Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rutinitas Arkan di Pagi Hari
"KANIAAAA BANGUN KANIAAAA," Teriak Arkan dari luar kamar Kania.
"Aaaa Arkan, nyebelin deh tiap pagi teriak-teriak gak jelas, ini masih subuh tahu," balas Kania dari dalam kamarnya.
" Subuh katamu, pakai kacamata mu dan lihat ini jam berapa,"ucap Arkan.
Kania pun memakai kacamatanya dan betapa terkejutnya Kania karena jam menunjukkan pukul enam pagi, seharusnya Kania bangun lebih awal.
"Astaga Arkan, kenapa gak dari tadi si bangunin aku," ucap Kania.
" Sudah sana mandi, aku tunggu di bawah ya," ucap Arkan.
Sudah menjadi rutinitas Arkan dari sejak lama membantu ibunya Kania untuk membangunkan Kania setiap pagi dan mengantar Aksa ke sekolah, Arkan memahami bagaimana kesibukan ibunya Kania karena sudah dua tahun semenjak kepergian ayahnya Kania, ibunya lah yang menyambung hidup Kania dan Aksa adik Kania yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Arkan kembali ke lantai satu, dan disana adik Kania sudah memakai seragam, sudah rapih dan terlihat tampan, dan ibunya Kania yang sedang asik memasukan bekal untuk Aksa.
"Ibu, Mbak Kania lama banget si, gimana kalau adek telat bu?" ucap Aksa.
" Gak telat sayang, ada kak Arkan yang akan antar adek, "ucap Mira ibunya Kania.
" Iya dek, ayo kaka antar duluan, baru kaka sama mbak Kania ke sekolah kami, "ucap Arkan.
" Terima kasih ya kak Arkan, dulu kalau ayah masih hidup, setiap pagi ayah antar adek ke sekolah, bersyukur banget mbak Kania temenan sama kak Arkan, "ucap Aksa.
" Iya dek, sekarang tugas ka Arkan yang antar adek ke sekolah, "ucap Arkan.
" Arkan, nanti sore tolong belanja bulanan ya, kalau tante titip ke Kania, pasti dia lupa dengan pesan tante, "ucap Mira.
" Iya tante Mira, nanti Arkan bantu Kania untuk belanja bulanan,"ucap Arkan.
" Sudah lama kamu tidak ke makam ayah dan ibu mu, nanti akhir pekan ikut sama tante ya sekalian tante juga mau bersihkan kuburan om Ardus, "ucap Mira.
"Baik tante, Arkan sudah lama tidak kesana karena Kania kalau pulang sekolah minta ditemani beli Momoyo tante jadi Arkan takut kesorean jika Arkan ajak Kania ke makan ayah dan ibu,"ucap Arkan.
" Astaga anak itu, maaf ya Arkan, ada saja gebrakannya yang buat kamu susah, "ucap Mira.
" Ih ga susah ibu, kata Arkan boleh ko, mau ke Dufan juga boleh, asal ibu yang bayarin,"ucap Kania yang baru turun dari kamarnya.
"Udah cepat sini sarapan nanti kalian telat nak," ucap Mira.
" Iya ibu, Arkan pulang sekolah kita nonton Jumbo ya, ibu bolehin ko," ucap Kania.
" Iya nanti nonton,"ucap Arkan.
" Kania nanti sore belanja bulanan ya, ibu lupa belanja kemarin, kalau mau nonton boleh, tapi pulang dulu ajak adik mu sekalian, "ucap Mira.
" Iya ibu, "ucap Kania.
" Yeay akhirnya nonton Jumbo juga, "ucap Aksa.
Begitulah kira-kira pagi yang dimulai oleh Arkan, ia berangkat subuh dari rumahnya menuju rumah Kania, membangunkan Kania, sarapan di rumah Kania, mengantar Aksa ke sekolah, baru ke sekolah bersama Kania, pulang dari sekolah Arkan sering membantu Mira ibunda Kania untuk bersih-bersih halaman ataupun belanja bulanan, intinya Arkan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga Kania, karena Arkan adalah anak yatim piatu dan anak tunggal, keluarga ayah dan ibunya sudah acuh tak acuh, melepas tanggung jawab untuk merawat Arkan dari sejak Arkan SMP, dan ibunda Kania lah yang merawat Arkan, walau mereka tinggal terpisah tetapi ibunda Kania yang selalu mencukupi bahkan mendanai Arkan.
Namun sampai kapan Arkan bisa menutupi perasaannya? Tetapi Kania adalah gadis yang lugu, ia tidak pernah paham dengan kode yang diberikan oleh Arkan kepadanya.