Bab 1
POV anis,
PERGI MERANTAU
Di sebuah desa tepatnya desa terpencil yg minim transportasi, disini lah aku dilahirkan dan dibesarkan. yahh, kampung kecil yg sulit ekonomi mau gimna lagi aku terlahir disini,
sempat terpikir knpa aku tidak terlahir dari keluarga kaya tinggal dikota hehehe, yg nama nya takdir siapa yg tau kan?, orang tuaku pun asli orang sini beda nya bapakku orang kampung sebelah yg mna keadaan kampung nya sama aja dgn kampung ibuku,
desa kami tak ada jalanan aspal, tak ada jalan tol, tak ad gedung-gedung dan sebagainya. Disini hnya ada jembatan kecil sebagai jalan menuju keluar masuk kampung dan menuju rumah kerumah, hanya ada kendaraan roda dua dan perahu kecil untuk orang-orang gunakan sebagai alat untuk mencari sumber rezeki begitulah nasib tinggal dikampung tp herannya masih bnyk penduduknya,
Yahh sekarang aku sudah lulus sekolah menengah aku ingin mengubah nasib pergi ke negara tetangga sebagai TKW, besar harapanku disana apakah itu akan terkabul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chaca chomel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
sampai di kamar Anis, Michael pun melihat Anis yang tertidur lelap dan berjalan perlahan untuk mendekati nya lalu membelai lembut wajah polos Anis sambil mencium kening nya dengan sayang tanpa mengucapkan sepatah katapun Anis yg merasa terganggu tidurnya lalu membuka mata dan terkejut mendapati tuan nya yang sudah ada disampingnya,
Anis "tu-tuan, apa yang terjadi,,?" tanya nya dengan gugup dan meneliti pakaian nya yang masih utuh, "syukurlah,," lanjut nya lagi dengan lega
Michael "apa Baru saja kamu berpikir kalau saya sudah melecehkan mu,,?"tanya Michael dengan serius ada nada sedikit tersinggung dengan apa yang dilakukan Anis tadi
Anis "bu-bukan begitu tuan, tapi..." sahut Anis gugup
Michael "lalu...?" tanya nya lagi sambil mengerutkan dahi
Anis "saya hanya terkejut tuan tiba-tiba ada disini, ada apa tuan,,?" tanya Anis pada Michael dan....
" Greppp,,,"
Michael langsung memeluk Anis dengan erat dan berkata....
Michael "biar kan seperti ini sebentar,," ucap nya pelan pada Anis bahkan hampir berbisik
Anis pun tak berontak dan membiarkan tuan Michael memeluk tubuh nya dengan pasrah, Anis bingung kenapa tuan nya tiba-tiba terlihat lemah tapii Anis tak ingin menanyakan nya takut membuat tuan Michael marah jadi lah dia memilih diam
Michael "kau tau hanya dengan memeluk mu saya sudah merasa tenang,," ucap Michael lembut, "biasa nya saya harus meminum obat penenang jika lagi di kuasai amarah,," lanjut nya lagi sambil terkekeh
Anis " apakah sudah terjadi sesuatu pada anda tuan?" tanya nya yang terlihat khawatir, Michael pun terkekeh
Michael "ya,," sahut Michael dengan santai sambil membelai wajah polos Anis,, " jika tidak mengingat wajah ini mungkin saya bisa lebih ganas lagi,," sambung nya dengan seringai yang mengerikan,
Anis yang melihat itu pun dibuat takut dan gugup, melihat raut wajah Anis yg ketakutan Michael pun tersadar dan terlihat khawatir
Michael "kau kenapa? Apa saya baru saja membuat kau takut?,," tanya nya dengan nada lembut bahkan Anis bisa merasakan hembusan nafasnya
Anis "ti-tidak tuan,," sahut Anis dengan gugup karena sekarang wajah Michael semakin dekat dengan Nya, tatapan mata Michael yang mengunci pandangan Anis bagai terhipnotis Anis diam mematung dan...
"Cupp,,"
Michael mengecup bibir Anis hanya mengecup sekilas, Anis langsung tersadar dan buru-buru menjauh kan wajah Michael dengan wajah nya agar tuan Michael tak melihat wajah gugup nya yang memerah karena malu
Michael yg melihat tingkah malu Anis pun hanya terkekeh lalu mengajak Anis berbaring dan memeluk pinggangnya
Michael "saya ingin tidur nyenyak sebentar,,," ucap nya pada Anis, " sudah lama rasanya saya tak pernah tidur nyenyak,," sambung nya lgi
Anis " Ta-tapi tuan,,"sahut Anis gugup
Michael "diam jika tak ingin saya berbuat lebih,," ancam Michael pada Anis
Anis pun akhirnya diam dan pasrah dari pada tuan nya melakukan yang tidak-tidak pikir Anis lebih baik seperti ini saja.
Tak lama suara dengkuran halus dari mulut Michael pun terdengar, ya setelah mengancam Anis dia tertidur pulas
Rasanya Anis ingin membekap wajah tuan Michael ini dengan bantal agar bisa melenyapkan nya dari muka bumi ini tapi tak iya lakukan karena tak tega melihat wajah tenang Michael saat tidur akhirnya Anis pun ikut tertidur disamping Michael
Anis yang bangun terlebih dahulu pun memandangi wajah tampan tuanya itu, ya tanpa sadar dia mengagumi pahatan wajah ciptaan tuhan yang sempurna ini saat Anis asik dengan dunia nya yg mengagumi wajah tampan tuan nya itu dari mulai mata hidung pipi dan bibir akhirnya tiba-tiba
" Hap,," tangan nya di tahan oleh Michael yg sudah membuka matanya
Michael "kenapa hem,, terpesona ya,,?" ejek nya pada Anis Anis pun langsung menarik tangan nya dan membalikkan badan nya agar Michael tidak melihat wajah nya yg memerah
Anis "Hah,, ehh si-siapa yang terpesona sih,," sahut Anis sedikit gugup
Michael "kenapa hem,," jika terpesona pun tak apa,," sahut Michael dengan santai
anis " apa enggak kok,," elak nya dan buru-buru pergi ke kamar mandi sampai di depan pintu kamar mandi dia berkata lagi
"Jika SDH bangun cepat keluar agar tak ada orang curiga,," pinta nya pada Michael untuk meninggalkan kamar nya
Michael hanya terkekeh pelan dan akhirnya menuruti ucapan Anis agar pergi meninggalkan kamar nya sambil tersenyum seperti orang gila', heheee
Ya seperti yang kita ketahui tak terjadi apapun pada mereka berdua
Anis "astaghfirullah, ,," ucap Anis sambil memegangi dadanya "malu nya aku tadi ,,"ucap Anis lgi sambil menutup wajah nya dengan telapak tangan
Iya pun teringat kejadian semalam yang mana tuan Michael mengecup bibirnya lalu dia sentuh bibir itu dan membuat dia senyum-senyum tak jelas ....
Anis " Duh gimana ya nanti ketemu tuan?,," ucap Anis malu nya sambil histeris
Bersambung.....
kurang banyak:)