Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Pesta perayaan ulang tahun sudah di mulai beberapa saat yang lalu. Kapal sudah menjauh dari dermaga dan melaju menengah.
Semua para tamu senang menikmati fasilitas mewah ini secara gratis. belum lagi dengan menu makanan yang sangat mahal dan jarang bisa mereka dapatkan meski di restoran bintang 5 sekalipun.
penerus keluarga Masashi benar -benar memanjakan putri mereka dengan sangat berlebihan.
" mari kita bersulang" ucap Tania, dia berdiri di ujung tangga berkelok lengkap dengan gaun indah yang dia rancang sebelum nya.
Semua tamu yang memenuhi Atrium segera mengangkat gelas mereka, termasuk Calvin dan juga Amanda.
puluhan pasang mata, melihat kagum pada sosok Tania. Mendadak di tengah pesta meriah itu, datang seorang wanita berjalan elegan lembut penuh pesona.
Tap tap tap
Suara sepatu heels beradu dengan lantai menarik sejumlah perhatian semua orang. Apalagi sang pemilik sepatu itu terus berjalan menaiki tangga mendekati sang tokoh utama pesta dengan wajah tenang.
Calvin dan Amanda ikut tegang dan penasaran siapa wanita cantik itu. Di mata mereka wajah itu seperti tidak asing. Tapi mereka belum bisa mengidentifikasi dan mengingatnya.
Ruangan mendadak menjadi sepi, semua mata tertuju pada sosok wanita yang barusaja bergabung itu.
Begitupun dengan Tania. Dia menatap wanita yang berdiri di depannya, meneliti dari atas ke bawah. Sungguh detail gaun yang sangat indah. menawan sekaligus terkesan menantang.
" selamat ulang tahun kakak!" ucap Wanita itu membuat semua orang melebarkan matanya sambil menutup mulut tidak percaya.
Bahkan Tania tanpa sadar melangkah mundur. Calvin dan Amanda segera mendekati, apa benar wanita itu adalah Annika. Gadis bisu yang mereka tinggalkan, bagaimana mungkin bisa terlihat begitu sempurna malam ini.
" kalian pasti sangat terkejut kan, aku sengaja memberikan kejutan ini." senyum Annika begitu lebar, wajahnya menampilkan sebuah rasa bahagia yang tulus.
Semua tamu mulai membicarakan bagaimana penerus keluarga Masashi tidak mengenali putri mereka. Sungguh memalukan jika memang begitu.
Calvin yang melihat wajah heran dari tamu nya segera mengambil sikap. Jangan sampai tersebar rumor buruk akibat ketidaktahuan ini.
" Astaga Annika, kenapa tidak meminta ayah menjemput mu. Apa pendidikan mu sudah selesai?" Calvin memeluk Annika lembut. Begitu juga dengan Amanda, yang juga menyambut Annika penuh haru. Mereka seperti keluarga harmonis.
Padahal kenyataannya, mereka sama sekali sudah tidak menganggap Annika sebagai anak mereka. Bahkan mereka sampai tidak mengenali wajah Annika yang sudah belasan tahun tidak mereka jenguk.
Semua mata masih memandang mereka dengan intens. Ingin tau lebih dalam bagaimana interaksi keluarga terpandang itu.
" iya papa, tentu saja sudah selesai. Aku juga sudah menyiapkan kado terbaik dariku untuk kakak" ucap Annika dengan mata lurus ke arah Tania.
Bersamaan dengan itu pintu Atrium terbuka. 2 orang pelayan masuk, membawa sebuah gaun yang menggantung indah.
Seketika mata para tamu kembali terbelalak. pasalnya gaun yang di bawa masuk adalah gaun paling terkenal dalam sejarah desain keluarga Masashi.
Gaun yang tidak pernah diproduksi lagi setelah tuan besar Masashi wafat. Dan kini di depan mata mereka, gaun itu seakan terlahir kembali.
" Astaga! Itu gaun... Gaun rembulan merah. Bukankah hanya tuan Masashi yang bisa membuatnya?" ... Ucap salah seorang tamu berbisik. Terdengar sayup-sayup nada kekaguman dan rasa tidak percaya menyelimuti Atrium.
Bahkan Calvin sendiri tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Sungguh, apakah benar Annika berhasil membuat gaun ini. Calvin menatap Annika dengan seksama. Dia tidak sedang di tipu bukan. Annika, tidak saja mengagetkan dengan datang dan membuat gaun itu, tapi suara nya. Gadis itu sudah bisa berbicara. tentu saja ini akan sangat bagus bagi keluarga Masashi setelah ini.
" itu adalah gaun rembulan merah, seperti yang kakek buat. Aku menyiapkan nya khusus untuk kakak, apakah kakak menyukai nya? " ucap Annika begitu polos. Bak seorang adik yang sangat menyayangi kakaknya.
Mendengar penuturan itu, Seisi ruangan menjadi sedikit riyuh. Mereka berusaha mendekat demi bisa melihat lebih jauh keindahan gaun fenomenal itu.
tersiar kabar jika tin besar Masashi hanya memberikan semua desain serta rahasia dari gaun rembulan merah pada keturunan aslinya.
Kini rumor bahwa di dalam penerus Masashi terdapat seorang anak tidak sah kembali mencuat. Dulu kabar itu tertuju pada Annika. Putri kedua yang tidak pernah ikut kegiatan keluarga dengan alasan menempuh pendidikan di luar negri.
Sekarang kabar itu terbantahkan dengan adanya gaun ini. Dan itu artinya semua rumor itu tertuju pada Tania.
Gadis itu masih terpesona dengan gaun indah itu, tetapi setelah beberapa lama, rasa kagum itu berubah dengan rasa benci yang kuat. Tania merasa kalah dan tidak mau semua perhatian untuk nya terenggut begitu saja.
" aku... Aku.. "
" sungguh indah sekali Annika, papa tidak pernah salah. Kamu memang memiliki bakat dari kakek mu" puji Calvin di depan semua orang. Calvin tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk diri di depan para tamu.
" Tania tentu saja sikap, bukan begitu Tania. Gaun itu buatamu sungguh indah. Mama sampai terpikat melihat nya" giliran Amanda ikut menimpali.
Tania yang mendengar hal itu, tanpa sadar menggenggam tangannya erat. Rasa bencinya bertambah berkali-kali lipat. Tapi tidak mungkin dia perlihatkan sekarang.
Akhirnya Tania menyimpan semua kebencian itu, dan berlagak baik. " terimakasih Annika, kamu sangat perhatian"
Pikiran buruk para tamu mengenai Calvin dan Amanda mulai pudar. Hubungan mereka tidak seburuk yang di katakan media. Itu hanya tampak di depan saja, mereka sudah menyiksa Annika begitu dalam sampai wanita itu sudah mati rasa dengan semua pelukan hangat yang mereka berikan.
semangat kak💪