NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Tak Gentar

Pintu terbuka lebar saat Gendis ada di atas pangkuan Noah. Di ambang pintu ada Ivy yang sedang berdiri membatu sambil menatap dingin keduanya. Sontak Gendis menjauhkan tubuhnya dari Noah.

Perempuan tersebut kembali mengancingkan kemeja dan merapikan penampilan. Perempuan tersebut juga menyisir rambut menggunakan jemarinya. Sementara itu Noah yabg panik langsung memutar kursi.

"Ini ... tidak seperti yang kamu lihat, Vy." Noah terlihat gugup dan menelan ludah berulang kali.

"No, kamu pikir aku buta?" Suara Ivy begitu tenang ketika menjawab Noah.

"Vy, aku sudah berusaha menolak Noah. Tapi dia ...."

"Nggak apa-apa, Ndis. Aku tahu! Kemarilah!" potong Ivy sambil tersenyum lembut kemudian melambaikan tangannya.

Gendis pun berjalan perlahan mendekati Ivy. Ketika dia sampai tepat di depan Ivy, langkahnya berhenti. Ivy tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya.

Namun, di luar dugaan Ivy menarik rambut Gendis. Dia menyeret perempuan itu masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kantor Noah. Gendis terus berontak, tetapi badan mungilnya kalah tenaga jika dibandingkan postur tubuh Ivy.

"Tenang, aku akan membantumu membersihkan diri dari sentuhan kotor suamiku, Ndis!" Ivy menyalakan penyiram, kemudian mengguyurkan air ke atas tubuh Gendis.

"Ivy, kamu sudah gila, ya? Hentikan!" teriak Gendis sambil berusaha menepis tangan Ivy yang mulai menggosok tubuhnya.

"Diamlah! Aku bisa pastikan kamu bersih dari jejak tangan Noah!" ujar Ivy.

Noah hanya menonton tindakan sang istri di depan kamar mandi. Dia melongo karena sikap barbar yang dilakukan oleh Ivy. Sesekali Noah tersenyum kaku saat melihat Gendis tengah gelagapan akibat mukanya disiram oleh Ivy.

"Nah, sudah bersih! Kamu bisa pulang sekarang!" ujar Ivy sambil tersenyum lebar.

Gendis menatap tajam Ivy dengan wajah merah padam. Air matanya bercampur dengan air sehingga tak bisa dibedakan. Matanya tampak merah karena amarah dan tangis yang membaur jadi satu.

"Kamu akan menyesal karena telah memperlakukan aku seburuk ini, Vy!" Perlahan Gendis beranjak dari lantai.

Perempuan itu berjalan tertatih keluar dari kamar mandi. Ketika ada di dekat Noah, Gendis memasang wajah memelas. Noah hanya menatapnya sekilas, lalu kembali membuang muka.

"No, bisa aku pinjam jasmu? Bajuku basah begini. Aku ...." Ucapan Gendis menggantung di udara karena dipotong oleh Ivy.

"Jangan pernah sentuh apa yang bukan milikmu! Sekarang pulang! Aku tahu betul kalau Noah nggak akan meminjamkan kamu jas atau beda lain untuk menutupi tubuhmu!" potong Ivy.

Gendis menoleh ke arah Ivy seraya tersenyum miring. Perempuan tersebut kembali menatap Noah dan memasang wajah sendu. Jemarinya mulai terangkat hendak menyentuh tubuh Noah.

Melihat sang suami hendak kembali disentuh oleh wanita lain, membuat Ivy mengambil langkah cepat. Dia bergegas menghampiri Noah. Perempuan itu mencengkeram pergelangan tangan Gendis.

"Aku sudah bilang untuk tidak menyentuh milik orang lain, Ndis. Kamu itu bebal sekali!" Ivy meremas pergelangan tangan Gendis begitu kuat sehingga membuat perempuan tersebut meringis.

"Noah ...." Gendis kembali menoleh ke arah Noah dan memasang wajah melas.

"Pulanglah." Hanya itu yang keluar dari bibir Noah sangat singkat dan berhasil melukai harga diri Gendis.

Perempuan tersebut akhirnya menarik lengannya dari cengkeraman Ivy. Dia menatap tajam perempuan di hadapannya itu sebelum akhirnya balik kanan. Ivy tersenyum puas ketika melihat Gendis pergi dari kantor sang suami.

Sepanjang perjalanan menuju lobi semua karyawan melirik Gendis. Mereka saling berbisik sambil mencibir perempuan tersebut. Gendis hanya bisa menunduk malu terlebih ketika mendengar celetukan salah seorang karyawan Noah yang mengatakan bahwa dia berusaha merusak rumah tangga bos mereka.

Sementara itu, Ivy duduk di sofa usai memperlakukan Gendis dengan sangat buruk. Noah masih terdiam duduk di kursinya sambil menatap Ivy. Sebuah embusan napas kasar dikeluarkan Noah melalui mulutnya.

"Kenapa kamu melakukan hal itu kepada Gendis?" tanya Noah.

"Aku punya mata dan melihatnya dengan sengaja menyentuh apa yang masih menjadi milikku. Aku tidak suka hal yang kumiliki disentuh oleh orang lain." Ivy terdengar begitu santai tanpa beban ketika mengucapkan kalimat tersebut.

"Jadi, kamu menganggap aku ini milikmu?" tanya Noah lagi sambil perlahan bangkit dari kursi.

"Yah, aku hanya ingin menegaskan hal itu kepada Gendis. Dia tidak bisa seenaknya melakukan apa yang dia mau."

Tiba-tiba Noah duduk disamping Ivy. Dia menarik tubuh ramping sang istri dan mendudukkannya tepat di atas pangkuan. Ekspresi wajah Ivy masih datar seakan sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Noah.

"Kamu ingin aku menjadi milikmu?" tanya Noah sambil mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri.

Tatapan mereka beradu dengan jarak yang sangat pendek. Noah hendak menempelkan bibirnya pada bibir Ivy untuk kedua kalinya setelah hari itu. Akan tetapi, Ivy masih menghindar.

Perempuan tersebut menoleh ke samping, lalu mendorong dada Noah perlahan. Ivy beranjak dari pangkuan Noah dan mulai merapikan blazernya. Tiba-tiba Ivy menengadahkan tangannya.

"Kunci mobilmu! Mobilku masuk bengkel untuk servis. Aku mau menemani Jimmy serah terima unit."

"Biar aku yang temani." Noah beranjak dari sofa kemudian berjalan ke arah meja kerjanya.

Lelaki tersebut membuka laci dan mengeluarkan kunci mobil. Lelaki itu berjalan lebih dulu ke arah pintu kemudian, membuka benda tersebut. Namun, Ivy tetap bergeming.

"Ayo, aku temani!"

"Nggak, aku bisa sendiri! Urusi saja urusanmu!" Ivy melangkah cepat mendekati Noah dan menyambar kunci mobilnya.

"Jika sempat ambilkan mobilku dan susul saja ke cluster untuk tukar mobil." Ivy mengucapkan pesan itu tanpa menoleh sedikit pun ke arah Noah.

Ivy berjalan anggun, tetapi dengan langkah mantap ketika keluar kantor dan menyusuri koridor menuju elevator VVIP. Noah menyandarkan punggung pada kusen pintu kantornya. Tatapannya terus tertuju pada Ivy hingga pintu elevator menghalangi tatapannya kepada Ivy.

"Benar-benar sulit diatur!" gumam Noah kemudian kembali masuk ke kantor.

***

"Bagus, aku suka rumah ini." Jimmy menatap keseluruhan cluster miliknya dari taman depan.

"Kepuasan pelanggan adalah keutamaan kami." Ivy tersenyum lebar ketika melihat Jimmy.

"Sertifikat ada di dalam. Anda harus menandatangi beberapa berkas, Pak Jimmy."

Jimmy mengangguk dua kali, sebelum akhirnya mengikuti Ivy dari belakang. Ivy menghentikan langkah di meja makan. Di atas meja tersebut terdapat sebuah map berwarna biru tua.

"Semuanya ada di sini." Ivy duduk, kemudian menyodorkan map kepada Jimmy.

Jimmy membuka map, kemudian memperhatikan setiap dokumen yang ada di dalamnya. Setelah membaca isi dokumen, dia mulai membubuhkan tanda tangan pada dokumen serah terima. Ivy mengulurkan tangan hendak mengambil salinan tanda terima, tetapi tiba-tiba Jimmy menggenggam jemarinya.

"Vy, bisakah aku ngomong sesuatu sama kamu?"

Ivy terdiam sejenak. Dia menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan. Ivy berusaha melepaskan tangan Jimmy, tetapi lelaki tersebut justru menguatkan genggaman.

"Vy, sebenarnya aku menyukaimu. Sayangnya aku terlambat." Bahu Jimmy merosot dengan mata mulai berkaca-kaca.

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!