NovelToon NovelToon
Putri Yang Kembali, Kaisar Yang Menanti

Putri Yang Kembali, Kaisar Yang Menanti

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Dikhianati oleh suami dan adiknya sendiri, Putri Wei Lian menyaksikan keluarganya dihukum mati demi ambisi kekuasaan. Di saat nyawanya direnggut, ia berdoa pada langit—dan mukjizat terjadi. Ia terbangun sebulan sebelum perjodohan maut itu terjadi. Dengan tekad membara, Wei Lian berjuang membatalkan takdir lamanya dan menghancurkan mereka yang menghancurkannya. Tanpa ia tahu, seorang pria misterius yang menyamar sebagai rakyat biasa tengah mengawasinya—seorang kaisar yang hanya menginginkan satu hati. Saat dendam dan cinta bersilangan, akankah takdir berubah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Matahari baru saja menanjak di langit Luoyang, membakar kabut tipis yang masih menggantung di antara atap-atap rumah para pejabat tinggi. Kediaman Jenderal Wei kembali sibuk seperti biasa, pelayan lalu lalang, tabuhan genderang latihan terdengar dari halaman belakang, dan dapur sibuk menyiapkan makanan pagi untuk seluruh keluarga dan para prajurit pelindung.

Namun pagi ini, satu orang tidak lagi sama seperti kemarin.

Wei Lian.

Ia duduk di depan cermin panjang, mengenakan pakaian hijau giok dengan hiasan rambut sederhana. Pelayan pribadinya, Ah Rui, sedang membantunya menyisir rambut. Di balik senyum tenangnya, batin Wei Lian mendidih.

"Satu bulan. Tiga puluh hari. Satu-satunya kesempatan untuk mengubah sejarah dan menyelamatkan keluarga."aku

Wei Lian mengingat segalanya dengan jelas. Bahkan aroma darah dan jeritan terakhir ayahnya masih mengiang di telinga. Ia tahu, jika ia diam saja, semua akan terulang. Ia harus menghancurkan rencana pernikahan, dan menjatuhkan Putra Mahkota Xian sebelum semuanya dimulai.

---

“Putri, ini teh melati hangat,” kata Ah Rui lembut sambil meletakkan cangkir di hadapannya. “Hari ini Anda dijadwalkan menemui tabib istana untuk pertemuan awal menjelang peminangan...”

Wei Lian tersenyum lembut, tapi tangannya mengepal di bawah meja.

Peminangan. Itu awal neraka.

“Ah Rui,” ucapnya pelan. “Beritahu Ibu, aku ingin pergi keluar hari ini. Tanpa tandu, tanpa pengawal.”

“Putri... tidak aman bagi Anda berjalan sendiri.”

“Aku hanya ingin ke pasar untuk menyegarkan pikiran,” Wei Lian tersenyum manis. “Lagipula, aku masih belum resmi menjadi tunangan Putra Mahkota. Apa salahnya berjalan di antara rakyat?”

Ah Rui tampak ragu, tapi mengangguk.

Satu jam kemudian, Wei Lian keluar mengenakan pakaian rakyat biasa, wajahnya ditutupi selendang tipis. Ia berjalan tenang di pasar Luoyang, menyelusuri lapak demi lapak.

Namun ia tak sedang berbelanja.

Ia mencari dua hal: kabar tentang istana, dan seseorang siapa saja yang cukup kuat, cerdas, dan netral untuk diajak bekerja sama di luar lingkaran pengkhianat istana.

---

Di sisi lain pasar, seorang pria muda dengan jubah abu dan topi jerami tinggi sedang memandangi sepotong kue panggang dengan penuh kekaguman.

“Yang ini isi wijen, yang itu daging. Oh, dan yang itu... isinya keju sapi?” ucapnya senang. Di sampingnya, seorang pemuda berwajah ceria namun bersenjata lengkap menahan tawa.

“Yang Mul—uh... Tuan Mo, anda sedang menyamar, bukan piknik,” bisik si pemuda.

“Bukan salahku kalau pasar rakyat punya makanan yang lebih menarik dari dapur istana,” balas pria itu sambil membeli dua potong sekaligus.

Ia adalah Mo Yichen, Kaisar muda yang turun langsung ke kota dengan identitas palsu. Alasannya sederhana: mencari pengkhianat dalam istana dan... mencari seorang wanita yang bisa ia percayai untuk menjadi satu-satunya permaisuri. Tanpa selir. Tanpa politik.

Tanpa sengaja Ia menoleh, lalu... berhenti.

Dari arah seberang lapak, seorang wanita muda dengan pakaian sederhana sedang memandangi tumpukan rempah. Ia tampak tenang, namun gerak-geriknya terlalu rapi untuk rakyat biasa.

Satu langkah. Dua langkah. Mo Yichen menyipitkan mata.

Wanita itu tampak sangat familiar. Dan entah kenapa, aura di sekitarnya begitu tajam, penuh amarah yang tersembunyi.

---

Wei Lian sendiri saat ini sedang berdiri di depan lapak rempah, mendengarkan percakapan dua pria tua yang sedang membicarakan pengangkatan pejabat baru.

“Dengar-dengar, Putra Mahkota Xian akan segera menikah. Kabarnya anak Jenderal Wei yang jadi permaisuri,” bisik salah satu.

“Pantas saja, pasukan utara ditarik mundur, semua jadi lebih lunak. Tapi aku tak suka gaya Putra Mahkota. Licik, katanya...”

Wei Lian menggertakkan gigi. Tapi ia tidak bereaksi. Ia mencatat semuanya di kepala.

Tiba-tiba, seseorang menabraknya dari samping.

Kue jatuh ke tanah. Lengan mereka bersentuhan.

“Oh... maafkan aku!” kata seorang pria dengan suara hangat. Matanya tajam, dalam, seperti menyimpan banyak rahasia.

Wei Lian menoleh.

Untuk pertama kalinya dalam dua kehidupan, matanya bertemu dengan milik Mo Yichen.

Dan untuk sesaat, waktu seakan membeku.

---

"Maafkan aku," kata Mo Yichen lagi, kali ini lebih lembut. Ia memungut kue dari tanah dan meletakkannya di piring, lalu menyerahkan satu yang baru kepada Wei Lian.

"Aku yang ceroboh." ujar Mo Yichen

Wei Lian menatapnya curiga. “Tak masalah.”

Mo Yichen tersenyum. “Aku belum pernah melihatmu di pasar sebelumnya.”

Wei Lian mengangkat alis. “Apa kau mengingat semua wajah di pasar?”

“Tidak semua. Hanya yang tampak mencolok, seperti... seseorang yang tidak seharusnya berada di sini.”

Wei Lian menegang. Tapi ia tetap tenang.

“Kau siapa?” tanya Wei Lian

“Seorang pedagang keliling,” jawab Mo Yichen santai. “Namaku... Mo Yichen.”

Wei Lian membeku.

"Mo Yichen? Itu... nama kaisar muda yang baru saja naik tahta di utara. Tapi... dia di sini? Menyamar? Mustahil, mungkin hanya sama" batin Wei Lian

“Kau tidak bercanda?” tanya Wei Lian

“Aku tidak pandai bercanda. Tapi aku ahli dalam mengenali orang yang sedang menyembunyikan sesuatu.” Ia menatap mata Wei Lian langsung. “Dan kau... tampaknya tidak sedang mencari rempah.” jawab Mo Yichen

Wei Lian berbalik. “Kau terlalu banyak bicara untuk seorang pedagang.”

“Tapi cukup pintar untuk tidak menjadi musuhmu,” jawab Mo Yichen sambil tersenyum kecil.

Sebelum Wei Lian sempat menjawab, suara teriakan kuda dan bunyi panik datang dari ujung jalan.

“Pencuri! Tangkap dia! Dia mencuri gulungan rahasia dari istana!”

Seorang pria bertudung melesat melewati mereka. Di belakangnya, para penjaga istana mengejar. Keramaian pasar mendadak kacau.

Tanpa pikir panjang, Wei Lian menoleh dan melihat pelarian itu berlari ke arah anak-anak kecil.

“Jika dia menabrak mereka...!”

Tanpa ragu, Wei Lian bergerak cepat, melompat dan menjatuhkan si pencuri ke tanah, membuat gulungan kertas terpental ke samping.

Semua orang membeku.

Penjaga menangkap si pencuri. Salah satu dari mereka mendekati Wei Lian dengan wajah syok.

“Putri... Wei Lian...?” seru pelan penjaga yang melihat Wei Lian

Wei Lian mengutuk dalam hati. Wajahnya terbuka!

Mo Yichen berdiri diam, tak terkejut, hanya memperhatikan. Kini ia tahu: wanita itu bukan rakyat biasa. Dan bukan orang biasa.

---

Beberapa saat kemudian, di tempat yang lebih sepi, Mo Yichen menghampiri Wei Lian yang duduk sendiri di bawah pohon prem.

“Aku tak tahu aku sedang berbicara dengan putri Jenderal Wei,” katanya sambil duduk di sampingnya.

Wei Lian menoleh pelan. “Jangan bilang pada siapa-siapa.”

Mo Yichen tersenyum. “Aku tak suka politik. Aku lebih suka roti isi wijen.”

Wei Lian tak bisa menahan tawa kecil. “Kau aneh.”

Mo Yichen tersenyum lagi. “Dan kau... tampaknya sedang mencari sesuatu yang penting.”

Wei Lian menatapnya. “Jika kau bukan siapa-siapa... kenapa mata dan caramu bicara seperti seorang jenderal?”

Mo Yichen hanya menatap langit. “Karena... aku juga sedang mencari pengkhianat.”

Diam panjang menyelimuti mereka.

Dua orang dari dua dunia berbeda. Sama-sama menyamar. Sama-sama terluka oleh istana.

Dan tanpa mereka sadari, takdir baru sedang mulai dijalin oleh benang yang sama.

Bersambung

1
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
jangan kasih ampun untuk adik mu yang pengkhianat itu
kurnia rahayu
👍👍👍💪💪💪♥️♥️♥️
Arix Zhufa
mampir thor semoga sampe tamat
Yunita Widiastuti
kereeeen
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒓𝒆𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒖 𝑻𝒉𝒐𝒓 😘😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒕𝒂 𝒅𝒊 𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉 𝒊𝒏𝒕𝒓𝒊𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒊𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒔𝒅𝒉 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒊 𝒔𝒊𝒏𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒊𝒏𝒊 𝑨𝒉 𝑹𝒖𝒊 𝒎𝒔𝒉 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒔𝒅𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝑻𝒉𝒐𝒓 𝒌𝒐𝒌 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒈𝒂𝒍 𝒑𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒚𝒂 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 😏𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑾𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒑𝒕 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒕𝒘𝒊𝒏𝒔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒎𝒔𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒓𝒐𝒗𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒐𝒏𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒔𝒉 𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒔𝒊𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒊 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒑𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒉 𝑹𝒖𝒐 𝒅𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝑨𝒉 𝒁𝒉𝒊 𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝑾𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒌𝒏 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌 𝑾𝒆𝒊 𝑹𝒖𝒐
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒔𝒉 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒚𝒈 𝒃𝒍𝒎 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒄𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒑 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒂𝒎𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑾𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒔𝒕 👍👍👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!