"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ada yang di tolak
senyum Mathias seketika membuat jantung lea berdebar.
mathias menoleh ke arah tv sambil memakan anggur, melihat itu lea tak bisa melepas pandangannya kepada mathias, ia melihat bibir Mathias yang terlihat begitu menggoda di matanya.
seketika lea menggigit bibir bawahnya sambil mengedipkan matanya beberapa kali, lea memukul kepalanya seketika agar ia tersadar.
"lu gila? dia itu sahabat baik lo lea!" batin lea.
melihat mathias tertawa sendiri sambil menonton tv membuatnya sadar, bahwa Mathias yang dulu dan sekarang benar benar berubah, dia tumbuh menjadi pria yang sempurna.
"kira kira siapa ya? wanita beruntung itu" batin lea sambil melamun memikirkan siapa wanita yang di sukai oleh mathias.
"ada apa?" tanya Mathias sadar jika lea dari tadi tengah melamun.
"apa yang membuatmu menyukainya?" tanya lea spontan.
Mathias tidak mengerti dengan apa yang di tanyakan oleh lea.
"apa?" tanya Mathias bingung.
tanpa sadar lea langsung mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya.
"emm... maksudku aku penasaran soal wanita yang kau sukai" ucap lea terus terang.
Mathias terdiam menatapnya, lea tidak tau apa yang Mathias pikirkan sampai menatapnya seperti itu, lea jadi gugup karena takut salah bicara.
"kenapa kau sangat ingin tau soal itu?" tanya mathias serius.
"aku.. ya.. aku ingin tau, apa tidak boleh?" tanya lea sedikit gugup.
"dia cantik... sangat cantik" ucap Mathias tiba tiba membuat lea sangat berkecil hati.
"ahhh.. begitu ya" jawab lea sambil mengangguk angguk.
lea berfikir mungkin wanita yang di sukai mathias sangat cantik dan juga setara denganya, bukan seperti dirinya yang seperti bunga anggrek menumpang hidup kepada Mathias.
"ada apa?" tanya mathias ketika melihat raut wajah lea seketika jadi murung.
"aku masih sedikit pusing" ucap lea berbohong.
"kau belum minum obat ya? kau harus minum obat dulu?" ucap Mathias sambil berjalan mengambilkan obat untuk lea.
"kau begitu baik padaku, membuatku salah paham saja, lama lama aku jadi serakah karenamu mathias" batin lea.
Mathias datang sambil membawa obat dan juga segelas air putih.
"ayo di minum?" ucap Mathias sambil menaruh sebuah pil di tangan lea.
lea pun segera meminum obatnya.
"kau masih baru pulih, ayo ke tempat tidur? kau harus istirahat" ucap Mathias mengajak lea untuk ke kamar.
lea dengan patuh berjalan menuju kamarnya, lalu berbaring di tempat tidur.
"kau istirahatlah, aku akan pulang" ucap Mathias sambil tersenyum.
lea hanya mengangguk.
"kalau ada apa apa panggil aku, ohh ya jangan lupa janjimu, jangan abaikan pesanku ya?" ucap Mathias memastikan.
"iyaaa, dasar bawel" ucap lea sambil cemberut.
"aku akan pergi setelah mencuci piring, kau istirahatlah" ucap mathias sambil mengelus kepala lea.
lea hanya mengangguk, setelah itu mathias pergi membersihkan ruang tv lalu menuju ke dapur.
lea menatap langit langit di kamarnya.
"kenapa tiba tiba perasaanku jadi begini, ini sangat tidak baik untuk pertemanan kita" ucap lea sambil menutup mata dengan lengannya mencoba untuk berfikir jernih.
Skip.
beberapa hari kemudian lea sudah mulai pulih, ia memutuskan untuk kembali masuk kuliah.
ia teringat, jika nicolas mengirim pesan kepadanya namun lea belum sempat untuk membalasnya.
"aku bingung harus balas apa, nanti saja lah kalau ketemu aku akan langsung minta maaf" ucap lea.
lea berangkat ke kampus, sesampainya di kampus seperti biasa lea langsung berjalan menuju kelas.
"lea?" panggil seseorang di belakang lea.
lea melihat nicolas berlari kecil ke arahnya.
"haiii?" sapa lea sambil tersenyum melihat nicolas.
"akhirnya kau masuk juga" ucap nicolas terlihat senang.
"ahhh.. iya, aku sakit setelah kejadian itu maaf ya aku baru baca pesanmu" ungkap lea.
"iya gpp, ayo ke kelas?" ajak nicolas.
"iyaaa" jawab lea sambil berjalan beriringan bersama nicolas memasuki ruang kelas karena kelas akan segera di mulai.
jarang sekali lea melihat nicolas tersenyum, ia merasa senang karena awalnya nicolas bersikap sangat dingin kepadanya, namun setelah mulai akrab ternyata dia sangat baik.
skip.
kelas pun berakhir, nicolas tengah memperhatikan lea yang tengah merapikan buku catatannya dan segera memasukannya ke dalam tas.
"harini kau sibuk ga?" tanya lea tiba tiba membuat nicolas agak terkejut karena ia tengah memperhatikan lea.
"emhhh... engga, kenapa?" tanya nicolas.
"harini ini ku traktir yuk? mau makan dimana?" tanya lea.
"untuk apa?" tanya nicolas heran.
"kau kan sudah banyak membantuku, jadi boleh ya aku traktir hari ini?" ucap lea sambil tersenyum.
"i..iyaa, boleh" jawab nicolas terlihat canggung.
"jadi mau makan dimana?" tanya lea.
"terserah kau saja" jawab nicolas.
"oke, kalo gitu aku yang pilih tempatnya" jawab lea sambil mengangguk
mereka berjalan keluar dari kelas, tak sengaja lea melihat seorang wanita berdiri di depan kelas sambil membawa sebuah bunga dan juga sekotak coklat.
"wahh sedang apa dia?" ucap lea sambil tersenyum menatap ke arah wanita itu.
"entah" jawab nicolas tidak tau.
seseorang keluar dari kelas, dan wanita itu segera menghalanginya.
"mathias? bisa bicara sebentar?" ucapnya sambil tersenyum malu.
tadinya lea berfikir itu sangat romantis namun setelah tau siapa orang yang wanita itu tunggu, seketika raut wajah lea jadi berubah drastis.
"bicara saja disini" ucap mathias terlihat datar.
"emh, jadi begini.. aku... aku menyukaimu!" ungkap wanita itu dengan percaya diri.
lea membulatkan matanya karena terkejut melihat wanita itu mengungkapkan perasaannya kepada mathias.
"aku menyukaimu dari awal kita ketemu saat masuk ke kampus" ungkapnya dengan wajah sumringah.
lea menatap wanita itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya, dia lumayan cantik hanya saja dia terlalu percaya diri.
Mathias juga terkejut ketika seorang wanita mengungkapkan perasaannya di depan kelas, wajah polosnya memang sangat memikat, Wajar saja jika dia sangat populer di kampus.
"maaf.. aku sudah menyukai seseorang" ucap Mathias dengan ramah.
terlihat seorang wanita keluar dari kelas, dia wanita yang sangat populer di kampus, namanya luna, ia tengah berdiri di samping mathias.
"ahhh begitu ya" ucap wanita itu sedikit kecewa sambil menatap ke arah luna yang tengah berdiri di samping mathias.
"ayo?" ajak luna kepada mathias.
mathias pun berjalan meninggalkan wanita itu lalu mengikuti luna.
"apa kau mengenalnya?" tanya nicolas bingung karena dari tadi lea berhenti karena menatap ke arah mereka.
"ahh maaf ya, tadi itu sahabatku" ucap lea kembali berjalan.
"yang mana?" tanya nicolas.
"yang cowo tadi" jawab lea.
"ohh Mathias" ucap Nicolas.
"kau mengenalnya?" tanya lea.
"tidak, tapi aku tau dia" jawab nicolas.
"ahhh begitu, aku penasaran karena dia tidak memberi tahuku soal seseorang yang di sukai nya" ungkap lea.
"kenapa kau ingin tau?" tanya nicolas.
"aku penasaran saja, orang seperti apa yang dia sukai sampai menolak wanita seperti itu, tadi itu dia lumayan cantik" ucap lea.
"kau sangat dekat dengannya ya?" tanya nicolas lagi.
"iya, kita teman dari kecil" jawab lea.
"ohh begitu" jawab nicolas lalu mengangguk.
mereka pergi ke sebuah kafe yang tidak jauh dari kampus, kafe yang biasa dimana lea dan Mathias belajar bersama saat selesai kuliah.
"kau mau pesan apa?" tanya lea.
"apa ya... coba aku lihat dulu" ucap nicolas.
"maaf ya aku mengajakmu ketempat ramai" ucap lea tiba tiba, karena ia teringat jika nicolas tidak suka keramaian.
"iyaaa gpp, sesekali boleh lah" jawab nicolas lalu tersenyum.
nicolas tidak menyangka jika lea mengingat hal itu.
"aku mau disert yang ini sama es krim stroberi" ucap nicolas
"oke, mba.. aku mau disert yang ini dua sama es krim stroberi satu, eskrim coklatnya satu ya?" ucap lea.
"baik, di tunggu ya?" ucap pelayan.
"iyaaa" jawab lea.
...
"aku sengaja milih yang pojok biar kamu ga terlalu terganggu sama banyak orang" ucap lea.
"makasi ya, kamu sampai segitunya" ucap nicolas.
"iyaaa" jawab lea sambil tersenyum.
beberapa saat kemudian pesanan mereka pun datang.
"silahkan?" ucap pelayan sembari menyajikannya di meja.
"makasi ya mba" ucap lea.
"iya sama sama, Selamat menikmati" sahut pelayan.