Sepulang sekolah, seperti biasa Alva menjemput kekasih nya ke kelas nya. Dengan sabar Alva menunggu hingga kelas sang kekasih sepi, barulah Aqizah cs dan si kembar keluar dari kelas.
Aqizah menghampiri nya sambil menunduk lalu tiba tiba memeluk nya, meskipun ia heran ia tetap membalas pelukan sang kekasih dan ia bertanya pada si kembar dan kedua sahabat Aqizah melalui tatapan nya dan mereka hanya menggelengkan kepala nya sebagai jawaban nya.
"ada apa say? Apa ada yang mengganggumu?" tanya Alva dan di jawab gelengan kepala oleh Aqizah.
"maaf" ucap Aqizah sambil mendongak menatap Alva yang lebih tinggi dari nya serta topi nya ia naikkan sedikit hingga terlihat lah wajah nya.
"mengapa minta maaf hm?" tanya Alva sambil mencubit hidung Aqizah gemas karna wajah nya yang imut.
"karna udah cuek kin kamu"
"it's okey, aku ngerti kok. Sekarang pulang ya"
Mereka pun turun ke lantai dasar dan pergi ke parkiran, di sana tiga pasangan sedang menunggu mereka.
"neng, nanti sore mama papa mau ke mansion, apa kamu bisa pulang cepat nanti?" tanya Zenkai.
"neng usahakan ya bang" jawab Aqizah.
"kapan paling lambat?"
"sebelum makan malam"
"oke, abang tunggu"
Mereka pun pulang ke kediaman masing masing begitu juga dengan pasangan mereka yang juga sama sama menaiki motor sport.
Di sisi lain, Deon dan Agnes merasa kesal karna sejak tadi tidak bisa mendekati Aqizah karna Aqizah selalu di apit oleh si kembar, kedua abang nya dan Alva.
Deon tidak tau kalo Agnes juga mengincar Aqizah, yang ia tahu Agnes mengincar Alva bukan Aqizah namun ia tidak ingin bekerja sama untuk mendapatkan orang yang mereka suka, sedangkan Agnes berpikir untuk menyingkirkan Deon lebih dulu tapi ia akan memperingatkan nya terlebih dahulu agar tidak lagi mengejar Aqizah.
💐💐💐💐💐💐
Sesampai nya di mansion, Alva selalu mencari umma tercinta nya lebih dulu sebelum pergi ke kamar nya.
"assalamualaikum umma" salam Alva sambil memeluk umma nya dari belakang karna umma nya sedang buat kue.
"waalaikumsalam, kebiasaan dateng langsung peluk umma" ucap Maya.
"mumpung gak ada abah ma, kalo ada abah kan Al gak bisa peluk umma kayak gini"
"iya iya, udah sana gih siap siap, abah nyuruh kamu ke kantor"
"iya iya, tapi kasih kue nya ya"
"iya, ini umma buat karna abah juga minta jadi nanti sekalian nitip ke kamu ya"
"siap umma"
Alva pun pergi ke kamar nya dan berganti pakaian karna ia akan pergi ke kantor abah nya dan ia merupakan pewaris karna saudara nya tidak mau di jadikan penerus abah nya jadi ia nanti nya yang akan meneruskan perusahaan tersebut, sedangkan saudara nya meneruskan bisnis umma nya.
"ini kue nya punya abah sama kamu"
"jadi satu umma?"
"itu kan ada dua kotak bekal nak, di lihat baik baik dong"
"hehehe iya umma, kalo gitu Al berangkat dulu ya ma, assalamualaikum"
"waalaikumsalam, hati hati"
Alva pun berangkat ke perusahaan abah nya 'AZ company' nama nya. Di sana ia selalu memakai masker dan kacamata agar tidak di kenali orang.
Sesampai nya di perusahaan, ia memarkirkan motor nya tepat di samping motor sport milik abah nya lalu ia masuk melalui lobi dan menuju lift khusus ceo untuk pergi ke ruangan abah nya yang berada di lantai 25.
Namun saat hendak memasuki lift, ada seseorang yang mencegah nya yang membuat nya langsung menatap nya dingin.
"anda siapa kok main mau masuk ke lift, lift ini khusus untuk ceo, asisten dan sekretaris nya" terang nya.
"saya mau ketemu ceo" ucap Alva dingin.
"tuan ceo sedang sibuk, bagaimana kalo anda temani saya saja nanti saya bayar deh" tawar nya dengan gaya centil nya.
"ck, lo di sini mau kerja apa cuma cari kepuasan hah!!! Puasin noh anak lo biar anak lo gak ngincer pacar gue!!! Minggir!!!!" kesal Alva.
Wanita itu pun langsung menyingkir karna takut dan terkejut mendengar perkataan Alva tadi, sedangkan Alva pun langsung masuk lift dengan perasaan kesal.
Sesampai nya di depan ruangan Nizam, ia langsung masuk begitu saja dan duduk di sofa. Nizam yang melihat putra nya kesal pun hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepala nya lalu menghampiri putra nya itu.
"seneng banget ngeliat putra nya kesel" sinis Alva.
"habis nya abah gak pernah ngeliat kamu kesel kayak gini" ucap Nizam yang masih menyunggingkan senyum nya.
"abah kan tau kalo Al gak suka di goda apalagi sama wanita kayak tadi, gak ibu gak anak sama aja beda nya ibu nya suka sosis anak nya suka apem" gerutu Alva yang masih kesal.
"kamu beneran Al? Kamu tau dia siapa dan anak nya siapa?"
"tau bah, aku sudah cari tau semua nya tentang orang yang ganggu Al sama Aqiz. Tadi mama nya nama nya Luma dan anak nya nama nya Agnes"
"kamu harus hati hati ya nak sama mereka"
"kenapa abah mempekerjakan nya di sini? Ngotorin perusahaan nya aja"
"iya nanti abah keluarkan dia"
"sekarang abah, Al gak mau nanti di goda goda lagi sama tuh emak centil"
"iya iya, sebentar"
Nizam pun menelpon asisten nya yang bernama Azar untuk segera ke ruangan nya bersama Luma.
"kamu mau langsung kerja apa masih mau istirahat dulu?"
"langsung kerja aja sambil makan kue buatan umma"
"ya udah, jangan sampe kotor berkas berkas nya"
"iya iya"
Tak lama Azar datang bersama Luma yang kebingungan kenapa ia di panggil ceo, saat memasuki ruangan ceo ia terkejut melihat orang yang ia cegah dan goda tadi duduk di kursi ceo dan fokus pada pekerjaan nya tanpa terganggu dengan kehadiran nya di sana.
(bodoh, kenapa gue bisa gak tau kalo dia juga bos di sini, mampus gue) batin Luma.
Tanpa ada yang tau bahwa Alva tersenyum smirk apalagi ia masih mengenakan masker. Alva bisa mendengar batinan orang lain maka nya ia tersenyum smirk mendengar batinan Luma.
Nizam pun langsung memecat Luma dengan tidak hormat karna telah menggoda putra, Luma pun memohon mohon namun tidak di gubris oleh Nizam hingga akhir nya Luma berniat membalas atas perlakuan Nizam dan Alva pada nya dan ayah dan anak itu pun dengan senang hati menunggu pembalasan itu.
...****************...
...****************...
Selesai sholat isya, Aqizah merapikan meja kerja nya dan bergegas pulang begitu juga dengan Nazila. Mereka pun berpamitan pada Tias karna sudah di tunggu keluarga, Nazila kini bisa ke mana mana sendiri karna ia sudah memiliki motor sport atas pemberian Aqizah. Sebenar nya motor sport tersebut atas pemberian papa Nazila sendiri, namun sang papa takut jika ia mengatakan yang sebenar nya jadi ia meminta bantuan Aqizah agar Nazila mau menerima nya.
Sesampai nya di mansion, Aqizah buru buru memasukkan motor sport nya ke garasi dan masuk ke mansion nya.
"assalamualaikum, maaf neng telat" ucap Aqizah.
"waalaikumsalam"
"gak papa kok, makan malam nya baru saja mau mulai" ucap Ilham adek ipar Zafran.
"ayo sini gabung, kita makan malam bersama" ajak Nessa adek Zafran.
"mama, Shima mau sama neng" pinta Hashima.
"di sini aja ya sayang, neng nya lagi capek" ucap Nessa.
"gak papa ma, neng gak capek kok, sini Shima" ucap Aqizah.
"sini kursi nya biar papa pindah"
"gak mau, Shima mau pangku neng"
"Shima, gak boleh kayak gitu sayang, nurut ya nanti neng nya susah yang mau makan"
Hashima pun akhir nya mau dan duduk nya pun pindah di antara Zayyan dan Aqizah, mereka pun makan malam dengan tenang. Hashima selalu memegangi baju Aqizah seakan takut di tinggalkan oleh Aqizah dan Aqizah pun membiarkan nya.
......................
