NovelToon NovelToon
Pawang Mafia Impoten

Pawang Mafia Impoten

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Cinta Seiring Waktu / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.

"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"

"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."

Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.

Lalu, apakah Brisia bisa membantu?

Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pawang 22

Bluk

Fyuuuuh

Archie menjatuhkan tubuhnya di sofa panjang. Dia juga menghela nafasnya panjang. Apa yang terjadi hari ini semua benar-benar menguras emosi dan jua tubuhnya.

"Kau tidak apa?"tanya Brisia. Melihat pria itu yang memiliki banyak masalah dalam hidupnya membuat Brisia merasa iba.

Archie hanya menjawab dengan anggukan. Tapi dia sendiri tidak tahu apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. Tapi yang jelas ia merasa dalam dirinya ada lubang besar tapi bukan sakit melainkan seperti perasaan lega.

"Bagus kalau begitu. Kembalilah ke kamar untuk istirahat Arc. Ah iya makan lah dulu. Aku yakin dari siang tadi kamu belum makan."

"Terimakasih Brisia."

"Ya sama-sama. Aku keluar dulu."

Brisia melenggang pergi meninggalkan Archie sendirian. Sebenarnya pria itu ingin menahan Brisia lebih lama, tapi ia sadar bahwa sedari tadi dirinya sudah banyak membuat Brisia repot.

Banyak hal yang ia lakukan pada wanita itu. Dan sekarang baru ia sadari, mengapa dirinya bertindak sangat impulsif terhadap wanita itu.

"Kau gila Arc, sungguh kau sangat gila."

Archie mengusap wajahnya kasar. Dia kembali mengingat ciumannya dengan Brisia tadi. Ya, bukannya mengingat pertikaiannya dengan Wilma yang mengakibatkan dirinya gagal menikah, Archie malah mengingat ciuman dengan wanita yang baru ia kenal.

"Rasanya berbeda. Sangat berbeda. Aaah sial, apa aku masuk golongan pria brengsek yang menyukai wanita baru karena bosan dengan wanita yang sudah lama bersamaku? Tidak bukan begitu? Wilma, aku merasa nyaman dengannya. Tapi anehnya aku tidak peduli dia bersama pria lain."

Yang dimaksud dengan tidak peduli adalah, Archie sama sekali tidak merasa cemburu kepada pria-pria yang dekat dengan Wilma. Bahkan tahu mereka tidur besama pun Archie hanya biasa saja.

Jika biasanya pria akan marah karena melihat kekasihnya bersama pria lain, maka itu tidak terjadi pada Archie.

Jika Archie sedang bingung dengan apa yang dia rasakan maka Brisia saat ini sedang bersiap-siap. Mengapa dia bersiap-siap? Brisia merasa pekerjaan yang dia lakukan sudah selesai. Impotensi Archie sudah sembuh, jadi dia tak seharusnya berada di sini.

Rasanya sangat puas saat ini karena ia bisa kembali melakukan rencana nya.

Tapi agaknya Brisia melupakan satu hal, dan dia sungguh lupa akan hal tersebut.

Tok tok tok

"Ya sebentar. Oh Stu, ada apa?"

"Tuan mengajak Anda makan malam bersama, Nona. Di ruang makan."

"Oh, oke. Ayok. Tap tumben sekali Archie makan di ruang makan. Bukannya selama ini tidak pernah ya?"

Jangankan Brisia, orang yang bekerja di mansion ini pun sama sekali tidak menyangka bahwa akan turun perintah menyiapkan makan di meja makan. Terlebih itu tanpa Wilma. Seperti yang semua tahu bahwa meja itu hanya berfungsi ketika ada Wilma.

"Saya juga kurang tahu Nona. Tuan hanya meminta menyiapkan makan malam dan menyuruh saya untuk menjemput Anda."

"Ya, makan tinggal makan saja kan ya. Ayo Stu, aku juga sudah lapar."

Brisia melenggang dengan sangat ringan. Hatinya saat ini tengah merasa senang karena ia yakin sebentar lagi akan pergi dari mansion ini.

"Hai Arc, bagaimana perasaanmu."

"Baik, sangat baik. Duduklah Brisia, dan mari mulai makan."

Brisia mengangguk. Tanpa berpikir apa-apa Brisia makan dengan sangat lahap. Rasanya makan kali ini sangat berbeda. Dia sudah mencium aroma kebebasan yang tak lama lagi akan ia rasakan.

Tapi sepertinya harapannya itu tidak akan terwujud. Karena perkataan Archie yang akan keluar dari bibir pria itu membuat selera makan Brisia seketika menghilang.

"Bri, aku masih membutuhkan bantuanmu. Jadi jangan berpikir untuk pergi."

"Kamu bisa baca pikiranku atau apa sih Arc? Kok bisa tahu aku mau pergi, terus kenapa aku tidak bisa pergi. Itu mu kan sudah bangun. lalu mau apa lagi?"

"Ya benar ini bisa bangun, tapi cuma dengan mu. Dan aku membutuhkan obat mu itu untuk memulihkan ingatanku. Bri, sekali lagi bantu aku. Bantu aku mengingat apa yang aku lupakan. Aku membutuhkan itu untuk menguak kematian kedua orang tuaku."

Brisia menatap ke dalam mata Archie. Ia membuang nafasnya kasar saat mengetahui bahwa pria itu begitu merasa kesakitan dan tertekan. Ia menjadi iba, dan juga kasihan.

Pada akhirnya Brisia menyerah, dia menyerah dan mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Haah ya baiklah."

"Satu lagi Bri, bolehkan aku minta satu pelukan."

Tanpa pikir panjang, Brisia bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Archie duduk. Dia langsung memeluk Archie dari belakang.

Apa yang dirasakan Archie, dia merasa nyaman. Dan ada rasa dikasihi. Saat ini juniornya itu tidak bangun. Archie bisa membedakan rasanya. Rasa ketika hasratnya muncul dan rasa ketika dia nyaman dan seolah ada yang menyayanginya.

Ini membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia melihat Brisia bukan hanya sekedar nafsuu belaka.

Puk puk puk

Archie menepuk-nepuk tangan Brisia yang melingkar di lehernya. Ia sungguh merasa tenang.

"Terimakasih banyak Brisia, sungguh terimakasih banyak. Rasanya sangat hangat."

"Kau akan baik-baik saja Arc, smua pasti akan bisa kamu atasi. Kamu sudah bertahan sendiri hingga saat ini. Kamu hebat, kamu sungguh sangat hebat. Sedikit lagi, ayo bertahan sedikit lagi untuk mewujudkan keinginanmu."

Archie mengangguk, matanya basah. Hatinya sangat tersentuh dengan setiap ucapan yang keluar dari mulut Brisia. Semenjak kedua orang tuanya meninggal tidak ada yang seperti itu kepadanya.

Adapun Wilma hanya selalu berkata bahwa kau akan jadi pria yang hebat. Dan Brodie, pria itu hanya berkata bahwa kesuksesan ada di depan mata, semua orang akan bangga padamu jika kamu sukses.

Semua orang hanya bicara hal yang sama tanpa pernah memahami perasaannya. Sedangkan Brisia, orang yang baru saja ditemuinya malah mampu mengapresiasi usaha yang ia lakukan. Baik itu usaha secara fisik maupun secara psikis.

"Sekarang istirahatlah Arc."

"Ya, kamu pun istirahatlah Brisia. Terimakasih untuk semuanya tentang hari ini."

"Its oke, kamu yang hebat arch."

Brisia lebih dulu pergi meninggalkan ruang makan, Archie melihat kepergian Brisia hingga punggung wanita itu sampai menghilang sepenuhnya dari balik pintu ruang makan.

"Stu."

"Ya Tuan."

"Aku yakin Wilma pasti akan kembali ke sini besok. Jangan biarkan dia bertemu dengan Brisia. Aku tidak ingin wanita itu mengganggu Brisia dengan pertanyaan-pertanyaan tentang masalah ku. Pokoknya batasi akses kedatangannya. Dan jangan biarkan dia masuk ke dalam ruang kerja ku lagi. Perlakukan dia seperti tamu. Kamu mengerti kan apa maksud ku?"

"Saya sangat mengerti Tuan."

Archie mengepalkan tangannya. Ada yang harus ia lakukan besok. Dimana hal itu sangat penting yakni melakukan konferensi pers untuk menyatakan bahwa dia tidak jadi menikah dengan seorang Wilma Gomelia.

"Sudah waktunya melakukan itu. Dimana seharusnya aku melakukannya sejak lama. Haah, kau memang bodoh Archie Keith Wallace."

TBC

1
Hoiriyah Zainal
jadi males bacanya kok ada mafia goblok oon
Ita Zarah
maacih thor
bibuk duo nan
stu thor bukan sru, dilapak ini kok othor banyak typo nya ya, aku baca yg lapak dokter Dika smpe ke anaknya dokter Dika yg jadi tentara tdk ada typo perasaan deh thor,
bibuk duo nan
yaa sana bundir aja gt aja kok repot
bibuk duo nan
typo typo thor, tahu bukan tahi dan ini bukan ino,🤦
bibuk duo nan
masih ada sisa rasa trauma dlm dirimu ya arc, jangan khawatir arc Brisia n keluarganya semua tulus jika sudah menyayangi
bibuk duo nan
Ethan n Emma cucunya Queen alias Silvya istrinya dokter Dika bukan ya thor sedikit lupa
bibuk duo nan: oh iya kah, lapak Jane n Dean aku udh pernah baca blm ya lupa thor 😁
Damar Pawitra IG@anns_indri: Bukan kakak sayang. Ethan sama Emma adalah anaknya Jane dan Dean. Jean adiknya jason. Jadi Ethan dan Emma adalah sepupu Brisia.
total 2 replies
bibuk duo nan
menangkap Thor bukan menangkan, mohon dikoreksi lebih teliti lg thor 🙏 typo bertebaran dimana-mana, ceritamu bagus banget thor semangat 💪
bibuk duo nan
part yg menegangkan bikin deg degan kaki panas dingin, seruuu
bibuk duo nan
typo cari tau/tahu thor bukan tahi 😁😁
Damar Pawitra IG@anns_indri: terimakasih 🙏🙏☺☺
bibuk duo nan: sama² Thor tetap semangat 💪 ya
total 5 replies
bibuk duo nan
lama² nti jd gila Brodie
bibuk duo nan
oh tdk semudah itu kau bisa kabur ferguso
bibuk duo nan
kasihkan ke Daddy Jason Daddy nya Brisia buat kelinci percobaan pasti seneng banget tuh arc drpd dikasih perusahaan K&W 😁😁
Eris Fitriana
Balas dendam yg mantaf... yaa jngan biarkan mrn mati dng mudah...
bibuk duo nan
karena hanya kamu yg bisa menyembuhkan Archie bri, secara tdk langsung hatimu itu sudah terpaut dengan hati Archie, kamu itu pawangnya junior Archie yg bisa membangunkan junior Archie tdk melalui proses pengobatan
bibuk duo nan
detik detik part menegangkan ni, seruuu
bibuk duo nan
modusmu arc dan anehnya Brisia patuh aja
Sri Mulyani Yani
bagus
bibuk duo nan
untukmu Thor bukan untukku, kan Brisia akan mengambilkan makanan untuk Archie
bibuk duo nan
typo oleng thor bukan oleh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!