Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,
akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?
(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula
silakan baca cerita Lindi si tompel........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 Perkenalan
"ngapain ke dapur sih mommy" ucap Xiver sembari menjajarkan langkah nya dengan sang mommy.
"ikut aja" ucap Bu Deria singkat.
Sesampainya mereka di dapur, Bu Deria pun bertanya kepada bi Surti, "kenapa teriak-teriak" tanya Bu Deria kepada bi Surti.
Bi Surti kemudian menjawab,"ini nyonya, ada maling nyonya" ucap bi Surti sembari menunjuk ke arah Lindi, yang sedang berusaha ingin menenangkan nya tadi.
"pfftt..." Xiver pun menutup mulutnya dengan cepat, dengan ke dua tangan nya, agar tak menyemburkan tawa.
"dia bukan maling bi, dia art tompel" ucap Xiver, sambil mengejek ke arah Lindi, Bu Deria yang melihat anak nya pun seperti itu, segera melotot kan matanya dan mencubit pinggang Xiver, agar dia diam.
Kemudian Bu Deria pun menjelaskan kan, sambil tersenyum.
"Bi Surti, kenalin ini nak Lindi yang pagi siang tadi sudah, saya rekrut menjadi art di rumah ini" ucap Bu Deria sambil memperkenalkan Lindi kepada bi Surti.
"owh, art baru yah, maaf nak Lindi, saya ngak tahu tadi" ucap bi Surti kepada Lindi dengan perasaan bersalah.
"ah, Iyah bi ngak papa" ucap Lindi sambil tersenyum paksa."tadi juga mau di hentiin, terus di jelasin, malah lanjut teriak ngak mau dengerin penjelasan gw" ucap Lindi kembali, dalam hati.
"sekali lagi saya minta maaf yah, oh Iyah kenalin saya bi Surti art di sini juga" ucap bi Surti sembari tersenyum ramah ke arah Lindi.
"Iyah, bi Surti" ucap Lindi.
"oke masalahnya kan sudah kelar, oh Iyah bi tolong siap kan makan malam yang banyak bi, soalnya saya sudah menyuruh anak-anak untuk datang, malam ini" ucap Bu Deria sembari menyuruh ke pada bi Surti.
"siap nyonya" ucap bi Surti kemudian kembali melanjutkan masak nya yang tertunda tadi.
"saya bantu, bi" ucap Lindi.
"boleh nak Lindi" jawab bi Surti sembari tersenyum.
Mereka pun mulai memasak bersama, dan sesekali bercerita tentang masa kecil bi Surti, di sertai canda dan tawa, yang membuat area dapur itu terasa lebih hangat.
"bekerja jadi pembantu juga tak buruk" batin Lindi tersenyum, sembari sesekali menjawab pertanyaan bi Surti.
Bu Deria dan Xiver telah kembali ke kamar mereka masing-masing sedari tadi.
Selesai Lindi dan bi Surti, memasak dan membersih kan sisa peralatan yang kotor, kini malam telah tiba, yang menandakan para anak-anak Bu Deria pulang ke rumah untuk makan malam.
Tin...tin..tin..
bunyi klakson mobil.
Bu Deria dan Xiver pun turun ke lantai bawah, guna untuk menyambut anak, kakak dan adik.
"assalamualaikum mommy" ucap seorang anak perempuan, sambil berlari masuk ke dalam rumah untuk memeluk sang mommy tercinta, di susul ke dua Abang nya dari arah belakang.
"wa'alaikumsalam sayang" ucap Bu Deria sambil membalas pelukan anak nya itu.
Kemudian kedua nya pun mulai mengurai pelukan, berganti ke dua Abang tersebut untuk salaman kepada sang mommy.
Selesai salaman dan berbagi cerita masing-masing, Bu Deria pun, mempersilahkan anak anak nya untuk makan terlebih dahulu, dan akan melanjutkan cerita mereka setelah selesai makan.
Lindi yang sedari tadi menyimak, di balik tembok dapur bersama bi Surti pun mulai mengeluarkan suaranya.
"mereka siapa bi" tanya Lindi kepada bi Surti.
"mereka itu, anak anak nya nyonya, nak Lindi, yang perempuan itu namanya, nona Alea, terus yang tampan itu namanya den Ardi dan terakhir yang tinggi dan tak kalah tampan dari den Ardi itu, den Vano, nak Lindi, dan terakhir den Xiver, nak Lindi pasti sudah kenal dengan den Xiver kan" ucap bi Surti sambil memperkenalkan mereka satu persatu, dan bertanya di ujung kalimat nya.
"Iyah bi, kalau itu mah ngak usah di tanya, dia mah anak ny ngeselin bi" ucap Lindi kepada bi Surti, dengan perasaan kesal, setelah mengingat kembali perlakuan si Xiver, Xiver itu kepada nya.
"den Xiver emang seperti itu, nak Lindi, suka jailin orang yang baru saja di kenal nya, tapi hati nya baik kalau sudah nak lindi sudah kenal lama sama den Xiver" ucap bi Surti kembali menjelaskan kan dengan wajah tersenyum.
"hmm" Lindi pun hanya memberikan deheman sembari mengangguk angguk kan kepalanya.
"itu yang baju hitam, ganteng yah bi" ucap Lindi kepada bi Surti sembari tersenyum menatap ke arah Ardi.
"eheemm..., den Ardi mah udah punya calon tunangan nak Lindi" ucap bi Surti hati-hati kepada Lindi, Lindi pun yang mengagumi Ardi itu pun, seketika patah hati, dengan perkataan bi Surti kepadanya, pupus sudah harapan yang ingin menjadi pasangan seorang Ardi tersebut.
"yah, begitu yah bi" ucap Lindi sedih.
"nak Lindi mah, lucu, masa nak Lindi mau sema den Ardi, lagian kita kan hanya pembantu di sini" ucap bi Surti sambil menekan kata pembantu kepada Lindi.
Lindi pun teringat akan dirinya yang ternyata, ternyata adalah pembantu dan sedang menyamar menjadi gadis biasa yang jelek,"astaga naga Lindi bisa bisanya" batin Lindi sembari memukul kepala nya pelan.
BI Surti yang melihat Lindi memukul kepala ny dengan pelan pun bertanya.
"ada apa nak Lindi" tanya bi Surti kepada Lindi.
"tidak apa-apa bi" ucap Lindi.
Kemudian, keduanya pun lanjut melihat ke arah ruang makan tersebut, yang di penuhi canda dan tawa itu.
"ahh, Lindi jadi kangen sama mama" ucap Lindi pelan dengan perasaan sedih.
Bi Surti yang mendengar nya pun berkata,"yang sabar nak Lindi, kita sebagai art ini harus kuat untuk mencari uang non Lindi" ucap bi Surti tegas sambil mengucap punggung Lindi.
Dia belum tau aja siapa Lindi sebenarnya.
"Iyah bi" ucap Lindi singkat.
Ia yang sedang asik bercerita dengan bi Surti pun kemudian di panggil oleh nyonya nya, yang berada di meja makan.
"nak Lindi kemarilah" ucap Bu Deria sedikit berteriak ke arah Lindi.
Lindi yang di panggil pun kemudian berjalan ke arah meja makan, sudah di isi dengan anak-anak Bu Deria, Lindi berjalan dengan perasaan gugup sekaligus malu untuk pergi kesana.
Sesampainya nya Lindi di meja makan, dengan perasaan gugup Lindi berkata.
"ada apa Bu" tanya Lindi dengan gugup.
"gw malu bjeerr, ni Bu Deria mau ngomong apa sih, mana sambil senyum-senyum lagi, aduh mama Lindi malu, di depan ada cogan mama...huaa..." ucap Lindi dalam hati, menjerit.
"nak Lindi kenalin ini, anak-anak ibu" ucap Bu Deria sambil memperkenalkan mereka.
"hai kak lindi, aku Alea" ucap Alea sambil tersenyum ke arah Lindi dan melambaikan kan tangan ke arah nya.
Lindi kemudian tersenyum sebagai jawaban.
"saya Ardi" ucap Ardi sambil tersenyum tipis ke arah Lindi.
"gw Vano" ucap Vano singkat, sambil bersedakap dada.
"dan gw, Xiver, lu pasti udah tau kan" ucap Xiver sembari memasang wajah jutek.
lindi kemudian mengangguk, dan memasang wajah, \[\`\`~~\`\`\], seperti itu, salah-salah \[-\_- \]seperti ini baru betul.
**Selamat membaca 🙏**
**Abaikan typo 🙏**
**makasih** :)