 
                            Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah 
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Sesampai nya di Restauran
Devan langsung menggandeng tangan Nasya dan memesan ruangan private untuk nya makan bersama Nasya saat ini
"Sya, pesan semua kesukaan mu ya" ucap Devan tersenyum sedikit menatap Nasya yang nampak gugup berada dekat nya
"Aku pesan ini aja Om" tunjuk nya dan Devan pun mengangguk, lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan yang sama dengan yang Nasya pesan saat ini
"Apa ini pengalaman pertama mu?" tanya Devan
"Iya Om, sebelum nya aku gak pernah kayak gini, ini karena Raisa yang ngajakin, oh ya Om udah kenal Raisa sejak kapan?" tanya Nasya yang baru sadar saat Devan yang menebak umur nya tadi sama dengan Raisa
"Sejak dia jadi pacar Cristian" sahut Devan jujur
"Oh begitu" ucap Nasya canggung ingin bertanya apa lagi topik dengan Devan yang baru di kenal nya beberapa jam lalu
Untung saja makanan cepat di sajikan, jadi nya saat ini mereka makan dalam diam dan hanya terdengar suara bunyi sendok dan garpu
"Apa setelah ini kita langsung ke Apartemen Om?" tanya Nasya gugup
"Ya, kita ke sana setelah ini, emang kita mau ke mana lagi selain ke Apartemen ku" sahut nya terkekeh sesaat dan Nasya pun mengangguk setuju, karena pertemuan nya ini pasti ujung-ujung nya akan ke sana, apa lagi setelah ini dia akan di bayar sesuai pekerjaan nya
Nasya yang telah di ajarin oleh Raisa mulai dari satu tahun lalu di setiap pertemuan nya di Kampus dengan berbagai cara, membuat otak nya begitu menghafal setiap gerakkan di video yang di berikan Raisa pada nya, apalagi kemaren malam setelah dia setuju untuk mencoba nya menjadi seperti nya, Raisa gencar sekali menghabiskan memori card nya untuk memberikan berbagai bentuk gaya untuk melayani Daddy nya selama setahun terakhir dengan berbagai video yang di kirimkan nya kemaren malam
Tak berapa lama sampai lah Devan dan Nasya ke salah satu unit Apartemen mewah milik Devan, lalu Devan mulai membuka nya dan membawa Nasya masuk ke dalam Apartemen milik nya saat ini
"Apa aku harus mengganti pakaian ku sekarang Om?" tanya nya yang mulai gugup saat ini
Devan pun tersenyum geli melihat gadis yang masih sangat polos di depan nya ini, walau pun Devan tak pernah gonta ganti wanita, Devan bisa melihat dari tingkah laku serta pembawaan nya jika wanita itu pernah pacaran atau pun belum
"Santai aja Sya, kita duduk dulu dan mengobrol, malam ini kan masih panjang, kita harus kenalan dulu lebih jauh" sahut Devan santai sambil menaruh kunci mobil nya di meja
"Ayo sini, temani Saya, kita santai dulu ya" ucap nya dan Nasya mengangguk pelan
"Cerita kan tentang kehidupan mu, biar kita sama-sama kenal dan nyaman menjalankan hubungan ini" sahut nya sambil memeluk Nasya dari samping
"Aku berkuliah di tempat yang sama dengan Raisa Om dan di sana aku kuliah hanya mengandalkan beasiswa dari Kampus itu, lalu sehari-hari aku jika gak kuliah, aku ambil kerja part time di Restauran punya Om Cristian hingga saat ini" ucap Nasya
"Lalu di mana Orang tua mu?" tanya nya
"Aku sejak kecil tinggal bersama Tante ku di Desa dan kedua Orang Tua ku telah meninggal sejak kecil, lalu saat ada pengumuman beasiswa di Kampus, aku awal nya coba-coba tes di sana dan ternyata aku lulus dengan jalur beasiswa Om" cerita Nasya lembut
"Oh, berarti kamu Mahasiswi Berprestasi dong, terus kenapa mau jadi Sugar Baby kayak gini?" tanya Devan tegas karena diri nya tak ingin di belakang hari memiliki masalah dengan wanita, apalagi jika diri nya telah menikah
"Eum, pengen coba, kan Om bentar lagi nikah dan hubungan kita bisa selesai saat Om nikah, aku berencana ingin pergi dari kota ini, jika hubungan kita sudah selesai, Om, aku kan gak mungkin dan gak mau jadi Orang kedua di antara Om dan Istri Om" ucap Nasya dan perkataan Nasya membuat Devan terdiam sesaat dan berpikir sebentar
"Memang kamu yakin hubungan kita selesai saat Aku telah menikah?" tanya Devan
"Emang mau nya Om, hubungan kita berlanjut?" tanya Nasya balik menatap Devan dari jarak dekat
"Eum, kita liat aja nanti, sekarang Aku mau liat kamu mulai menggoda ku, pasti nya Raisa sudah mengajarkan pengalaman nya pada mu kan Key" ucap Devan
"Iya Om" sahut nya yang langsung menelan saliva nya perlahan agar menutupi kegugupan nya saat ini
Nasya pun langsung duduk di atas pangkuan Devan, kemudian mulai menc1vm b1b1r nya saat ini yang awal nya hanya saling menempel saja, namun perlahan malah membuat Devan tak kuasa menahan gejolak yang ada di diri nya dan mulai menahan tengkuk Nasya saat ini, lalu memperdalam ciuman mereka berdua hingga Nasya yang baru pertama masih merasa sangat kaku saat ini mulai perlahan mengikuti Devan dan ciuman ini di dominasi oleh Devan seluruh nya
Nasya yang kehabisan oksigen pun akhir nya menghirup nya dengan kasar saat Devan baru melepas nya tadi karena Devan tau ini pertama kali baru Nasya, membuat nya melepas nya terlebih dahulu tapi nanti diri nya akan meminta nya terus menerus
"Manis banget" ucap nya pelan, namun Nasya masih mampu mendengar nya tapi tak mengerti dengan apa yang di maksud Devan barusan
"Ini juga pertama kali buat mu, Nasya?" tanya nya menatap lembut Nasya yang saat ini masih berada di atas nya
"Iya Om" ucap Nasya malu saat ketahuan diri nya belum ada pengalaman sama sekali
"Jangan malu, Aku bahkan menyukai nya, jika ini pertama kali buat mu, jadi Aku merasa beruntung banget" sahut nya tersenyum
"Om kalau senyum gini, tampan banget deh" goda Nasya pelan dan Devan hanya mengangkat alis nya satu menatap Nasya yang berusaha menggoda nya saat ini
"Apa kita lanjut ke tempat tidur, Om?" bisik nya yang membuat Devan terhipnotis saat ini mendengar godaan dari Nasya
"Mesum, aku gak secepat itu melakukan nya, Nasya" ucap nya sambil melayangkan sentilan di kening Nasya yang hanya melongo di buat nya bingung sesaat
"Aduh sakit Om" gumam nya sambil mengelus kening nya yang warna nya pasti merah saat ini
"Aku saat ini hanya membutuhkan teman bicara saja, c1vman tadi hanya selingan seberapa hebat kamu memu as kan gelora ku" ucap nya
"Jadi malam ini, aku gak di bayar Om, yah sia-sia dong, pada hal aku udah siapin pakaian seksi untuk malam ini" sahut Nasya kecewa
"Memang kalau ketemu harus gitu duluan, dengan ku kamu harus terbiasa mengobrol dahulu sebelum memulai apa pun" ucap Devan
"Tapi aku tetap di bayar kan Om, kalau di panggil?" tanya Nasya yang berharap tak sia-sia dia datang malam ini
"Ya Sya, masalah bayaran, kamu tenang aja" ucap Devan meyakinkan Nasya, jika tak melakukan apa-apa dia tetap membayar Nasya sesuai ketentuan
"Siap Om, apa pun perintah Om, aku akan lakukan, mau cerita apa lagi? Aku siap dengerin" sahut nya kembali ceria tanpa malu seperti awal tadi dan itu membuat Devan tersenyum melihat tingkah Nasya yang baru di kenal nya beberapa jam sebagai Anak pendiam dan sekarang terlihat cerewet dan ceria