NovelToon NovelToon
Kukira Impoten Ternyata Hyper

Kukira Impoten Ternyata Hyper

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Vanya sengaja menyamar menjadi sekretaris yang culun di perusahaan milik pria yang dijodohkan dengannya, Ethan. Dia berniat membuat Ethan tidak menyukainya karena dia tidak ingin menikah dan juga banyaknya rumor buruk yang beredar, termasuk bahwa Ethan Impoten. Tapi ....

"Wah, ternyata bisa berdiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

​Di lantai teratas menara kristal Sigma Corp, sebuah perusahaan raksasa yang mendominasi pasar ponsel pintar dan laptop premium, Ethan duduk di kursi kebesarannya. Ruangan kerja Ethan Mahardika didesain futuristik, dengan dinding kaca menampilkan panorama kota. Segalanya sempurna, kecuali suasana hati sang CEO.

​Ethan, yang dikenal sebagai jenius sekaligus tiran berwajah tampan, sedang meneliti purwarupa ponsel terbaru mereka. Ekspresinya datar dan dingin. Namun, fokusnya tiba-tiba buyar.

​Hap! Hachii!

​Dua kali bersin keras menyeruak, mengagetkan keheningan. Ethan mengernyit, tangannya refleks mengusap pangkal hidungnya yang gatal.

​"Mengganggu sekali," gumamnya. Dia menoleh ke arah sofa L-shaped di pojok ruangan, tempat seorang pemuda berkemeja kasual yang rapi yaitu Raka, sedang sibuk dengan laptopnya sendiri. Raka adalah asisten pribadi sekaligus satu-satunya manusia yang berani menanggapi Ethan tanpa ketakutan.

​"Raka."

​"Ya, Pak Ethan," jawab Raka santai, tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

​"Bersin ini pertanda ada yang membicarakanku. Dan biasanya, hal-hal yang membicarakanku adalah masalah yang tidak menyenangkan," ujar Ethan sambil menyilangkan tangan di dada.

​Raka akhirnya mendongak, menyeringai geli. "Mungkin itu pertanda kamu kedinginan, Boss. Kamu kan pasang AC sampai minus lima derajat, biar hatimu yang beku makin beku."

​Ethan melempar tatapan mematikan. "Jangan bercanda! Kenapa di mejaku ini masih ada tumpukan berkas yang harus diatur ulang, janji temu yang harus dikonfirmasi, dan jadwal rapat yang belum dikoordinasi?"

​Raka mengangkat bahu. "Ya karena ... kamu belum punya sekretaris."

​Wajah Ethan langsung berubah muram. Ini adalah topik paling sensitif baginya selama satu bulan terakhir. "Sudah berapa kali aku bilang, cari! Iklankan!"

​"Aku sudah mengiklankan tiga kali lipat gaji pasar untuk seorang sekretaris, Ethan. Resume yang masuk ada ratusan. Tapi begitu mereka lolos wawancara, dan masuk kerja, tidak ada yang betah jadi sekretaris kamu."

​Ethan menggebrak meja, membuat purwarupa ponsel itu sedikit bergoyang. "Katakan pada mereka, aku hanya menuntut profesionalisme! Kenapa sangat sulit mencari satu orang yang kompeten!"

​"Mungkin karena satu orang kompeten itu juga mendengar, bahwa CEO Sigma Corp yang agung, selain jenius, juga arogan, tidak punya empati. Si paling anti wanita."

​Mata Ethan menyipit berbahaya. Dia berdiri, aura kekuasaan dan kekesalan memancar kuat. "Jadi menurutmu itu salahku? Mereka saja yang tidak tahan tekanan. Apalagi mereka dengan tidak tahu malunya menggodaku?"

​"Justru itu kesempatan yang bagus. Manfaatkan saja godaan mereka. Jangan-jangan kamu benar-benar impoten." Raka tertawa cukup keras tanpa rasa bersalah. Meskipun sebenarnya dia kasihan dengan sahabat sekaligus bosnya itu. Dia sempat pernah dengar, efek dari kecelakaan sepuluh tahun yang lalu berujung pada kerusakan pada organ vital Ethan.

​Ethan benar-benar jengkel. Dia berjalan mendekat dan menunjuk tumpukan berkas di mejanya. Dia tidak akan membiarkan sahabatnya itu bersantai di tengah kekacauan yang dia ciptakan.

​"Kalau begitu, bagus! Mulai sekarang, kerjakan semua pekerjaan yang menumpuk itu!"

​Raka menghela napas panjang, mengerti bahwa perdebatan dengan Ethan tidak akan pernah dia menangkan. "Baik, Yang Mulia. Padahal aku harusnya ambil cuti pekan ini tapi aku punya bos yang seperti tiran," gerutu Raka pelan.

​Ethan tidak peduli. Dia kembali pada ponsel purwarupanya, mencoba mengabaikan rasa gatal di hidung yang belum juga hilang.

***

​Saat malam telah larut, Ethan baru saja menghentikan mobilnya di depan rumah mewahnya. Dia turun dari mobil dan berjalan menuju pintu utama rumahnya.

​Saat pintu utama terbuka, dia disambut oleh Bi Ijah, seorang pelayan senior yang sudah mengabdi lama pada keluarga Mahardika. Dengan gerakan cekatan dan tanpa perlu diminta, Bi Ijah segera mengambil tas kerja dan jas yang dikenakan Ethan.

​"Selamat malam, Tuan Ethan. Anda pasti lelah sekali. Saya sudah siapkan teh herbal di meja kamar Anda," ujar Bi Ijah.

​"Terima kasih, Bi," balas Ethan singkat.

​Ethan melangkah melewati tangga marmer menuju kamarnya. Dia mengira, mamanya sudah tidur. Namun, saat dia membuka pintu kamarnya, dia terkejut.

Dia melihat mamanya duduk tegak di sofa beludru di sudut kamar Ethan, diterangi cahaya lampu baca yang remang-remang.

​"Mama, kenapa ada di sini?" tanya Ethan.

​Bu Clara segera berdiri dan menghampiri putranya. "Mengapa setiap hari kamu pulang larut sekali, Ethan? Ini sudah jam dua belas. Mama kesepian di rumah."

​Ethan menghela napas. Dia tahu ke mana arah pembicaraan ini. "Ya, Mama menikah lagi saja biar tidak kesepian. Mama masih cantik dan berhak bahagia." Jawabannya keluar begitu enteng.

​Bu Clara menggeleng pelan. "Ethan, bukan itu masalahnya. Kamu yang seharusnya menikah. Jadi Mama bisa punya teman dan punya cucu yang meramaikan rumah ini. Lihat, rumah sebesar ini hanya dihuni dua orang dewasa yang sibuk dan pelayan saja. Kamu sudah 27 tahun. Sudah saatnya untuk menikah."

​Ethan terdiam. Dia memilih untuk membelakangi mamanya, berjalan menuju lemari, dan mulai membuka kancing kemeja putihnya satu per satu.

​"Mama, bagaimana kalau aku memang tidak bisa punya anak?" Ethan menoleh sedikit, menampakkan bahunya yang bidang. "Bagaimana kalau aku memang tidak normal?"

​Seketika, semua jarak emosional yang tercipta di antara mereka sirna. Bu Clara dengan cepat mendekat, menyentuh lengan putranya dengan tatapan penuh kepastian. ​"Tidak mungkin, Ethan! Jangan katakan itu. Sudah 10 tahun berlalu! Kata dokter kamu sudah pulih. Semua traumamu sudah normal. Memang kamu tidak pernah mencobanya?"

​Ethan hanya tersenyum tipis. Dia dengan lembut mendorong bahu ibunya menuju pintu. "Iya, nanti aku coba ya, Ma. Tapi tidak malam ini. Aku lelah sekali sekarang."

​"Kalau kamu mau mencoba, kamu bisa menikah sama putri teman Papa kamu. Dia cantik, ceria, dan dari keluarga baik-baik. Mama atur pertemuan kalian ya."

​"Tidak perlu, Ma. Pernikahan bukan untuk coba-coba," tegas Ethan, lalu tanpa memberi kesempatan ibunya bicara lagi, dia menutup pintu kamarnya. Bunyi 'klik' kunci pintu yang dia putar terasa final, memisahkan dirinya dari harapan mamanya.

​Ethan berdiri di belakang pintu, bersandar pada kayu mahoni yang dingin itu. Dia menatap tubuhnya sendiri, yang kini hanya terbalut celana panjang. Bukan dia tidak ingin. Sebenarnya, Ethan sangat ingin melakukannya. Di usianya yang sudah matang dan kondisi finansial yang luar biasa, tentu saja dia ingin menjalani hidup normal dengan gai rah yang menggebu.

​Namun, setiap kali pikiran itu muncul, rasa sakit dari memori sepuluh tahun lalu kembali menyergapnya.

​Pantaskah dia merasakan kebahagiaan setelah kecerobohan remajanya sepuluh tahun yang lalu menyebabkan kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Papanya?

​Rasa bersalah itu terus mengikatnya. Dia telah membangun Sigma Corp menjadi benteng untuk mengubur semua emosi dan kelemahan manusiawinya.

"Seandainya saja hari itu aku tidak mengemudi, Papa pasti sekarang masih hidup."

1
Ica Rissaharyono
kk othor tambah lg kurang ..🤭
Ika Yeni
eh hamil juga vanyaa 🤭
Citra
pasti Vanya hamil tuh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Fixs ini mah Vanya hamil🤣🤣🤣
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kalau sudah baca Ethan yang terbayang itu wajah Tom Cruise waktu masih ganteng² nya di Mission Impossible 1 🥰🥰
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
iya kamu juga sudah jatuh cinta sama Ethan😁😁
Kim nara
Lo bikin masalah sendiri sih Vanya
Citra
lebih baik jujur aja Vanya biar gak salah paham sama ethan
Mundri Astuti
nah kan pusing sendiri kamu Vanya 😄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
udah daripada pusing mending terus terang saja Vanya😅😅😅
Ica Rissaharyono
otw bucin bosmu raka🤣
Ica Rissaharyono
semangattt kk othorr lanjut ya😍
Ranita Rani
itulah org aneh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
sungguh aneh😅😅😅
Kim nara
🤣🤣🤣🤣Raka shok
Mundri Astuti
😂😂 mang aneh bosmu raka
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😅😅😅😅😅
Ranita Rani
so pastilah vanya,,,se x merasakan ya bkal jd candu
Kim nara
seru ada kocak2nya ..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ya iyalah bikin candu🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!