SANG PEWARIS RAJA IBLIS

Tidak banyak yang tahu bahwa orang yang disebut pemuda dengan gorila ini alias Xiao Yang dan Xiao Jin ini sendiri merasa terkejut ketika pagi ini mendengar kabar kehilangan Xiao Qing.

Xiao Yang tidak akan pernah menyangka bahwa Xiao Qing akan benar benar menghilang dari hadapannya seolah olah dia telah dibunuh dan hilang sepenuhnya dari dunia ini tanpa menyisakan jejak apapun.

Xiao Yang merasa bahwa perasaan dalam hatinya terlalu campur aduk saat ini sampai sampai dia tidak tahu yang mana perasaan dalam dirinya yang asli dan yang mana yang palsu. Xiao Yang duduk dengan pusing di hadapan Xiao Jin lalu menatap Xiao Jin dengan tatapan kosong.

"Xiao Jin, sekarang orangnya dikatakan sudah mati oleh kita berdua sementara kita bahkan tidak menyentuhnya. Lalu apa yang harus kita lakukan pada saat ini, Xiao Jin? "Tanya Xiao Yang dengan serius.

Xiao Jin menggelengkan kepalanya dan mengangkat kedua lengannya lalu menatap Xiao Yang dengan tatapan aneh, lebih tepatnya seperti sedang melihat orang gila.

"Jangan menatapku seperti itu, karena pada saat ini aku masih sangat normal sekali dan belum berubah menjadi gila. " Balas Xiao Yang dengan tidak senang.

Xiao Jin mendengus dan membelakangi Xiao Yang lalu tampaknya merajuk karena mendengarkan omelan Xiao Yang. Xiao Yang menghela nafas dan mengalah untuk meminta maaf pada Xiao Jin yang imut dan lucu ini.

Sementara itu di sisi lain, di Klan Xiao terjadi sebuah kekacauan besar karena dua putra dan putri dari Tetua Kedua sudah mengalami kemalangan yang disebabkan oleh orang yang sama sehingga Klan Xiao berubah menjadi resah dan tidak ada yang bisa tidur dengan nyenyak.

Semuanya merasa takut bahwa suatu saat pada malam yang gelap akan datang seseorang yang akan membunuh mereka tanpa ampun seperti yang dialami oleh Xiao Lang dan Xiao Qing.

"Adik kedua, apakah keluargamu telah melakukan sebuah hal yang salah sehingga bencana ini bisa menimpa keluargamu? " Tanya Tetua Pertama dengan nada iba tetapi sebenarnya ingin menyudutkan Tetua Kedua.

"Aku lihat tampaknya kakak tertua yang seperti bencana bagi keluarga ku. Aku bahkan tidak keluar dari rumah, bagaimana mungkin mengundang bencana?! " Tanya Tetua Kedua dengan marah.

"Apa maksud adik kedua dengan kata kata ini? Apakah menuduhku yang melakukan semua ini kepada keluargamu? " Tanya Tetua Pertama.

"Jika bukan kamu lalu siapa?! Seumur hidup ini aku tidak pernah menyinggung siapapun, hanya kamu yang selalu menjadi musuhku! " Seru Tetua Kedua dengan murka.

"Adik kedua benar benar impulsif, bagaimana mungkin aku bisa membunuh keponakanku sendiri? Lagipula orang yang membunuh telah dibuktikan oleh semua orang, itu adalah seorang pemuda dengan gorila. Dari deskripsi ini, bagian mana yang berkaitan dengan aku? Kamu jangan memfitnah orang yang tidak bersalah! " Balas Tetua Pertama dengan lihai berdebat.

Tetua Kedua kehabisan kata kata untuk membuktikan argumennya dan menunjuk Tetua Pertama dengan penuh kemarahan. Tetua Kedua merasa bahwa sepanjang hidupnya ini tidak pernah menyinggung orang lain jadi tidak percaya bahwa ada orang yang akan mendendam kepada putra putrinya.

"Jika kamu tidak menyinggung siapapun, bagaimana dengan putra putrimu? Apakah kamu sudah memastikan bahwa tidak ada satupun yang terlibat dalam pertikaian? Jangan sampai perkelahian anak anak menyebabkan bencana pada keluarga. " Sindir Tetua Pertama.

"Hentikan! Kalian semua adalah saudara kandung, bagaimana bisa saling menyakiti satu sama lain? Sekarang anak keempat telah meninggal lebih dulu, kalian bertiga yang tersisa bukannya menjadi lebih kompak justru terpecah belah! Aku benar benar gagal dalam mendidik kalian! " Seru Xiao Wei dengan murka.

Semuanya langsung terdiam dan menundukkan kepalanya, tidak ada yang berani menyela perkataan Xiao Wei. Bagaimanapun kekuatan Xiao Wei adalah yang paling kuat di Klan ini.

Berada di Penempaan Tulang Level 9, satu tingkat di atas Xiao Wei yang berada di Penempaan Qi Level 7. Karena ini juga Xiao Wei tidak berani langsung menyerang Klan Xiao melainkan menyebabkan perselisihan internal terlebih dahulu.

Membiarkan sekelompok orang bodoh ini saling membunuh satu sama lain dan Xiao Yang akan menyiapkan minuman untuk menonton pertunjukkan dengan baik.

Tidak ada satupun anggota Klan Xiao yang menyadari bahwa Xiao Yang sudah kembali lagi ke Klan Xiao. Dia berganti pakaian dengan pakaian lamanya yang compang camping.

Lagipula tidak ada seorangpun yang mengenali dirinya di sini. Orang orang yang melihat wajahnya dengan jelas kebanyakan sudah mati dan Xiao Yang juga menggunakan pakaian compang camping dengan kepala yang tertunduk serta rambut acak acakan sehingga orang orang tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Xiao Jin bersembunyi di dalam gubuk rumahnya dan Xiao Yang duduk di halaman lalu menatap makam Xiao Yue yang ditumbuhi oleh rumput rumput panjang.

Dia memotongnya dengan pisau kecil lalu merapihkan kuburan Xiao Yue dengan penuh ke hati hatian. Tatapan Xiao Yang menjadi lebih lembut ketika menatap makam Xiao Yue.

"Yue'er, setelah semua masalah ini selesai maka kakak pasti akan mengajakmu pergi ke tempat yang jauh. Kita akan berkeliling ke enam dimensi, menaklukkan semua orang, bagaimana?" Gumam Xiao Yang dengan lembut.

Di sisi lain, Klan Xiao penuh dengan keributan yang tidak henti hentinya antara Keluarga pertama dan Keluarga Kedua, karena keluarga ketiga lebih lemah maka memutuskan untuk ikut campur. Di keluarga keempat juga hanya tersisa Xiao Yang sehingga tidak ada lagi yang peduli dengannya.

"Ayah, aku sarankan kita untuk berdamai dengan pemuda ini. Orang ini masih sangat muda jika sesuai dengan deskripsi orang orang tetapi kemampuannya sangat hebat, tidak masalah jika pemuda ini tidak ada orang di belakangnya. Jika ternyata dia memiliki guru yang hebat, bagaimana hal ini bisa ditangani? " Tanya Tetua Pertama dengan serius.

"Bagaimana mungkin kita bisa berdamai dengannya? Balas dendam adalah yang paling penting untuk melindungi martabat Klan Xiao kita! Lang'er dan Qing'er sudah pergi, jadi kamu bisa berkata seperti itu! " Seru Tetua Kedua dengan murka.

"Hentikan! Aku pikir apa yang dikatakan oleh anak pertama masuk akal, kita juga tidak bisa mengabaikan Klan Cheng. Qing'er telah menghilang dan tidak tahu bagaimana kabarnya, Klan Cheng pasti akan meminta penjelasan dari kita. Jika Pemuda itu dengan Klan Cheng sama sama menyerang Klan Xiao maka itu semua akan menjadi petaka bagi Klan Xiao. " Ucap Xiao Wei dengan bijaksana.

"Atas dasar apa pula Klan Cheng ingin menyalahkan kita? Walaupun Qing'er telah menikah tetapi dia masih merupakan Nona muda Klan Xiao, untuk apa kita membunuhnya? " Tanya Tetua Kedua dengan marah.

...----------------...

Bonus Up Triple Up 100 like : 3 / 3