Althea hanya ingin melupakan masa lalu.
Tapi takdir membawanya pada seorang Marco Dirgantara ,CEO Dirgantara Corp sekaligus mafia yang disegani di Eropa.
Kisah cinta mereka tidak biasa. Penuh luka ,rahasia dan bahaya.
Bab 11 - Tragedi Terulang Kembali
Lima hari berlalu sejak kejadian Marco mengambil paksa mahkotanya ,hingga kini masih meninggalkan rasa sakit yang mengendap di dasar hati Althea. Dan lima hari sejak itu juga Marco semakin protektif dan juga, semakin menuntut.
Sekarang, setiap langkah Althea terasa diawasi.
Bukan secara kasar, tapi cukup untuk membuat bulu kuduknya berdiri.
Mulai dari mobil jemputan yang tiba 15 menit lebih awal, laptop yang diganti secara tiba-tiba dengan alasan "upgrade sistem keamanan", hingga Reno yang tiba-tiba muncul saat ia hendak pulang menawarkan tumpangan meski hujan hanya gerimis.
"Aku hanya menjalankan perintah, Althea,"
Ucap Reno sopan.
"Perintah siapa?"
Reno hanya tersenyum, menatap langit. "Siapa lagi kalau bukan pria yang tak bisa tidur kalau kamu naik taxi sendirian."
Huh ,padahal aku sudah senang tidak melihatnya ,tapi dia seperti bayang-bayang ku. Gumam Althea dalam hati.
Ya ! Semenjak hari naas itu ,dia seolah menghilang ,Reno bilang pria itu sedang menghadiri acara besar para pengusaha di Asia Tenggara dan dilanjut menghadiri acara keluarga.
Di kantor, suasana semakin sunyi. Bukan karena semua normal, tapi karena gosip telah berubah bentuk. Dari bisik-bisik, menjadi tatapan tajam.
Althea bahkan mendengar sendiri ketika ia di pantry ,para karyawan hampir semua membicarakan nya.
“Cewek itu pasti pakai jalan pintas... lihat aja sekarang, bawaannya Marco banget.”
“Ya iyalah, siapa juga yang bisa bikin si Tuan Es kayak gitu?”
“Gila ya ,masih baru udah main nya kayagitu.”
Dan masih banyak lagii....
Bahkan Siska juga monica semakin sering melempar senyum sinis, sementara beberapa staf yang lain mulai menjaga jarak.
Althea merasa seperti terkurung dalam akuarium kaca. Ia dilihat ,dibicarakan ,disentuh lewat kata-kata, tapi tidak bisa melawan.
Dan Marco?
Pria itu tetap hadir seperti bayangan. Diam-diam tapi sepenuhnya menguasai dirinya.
Seminggu kemudian... di kantor 'Dirgantara Corporation'
Hari itu, setelah sebuah rapat intens, Althea dipanggil ke ruang Marco.
Satu tarikan nafas berat di keluarkan oleh Althea. Ini adalah pertemuan pertamanya lagi setelah kejadian itu dan kepergian Marco. Ada rasa ingin menolak dan lari ,namun Althea sadar itu sangat tidak mungkin.
Dengan langkah dibuat setenang mungkin ,Althea mengetuk pintu besar nan mewah itu.
Tok..tok.. tok....
Masuk ! Terdengar sahutan suara berat dari dalam.
Saat ia masuk, Marco berdiri membelakangi jendela besar, matanya menatap langit Amsterdam yang mulai gelap.
“Kau terlihat lebih lelah hari ini,” katanya pelan.
“Saya baik-baik saja.”
“Jangan bohong.”
Althea diam.
“Kau pikir aku tidak tahu semua orang mulai menyudutkanmu?”
Althea menatap lantai. “Saya bisa urus diri saya sendiri, Tuan Marco!”
Marco menoleh. “Tapi sayangnya aku tidak bisa duduk diam baby.”
Ia mendekat ,napasnya terdengar lebih berat dari biasanya. Mata itu... menatap dengan gelombang yang tak tenang.
“Aku ingin memindahkanmu ke tim pusat. Di sana lebih tertutup dan lebih aman.”
Althea mengangkat wajah. “Owh ,setelah anda berhasil menyentuh saya ,lalu anda ingin menyembunyikan saya?”
Marco memejamkan matanya “Aku ingin melindungimu, Althea.”
“Dari siapa? Dunia... ? Dirimu sendiri atau.... dari wanita selanjutnya yang akan kau sentuh?”
Pertanyaan itu menghantam seperti palu. Untuk pertama kalinya, Marco terdiam ,matanya menegang ,karena marah.
“Kalau kau terus berada di dekatku,” katanya akhirnya, “kau akan hancur atau jatuh.”
Althea menggenggam tangan di pangkuannya. “Bukankah aku sudah semakin hancur sekarang? Dan kau lebih lebih telah menghancurkanku!”Althea menunjuk Marco dengan geram.
Marco mendekat, berlutut di hadapannya. Posisi yang membuat dunia seperti berputar.
“Sudah aku katakan, aku bukan pria baik. Aku tidak tahu caranya mencintai... tanpa menguasai.”
Althea terdiam dengan sorot mata tak terbaca.
Dan tiba-tiba Althea berkata
“Lepaskan aku sekarang Tuan Marco ,bisa?”
Karena meskipun luka ini terbuka, rasanya lebih baik daripada hidup dalam kebekuan.
Perkataan itu seketika membuat Marco mengangkat wajahnya. Mata nya menatap tajam Althea ,kedua tangan nya terkepal disamping.
Marco mulai mendekat perlahan dengan penuh intimidasi. Sadar dalam bahaya ,Althea berusaha mencari celah untuk melarikan diri. Namun ketika ia hendak menghindari ,pinggang kecilnya ditarik oleh Marco ,kemudian dengan mudah nya tubuh ramping itu di hempas ke sofa.
Marco mulai mengurung Althea dengan kedua lengan kekarnya ,mata mereka bersirobos tatap. Tubuh Althea mulai bergetar takut ,kilasan kejadian itu tiba-tiba hadir ,membuat ia waspada
“Ucapkan sekali lagi yang kau katakan tadi ,Althea Shafira !!!!” Ucap Marco dengan Geram
“Lepaskan aku Tuan Marco!” Ulang Althea dengan suara bergetar dan hati-hati.
Srekkkkkkk!
Hanya dengan satu tarikan ,Marco kembali merobek atasan yang dipakai oleh Althea.
Mata bulat Althea membola sempurna ,tidak menyangka kalau Marco begitu cepat melakukan nya.
Marco kembali mengunci pintu dan menutup tirai otomatis ,Althea panik bukan main.
“Kamu mau apa Marco ,aku nggak ngizinin kamu untuk nyentuh aku lagi!!!”
“Apa kau pikir aku butuh izinmu? Hah ,suka atau tidak ,kamu adalah Milikku!”
Tanpa aba-aba Marco kembali memaksakan kehendak nya pada Althea, berusaha mereguk kenikmatan dari tubuh Althea yang sudah menjadi candu baginya sekarang.
“Aakhhhhhhh Marco aku membencimu !!”
Teriak Althea ketika Marco dengan lihai melucuti pakaian Althea dan juga miliknya.
Althea berusaha bangun ,namun sia-sia.
Tubuh kekar paripurna Marco tidak seimbang dengan tubuh mungil Althea.
Marco mulai menyergap bibir Ranum Althea ,menyerap madu nya dengan brutal dan dalam. Tangan besar nya bergerilya di dua bukit kembar Althea yang padat ,besar nan indah. Meremas kedua nya ,tanpa ampun.
Rasa sakit tak terperih itu kembali Althea dapatkan ketika Marco mulai memasukan senjata keperkasaan nya.. jeritan dan permohonan Althea seperti sebuah desahan merdu bagi Marco.
“Akkhhhhhh sakittt Marco ,lepass....” Althea mulai menangis ,berbeda dengan Marco yang merasakan kenikmatan tiada tara setiap memasuki milik Althea ,seolah setiap penyatuan itu adalah yang pertama..
Marco terus menghujam ,menghentak ,menyentuh dan menguasai dengan ganas seluruh tubuh Althea tanpa ada yang terlewat. Lagi dan lagi penyatuan dan kenikmatan itu Marco dapatkan dari tubuh Althea. Bahkan kini Althea sudah hampir pingsan karena serangan demi serangan dari seorang Marco Dirgantara.
“Althea Shafira ,....” Marco dengan tegas dan jelas menyebut nama Althea di puncak pelepasan nya yang kesekian kali. Tubuh tegap nya ambruk ,luruh diatas tubuh Althea yang sudah lebih dulu terkapar
Marco mengecup kening Althea dengan lembut ,mengecup bibir yang terlihat bengkak itu dan menatap dalam mata Althea.
Althea memukul lemah dada Marco ,air mata kembali menetes di kedua mata bulat indah nya. Suara nya tercekat ,hanya deru nafas yang terdengar.
Marco masih belum menarik keperkasaan nya ,seolah ingin benar-benar menuntaskan dan memastikan kalau semua benihnya tidak terbuang.
Dengan suara berat yang bernada ancaman ,Marco berbicara pelan pada Althea.
“Ini hukumanmu ,dan setiap kali kau meminta aku untuk melepasmu ,maka aku akan semakin mengikatmu.”
Tubuh lelah Althea tidak dapat merespon ,hanya tangan nya yang masih memukul lemah dada bidang Marco. Sesaat kemudian mata itu terpejam.
Marco menarik dirinya ,mengangkat tubuh polos Althea dari sofa dan memindahkan nya ke tempat tidur milik nya. Marco menyelimuti tubuh indah itu dengan hati-hati. Setelahnya ia membersihkan diri di kamar mandi.
Malam itu, saat hujan kembali turun, Marco duduk di ruangan nya sambil memandangi gemerlap lampu kota yang sudah mulai menyala ,karena hari sudah berganti malam.
Pikiran nya tidak fokus ,Althea dan segala rumitnya hidup.
Dering pesan dari Reno, membuyarkan lamunan nya.
“Tuan berkas pernikahan dan detile kontrak sudah siap.”
“Tuan ,orangtua anda meminta anda untuk pulang kerumah utama besok.”
“Shitttt!!” Marco tampak muram.
Tidak lama tangan nya menekan tombol hijau ponselnya.
“Reno ,setengah jam lagi aku akan pulang ,pastikan smua sudah clear ,karena aku akan membawa Althea yang masih tertidur.!”
“Baik Tuan.”
Marco segera bersiap ,ia membereskan tas Althea yang tadi tercecer. Tidak sengaja ponsel Althea terjatuh.
📩 Luke :
“Hai cantik ,besok malam ,ada yang ingin kubicarakan ,tolong jangan menolak untuk bertemu.”
Wajah Marco berubah kelam ,kedua tangan nya terkepal erat membaca pesan itu.
Malam itu dengan helikopter pribadinya ,ia membawa Althea pulang ke Mansion pribadinya. Dengan gila nya ,bahkan tubuh Althea hanya terbalut selimut tebal. Sedangkan Reno menugaskan satu pelayan wanita yang bernama naina untuk menjaga Ares malam itu di apartment Althea.
Happy Reading ♥️