Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa yang ada
"Om,"
"Namaku Damar," sahut pemuda itu, menyebutkan namanya, bahkan ia belum sempat memberitahu namanya pada sang gadis.
"Bang Damar. Apakah tugasku sudah selesai? Aku berharap ini akan berakhir, sebab bagaimanapun itu mama abang ingin memberikan yang terbaik, dan ikuti saja apa pilihannya," saran Kalia.
Sesungguhnya malam ini hatinya sangat hancur. Tetapi demi menjalankan misi Damar, ia mencoba menahan rasa kecewa yang saat ini sedang dialaminya.
Baginya, tugasnya selesai malam ini dan ia terbebas, dari hutang yang tanpa sengaja dan membuatnya terjerat dalam lingkaran hinaan yang dilontarkan oleh Mariana si wanita angkuh.
Ingin rasanya ia memaki wanita itu, tetapi ia memilih diam bukan karena tak mampu melawan, tetapi ia menghargai Damar sebagai seseorang yang sudah menolongnya.
"Tidak. Ini belum selesai, dan ada tugas lain yang harus jalani. Untuk malam ini cukup sampai disini dulu," jawab Damar pada sang gadis. Meski dalam hatinya sejujurnya ia tak ingin melepaskan Kalia.
Damar menghentikan mobilnya didepan rumah yang cukup sederhana. Namun, sejujurnya Kalia masih bersyukur, sebab itu peninggalan rumah ayahnya satu-satunya, dan tidak membuatnya harus mengontrak sudah lebih dari cukup.
"Terimakasih, Bang Damar," ucap Kalia dengan lirih. Ia merasa jika bebannya akan semakin bertambah jika Damar tidak segera mengakhiri masalah ini, dan masalah hidupnya saja belum kelar, harus ditambah lagi dengan masalah bersama Damar.
Saat bersamaan, Bu Susi akan menutup pintu pagar rumahnya, lalu melihat Kalia turun dari mobil, dan seketika membuat jiwa julidnya hadir dengan cepat. "Ya ampuun, anak gadis jam segini baru pulang, naik mobil pula bersama laki-laki. Itu pasti jualan apem! Dasar, udah miskin ya jangan miskin akhlak!" cibirnya dengan dengan bibir kirinya yang tertarik keatas.
Wanita itu masih berdiri didepan pagar, sembari menatap Kalia dengan sinis. Sedangkan mobil yang dikendarai oleh Damar sudah pergi meninggalkan lokasi.
"Kal, jangan malam-malam pulangnya, apalagi sama om-om, ntar bunting, kan kasihan emak mu, udah penyakitan, ditambah pusing mikirin anak gadisnya yang suka keluyuran," Bu Susi meluapkan uneg-unegnya saat itu juga. Rasanya sudah sangat gatal sekali mulutnya untuk mengatakan hal itu.
"Iya, Bu Susi. Terimakasih untuk nasehatnya, ibu baik sekali padaku. Sekali lagi terimaksih sudah menasehati saya," jawab Kalia dengan senyum kecut.
Jujur saja, ia tahu semua ini akan terjadi. Ibu-ibu komplek pasti akan mencibirnya, dan akan menjadi bahan gosip yang sangat panas dikalangan mereka. Ia harus siap menutup telinga, jika esok mendapatkan sindiran dari mereka.
Kalia bergegas masuk ke dalam rumah. Ia mengunci pintu, dan segera shalat Isya, sebab tadi terburu-buru, ditambah lagi harus menyiapkan bahan untuk dagangannya esok pagi.
Sementara itu, Bu Susi hendak menutup pintu pagar, dan sebuah motor berhenti didepannya.
Terlihat Jena putrinya baru saja diantar oleh seorang pria, dan turun tanpa menyapa Susi. Wanita itu membolakan kedua matanya, tetapi sang pria bergegas pergi, dengan motornya yang melaju kencang.
"Jena, kamu darimana saja?" ucap wanita itu dengan kedua matanya membola dan sorot yang tajam.
"Apalah mama, ini! Seperti tidak pernah muda saja," omelnya dengan nada yang tak kalah sinis. "Jangan ikut campur urusan anak muda," Jena menimpali ucapnya, lalu memasuki pagar, sembari memberikan sebungkus martabak telor pada wanita itu.
Susi membuka isinya. Melihat makanan kesukaannya, ia tersenyum berbinar, lalu mengunci pintu pagar, dan bergegas masuk.
"Besok bawain martabak mesir sama kebab Turkey, mama sudah lama tidak makan itu," ucap Susi sembari mengekori puterinya dari arah belakang.
"Kalau mama care begini kan enak, besok Jena bawain yang mama minta," sahut sang gadis, lalu memilih masuk kedalam kamarnya.
Sementara itu, Kalia masih sibuk dengan perbumbuannya. Matanya sudah sangat mengantuk, tetapi pesanan Wisel, Wina dan juga Ahyana untuk minta dibuatkan nasi uduk, membuatnya harus berjuang malam ini. Ia akan tidur setelah pukul dua belas malam nanti.
Bagaimanapun, ketiga sahabatnya itu sangat baik padanya, dimana mereka selalu membantunya dengan membeli dagangannya.
Jena merupakan teman seangkatannya, sekaligus tetangga. Namun, kelas mereka bersebelahan.
Selama ini, ia melihat Jena bergaya glamour, dan sering mentraktir teman-temannya dikantin. Dia tidak pernah menegur Kalia, apalagi membeli dagangannya. Tetapi baginya, itu bukan suatu masalah, sebab hidupnya berjalan sesuai porsinya.
Ia sudah menyelesaikan semuanya, tangannya yang cekatan, membuat ia tidak begitu kesulitan, dan esok ia tidak lagi kesepian, sebab Yatmi--ibunya sudah kembali ke rumah, dan itu adalah penyemangatnya.
****
Damar membaringkan tubuhnya diatas kasur yang empuk. Semua kemewahan yang ia rasakan, sudah didapatkannya sejak dalam kandungan. Ia menatap langit-langit kamarnya dengan angannya yang menerawang jauh.
Ia membandingkan kehidupannya yang dipenuhi kemewahan dari orangtuanya yang merupakan seorang crazy rich.
Sedangkan untuk Kalia, untuk membeli sekilo beras saja, ia harus membuat donat sebanyak enam buah, dan semuanya tak mudah.
Ia melihat begitu kerasnya kehidupan yang dialami sang gadis. Namun, itu merupakan modal untuk gadis itu bertahan hidup dalam kerasnya dunia, dia bukan gadis manja dan lemah, dia memiliki sebuah kekuatan yang jarang ditemui oleh remaja yang disebut istilah gen Z pada era masa sekarang.
Perlahan, wajah cantik itu hadir diingatannya. Senyum yang terlihat dipaksakan, dan semuanya untuk menutupi setiap beban yang dialaminya, membuat pemuda yang awalnya hanya ingin memberikan pelajaran pada sang gadis, berubah menjadi benih-benih asmara yang tumbuh disaat tanah gersang tertimpa hujan.
Ia mengulas senyum tips, memejamkan kedua matanya, sembari membawa wajah sang gadis untuk menemani mimpinya malam ini.
Disisi lain, Mariana sedang menggulir ponselnya, mencari nama seseorang yang akan ia percaya untuk mengemban tugas, mencari alamat sang gadis yang saat tadi dikenalkan oleh puteranya.
Ia sungguh tidak rela, jika puteranya yang merupakan satu-satunya pewaris tahta harus menikahi seorang gadis dari kalangan bawah, dan itu sangat memalukan baginya.
"Enak saja, pasti dia itu mengincar harta. Maklum, orang miskin cari kesempatan dalam kesempitan. Jangan-jangan dia sudah menjual apemnya pada Damar, dan sengaja bunting, agar minta pertanggungjawaban, diakui sebagai mantu, cih!" Mariana memperlihatkan wajah angkuhnya, dan sungguh tak sudi ia memiliki menantu seperti Kalia.
Wajahnya memerah, dan hatinya memanas, ia harus menggalkan semuanya.
Baginya, Fiona yang merupakan anak seorang pejabat negeri dan juga terpelajar, adalah pasangan yang ideal untuk Damar, ia akan memaksa puteranya untuk menikah dengan gadis pilihannya.
Sedangkan Fernando sendiri, ia terlihat begitu santai, baginya, jika puteranya bahagia, maka ia juga akan merestui apa.yang menjadi pilihan Damar, sebab menikah itu bukan tentang sebuah ikatan saja, tetapi bagaimana bisa saling memahami dan juga hidup seiring jalan.
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️