NovelToon NovelToon
Istri Idaman Tuan Gio

Istri Idaman Tuan Gio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:890
Nilai: 5
Nama Author: ArsyaNendra

Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Menjauh (IITG)

Setelah mendengar jawaban Sita seperti itu, Nadira segera masuk ke kamarnya. Sedangkan Sita berdiri terdiam memikirkan sesuatu. "Sepertinya aku harus mencari jalan keluar dari masalah ini. "Batin Sita yang berusaha keras mencari solusi.

Beberapa menit kemudian

Sita akhirnya berangkat kerja, sedangkan posisi Nadira di kontrakan sendirian Nadira sibuk di dapur membuat segelas teh hangat.

"Lebih baik aku pindah daripada pria itu terus mengangguku." Gumam Nadira yang sudah merasa lelah sekaligus takut.

Malam hari

Terlihat Gio baru saja keluar dari mobil bersama asistennya menuju lokasi pertemuannya dengan tuan Adrian.

Sampai di lokasi Gio disambut tuan Adrian yang sedari tadi lebih dulu sampai Mereka pun langsung membicarakan tentang bisnis kedunya.

"Baiklah tuan, akan saya kerjakan sesuai perintah anda." jawab tuan Adrian pada Gio

"Jika anda masih belum jelas dengan penjelasan saya tadi, silahkan anda tanyakan asisten saya. Dia akan bantu anda dalam mengerjakan proyek ini." jawab Gio yang secara langsung memberikan semua tanggung jawab pada asistennya.

"Baik tuan, saya mengerti." jawab tuan Adrian, Setelah semuanya selesai barulah tuan Adrian pergi dari tempat itu.

Ketika Gio akan hendak pulang tidak sengaja Gio bertemu seseorang yang dia kenal.

"Wanita itu lagi." Gumam lirih Gio yang melihat kehadiran Nona Puri putri dari tuan David.

"Tak disangka kita bertemu lagi tuan." ucap Puri yang begitu terlihat begitu bahagia melihat kehadiran Gio di tempat itu.

Gio pun membalas dengan tatapan sinis.

"Kebetulan jika anda ada disini, sekalian kita makan malam bersama." ucap Puri yang sekali lagi berusaha mendekati Gio, tapi Gio tak akan pernah tergoda setelah apa yang dia pernah lakukan pada dirinya membuat dia semakin tak menyukai wanita itu,

"Tidak." jawab singkat Gio yang masih menahan rasa amarah.

Puri yang mendengarnya sedikit terkejut bahkan dia mencoba mendekati Gio. Tapi tak Puri perhatian, Gio langsung pergi tanpa mengucapkan kata-kata apapun.

"Stop." ucap Puri yang langsung menghentikan langkah kaki Gio, Gio pun melirik kearah wanita itu dengan tatapan dingin.

"Lebih baik kamu berhenti mengejar ku dan aku peringatkan sekali lagi padamu.Aku tahu permainan licikmu itu yang sengaja diam-diam mencampurkan sesuatu pada minuman ku." Seketika Puri terdiam, setelah rencananya itu terbongkar juga.

"Maksud anda apa?" Puri pun berpura-pura tak tahu hal itu.

"Tak perlu kamu tutup-tutupi semuanya dariku, aku tahu apa yang sedang kau rencanakan." ucap Gio yang mulai perlahan-lahan memberikan peringatan pada wanita itu.

"Rencanamu pun gagal." ucap Gio yang langsung pergi meninggalkan wanita itu dengan tatapan akan rencananya itu terbongkar sendiri.

"Apa aku salah menyukai dirimu." ucap Puri dengan sedikit keras suara itu.

Seketika Gio menoleh kebelakang. "Jangan berharap sesuatu yang lebih dariku, aku harap kamu mengerti itu." jawab Gio yang benar-benar tak menyukai wanita itu.

"Apa kamu tidak suka denganku, apa kurangnya aku sampai kamu tak tertarik denganku?" Pertanyaan itu masih menjadi teka-teki kenapa dia tak begitu menyukai dirinya.

"Seharusnya kamu tahu diri jangan mengharapkan sesuatu yang lebih dariku." ucap Gio yang langsung pergi meninggalkan wanita itu.

Nampak ekspresi kecewa dari Puri yang benar-benar kecewa apa yang dia perjuangkan semua sia-sia.

"Baiklah saat ini kamu bisa menolaku, tapi ingat suatu saat nanti akan aku lakukan agar aku memilikimu." Gumam Puri yang betul-betul kecewa dengan apa harapan yang dia inginkan.

Sedangkan Gio sudah keluar dari tempat itu dengan ekspresi marah.

"Dasar penganggu." Gumam Gio yang merasa kesal sendiri.

Tengah malam

Nadira terbangun dari tidurnya yang secara langsung dia pergi ke kamar mandi. Saat hendak masuk ke kamar, terlihat pintu depan terbuka yang dimana Sita baru pulang dari kerjanya.

"Eh kamu." ucap Nadira yang melihat kehadiran Sita yang baru saja pulang kerja.

"Aku kira kamu sudah tidur." ucap Sita pada Nadira.

"Aku tadi sudah tidur, tapi aku bangun lagi mau ke toilet." jawab Nadira dengan santai.

"Dira."

"Apa." jawab Nadira yang baru saja duduk di ruang tamu.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Sorot mata Sita terlihat begitu tajam.

Dan terlihat ekspresi serius pada Sita.

"Apa kamu yakin dengan pilihanmu untuk pindah?" Pertanyaan langsung dibalas dengan menganggukan kepala.

"Aku yakin Sita, dan jujur juga aku takut dengan kejadian yang aku alami itu. Aku takut pria itu datang kembali menghampiriku." Rasa ketakutan begitu besar yang masih dia rasakan.

"Aku paham apa tidak lebih kamu dari kota ini saja dan kamu bisa tinggal di pinggiran kota. Kebetulan aku punya Bibi yang bisa membantumu."

"Bibi?"

"Iya Bibi, aku sudah menghubungi dan beliau bersedia untuk sementara ini kamu bisa tinggal di sana." Sita pun membalas dengan senyuman.

"Bagaimana, apa kamu bersedia?" tanya Sita pada Nadira.

"Nanti bagaimana dengan kamu?" tanya balik Nadira.

"Aku juga akan pindah, aku takut pria itu akan mencari ku juga." ucap Sita yang merasa berjaga-jaga

"Jadi begitu ya." Nadira pun mengerti apa yang sedang sahabatnya rasakan.

"Jadi kamu jangan khawatir, semuanya sudah aku urus." Sita pun diam-diam melakukan semua ini untuk temannya.

"Maafkan aku jika mana aku selalu merepotkanmu." Nadira menundukkan kepala betapa dia bersalah pada temannya.

"Tidak, hanya dengan cara ini aku bisa melindungimu. Aku hanya ingin dirimu aman dari kejaran pria itu Aku yakin jika pria itu akan terus mencarimu." ucap Sita yang begitu tulus membantu Nadira.

Nadira hanya membalas dengan menganggukkan kepala, tangan Nadira pun digenggam oleh Sita.

"Aku yakin kamu akan aman dari pria itu, lebih baik kamu pergi dari tempat ini dan jangan kamu pikirkan hal-hal yang sudah pernah terjadi padamu fokuslah untuk masa depanmu." Pesan Sita pada Nadira yang langsung dibalas dengan tangisan dari Nadira.

"Terimakasih atas semuanya." ucap Nadira yang begitu terharu memiliki sahabat seperti Sita.

"Iya Dira, sudahlah jangan menangis terus. Sekarang kita fokus dengan rencana kita" Pesan khusus dari Sita untuk Nadira.

Nadira membalas dengan menganggukkan kepala.

"Jika kesepakatan ini benar-benar jadi, kamu harus mengurus surat pengunduran diri kamu bekerja. Besok aku antar kamu ke tempat kerjamu sekaligus besok semua barang milikmu kamu masukan kedalam tas."

"Jadi besok aku harus menemui pak Manager?" tanya Nadira yang langsung Sita balas dengan anggukan.

"Iya Dir, kamu harus menemui pak Managermu dan dihari itu juga kamu berhenti bekerja ditempat itu juga."

"Ya sudah, besok aku akan menemui pak Manager." Jawab Nadira yang pada akhirnya menyetujui dengan rencana yang dibuat Sita untuknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!