Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 12
Wanita itu memerintahkan kedua anak buahnya untuk membawa Ratih ke dalam rumah itu.
"Bawa masuk anak ini."ucap wanita itu.
Kedua anak buahnya lantas membawa Ratih ke dalam rumah itu.Mereka memasukkan Ratih ke dalam sebuah kamar dan menguncinya di sana.
Ratih:"Keuarkan aku dari sini,saya mohon keluarkan saya.."Teriak Ratih sembari menggedor pintu.
Mereka tidak mendengarkan Ratih sedikitpun,mereka meninggalkan Ratih di sana.Ratih terus menerus menggedor pintu kamar tersebut,namun tak ada seorang pun yang mau menolongnya.Dia tertunduk jatuh di lantai,dia bersandar di pintu kamar tersebut sambil menangis.Dia tak percaya bahwa akhirnya akan jadi seperti ini.Dia benar_benar bersedih,dia memikirkan bagaimana hari_hari esoknya.Dalam kesedihannya itu dia tertidur tetap dalam posisi duduk dilantai kamar itu dan tetap bersandar di pintu kamar tersebut.Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.
"tokkk tokk tokkk"'
Ratih terbangun mendengar ketukan pintu tersebut.Datang seorang wanita membawa sepiring makanan dan segelas air.Rupanya dia adalah pembantu di rumah tersebut.
"Cepatlah makan_makanan ini kalau tidak ibu akan marah nanti."ucap pembantu itu.
Ratih:"Tidak..saya tidak akan memakannya,biarkan saja saya mati kelaparan di sini dari pada saya harus menikah dengan orang yang tida saya kenal dan tidak saya cintai."jawab Ratih sembari membuang makanan yang di berikan oleh pembantu itu.
Wanita yang mengetahui semua itu mendatangi Ratih dengan marah.Dia menampar Ratih dengan keras.Ratih sampai jatuh tersungkur di lantai.
"Beraninya kau membuang_buang makanan di rumahku,sudah untung kamu saya kasih makan."ucap wanita itu.
Pembantu yang melihat Ratih jatuh di lantai dia segera menolong Ratih,namun dia juga malah mendapatkan kemarahan dari wanita itu.
"kamu juga,siapa yang menyuruhmu untuk membantunya,kamu mau saya pecat."wanita itu memarahi pembantu itu.
"Cepat pergi dan lanjukan pekerjaanmu saja."lanjutnya
"Baik bu baik saya akan pergi ..jangan pecat saya bu."ucap pembantu itu.
Dia sebenarnya tidak tega melihat Ratih diperlakukan seperti itu,namun dia tidak bisa berbuat apa_apa.Dia pergi meninggalkan Ratih.
Wanita itupun juga pergi meninggalkan Ratih,dia mengunci kembali pintu kamar itu .Ratih merasa putus asa dengan semua ini.Dia tak tau harus bagaimana lagi.Dia hanya bisa meratapi nasibnya yang seperti ini.Sendiri di kamar itu dan tak tau harus berbuat apa.Beberapa jam berlalu,terdengar lagi suara ketukan pintu.Ternyata pembantu itu kembali membawakan makanan untuk Ratih.Pembantu itu menghampiri Ratih yang sedang duduk bersedih.Dia berusaha membujuk Ratih untuk memakan_ makanan itu.Dia membujuknya agar dia mau makan dan agar Ratih tidak sakit dan pembantu itu tidak dimarahi lagi oleh bos rentenir itu.Ratih mendengarkan kata_kata pembantu itu,dia memakan_makanan itu sambil meneteskan air mata.Pembantu itu berusaha menenangkan Ratih,dan memintanya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.Ratih pun menceritakan kejadian yang membuatnya bisa sampai di sana.Pembantu itu menangis mendengar cerita Ratih.Dia sendiri yang tidak mempunyai seorang anak merasa sangat bersedih melihat Ratih.Dia lantas memeluk Ratih dan menenangkannya.Dia berkata dia akan selalu menyemangati Ratih dan mendengarkan keluh kesahnya.Dia juga bersedia menjadi teman untuk Ratih agar Ratih tidak merasa sendiri lagi.
