Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Ziora Tasya Olyne
Ayyana Gabriell
Sarah (Saudara dari ayah Ziora)
Raden Galan Mahendra
David andra Mahendra
Olivia Claudine
Revan Arkatama
Perkenalannya sampai di sini saja, ayo kita lanjut ke alur cerita mereka... Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah, karna dukungan kalian adalah semangat untuk Author.
...----------------...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangan neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Saya mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu sangat kasar, Sedangkan Ziora yang mendengar itu. dia sudah tau siapa yang mengetuk pintu sangat kasar.
"Ibu Maya!" teriak seorang wanita paru baya di depan pintu.
Ceklek!
Pintu pun terbuka dan terlihat Ziora, wanita paru itu pun menatap tajam ke arah Ziora.
"Bagaimana? kamu sudah punya uang untuk membayar kontrakan?." tanyanya.
"Maaf tante, berikan kami waktu dalam seminggu lagi." ucap Ziora memohon.
"Tidak! saya sudah berikan kamu waktu dalam 2 minggu tapi hasilnya apa? kalian tetap tidak membayar kontrakan." tegasnya.
"Kasih kamu waktu lagi, tante." ucap Ziora memohon.
"Cih! baiklah baiklah, saya akan berikan kalian waktu dalam 2 hari. Jika kalian tidak membayar dalam waktu 2 hari, saya akan mengusir kalian!" gertaknya.
"Iya tante, saya akan membayar kontrakan dalam 2 hari." jawab Ziora.
Wanita paru baya itu pun pergi dengan sangat kesal, sedangkan Ziora kembali masuk dan menemui neneknya.
Sesampainya di dapur, Ziora terkejut melihat neneknya terbaring di atas lantai. Dia pun berlari mendekati neneknya.
"Nek." panggil Ziora.
Ziora pun merogoh ponselnya dan dia pun menelpon sahabatnya, tidak butuh berapa lama sambungan telpon pun terhubung.
"Ada apa, Ziora?" tanya Ayyana di seberang telpon.
"Ayyana, bantu saya membawa nenek saya ke rumah sakit... saya mohon, Ayyana...hiks." ucap Ziora di selak tangisan.
"Baiklah, aku akan kesana bersama kakak saya." jawab Ayyana di seberang telpon.
Tak!
Ayyana pun mematikan sambungan telpon, sedangkan Ziora terus menerus memanggil neneknya.
...----------------...
Di perjalan menuju ke kontrakan Ziora, terlihat Ayyana menyetir mobil dan dia bersama kakaknya yaitu Revan.
Brum!
"Ayyana, kamu mau sudah bosan hidup ya?" tanya Revan.
"Cih! sahabat aku butuh bantuan!" teriak Ayyana.
"Yah mana saya tau kamu bantu sahabatmu, terus kenapa kamu menyuruh saya ikut?" tanya Revan.
"Lebih baik kakak ganteng saya diam aja." ucap Ayyana yang masih fokus menyetir.
"Apa kamu sedang memuji kakak gantengmu, Ayyana." ucap Revan.
"Siapa yang bilang kakak ganteng? tadi saya bilang kakak itu sangat jelek." jawab Ayyana.
Brum!
Tiba-tiba saja Ayyana menambah kecepatan mobil, membuat Revan terkejut.
"Ayyana! gue saja yang menyetir mobil." ucap Revan.
"Kakak diam! atau tidak Ayyana akan menambah kecepatan lagi." ancam Ayyana.
"Baiklah baiklah saya diam, kamu jangan menambah kecepatan lagi." jawab Revan.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
kalau di anime 😭🤣