Kris selalu di bully disekolahnya karena tak hanya lemah dan anak panti tapi juga memiliki wajah dibawah rata-rata. Suatu hari ia mendapatkan sistem pilihan, dia harus memilih satu dari dua pilihan setiap harinya. Mampukah Kris menjadi orang kuat dan kaya raya seperti impiannya dengan adanya sistem ditubuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irfan Sajilie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Mendapat sistem pilihan
BAK BUK BAK BUK
Seorang siswa tengah digebuki oleh beberapa siswa hingga babak belur, mereka terus saja memukuli siswa itu dengan gila hingga akhirnya si siswa itu pingsan.
''sepertinya dia sudah pingsan, ayo pergi'' ucap si pemimpin dari dua siswa lainnya.
Siswa yang digebuki itu bernama Kris, seorang siswa jelek, lemah dan anak panti.
''uugghhh sakit sekali'' rintih Kris sambil memegangi dadanya yang terasa sakit hinga tiba-tiba ia terbatuk-batuk hebat lalu memuntahkan darah dari mulutnya karena mengalami luka dalam.
''uhuk uhuk uhuk hoeekkk''
setelah terbatuk-batuk dan memuntahkan darah dari mulutnya, Kris merasakan dadanya memberat dan kesulitan bernafas hingga beberapa saat kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Jiwa Kris keluar dari tubuhnya dan tiba-tiba menghilang dalam sekejap.
Di sebuah ruangan putih, jiwa Kris muncul.
''dimana aku?'' tanya Kris entah pada siapa.
Hening, tidak ada yang menjawab pertanyaan Kris sebab diruangan putih itu hanya ada dirinya seorang.
Zzzrrtttt
Tiba-tiba muncul sebuah kalimat didepan jiwa Kris yang bertuliskan.
[sistem pilihan harian]
menerima sistem lalu hidup kembali dan membalas dendam
mati lalu masuk surga
Tulisan yang muncul itu membuat Kris terdiam sebab ia tak mengerti namun ia sedikit tau apa itu sistem, yaitu sesuatu yang bisa membantumu membalikkan keadaan.
''masuk surga memang impian semua orang tapi aku juga sangat ingin membalas dendam pada mereka yang sudah membuatku seperti ini'' ucap Kris lalu memilih pilihan pertama.
Seketika jiwanya kembali menghilang lalu tersedot kedalam tubuhnya yang mulai mendingin.
Tubuh Kris yang semula mengalami kerusakan pada organ dalam dan lebam-lebam mulai sembuh dengan sendirinya hingga beberapa saat kemudian Kris membuka matanya.
Ia duduk lalu setelahnya menyeringai.
''akan aku balas kalian semua'' desis Kris yang sekarang terlihat sangat mengerikan.
Kris pun pulang ke rumah sewanya yang hanya memiliki luas dua kali tiga meter saja karena tak mampu menyewa yang lebih besar dengan uang kerja sampingannya sebagai pelayan cafe saat malam hari.
Malam pun datang dan ia keluar dari kontrakan kecilnya untuk bekerja. Kris tak tinggal dipanti lagi sebab dirinya sudah besar dan sudah bisa hidup mandiri.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya Kris bekerja sampai jam satu malam lalu pulang setelahnya.
Keesokan harinya Kris segera menemukan layar hologram setelah membuka mata, la segera membaca tulisan dilayar hologram dengan kesal sebab kembali diberikan pilihan dan kali ini pilihannya sangat sulit untuk dipilih karena bertuliskan.
[sistem pilihan harian]
tampan namun lemah dan sering sakit
tetap jelek namun kuat dan tangguh
''sistem kamu benar-benar membuatku dilema dihari pertama kita, kenapa memberikan dua pilihan yang sama-sama aku butuhkan'' gerutu Kris.
Ia harus memilih salah satunya dan membiarkan pilihan satunya pergi dan tak akan kembali lagi sebab pilihan yang tak dipilihnya tak akan dikeluarkan oleh sistem lagi.
Cukup lama Kris berpikir hingga akhirnya berucap.
''aku yakin sistem bakalan memberikan pilihan uang, dengan uang aku bisa dengan mudah merubah penampilanku tapi uang tak akan bisa membuatku kuat secara mudah jadi aku memilih yang kedua'' Kris segera menekan pilihan nomor dua.
Seketika ia merasakan tubuhnya menguat dengan cepat. Setelah merasa tak ada peningkatan pada tubuhnya lagi, Kris segera menuju cermin yang ada di kontrakannya. Seketika matanya melotot saat melihat otot yang ada dipergelangan tangannya, ia menyingkap kaosnya dan muncullah 6 kotak yang menjadi incaran para wanita.
''yuuuuu huuuuuu'' Kris kegirangan sambil menyentuh otot perutnya sendiri.
''hehehe asalkan memiliki tubuh yang bagus dan kantong yang tebal, meskipun tak tampan maka para cewek bakalan tetap mengantri'' kekeh Kris.
Dengan riang gembira ia pergi menuju kamar mandi bersama untuk membersihkan tubuhnya sebelum berangkat ke sekolah. Ia bertekad akan menghajar orang-orang yang berani mengusiknya.
Kris mandi dengan cepat karena diluar kamar mandi masih banyak pengontrak lain yang ingin mandi sebab di kontrakan ini hanya punya dua kamar mandi, maklumlah sesuai dengan harganya yang hanya tiga ratus ribu perbulannya.
BRAK BRUK BRAK
Ketika Kris keluar dari kamar mandi, tiba-tiba peralatan mandi yang dibawa para pengontrak lainnya terjatuh. Mereka terkejut saat melihat bentuk tubuh Kris yang begitu luar biasa.
Kris tak menyadarinya dan hanya lewat dengan gaya santai seperti biasanya.
''apa itu beneran Kris?'' tanya salah satu pengontrak.
''sepertinya memang Kris tapi kenapa tubuhnya menjadi berotot seperti itu?'' jawab dan tanya pengontrak lainnya.
Yang lainnya hanya bisa menggeleng sebab juga tak tau jawabannya.
Beberapa saat kemudian Kris sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia juga mengenakan jaket kebesarannya untuk menutupi ototnya agar tak menimbulkan kehebohan sebab semua ototnya yang tumbuh dalam semalam tak akan mungkin tak menimbulkan kehebohan. Kalau ada orang yang bertanya, maka akan sangat merepotkan baginya untuk menjelaskannya sebab akan sangat tak masuk akal bagi orang lain. Yang ada dirinya akan dikatai gila oleh orang lain.
Sebelum pergi ke sekolah, Kris mampir ke warung bubur ayam seperti setiap paginya untuk mengisi perutnya.
'uangku tinggal seratus ribu lagi sedangkan gajihan masih sepuluh hari lagi, uangku jauh dari kata cukup. Semoga saja besok mendapat pilihan uang dari sistem' batin Kris penuh berharap.
Setelah membayar sepuluh ribu rupiah untuk bubur ayamnya, Kris pergi menuju sekolah dengan berjalan kaki hingga lima belas menit kemudian ia sampai digerbang sekolahnya.
'sistem ini luar biasa, biasanya aku membutuhkan waktu setengah jam hingga sampai ke gerbang sekolah karena sering berhenti ditengah jalan akibat kelelahan namun sekarang hanya menghabiskan waktu lima belas menit dan tak ada rasa lelah sama sekali. Pilihanku sudah benar, untuk apa memiliki wajah ganteng kalau sakit-sakitan. Yang ada para cewek malah menjauh karena takut ketularan, lebih baik begini biarpun jelek tapi kuattttttt dan tangguuuuuuuuh' batin Kris lalu melenggang masuk gerbang sekolah yang masih sunyi karena ia hadir lima belas menit lebih awal.
Beberapa jam terlewati dan saat ini Kris sedang berada dikantin, ia segera memesan makanan karena sudah sangat lapar.
'uugghhh ternyata memiliki tubuh kuat mudah lapar' batin Kris sedikit mengeluh.
Saat ia sudah memakan separuh baksonya, tiba-tiba di pintu masuk kantin masuklah tiga orang yang kemarin memukuli Kris hingga meregang nyawa.
''lihat bos, bukannya itu Kris. kok dia bisa masuk sekolah'' ucap Tomy pada Erik.
''kenapa wajahnya juga tak ada luka sama sekali bos, aneh'' sahut Yudi, anak buah Erik yang satunya.
Erik tak terlalu memikirkan perkataan kedua anak buahnya, ia segera berjalan menghampiri Kris yang sedang asik makan.
'sepertinya gue kurang keras memukulnya kemarin' batin Erik kesal dan marah.
BRAK
Tiba-tiba Erik menggebrak meja tempat Kris makan hingga bakso milik Kris tumpah.
''yahhh baksokuuuu'' rintih Kris yang menyayangkan bakso kesukaannya yang harus tumpah karena gebrakan seseorang.
Kris berdiri lalu menatap tajam pada Erik hingga membuat Erik membeku.
GREP
Kris tiba-tiba mencengkram kerah baju Erik hingga membuat semua orang yang ada dikantin terbelalak kaget.
''ganti nggak, kalau tidak ....'' desis Kris.
''hahaha kalau tidak gue ganti memang apa yang akan terjadi pada gue hah, memangnya elu bisa mukul gue'' tawa Erik sambil melepaskan cengkraman Kris dari kerah bajunya.
''memukul lo, heh sesuai perintah elo'' dengus Kris lalu dengan cepat mengeluarkan sebuah bogeman mentah pada wajah tampan Erik.
BUK
Terdengar suara pukulan yang sangat keras hingga kembali membuat semua orang membeku dan detik berikutnya terdengar suara jatuh yang begitu keras yang tak lain adalah Erik yang pingsan.
BRUK
''ONE PUNCH'' Teriak semua orang.