Apa jadinya kalau menantu berselingkuh dengan mertuanya sendiri.
Mencintai dua pria di dalam waktu bersamaan, dan hal itu lah yang saat ini sedang Lily rasakan, gadis kekurangan kasih sayang seorang Ayah dan ibu itu harus berada di posisi mencintai dua pria yang berstatus Ayah dan anak.
Sulit untuk Lily pilih di satu sisi Xeni adalah suami Sah nya, tapi di sisi lain ada James Papa mertuanya sekaligus Ayah dari janin yang ada di dalam rahim nya.
Apa yang harus dia lakukan? Apakah Lily harus melepaskan Xeni yang menawari nya kebahagiaan, atau James pria 40 tahun yang selalu melindungi nya dan menyayangi nya di saat dia membutuhkan kasih sayang?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beli baju.
James tak menghiraukan pertanyaan Lily dan memilih berangkat ke kantor tanpa sarapan dulu.
Lily yang melihat itu agak aneh tapi juga memilih mengabaikan nya karena untuk kembali berhadapan Lily merasa akan sungkan.
"Lagi pula siapa juga yang mengingat kejadian tadi malam, itu adalah hal yang sangat tidak pantas di lakukan" gumam Lily sambil memegang ATM di tangan nya.
Lily pun lanjut beres-beres di lantai atas, dia akan pergi ke toko pakaian nanti di antar bi Narti menggunakan motor milik James.
Meski terlahir dari keluarga berada tapi nyatanya Lily terbiasa belanja barang biasa, bahkan terhitung jika Brata Ayah nya tak pernah memberikan uang pada Lily sekalipun untuk sekolah.
Dan itu juga kenapa Lily tidak sampai kuliah, seharusnya dia bisa melanjutkan kuliah nya tapi Lily tidak melakukan nya karena Brata sang Ayah menolak membiayai kampusnya.
"Kau hanya anak wanita, tugasmu di dapur dan lagi pula mau menjadi apa kau setelah lulus nanti? kau hanya akan menghamburkan uang"
Lily masih ingat kata-kata ayahnya yang selalu bersikap dingin padanya, terkadang Lily selalu berpikir kenapa Ayah nya bersikap seperti itu padanya, tapi semakin Lily berpikir penyebab nya maka semakin sakit ia harus menghadapi kenyataan jika dia tidak di sayang orang tuanya.
"Non Lily sudah siap?" tanya bi Narti yang sedang memakai helm.
"Iya bi, nanti beli nya di toko pinggiran jalan aja" kata Lily.
"Iya non, bibi juga suka beli di sana kok lumayan banyak yang murah udah gitu bagus-bagus lagi" balas bi Narti memberikan helm pada Lily.
Lily langsung memakai helm, dan duduk di jok belakang karena Lily tak pandai membawa motor, dia hanya bisa menggunakan sepeda saat SMA.
"Non bisa bawa motor?" tanya bi Narti yang mengendarai dengan pelan.
"Tidak bi, takut jatuh soalnya" balas Lily beralasan.
Dia pernah meminta motor pada ayahnya, tapi sayangnya Lily malah di tampar bahkan di kurung karena dia di bilang anak tidak tau diri.
Dan tak hanya itu Lily juga mendapatkan amukan dari Tessa ibu tirinya jika Lily meminta apapun pada sang Ayah.
"Nanti bibi ajarin mau non?" tawar bi Narti.
"Memang nya boleh bi?" tanya Lily sumringah.
"Boleh, tapi harus bilang dulu pada tuan karena motor nya bukan punya bibi" jelas bi Narti.
"Nggak deh bi, takut" balas Lily menolak.
"Tuan galak ya non?" tanya bi Narti.
"Hem" sahut Lily pelan.
"Sebenarnya tuan nggak galak non cuman tegas aja, tuan baik kok. yang nggak baik malah tuan muda Xeni, horor non kalau marah" ucap bi Narti menjelaskan.
Xeni pemarah? Lily baru tau kalau suami nya itu pemarah karena selama dia menikah belum pernah di marahi Xeni.
Ya meski Xeni sempat memaksa Lily melakukan hubungan badan tapi saat Lily memberikan alasan dia menolak Xeni tidak marah malah Xeni bersikap bijak dengan mengajak Lily menikah.
Keduanya mengobrol panjang kali lebar di sepanjang perjalanan, Lily juga baru tau kalau Papa mertuanya mengurus Xeni sampai tidak menikah lagi.
"Kenapa Papa tidak menikah lagi, apa karena Papa sangat mencintai Mama Xeni?" batin Lily bertanya-tanya.
Hingga tak terasa mereka sampai di tempat tujuan, Lily membeli banyak stelan pakaian yang harga nya 100 ribu bisa dapat satu stelan, tak hanya itu Lily juga membeli beberapa piyama yang harganya hanya 55 ribu sampai 70 ribu.
Lily tak membeli yang mahal-mahal dia tidak mau membuang uang mertuanya, dia tidak mau hal tadi malam terulang lagi jika Lily sampai belanja banyak.
Setelah selesai Lily pun ke kasir, begitupun dengan bi Narti yang belanja beberapa stelan baju.
"Bi kok beli barang kurang bahan gitu?" Lily melihat barang belanjaan bi Narti merasa aneh.
"Ini namanya lingerie non, di pakai buat bikin suami senang. meski sudah 40 tahun lebih tapi nggak boleh kalah sama non yang masih muda non" jelas bi Narti sambil tersenyum malu.
Lily melihat bi Narti yang usianya sudah tua tapi masih aktif dengan hubungan badan hanya tersenyum, dia bahkan belum menyerahkan kesucian nya untuk sang suami.
Setelah itu keduanya pun memilih pulang, dan di perjalanan Lily melihat gerai ponsel yang ada di sebrang jalan.
"Kenapa aku tidak meminta ponsel" gumam Lily tiba-tiba ingat jika ponselnya mati.
"Non butuh ponsel?" tanya bi Narti mendengar ucapan Lily.
"Iya, ponsel punya aku mati soalnya" jelas Lily.
"Bibi ada ponsel bekas, niatnya mau di kasih ke anak bibi di kampung tapi dia maunya merek apel non jadi ponsel yang bibi punya nganggur. kalau non mau pakai dulu aja nanti setelah non punya uang buat beli ponsel boleh di kembalikan" balas bi Narti.
Lily yang mendengar itu jelas senang bukan main, dengan begitu dia tidak perlu meminta pada James untuk membelikan nya ponsel.
"Makasih ya bi" ucap Lily senang.
"Sama-sama non, ini kita langsung pulang atau mau kemana dulu non?" tanya bi Narti lagi.
"Langsung pulang aja bi, mau pipis soalnya" balas Lily dan bi Narti menurut langsung mengendarai motor nya ke arah rumah.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
