NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Mafia

Istri Kontrak Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: medusa

lola adalah gadis cantik lugu yang dilamar untuk menjadi istri seorang ceo mafia yang terkenal tempramental dan kejam setelah ditinggal oleh sang kekasih....

bagaimana kisah lanjutan lola,yuk mampir dan baca🙏😇.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB~ 12²

...❣️❣️❣️...

...Dalam perjalanan pulang, Bastian yang melihat kening Lola masih berdarah merasakan sedikit gejolak yang aneh di dalam dirinya. Ada ketidaknyamanan samar melihat luka itu. Ia pun memerintah asistennya untuk pergi ke rumah sakit. Suara klakson mobil ambulans yang sayup-sayup terdengar tak lama kemudian. ...

...Setelah luka Lola diobati dan perban putih bersih membalut keningnya, mereka pulang menuju mansion....

"Ehem... kenapa kamu pergi tanpa memberitahu orang-orang di mansion?" Deham Bastian, suaranya tiba-tiba memecah keheningan mobil yang selama ini tegang. Ada nada penasaran yang disembunyikan dalam pertanyaan itu.

...Lola langsung tersentak kaget, jantungnya berdegup lebih cepat, saat mendengar pertanyaan Bastian dan langsung dilanda kegugupan yang mencengkeram. ...

"I-itu aku—"

"Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya lagi. Dan sekarang kamu sudah tahu kalau orang yang kamu anggap keluarga itu sebenarnya bukan keluargamu," potong Bastian, suaranya dingin dan datar, menatap Lola dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada sindiran tajam dalam kata-katanya.

...Mereka pun sampai di mansion. Lola dan Bastian turun dari mobil, langkah Lola masih sedikit gontai, dan berjalan masuk. Tuan Alberto dan Nyonya Amelia yang sedang duduk di ruang tamu langsung menyambut mereka dengan senyum lega. Namun, senyum Nyonya Amelia langsung sirna, matanya membulat syok melihat kening Lola yang diperban....

"Bastian! Apa yang kamu lakukan kepada menantu Mama?!" Teriak Nyonya Amelia, suaranya meledak, dipenuhi kemarahan yang membara, matanya melotot tajam ke arah putranya.

...Lola yang melihat Nyonya Amelia mulai marah, dan firasat buruk akan pertengkaran mulai muncul, ia pun berjalan cepat menuju Nyonya Amelia dan mencoba menjelaskannya. ...

"Ma, ini bukan salah Kak Bastian, tapi ini aku kemarin tidak sengaja jatuh dan terbentur meja saat keluar dari kamar mandi," elak Lola, suaranya sedikit terburu-buru, mencoba terdengar meyakinkan, membela Bastian.

"Oh, begitu Mama mengira dia yang memukulmu. Kalau memang iya, Mama akan memberikan dia pelajaran," ucap Nyonya Amelia, nada suaranya masih mengandung kekesalan, namun kini beralih menjadi lega.

Lola menggelengkan kepala, rasa bersalah menusuknya. "Maaf, Ma, Lola yang kurang hati-hati," sambung Lola, kembali mengelak dengan nada suara yang lembut.

...Mereka pun mulai berbincang ria sambil makan, suasana perlahan melunak, diisi dengan tawa renyah Nyonya Amelia. Aroma hidangan lezat mengisi ruang makan. Setelah hari mulai sore, Tuan Alberto dan Nyonya Amelia pun pamit untuk pulang. ...

"Sayang, kami pulang dulu, dan jaga dirimu, selalu minum obat tepat waktu," perintah Nyonya Amelia, nada suaranya penuh perhatian keibuan.

...Lola pun mengangguk pelan dan tersenyum manis, senyum tulus yang memancarkan rasa terima kasih. ...

"Iya, Ma, Lola akan lakukan itu," sahut Lola.

...Nyonya Amelia dan Tuan Alberto pun masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan mansion Bastian. Suara mesin mobil yang menjauh perlahan menghilang. Setelah mereka pergi, Lola pun kembali masuk ke dalam kamar, rasa lelah menjalar di sekujur tubuhnya, dan segera tidur setelah minum obat. Keheningan malam menyelimutinya, membawa kelegaan yang samar....

❣️

❣️

❣️

...(Di kamar Bastian)...

...Bastian sedang duduk di dalam kamar, pikiran-pikiran berkecamuk di benaknya. Ia merasa heran dengan dirinya sendiri karena dia tidak tega melihat Lola yang sedang menangis pilu tadi. Sebuah perasaan aneh, belum pernah ia rasakan sebelumnya, mengganjal di dadanya. Padahal, dia sangat membenci Lola....

Bruk!

...Bastian melempar bantal dengan gerakan frustrasi, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kosong. ...

"Sial! Apa yang terjadi kepadaku? Kenapa aku terus-terusan mengingat wajah wanita itu saat dia menangis seperti tadi?" Umpat Bastian, suaranya rendah, penuh kebingungan dan kejengkelan.

...Bastian kembali bangun dan duduk, mengacak-acak rambutnya dengan kasar, seolah ingin mengusir pikiran itu. ...

"Ah, itu mungkin cuma perasaanku saja, mungkin karena dia terlihat sangat kasihan makanya aku tidak berhenti memikirkannya," gumam Bastian, mencoba meyakinkan dirinya sendiri, namun ada keraguan yang samar dalam suaranya.

...Bastian yang merasa haus, tenggorokannya terasa kering, hendak meminum air, tapi sepertinya para pelayan lupa untuk mengisi teko air kamar Bastian. ...

...Sebuah desahan kesal lolos dari bibirnya. Terpaksa Bastian harus turun untuk mengambil air di dalam dapur. Saat hendak mengambil air, langkahnya pelan di tengah kegelapan mansion, Bastian tidak sengaja melihat Lola yang sedang meminum air dengan rakus, seperti orang kehausan yang lama tidak minum. ...

...Suara tegukan air yang cepat terdengar samar, sampai membuat leher dan baju Lola basah....

...Jakun Bastian naik turun, ia menelan ludah dengan kasar, matanya terpaku pada tetesan air yang mengalir turun, melewati leher jenjang putih milik Lola, membasahi kain bajunya. Sebuah ketegangan aneh menjalari tubuh Bastian, pandangannya terpaku, seolah terhipnotis. Ia begitu tenggelam dalam pengamatannya sampai tidak menyadari kalau Lola sedang menatapnya dengan bingung dan sedikit cemas....

"Tu-tuan, apakah Tuan membutuhkan sesuatu?" Tanya Lola dengan suara pelan, ada nada hati-hati dalam intonasinya, sambil melambaikan tangan untuk menyadarkan Bastian dari lamunannya, sebuah senyuman tipis mencoba mengikis ketegangan.

...Dengan perlahan, Bastian berjalan mendekati Lola, langkahnya seperti ditarik oleh kekuatan tak terlihat, dan menatap lekat bibir Lola yang tipis dan merah muda. Sorot matanya intens, penuh rasa ingin tahu yang aneh. Melihat aksi Bastian membuat Lola langsung gugup, jantungnya berdegup tak karuan, dan secara refleks berjalan mundur. ...

...Namun, Bastian tetap mendekatinya, aura dominan menguar dari tubuhnya, sampai tubuh Lola terjepit di dinding dapur. Saking dekatnya, Lola bisa merasakan embusan napas hangat Bastian di wajahnya, dan aroma musk samar dari tubuhnya, membuat pipinya memerah padam....

Deg... deg... deg...

"Tu-tuan, maaf aku tidak bisa bergerak lagi," tegur Lola, suaranya nyaris berbisik, malu dan sedikit takut, sambil mendorong dada bidang Bastian dengan wajah memerah padam, seperti tomat rebus.

...Bastian yang tersadar, seperti terbangun dari mimpi aneh, langsung menggelengkan kepala dan menatap Lola dengan tajam, raut wajahnya kembali kaku dan dingin, seolah menutupi apa yang baru saja terjadi. ...

"Apakah kamu tidak punya etika saat minum? Sampai belepotan begitu," cibir Bastian, suaranya datar dan menghina, berusaha menutupi kegugupannya sendiri.

Lola langsung menunduk takut, tubuhnya sedikit gemetar. "Maaf, Tuan, a-aku haus," jawab Lola, suaranya kecil.

"Sudah sana pergi ganti bajumu," usir Bastian tanpa menatap wajah Lola, pandangannya menghindari kontak mata.

...Lola mengangguk mengerti dan langsung "cabut" dari dapur, berjalan dengan langkah cepat menuju ke kamar. Rasa lega bercampur malu menyelimutinya. Setelah sampai di kamar, Lola berusaha untuk menenangkan jantungnya yang berdegup kencang, suara detaknya masih terasa di telinganya....

"Hufff... itu terlalu dekat," gumam Lola, menghela napas lega, berusaha menenangkan diri.

...Setelah merasa sudah baikan, Lola pun mengunci pintu kamar. Sementara itu, Bastian yang masih ada di dapur, sedang mengutuk aksinya tadi. Ia tak habis pikir kenapa ia menatap bibir Lola seolah dia tenggelam dalam dirinya sendirian. Ada pertarungan batin yang hebat dalam dirinya, antara kebencian yang selama ini ia pegang dan tarikan aneh yang baru ia rasakan....

"Sial! Sial! Sial! Apa yang aku lakukan tadi, sungguh sangat memalukan," umpat Bastian, tangannya mengepal kuat, meninju udara kosong, lalu berjalan kembali ke dalam kamar dan mengunci pintu, seolah ingin mengunci perasaannya sendiri.

...Saat Bastian hendak tidur, dia merasakan lonjakan yang tak terduga pada junior miliknya. Wajahnya memerah karena frustrasi dan kebingungan. Terpaksa Bastian harus mandi air dingin di malam hari untuk menidurkan junior miliknya, air dingin yang menusuk kulitnya, seolah mencoba memadamkan gejolak aneh di dalam dirinya....

(Bersambung)

1
Masita Ilyas
cerita ini membuatku berderai air mata akhir ending yg bagus bahagia mantap
Khusnul Khotimah
g rela klo ahirnya lola mau sama bastian,,,,,, barang murahan
Murni Dewita
💪💪💪
Murni Dewita
😭😭😭😭😭
Murni Dewita
jadikan lola kuat dan jodoh kan dengan mark thor
Murni Dewita
jadi lah wanita yang kuat lola
Murni Dewita
👣
Lauren Florin Lesusien
𝚖𝚊𝚏𝚒𝙰 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚑
Rainie Mahadun
thor mohon semak dulu baru update ya..banyak kesalahan ejaan,nama dan kdg ayat yang tertambh..contoh..MOHON JADI MOHONG..ADEHHH
Ati Marini
Tkasih saya sengat suka membaca novel ini hingga tamat. jalan caritanya yang kadang menitikkan air mata.dan terselit juga carita yang panas tepi sudh di maklumi jalan caritanya iyaa../Drool//Rose//Rose//Rose/
telsi sadijani
Luar biasa
Kiki Tedjakusuma
banyak typo thor.tanpa y Thor BKN tampa.kasihan.bkn kasiang.kdg kt bc agak laen.thor org Makassar ya?
Helen Nirawan
buset di mutilasi dah kyk potong ayam aj , kejam , tp bgs biar tau.rasa 😈😈😈
Nita Kusnitawati
baca novel ini bikin emosi
Nita Kusnitawati
koq pelayan bisa kurang ajar gitu sm nyonya rumah
Alma Lina
suami iblis
Diana Nadifah
Luar biasa
Eka Uderayana
cerita yang menarik
sukses selalu
Diana Silaen
katanya Jonas pintar kenapa mamanya di biarin di tindas kelurga daddy-nya ya
Diana Silaen
aduh nangis deh jadinya terharu aku thoor😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!