NovelToon NovelToon
Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang

Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang

Status: tamat
Genre:Angst / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Na_Les

Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.

Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSDKDSO BAB 11

Setelah Rio pergi, Yunda pun masuk ke dalam rumah.

"Yun, kamu sama Nak Rio gak lagi berantem kan?" tanya Bu Ambar sambil mengekori Yunda menuju kamarnya.

"Gak Bu. Kan tadi Mas Rio udah bilang Yunda lagi sakit." jawab Yunda.

"Masa cuma gara-gara itu kamu di bawa ke sini sih? Kan bisa aja Nak Rio pekerjakan ART untuk jaga kamu." Bu Ambar masih tidak percaya.

Seandainya Mas Rio punya pemikiran seperti itu, Bu, gak mungkin aku diantar ke rumah ini. Jangankan mempekerjakan ART, beli susu dan popok anaknya aja Mas Rio perhitungan. jawab Yunda dalam hati.

Oweeek... Oweeek...

Bayi Yunda menangis.

"Apa anak cantik? Haus yah? Lapar yah? Sebentar yah Ibu buatin susu dulu." ucap Yunda pada bayinya seolah-olah bayinya itu bisa mengerti perkataan Yunda.

"Bu, tolong pegang anak Yunda bentar yah, Yunda mau bikinin susunya dulu." Yunda pun memberikan bayinya pada Bu Ambar lalu bergegas menuju dapur sambil membawa botol susu dan kotak susu.

Tak lama Yunda menemui bayinya yang saat ini sedang berada di ruang tamu sekaligus ruang keluarga bersama dengan kedua orangtua dan adik Yunda.

Orangtua dan adik Yunda terlihat senang bermain dengan bayi perempuan yang sampai sekarang belum di beri nama.

Melihat itu, ada rasa haru dan juga perih dalam hati Yunda. Terharu karena akhirnya anaknya bisa merasakan kasih sayang selain darinya dan merasa perih karena Rio, Bu Marni dan keluarga Rio yang lainnya tidak pernah melakukan bayi Yunda seperti itu.

"Ini Bu susunya." Yunda memberikan botol susu pada Bu Ambar.

"Nama anak mu siapa Yun?" tanya Pak Yoto.

Yunda terdiam.

"Belum punya nama Pak." jawab Yunda sambil menundukkan kepalanya.

"Loh kok belum dikasih nama?" tanya Pak Yoto.

"Um... Mas Rio belum kepikiran nama yang cocok buat anak kami." jawab Yunda berbohong. Padahal jangankan memberi nama, membelikan keperluan anaknya saja Rio berat hati.

"Terus kapan mau di aqiqah?" tanya Bu Marni.

"Yunda juga gak tau, Bu. Kami belum membicarakan itu." jawab Yunda.

"Oh... Paling juga nanti bulan depan." balas Bu Marni.

Semoga. Jawab Yunda dalam hati.

"Sssh... Ah..." Tiba-tiba Yunda merasa nyeri pada bagian jahitannya. Efek obat penghilang rasa nyeri yang Yunda minum sebelum pergi sepertinya sudah habis makanya rasa nyeri itu datang lagi.

"Kenapa kamu?" tanya Pak Yoto.

"Jahitan Yunda nyeri Pak. Yunda istirahat dulu yah ke kamar." jawab Yunda.

"Ya sudah sana istirahat, biar anak kamu Bapak dan Ibu yang urus." Jawab Pak Yoto.

Yunda pun jalan ke kamarnya dengan sangat pelan sambil memegangi perutnya.

Sesampainya di kamar, ia mencari obat pereda nyeri dan demamnya. Tapi obat itu tidak ada dalam tasnya.

"Astaga kayaknya obatnya ketinggalan deh di meja kamar." pekik Yunda.

"Aduh gimana ini? Malah nyeri banget ini." ringis Yunda.

Sangking sakitnya menahan perih, Yunda sampai keringat dingin.

"Bu... Ibu..." panggil Yunda dengan suara lemah.

Bukan Bu Ambar yang datang melainkan Arfan.

"Kenapa Mbak?" tanya Arfan.

"Fan, tolong ambilin air hangat satu gelas dan satu botol." ucap Yunda.

"Untuk apa Mbak?" tanya Arfan.

"Jangan banyak tanya dulu Fan, langsung kerjain aja. Perut Mbak sakit banget ini." Jawab Yunda.

"Iya Mbak, iya Mbak." balas Arfan. Arfan pun cepat-cepat ke dapur untuk mengambilkan yang Yunda butuhkan.

Melihat Arfan berlarian ke dapur, Bu Ambar dan Pak Yoto yang penasaran jadi berdiri dari duduknya lalu masuk ke kamar Yunda.

"Kenapa Yun?" tanya Pak Yoto.

"Perut Yunda sakit banget Pak, tapi Yunda lupa bawa obat." jawab Yunda lemah.

"Tunggu biar Bapak telepon Nak Rio dulu biar dia anter obat kamu." ucap Pak Yoto.

"Gak usah Pak, gak usah." tolak Yunda. Bisa ngamuk nanti Rio kalau disuruh balik lagi hanya untuk mengantar obat.

"Lah terus kamu gimana Nak? Kamu kan baru operasi, pasti sakit banget." tanya Pak Yoto.

"Bapak bisa beliin obat di apotik aja gak?" tanya Yunda.

"Memang bisa beli di apotik gak pake resep?" Pak Yoto balik bertanya.

Yunda hanya menganggukkan kepalanya.

Sedangkan Rio saja membeli obat generik di apotik dan resep obat yang di kasih dari rumah sakit tidak Rio tebus padahal obat yang di berikan dari rumah sakit harganya tak sampai tiga ratus ribu.

"Nama obatnya apa?" tanya Pak Yoto.

"Bilang aja obat demam dan pereda nyeri." jawab Yunda.

Pak Yoto pun keluar dari kamar tapi tak lama balik lagi ke kamar Yunda.

"Yun, uangnya?" minta Pak Yoto.

💋💋💋

Bersambung...

1
Diah Elmawati
Fitnah itu sangat kejam dan celakalah orang Muslim yang percaya akan Fitnah. Semoga Si Ratna sebelum dibuang oleh Gandhi mendapatkan Azab yang memalukan sebagai balasan dari futnah yang disebarnya.
Diah Elmawati
Betul itu Gandi beri aja tamparan dan pukulan jarena dia si suami jahat
Diah Elmawati
Salsa betkelas tapi bukan kaum wanita melainkan wanita yang menyimpang.
Diah Elmawati
Duh emaknya Yunda juga salah masa anakndikorbankan demi untuk bertahan hidup tapi menderita raga dan batin
Diah Elmawati
Lelaki tidak punya perasaan dan semoga Bu Marni mendapatkan azab yang tidak ada duanya sakitnya akibat selalu berfoya-foya.
Diah Elmawati
Untungnya punya sahabat seperti Harnum.. Benar Si Rio usah tidak waras. Seharusnya paham rejeki istri ada ditempatnya sehingga bila istri tidak diurus rejeki suami kandas.
Diah Elmawati
Mertua toksin dan bikin kesel aja. Semoga dapat azab setelah ini dengan mati mengenaskan tanpa ditolong orang. Padahal selama kamu sakit yang ngurus tuh menantu yang baik.
Diah Elmawati
Dasar laki-laki kurang ajar perlu dihajar dulu sampai babak belur untuk paham itu wanita. Gimana wanita mau tampil baik didepanmu.kalau kamu sebagai suami pelit dan tidak membantu pekerjaan rumah. Setelah peninggalan Yunda kamu akan tahu gimana rasanya.
AriEf abDuL: sabar kak,,ini cuma ceritanya/Sob/
total 1 replies
Diah Elmawati
Ceritanya sangat bagus karena merupakan sindiran bagi suami-suami pelit
Diah Elmawati
Masya ALLAH Yunda kasihannya kamu sudah tersiksa ru selessi


Rasanya seandainya ketemu cowok kyk Si Rio bakalan sumpahin dia agar dimasa tuanya tidak ada yang hiraulan baik istri maupun anaknya.
Diah Elmawati
Gila-gila benar-benar keluarga ga benar atau Toxid. Ga nyangka ada lelaki kayak itu. Kalau ada lelaki seperti itu lebih baik hidup sendiri aja. Tega banget sama istri yang baru melahirkan. Suami Laknat semoga tahu rasa ke depannya.
Imam Sujono
Sippppp
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Wahyu Kasep
ogah gwa Next baca karya Lo yng baru
paling ujung " nya
bahas kaum pelangi
Wahyu Kasep
penulis nya mantan atau pendukung kaum pelangi 🌈 kayaknya
Yati Syahira
ibunya yunds bodoh dan koloot ynnda juga bodoooh
Yati Syahira
pelit dan dzolik sama istri rasain sepi
Yati Syahira
rasain bodoh gatal juga bary lulus mau di akak nikah mending kerja lasihan ortu juga kismis mikirin nafsu akhirnya dpt laki seyon buang jgn menye menye cari kerja
Nur Lela
luar biasa
Yati Syahira
lagian bodoh msu suruj tdk kerja pinya ijazah sarjan punya laki mertua jelmaan iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!