NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:45.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Alana harus menerima takdirnya yang menjadi istri secara mendadak. Alana menikah dengan Raymond, pria dingin yang tidak mempunyai pilihan untuk menjaga nama baik keluarganya yang harus menikah dengan Alana karena calon pengantinnya yang lari di hari pernikahan itu.
Posisi Alana benar-benar sangat sulit. Apalagi posisinya di kaitkan dengan hutang Budi pada keluarga calon istri Raymond. Mau tidak mau Alana menerima takdirnya.
Masuk kedalam keluarga Raymond bukanlah hal yang mudah dan apalagi Alana adalah gadis sederhana. Raymond juga menolaknya dan menekankan tidak menginginkannya sebagai istri.
Alana berusaha untuk berdamai dengan keadaan dan ternyata banyak rahasia yang dia ketahui dalam keluarga Raymond yang memiliki latar belakang baik-baik saja yang bertolak belakang pada kenyataannya.
Bagaimana Alana menjalani pernikahannya?
"Apakah simpatik Alana akan tumbuh menjadi cinta?"
"Lalu bagaimana Raymond menghadapi pernikahannya dengan wanita yang tidak dia cintai?"

Ig. ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 Cukup Kaget.

"Nona Alana tidak perlu melakukannya. Biar Bibi saja!" Bibi mencegah Alana saat ingin membantu mencuci piring.

"Tidak apa-apa. Bi, saya bisa melakukannya. Lagi pula Bibi juga masih ada pekerjaan," ucap Alana yang tetap bersih keras.

"Tetapi Nona tidak boleh mengerjakan ini!" Bibi terus saja mencegah Alana sehingga mereka berdua saling rebut satu sama lain.

"Seharusnya kamu mendidik anak dengan benar, semakin dewasa dan kata-katanya semakin tidak punya sopan santun! Tidak menghargai orang tua sama sekali!" Fokus Alana terhenti ketika mendengar suara tersebut yang ternyata itu mertuanya dan ayah mertuanya yang tampak berdebat.

"Dia tidak akan mengatakan seperti itu jika bukan dari cerminan dari ayahnya," jawab Lastri.

"Jadi apa yang dikatakan anak kurang belajar itu adalah kesalahanku?" Antony tampak marah dengan wajahnya memerah.

Bibi terlihat pura-pura sibuk bekerja dan sementara Alana malah melihat kedua mertuanya itu yang berdebat, mungkin Alana kaget dengan situasi itu.

"Dia hanya mencontohkan apa yang dia lihat," jawab Lastri.

Antony dengan amarah yang semakin menggebu-gebu mengangkat tangan ingin menampar istrinya dan hal itu tidak jadi ketika matanya melihat ke arah Alana. Sementara Lastri sudah memejamkan mata yang pasrah akan mendapatkan tamparan itu.

Anthony merapatkan giginya dengan tangan terpental yang akhirnya menurunkan tangannya sendiri dengan kasar.

"Sekarang bukan hanya anak itu yang harus Kau ajari berbicara sopan santun dan sekarang ajari menantu untuk tidak ikut campur apapun!" tegas Antony berlalu dari hadapan Lastri.

Lastri menoleh ke belakang dan melihat Alana. Alana menelan saliva, salah tingkah yang tidak tahu harus melakukan apa dan akhirnya dia membalikkan tubuh yang kembali menghadap wastafel.

Lastri menghela nafas dan menghampiri Alana. Bibi menyadari kehadiran Lastri dengan kode mata membuat Bibi langsung pergi dengan menundukkan kepala.

Alana semakin deg-degan yang mencuci piring dengan tangan bergetar.

"Biasakan jangan pernah menguping pembicaraan orang lain!" tegur Lastri

"Maaf, Ma!" ucap Alana dengan terbata.

"Bukankah saya sudah mengatakan, jika kamu nyaman berada di rumah ini dan maka buat orang lain yang ada di rumah ini juga nyaman dengan kehadiran kamu dan bukan risih!" tegas Lastri yang membuat Alana hanya diam saja dengan gugup.

"Kau menikah dengan anakku bukan untuk menjadi pembantu dan seharusnya apa yang saya katakan tadi pagi kamu langsung menyerap. Jangan pernah membawa lingkungan sebelumnya ke dalam rumah ini!" tegas Lastri.

Lastri yang tidak mengatakan apapun lagi dan langsung berlalu dari hadapan Alana.

"Ya. Allah sebenarnya ada apa ini kenapa aku merasa keluarga ini memiliki banyak sekali kejutan," batin Alana kebingungan.

****

Alana berada di dalam salah satu ruang perawatan di rumah sakit terbesar di Jakarta. Alana yang tampak menyuapi wanita dengan selang infus yang berada di punggung tangannya dan juga terlihat begitu lemah.

"Kamu pasti berat sekali menjalani semua ini. Maafkan Mama Alana. Kamu harus menggantikan anak dari Om Bimo di hari pernikahannya," ucap wanita itu dengan suara yang begitu pelan sekali.

"Sudahlah Mah yang terpenting Mama masih tetap mendapatkan pengobatan yang terbaik dari Om Bimo. Lagi pula selama bertahun-tahun keluarga kita sudah bergantung pada Om Bimo dan banyak yang beliau lakukan. Alana hanya bisa membayar perbuatan baik mereka dengan cara seperti itu dan semua ini juga demi Mama," ucap Alana.

"Tapi bagaimana dengan pria yang lkamu nikahi dan juga keluarganya? Apa Mereka menerima kamu dan mengingat yang seharusnya menjadi menantu mereka adalah Clara dan bukan kamu yang sangat jauh dari kriteria orang-orang seperti mereka?" tanya Lia yang tampak begitu sangat khawatir.

"Mereka yang menginginkan Alana sebagai pengganti di hari pernikahan itu dan artinya mereka sudah menerima Alana sebelum memutuskan semua itu," jawabnya dengan santai.

Lia memegang tangan putrinya itu dengan menggenggam erat.

"Ini pasti buruk sekali Alana untuk kamu. Mama tahu ini adalah hal yang tersulit untuk kamu. Maafkan Mama Alana jika kamu harus mengalami semua ini," ucap Lia.

"Jangan bersalah karena apapun. Mungkin ini sudah takdir," ucap Alana dengan tersenyum yang berusaha untuk menutupi lukanya.

Setelah menemui ibunya yang dirawat di rumah sakit yang akhirnya Alana kembali pulang kerumah. Langkahnya terhenti di ruang tamu ketika melihat ibu mertuanya yang sudah menatapnya tajam dengan paha di silang.

"Baru satu hari di rumah ini dan kamu sudah membuat peraturan sendiri! pergi begitu saja dan baru pulang saat ini juga," ucap Lastri yang langsung marah.

"Maaf Ma. Tadi saya sudah minta izin kepada Kakek," jawab Alana dengan menunduk yang tampak takut takut pada ibu mertuanya itu.

"Apapun alasannya kamu tidak diizinkan pergi dari rumah ini tanpa seizin saya!" tegas Lastri.

Alana terdiam yang mungkin merasa bersalah karena memang tidak berpamitan dulu kepada Ibu mertuanya dan bukan dia sengaja melakukan semua itu, melainkan Ibu mertuanya memang tadi pergi.

"Kamu berpenampilan seolah menjadi wanita yang paling benar, sangat mengerti agama dan ternyata akhlak kamu sama sekali tidak sama dengan penampilan kamu. Pergi di rumah suaminya begitu saja tanpa berpamitan," ucap Lastri.

"Saya berjanji tidak akan melakukan itu lagi," ucap Alana.

Lastri menghela nafas yang meminum secangkir teh yang sudah disiapkan Bibi menemaninya saat membaca buku.

"Duduk!" titah Lastri yang membuat Alana menganggukkan kepala.

Alana dengan sangat gugup dan kepala tertunduk yang duduk di depan Ibu mertuanya itu.

"Apa Raymond menyentuh kamu?" tanya Lastri membuat Alana mengangkat kepala.

Dia tidak percaya jika Ibu mertuanya akan mempertanyakan masalah ranjang mereka dan hal itu jelas sangat membuat Alana gugup yang tidak tahu harus memberikan jawaban apapun.

"Dia tidak melakukan hal itu?" tebak Lastri membuat Alana menganggukkan pelan.

Lastri menghela nafas dengan kasar dengan memijat kepalanya.

"Pergilah!" titah Lastri yang membuat Alana kembali mengangguk.

Hanya ditanyakan dan tidak memberikan respon dari jawaban Alana yang membuat Alana bingung tetapi tetap saja belum merasa lega yang tidak ditanya lebih dalam lagi.

Baru saja Alana meninggalkan ruang tamu dan Raymond baru pulang kerja yang melewati ibunya begitu saja

"Duduk sebentar!" titah Lastri.

Raymon dengan terpaksa yang akhirnya duduk dengan melonggarkan dasinya.

"Kau tidak menyentuhnya?"Raymond langsung mendapatkan pertanyaan menohok sama seperti istrinya tadi yang membuat mata Raymond melihat ke arah Lastri.

"Apa kita harus membahas hal ini?" tanya Raymond.

"Memiliki keturunan akan membuat Mama jauh lebih tenang untuk masa depan kamu," jawab Lastri.

"Mah, mau sampai kapan mengatur hidupku, menjodohkan ku dengan Clara dan dia kabur di hari pernikahan dan kemudian dengan cepat mengambil keputusan menikahkan ku dengan wanita yang aku tidak tahu siapa dia hanya anak angkat Om Bimo. Lalu sekarang mengatur permasalahan ranjangku," ucap Raymond.

"Apapun yang Mama lakukan kembali lagi semua hanya demi kebaikan kamu dan seharusnya kamu mengerti itu dan bukan protes!" tegas Lastri.

Raymond yang tidak mengatakan apa-apa lagi tanpa kesal yang berdiri dari tempat duduknya.

"Mama setiap hari akan mempertanyakan ini kepada kamu dan juga kepada Alana, sampai kamu menyentuhnya seperti suami yang sesungguhnya," ucap Lastri.

Raymond menghela nafas dan tidak mengatakan apa-apa yang melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga. Dia juga sepertinya sangat jenuh dengan peraturan yang diberikan ibunya yang terlalu banyak memerintahnya.

Bersambung......

...Jangan Lupa berikan dukungan kalian pada karya-karya saya, semoga kalian menyukainya jangan lupa untuk terus membaca setiap hari dan jangan menabung Bab. Like, koment, subscribe dan vote yang banyak akan membuat saya lebih semangat lagi untuk berkarya terima kasih para viewers....

1
Chusnul Zazah
Bagus Alana kamu bisa bersikap tegas pada Naomi dan setelah ini kamu juga harus bisa bersikap tegas juga pada kakek Bagaskara yg arogan dan minim akhlaq??
dan sebagai isteri nurutlah sama Raymond suamimu, demi kebahagiaan keluarga kecil kalian?? 💪💪
Teh Euis Tea
ini keluarga amburadul sekali, semuanya penuh teka teki
Tina Martina
keluarlah kamu Alana jgn tinggal terus di keluarga yg tidak jelas begitu
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus alana kamu jangan mau di tindas,,smg kamu bisa mengungkapkan kebenaran dan jg keadilan di rmh bagaskara
Naufal Affiq
bagus alana,tunjuk kan taring mu di depan naomi,kalau kau istrinya reymond
mbok Darmi
keluarga semrawut alana keluarlah dari rumah tersebut ngga bisa bayangkan saat raymond tau kebenarannya dan kamu ngga cerita ke dia jgn sampai raymond berubah membenci mu karena kesalahpahaman ini, jgn dengarkan kakek baskara tetap keluar dgn raymond biarkan mereka pada drama masing"
🌷💚SITI.R💚🌷: lanjuut
total 1 replies
Teh Euis Tea
iya benar raymond, mending km pergi bersama alana buat apa km bertahan dgn manusia" yg penuh ambisi akan harta, biarkan mereka bertarung memperebutkan harta
🌷💚SITI.R💚🌷
mungkin menjauh akan lbh baik ya raymond tp kira² bagaskara sm listrik akan setuju atau tdk ya.. pasti hrs berjuang keras ya
Naufal Affiq
benar reymon,kamu harus tegas ,kalian jangan tinggal dirumah mertuamu,kamu harus pindah,biar alana bisa tenang,
Chusnul Zazah
Masyaalloh Goodjob Raymond kamu sudah bisa berpikir jernih dan bersikap tegas, untuk menentukan masa depanmu sendiri.
keluarlah dari rumah yg penuh dengan intrik dan kemunafikan, semoga aja kakek / Tn Bagas menyetujui sikapmu yg ingin mandiri??
💪💪👍👍❤️
Adinda
pindah la dari rumah itu Dan mulai la dari usaha barumu raymond buktikan kamu bisa tanpa keluarga toxicmu
Rahayu Ayu
Semangat Raymond untuk keluar dari jeratan keluarga toxic.
hiduplah bahagia dengan keserhanaan bersama Alana
Rahayu Ayu
Di saat Raymon sudah belajar menerima dan mencoba ikhlas untuk melepas harta yg selama ini jadi rebutan , dengan ingin keluar dari istana yg mencengkram hidupnya, memulai hidup sederhana bersama Alana.
Tapi mama Lastri seakan tidak menerima keputusan Raymon , merasa pengorbanannya sia".
Tina Martina
semangat up Thor,💪
Naufal Affiq
lanjut thor
🌷💚SITI.R💚🌷
kamu bisa raymond tenang dengan lbh dekat sm Allah..dan trs bersyukur
Teh Euis Tea
bagus raymond hajar trs si snthoni ga tau diri itu
Adinda
buka usaha sendiri Raymond jauhi keluarga toxic mu
Naufal Affiq
ku pikir si antony sudah amnesia,akibat terguling dari tangga
Chusnul Zazah
wow Goodjob Raymond memang sekali kali perlu dikasih bogem itu Anthony tua Bangka yg minim akhlaq? baru ditendang sekali aja sudah keok? lagaknya aja selama ini yg sok jagoan??;untung terguling ditempat anak tangga? coba dari atas biar kepala nya bocor?? /Panic//Drowsy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!