NovelToon NovelToon
Throwback Memories

Throwback Memories

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Persahabatan / Romansa / Office Romance
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Adsetian

Sandra, gadis yang terbangun dari tidur panjangnya selama 2 tahun dan kini terbebas dari pengasingan selama 5 tahun.

Baru saja kemarin ia bertemu dengan teman teman kuliahnya, namun sekarang ia bahkan tidak mengenali tempat yang ia tinggali selama ini. Dunia seakan telah berubah, Alat-alat canggih yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, anak kecil yang kini sudah memiliki smartphone masing-masing, dan cahaya gemerlap malam dari lampu-lampu yang memenuhi jalan ditengah kota serta Gedung-gedung yang menjulang tinggi dihadapannya.

Seberapa jauh ia tertinggal selama ini? dari sahabat-sahabat bodohnya, dan dari orang-orang yang selalu ada di keseharian Sandra saat itu. Apakah sandra masih dapat bertemu dengan mereka, apakah mereka masih menerima sandra setelah semua yang sandra lakukan kepada mereka.

Pikirannya berkecamuk memikirkan hal-hal yang telah ia lewati begitu saja.

‘Biarlah semua berlalu, kini ia harus memulai lembaran yang baru, orang-orang baru dan dunia ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adsetian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 - Tertinggal

Keesokan harinya, ayahnya meminta sandra untuk mewakilinya datang ke sekolah milla karena panggilan dari gurunya. Ayahnya pun menjelaskan bahwa milla sangat lah tidak baik di sekolahnya, ia merupakan anak yang sangat nakal dan langganan ruang BP bahkan guru BP pun sudah bosan dengan tingkah laku milla.

Dengan wajah masam milla membawa sandra ke sekolahnya dan menunjukan ruang wali kelasnya. Setelah ia memberi tahu sandra ruangannya, milla langsung pergi menuju kelas, dan sandra hanya dapat melihat punggung milla yang menjauh di koridor sekolah.

Sandra pun menarik nafas dan menghembuskannya, ia pun mengetuk pintu ruangan tersebut dan memasukinya.

“permisi, ini benar wali kelas X ips-3?” tanya sandra.

“terlihat seorang guru wanita menyambutnya

“iya, benar saya wali kelasnya” jawab guru tersebut,

“saya sandra, wali dari milla saraswati” ucap sandra,

“oh iya, silahkan duduk dulu bu” ucap guru wanita tersebut.

entah kenapa Sandra merasa sangat yakin bahwa ia mengenali wanita yang ia lihat di depannya saat ini, namun ia lupa siapa wanita tersebut. Dan sang guru tersebut hanya terdiam memandangi sandra dengan tatapan curiga.

“ada apa ya bu?” ucap sandra gugup ‘ni guru kenapa liatin gue kek latin setan dah?’ pikir sandra.

“kamu sandra?” tanya guru tersebut.

“eh iya, kan tadi saya udah bilang” jawab sandra canggung.

“iya, maksud aku tuh. Kamu sandra revanita kan?” tanya guru itu kembali.

“waw, kok kamu tahu?” canda sandra demi menghilangkan rasa gugupnya

‘gue berasa di introgasi sama guru pb anjirr’ pikirnya.

“san, ini aku nala, masa kamu ngga ngenalin aku sih san?” ucap guru tersebut sambil tersenyum.

“nala?” tanya sandra.

“iya nala...” ucap guru tersebut meyakinkan.

“maksud kamu nala yang main sama siskambling itu?” tanya sandra memastikan

“hah? siskambling?” ucap nala heran penuh tanya

“ah... maksud aku siska, hehehe” ucap sandra malu.

“hahaha... iya, siska yang itu, yang kata temen-temen rival abadi kamu itu loh” tambah nala sambil tertawa mengenang masa lalu.

“oh.... astaga, kamu sekarang udah jadi guru, hebat banget kamu la” ucap sandra kagum.

“ah kamu bisa aja, tapi ya namanya juga rezeki dan takdir nggak ada yang tau san. tiba-tiba aja kau jadi guru” jelas nala.

“hahaha iya juga sih” ucap sandra canggung.

“ya udah kita lanjut dulu ke permasalahan utamanya aja” tambah nala.

“iya, bu” candra sandra.

“jadi ini masalah adik kamu milla, kebetulan saya wali kelas milla saat ini. sesungguhnya Milla siswi yang pintar, hanya saja dia itu sering sekali membuat kesalahan yang melanggar aturan. Dan hal itu membuat nilai-nilai milla terun drastis, bahkan akhir-akhir ini milla sering tidur di kelas dan.....” nala menjelaskan dengan rinci tentang masalah milla di sekolahnya, dan sandra hanya medengarkan dan sesekali berfikir,

‘hebat banget nala, sekarang dia udah jadi guru. Sedangkan aku di sini belum apa-apa, seberapa jauh aku tertinggal dari teman-teman yang lain. hahhh....’ pikir sandra.

Setelah nala menjelaskan tetang masalah milla, sandra pun pamit meninggalkan sekolah. Sandra dan nala pun sempat bertukar nomor, agar lebih mudah menghubungi, dan nala juga akan sesekali mengajak sandra untuk bertemu.

Sandra pun pergi dengan terburu-buru karena ia memiliki jadwal interview. Sesampainya ia di depan perusahaan tersebut, sandra sangatlah gugup. Dengan langkah pasti sandra memasuki gedung megah bertingkat tersebut.

‘nih orang yang punya pasti kaya banget nih. gedongnya aja tinggi bener. kira-kira seberapa kaya nih orang ya?’ pikir sandra kagum.

Sandra pun menuju meja resepsionis untuk menanyakan ruang interview. Setelah sandra pun diarahkan menuju lantai dua gedung tersebut

‘ramai gilaaaaaa....’ pikir sandra saat.

Ia melihat antrian di depan ruangan interview, ada yang santai kaya di pantai, ada yang sedang komat-kamit seperti sedang membaca mantra, ada yang berwajah pucat seperti sedang melihat hantu, ada yang gugup bahkan sangking gugupnya orang tersebut mengeluarkan keringat segede jagung

‘tuh orang keringetan apa abis kejebur kolam ya? Hahhh ya udah lah ya... jalanin aja’ pikir sandra.

Setelah cuku lama ia menunggu, kini giliran sandra dan dua orang lainnya yang di pangil untuk memasuki ruangan dan mejalankan interview.

Gugup? Tentu saja, di tambah lagi sandra di temani oleh orang yang sejak tadi berkomat kamit dan yang berkeringat seperti habis mandi tadi.

Usai menjalankan interview, sandra merasa ada yang aneh dari interview tersebut. Entah kenapa semua pertanyaan-pertanyaan yang di berikan kepadanya tidak seperti pertanyaan dalam interview-interview yang lain, di tambah lagi sandra yang hanya lulusan SMA dan bermodalkan beberapa sertifikat bahasa dan skill komputer yang ia miliki.

Bahkan sandra sempat merasa minder dengan ke-2 orang yang di interview bersamanya, mereka jelas memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari sandra. Namun memang salah satu dari orang-orang yang menginterview nya mengatakan bahwa mereka tidak mebutuhkan orang-orang yang berpendidikan tinggi, merekah membutuhkan skill, attitude, dan ketekunan untuk para karyawannya bahkan jika ia hanya lulusan SD sekalipun jika ia memiliki skill yang di butuhkan maka ia pun akan menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Jadi, meskipun memiliki pendidikan yang tinggi sekali pun, jika tidak memiliki skill dan yang lain-lainnya ia sangat-sangat tidak akan di terima di perusahan game tersebut.

Setelah selesai interview sandra hanya tinggal menunggu telfon panggilan dari perusahaan tersebut. Karena lelah, sandra mampir di sebuah cafe yang menurutnya unik bahkan dari nama cafe tersebut

“coffee&tea cafe. unik juga namanya" ucap sandra

Segera sandra memasukinya dan memesan makanan, ia sungguh lapar saat ini. Sandra memesan americano coffee ice dan omurice.

Untuk pertama kali sandra datang ke cafe tersebut sandra sangat menyukainya, interior yang unik menghiasi dinding cafe tersebut. Lampu-lampu klasik berwarna kuning hangat yang menghiasi langit-langit cafe, dan bahkan lilin yang beraroma bunga yang terdapat di sudut ruangan.

cafe tersebut memanglah sangat unik bahkan memiliki desain yang tidak membosankan, sebuah meja panjang di dekat kaca yang cukup rendah kecil namun panjang bahkan lebih panjang dari meja tersebut.

Meja tersebut di hiasi berbagai macam lilin-lilin hias di dalam gelas yang indah berbagai macam ukuran, dan juga terdapat beberapa foto sang pemilik dan beberapa karyawanya, di kedua sisi meja juga diberi kursi jati berwarna hitam untuk orang-orang yang ingin berfoto, dan di atas kaca tersebut merupakan dinding yang di hiasi berbagai foto sang pemilik bersama teman-temannya.

Sunggu cafe yang membuat dirinya merasa nyaman. Ingin rasanya ia melihat foto-foto tersebut namun ia sudah merasa lapar san segera makan. sembari makan sandra pun mengamati jalanan dan sekitarnya.

Kini sandra sudah merasa benar-benar hidup kembali, ia merindukan suara riuh kota. Entah apa yang akan di hadapinya esok hari, sandra hanya harus melewatinya dengan sabar dan penuh percaya diri

1
aurel
semangat thorr, yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar
Adsetian: iya.. okey
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kok bisa, hibernasi selama itu
Adsetian: Dia mau jadi princess aurora kak, hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!