NovelToon NovelToon
Presdir Cantik Jatuh Cinta

Presdir Cantik Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Chicklit / Tamat
Popularitas:890.1k
Nilai: 5
Nama Author: 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞

LANJUTAN NOVEL "AKU BUKAN WANITA MURAHAN"

Zaline Haena Cruise harus menjadi seorang Presdir di usianya yang masih muda. Wanita itu menjadi pemegang saham terbesar di PT. Cruise Kontruksi setelah kakeknya meninggal dunia.

Banyak sekali yang telah ia alami saat masih kecil karena keserakahan keluarganya sendiri. Namun kini ia bisa menjalani hidup lebih baik atas bantuan kakaknya Zionel Cruise.

Perusahaan yang ia pegang bersama kakaknya tentu saja tidak mudah menuju kesuksesan, apalagi ada perusahaan konstruksi baru yang terus saja menjadi pesaing mereka.

Namun siapa sangka, Zaline Haena Cruise justru harus jatuh cinta pada pemilik perusahaan pesaing tersebut.

Bagaimana kisah cinta mereka???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan Yang Sebenarnya

Pelayan cafe itu mulai meletakkan makanannya di atas meja.

"Apakah ada lagi yang anda butuhkan pak?" tanya Sintia.

"Untuk saat ini tidak Tia, terima kasih." jawab Roxy.

"Terima kasih Tia." sahut Zaline seraya tersenyum.

"Nona Zaline benar benar sepupu pak Roxy?" tanya Sintia mulai penasaran.

Zaline menganggukkan kepalanya. "Apa kami tidak mirip?"

"Ada kemiripan namun tidak banyak, tapi sepertinya kalian memang terlahir cantik dan tampan. Jika berpasangan pasti sangat serasi." jawab Sintia.

"Tentu saja tidak mirip, kami terlahir dari orang tua yang berbeda. Tapi aku setuju ucapanmu yang terakhir Tia, kami memang serasi." ujar Roxy.

"Jangan mulai lagi Xy. Tia... kau sudah berapa lama bekerja disini?" tanya Zaline.

"Sejak cafe ini dibuka, sekitar lima tahun." jawab Sintia.

"Jadi kau pasti tahu berapa wanita yang dibawa kemari kan? Apakah mereka..."

"Zaline... Hentikan... Kau boleh lanjutkan pekerjaanmu Tia." potong Roxy.

Zaline terkekeh geli.

"Selamat menikmati makan siang kalian, jika butuh sesuatu panggil saja." jawab Sintia seraya berpamitan.

"Kenapa aku tidak boleh tahu?" tanya Zaline saat Sintia sudah meninggalkan mereka.

"Karena jawaban Tia akan menghancurkan reputasiku." jawab Roxy. "Berhentilah mengintrogasi nona, waktunya makan siang. Setelah ini kita kembali pulang. Aku tak ingin tante Fal memotong leherku karena mengajakmu keluar terlalu lama. Ini makanan yang ada di cafeku, cobalah." imbuhnya.

Zaline menganggukkan kepalanya lalu mulai mencicipi makanan itu.

"Bagaimana?" tanya Roxy.

"Em... lezat Xy..."

"Syukurlah jika sesuai dengan lidahmu. Habiskan..."

Zaline menganggukkan kepalanya lagi, beberapa kali wanita itu kesusahan karena rambutnya yang terus jatuh ke depan wajahnya. Roxy beranjak dari tempat duduknya.

"Tunggu sebentar." ujar Roxy seraya meninggalkan Zaline.

Zaline hanya bisa menatap pria itu yang menghilang entah apa yang ingin ia lakukan. Namun beberapa menit kemudian, Roxy kembali lagi dan langsung berdiri di belakang Zaline. Pria itu seketika memegang rambut Zaline dengan lembut membuat wanita itu terkejut dan menoleh ke belakang.

"Diamlah..." pinta Roxy seraya mengikat rambut wanita itu.

"Bukankah kau tak suka rambutku terikat?"

"Kau boleh melakukannya hanya di depanku. Dan sejak tadi rambutmu mengganggu makanmu."

Zaline menyeringai. "Darimana kau dapatkan ikat rambut ini? Apakah milik wanita wanita yang pernah kau bawa?"

Seketika Roxy menjentikkan jarinya di dahi Zaline.

"Aw... sakit Xy..."

"Pikiranmu itu sungguh jelek sekali padaku. Aku tadi meminjam pada karyawan cafe. Untung saja diantara mereka ada yang membawa ikat rambut lebih. Lanjutkan makanmu." jawab Roxy.

"Kau makan juga, aku mana mungkin bisa menghabiskan semua ini."

"Aku sudah kenyang melihatmu makan."

"Ciiiih..."

Roxy tertawa lagi. "Aku bosan dengan makanannya Lin."

"Mana enak makan sendiri." gerutu Zaline.

"Astaga cerewet sekali, baiklah aku menemanimu makan." kata Roxy seraya ikut makan bersama Zaline.

Zaline tersenyum lebar, keduanya pun mulai menikmati makan siang mereka.

"Jadi sebenarnya apa alasanmu tidak ingin pulang?" tanya Roxy melanjutkan pertanyaan sebelumnya.

Zaline meletakkan sendoknya. "Kalian semua." jawabnya.

"Kalian semua? jawaban macam apa itu Lin."

Zaline menghela nafasnya. "Aku takut tidak ingin melanjutkan kuliahku saat bertemu dengan kalian semua. Itulah alasan utamaku Xy. Sebenarnya aku tidak ingin jauh dari kalian, aku ingin tetap berada disini. Tapi saat menerima tanggung jawab yang diberikan oleh kakek padaku, aku terpaksa melanjutkan pendidikanku ke tempat yang jauh agar aku tidak mengecewakan semuanya. Tapi jika aku terus kembali kemari dan bertemu kalian, keyakinanku seketika akan runtuh. Itulah mengapa aku tak ingin pulang."

"Kau kekanakan sekali Lin. Bukankah lebih baik pulang untuk melepaskan rasa rindumu itu? Kau malah lebih suka menahannya sendiri, kau benar benar bodoh."

"Bukankah mommy dan daddy selalu mengunjungiku. Dan kita pun selalu melakukan video call saat tidak sibuk. Kau juga jahat padaku, kau sama sekali tidak mau mengunjungiku di Inggris."

"Karena aku takut tidak mau melepaskanmu, aku bisa berbuat bodoh dengan meninggalkan semuanya agar bisa berada di dekatmu Lin. Saat itu aku masih harus terus bertengkar dengan papi soal pekerjaanku setelah lulus kuliah. Jadi aku seperti buah simalakama yang serba salah Lin. Untuk itulah aku tak ingin melihatmu dari dekat." pikir Roxy.

"Xy..."

"Ah... karena aku terlalu sibuk Lin. Mana sempat aku ke Inggris."

"Jadi cafemu lebih penting dariku?"

"Jangan berpikiran macam-macam. Aku memulai bisnis ini dengan penuh perjuangan terutama karena terus melawan papi. Jadi aku harus fokus pada bisnisku untuk membuktikan padanya kalau aku bisa."

"Tapi hubunganmu sekarang sudah membaik kan dengan om Andre?"

"Tentu saja. Apalagi setelah tahu aku mau menemanimu mengurus perusahaan Cruise. Ia mulai banyak bicara padaku. Untung saja bang Zi selalu ada bersamaku, ia kakak yang paling penting dalam hidupku. Ia menjadi penengah dalam masalah yang aku hadapi saat itu. Aku benar benar berhutang budi pada bang Zi juga kakak ipar yang selalu memberiku nasehat baiknya." ujar Roxy.

Zaline tersenyum. "Syukurlah. Apakah om Andre pernah mengunjungi cafemu?"

Roxy menggelengkan kepalanya. "Tapi ia selalu menyelidikinya. Ciiiih... menyebalkan."

"Kau tidak boleh berkata seperti itu Xy. Om Andre sangat menyayangimu, ia hanya khawatir putra satu satunya kesulitan. Aku yakin ia melakukan itu demi kebaikanmu."

"Ia pikir aku masih anak anak yang tidak tahu mana yang baik dan tidak. Tapi sejujurnya aku sekarang menyesal karena terus menjadi anak pembangkang."

"Kalau begitu perbaikilah sikap itu. Jadilah anak yang berbakti pada orang tua. Usiamu sudah matang Xy, kau tidak boleh terus terusan bersikap seperti ini." pinta Zaline.

"Aku sedang mencobanya Lin. Sudah hentikan, lanjutkan makanmu. Setidaknya aku sudah tahu alasanmu, sejak dulu aku sangat penasaran tapi setiap kali lewat telepon kau selalu beralasan yang lain."

Zaline menyeringai. "Jika aku mengatakannya, aku bisa menangis dua hari dua malam, dan membuat mataku sebesar mata panda."

Roxy melepaskan tawanya seraya mencubit pipi Zaline. "Menggemaskan sekali... makanlah."

Zaline menganggukkan kepalanya seraya melanjutkan makannya lagi.

*****

Alvaro meregangkan tubuhnya di kursi pesawat. Ia sangat lelah namun tak bisa memejamkan matanya. Pria itu terus saja menatap laptopnya sambil beberapa kali mengerjapkan matanya.

"Pak Al... perjalanan masih jauh, anda sebaiknya beristirahat." ujar Leo.

"Sudah berapa jam kita terbang Le?"

"Baru 7 jam pak. Setidaknya masih butuh 10 jam lagi jika tidak ada kendala."

"Kendala apa yang kau pikirkan saat berada dalam pesawat Le? Kau bodoh sekali."

"Ah maksudku..."

"Jangan dibahas lagi." potong Alvaro. "Apa ada kabar dari Hiroki lagi?" tanyanya.

Leo menggelengkan kepalanya. "Sepertinya ia benar benar menyuruh kita menunggu pak."

"Brengsek..." umpat Alvaro. "Aku paling benci menunggu. Jika saja Ben tidak memaksaku, aku tidak akan pergi dari Jepang sebelum menemui Hiroki lagi." imbuhnya.

"Pak Al... bolehkah aku mengajukan pertanyaan? Tapi ini tidak menyangkut pekerjaan, ini soal hubungan anda dengan pak Ben."

"Tutup mulutmu Le. Aku tidak pernah membicarakan apapun kecuali pekerjaan pada orang lain."

Leo menelan saliva nya seraya menghela nafas panjang. "Hanya saja, anda selalu mengikuti ucapan pak Ben."

Alvaro menatapnya tajam. "Jika kau ingin tahu, tanya saja pada pak Ben. Tapi jangan harap kau mendapatkan jawabannya. Simpan rasa penasaranmu itu Le."

"Maaf pak Al."

"Persahabatanku dengannya bukan seperti orang lain Le. Hanya satu yang bisa aku katakan padamu, Ben adalah penyelamat hidupku. Ia bagai seorang kakak yang harus aku hormati." ujar Alvaro.

"Penyelamat? Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka berdua? Aku sudah bekerja selama satu tahun lebih, tapi masih tidak mengerti dengan hubungan mereka dan membuatku semakin penasaran. Justru banyak yang berkata mereka adalah pasangan gay, tapi pak Ben selalu bermain wanita. Hanya pak Al yang tidak suka dengan wanita manapun." pikir Leo.

"Jangan terus menatapku." bentak Alvaro tanpa menoleh ke samping.

Seketika Leo memalingkan wajahnya dengan canggung. Pria itu mengambil ponselnya dan berpura pura sibuk untuk menghilangkan kecanggungannya.

*****

Happy Reading All...

1
Lena Kasenda
memang seorg ibu sllu penuh perhatian pd anak2nya"sepakat"😜
Lena Kasenda
gile thor beking penasaran saja... lanjut thor😊😜
Afika Dury
mulai ada rasa ini/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/
𝐙⃝🦜ηυяєᵇᵃˢᵉ
kocak sekali🤣🤣
𝕸y💞Alrilla Prameswari
selalu ada part nano nano nya ketawa haru ketawa lagi keren emang mamiku satu ini
selamat untuk AlZa atas kebahagiaan nya dengan lahir nya putra pertama
selamat dan sukses selalu untuk mamiku author missyou terima kasih sudah menghibur kami dengan cerita mu yang luar biasa 😘😘😘
dan yang terpenting mamii sehat selalu 😘😘😘
𝕸y💞Alrilla Prameswari
wahh baby David nama nya keren 😘
𝕸y💞Alrilla Prameswari
ampunnn dehh tiga bab ga oleng tuh mamii yang baca aja pasti pada anuu 😂😂
kecuali bocil belum paham 😂😂😂🚴
𝕸y💞Alrilla Prameswari
betulll mamii 👍👍👍😘😘😘
𝕸y💞Alrilla Prameswari
wkwk suara nya aneh aneh kan bocil jadi bingung 🚴
𝕸y💞Alrilla Prameswari
duh duhh bocill minggirr 🚴😂
𝕸y💞Alrilla Prameswari
bunyi apa lagi inii 🚴🚴🚴
𝕸y💞Alrilla Prameswari
puncak apa mamii 🤔🤔
𝕸y💞Alrilla Prameswari
permen lolii ya mam 🚴🚴😂
𝕸y💞Alrilla Prameswari
BOCILL MELIPIRRR 🚴🚴🚴😂😂😂
𝕸y💞Alrilla Prameswari
suara apa ini mamm 🚴😂
𝕸y💞Alrilla Prameswari
Awal nya terharu dengan pernikahan mereka 😥
akhir nya anuu juga kala ada kata malam pertama
selamat ya AlZa 😘😘😘
𝕸y💞Alrilla Prameswari
yaa ampunn mamm nangiss baca nya part ini 😥😥😥
𝕸y💞Alrilla Prameswari
terharuuu 😥😥😥
𝕸y💞Alrilla Prameswari
sampai guling guling baca nya ehh si guling pun jadi korban saking terhura nya sama mereka 😘😘😘
𝕸y💞Alrilla Prameswari
wkwk duo STI 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!