Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 12
William berada di sebuah cafe dipinggiran danau yang teduh bersama Jerry.Dia masih menangis sedih teringat keputusan Ruby yang akan menghilangkan anaknya.
Jerry memberikan rokok kepada William, untuk menenangkan pikiran William.dilihat-lihat William sendiri bingung apa yang bisa membuatnya tenang.
William menoleh kearah Jerry dan mengerutkan keningnya.
"Saya tidak bisa menggunakan itu" ucap William
"hey.. bisakah kau menggunakan kata Aku dan bukan saya lagi...jangan melakukan hal yang tidak bisa dimengerti oleh orang, bahasamu terlalu kaku,kita memiliki hubungan saudara..Ahh kau inii..." ucap Jerry yang jengah dengan William
"maaf..." balas William
"kau butuh ini.. cobalah hirup dan rasakan.kemudian hembuskan.." ucap Jerry
William mengambil rokok itu,dia pun menghidupkan dan mencoba menghirupnya.Terdiam sesaat dan kemudian menghembuskan asap rokoknya.
Jerry mengamatinya dan kemudian tersenyum,Dia kira william bakal susah menggunakan rokok pemberiannya.Ternyata mengajari William begitu mudah.
"kalau begini kau tampak keren... hahaha.. bagaimana,kau terlihat rileks kan?" tanya Jerry
William mengiyakan dengan mengangguk,tak dipungkiri sebatang rokok yang di pegang nya dapat menenangkan pikirannya saat ini.
...----------------...
Di saat pagi hari, Ruby keluar dari apartemen nya,.Ia melangkah Gontai menyeret sebuah koper yang di siapkan nya.
Sebuah tangan meraih pergelangan tangannya, membuat Ruby melihat kearah belakang.
Ruby terkejut melihat William lagi, dengan penampilan yang sama sejak semalam.Rambutnya acak-acakan,dan ada bau rokok di baju yang dikenakan.
Rokok? apa yang dilakukan pria ini sejak semalam, dengan pakaian yang sama,dan kondisi yang acak-acakan.Apakah dia tidur tadi malam? bagaimana sepagi ini berada di lobby.
"jangan pergi?"cegah William
"tolong lepaskan tanganmu..aku harus pergi" ucap Ruby
William melepaskan tangannya, wajahnya memelas dan tidak berdaya dengan keputus-asaan.
"kamu adalah harapan saya.. maksud ku ,Aku..Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi jika kamu menghilangkannya." ucapnya lagi
Ruby memalingkan wajahnya, sumpah Demi apapun wajah William membuatnya tidak berdaya.Bagaimana bisa pria yang baru dikenalnya ini membuat hatinya yang mengeras menjadi lunak.
"tolong jangan menemui aku lagi.hentikan caramu,dan jangan menghalangi ku "
Ruby kemudian berjalan cepat menuju mobil yang sudah disiapkan oleh pak Darman untuk menjemputnya.
William menghembuskan nafasnya berat menatap kepergian Ruby.Air matanya berkaca-kaca.Tidak terbendung lagi , hingga tetesan airmata nya keluar.
Jerry menghampiri William dan menepuk pundak sepupunya itu, untuk memberikan ketabahan dan keikhlasan.
"Bantu aku mengejarnya..aku ingin mengejarnya dan mencegahnya..." ucap William dengan pasrah.
Melihat sepupunya itu, Jerry pun tak tega.Dia pun lekas meraih kunci mobil yang dipegang William.
...----------------...
Di dalam Rumah sakit,Ruby sudah menjalani cek up yang diarahkan pihak rumah sakit.Ia saat ini diruang spesialis kandungan dan melihat kondisi janinnya.Detak suara jantung yang ia dengar membuatnya merinding.Sang dokter pun tersenyum dengan kondisi yang beliau lihat.
"janin yang sehat,saat ini memasuki Minggu ke 8.denyut jantung nya normal semua normal..." ucap seorang dokter wanita
Ruby tersenyum ragu,ia melihat kearah layar.Hatinya teriris, begitu tegakah ia akan menghilangkan bayi sehat ini.Ruby mengingat perkataan William.
"kamu tahu kekuranganku seperti ini..saya memiliki kekurangan yang buruk.Tapi tolong hanya dengan kehadiran anak itu nanti, mungkin hidup saya akan bersemangat,kamu bisa saja mendapatkan pendamping hidup karena kamu Wanita normal dan cantik.Tapi saya? Saya tidak pantas hidup dengan siapapun, dan saya tahu diri akan hal itu Jadi dengan keturunan saya satu-satunya dari mu nanti akan menjadi obat semangat untuk saya hidup." ucap william dengan pasrah
Mengingat ucapan William, Ruby tersadar seketika.Ia menangis dan bangkit dari tidurnya.
"Dok.. boleh kah aku pergi ke kamar kecil.." ucap Ruby.
"iya silahkan..saya akan menelpon suster dari ruang operasi untuk mempersiapkannya " ucap dokter
Ruby mengangguk,ia pun melihat gelagat dokter yang menuju ke meja kerja untuk menghubungi staf medis di ruang operasi.Ruby bangkit dari ranjang kemudian berjalan keluar dengan mengendap-endap menuju keluar ruangan.
...----------------...
Ruby mengambil koper nya yang berada di kamar rawat inapnya.Melihat pak Darman sedang bertelepon dengan seseorang,ia pun menggunakan momen itu untuk melarikan diri secara diam-diam.
Ruby berjalan cepat hingga menuju ke area luar rumah sakit, yang dengan kebetulan bertemu dengan William dan Jerry yang akan masuk kedalam rumah sakit itu.
Ruby pun kaget melihatnya,gugup takut dan gelisah.
"Ruby?" ucap William
"Bawa aku pergi...cepat bawa aku pergi..!!"
William dan Jerry kaget dengan ucapan Ruby yang mendesak untuk pergi secara tiba-tiba.
"kamu ingin anak ini kan...jadi bawa aku pergi dari sini.." ucap Ruby dengan berkaca-kaca
William yang sadar dengan reaksi Ruby dia pun bergegas untuk meraih pergelangan tangan Ruby dan membawanya masuk kedalam Mobilnya.
Sedangkan Jerry melihat kearah dalam rumah sakit,sosok bodyguard dan pak Darman mencari keberadaan Ruby.Jerry pun segera bergegas menuju mobil William dan segera pergi.
.
.
Hay gengs...yuk setia terus ya .maaf belum konsisten untuk tiap hari Up,🙏
Instagram eunhyeayu90