NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:663
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Memohon Diajarin Inara

"Ya Allah apa yang harus anda lakukan ya supaya Juanda anak hamba bisa dapat dinilai yang terbaik Mama nggak mau kalau misalkan dia tinggal kelas atau misalkan diucapkan oleh hal-hal yang gak nyaman oleh teman-teman dia Ya Allah? Tolong berikan petunjuk kepada hamba agar hamba bisa memberikan jalan keluar kepada anak hamba." Mama benar-benar meneteskan air mata di sajadahnya pengen banget Juanda berubah menjadi orang yang jauh lebih baik apalagi ini untuk masa depannya.

Dan mama merasa yakin ini masih belum terlambat masih ada langkah demi langkah untuk bisa mewujudkan ini semua jadi nggak usah ngerasa takut atau kayak gimana.

Mama merasa bingung banget apa yang harus dia lakukan karena sang anak sampai detik ini selalu aja mendapatkan teguran dari guru-guru yang ada di kantor, dan mama pun merasa bingung banget apa yang harus beliau lakukan karena sudah berbagai cara untuk merubah sisi nggak baik dari Juanda tapi susah banget.

Apalagi seperti yang ia tahu beberapa waktu ke belakang ini mama merasakan kalau misalkan Juanda harus mendapatkan bantuan dari salah satu orang yang bisa merubah sikap dan pelajaran Juanda menjadi lebih baik dari yang kemarin-kemarin.

Mama segeralah menghubungi Robert jadi Robert itu adalah sahabat dari Juanda yang tahu banget lika-liku Juanda di sekolah itu kayak gimana, dan disuruhlah untuk datang ke rumah tanpa sepengetahuan Juanda.

Robert merasa bingung banget sih tiba-tiba aja di mohon oleh mamanya Juanda seperti itu rasa-rasanya merasa takut banget kalau misalkan Juanda bakalan ngerasa marah atau ngerasa bingung.

"Tante mohon ya sama kamu untuk bisa bantuin Tante, Tante tuh nggak mau banget kalau misalkan anak Tante tuh cuma gara-gara anak orang kaya terus dipandang sebelah mata tante tuh pengen banget kalau misalnya dia tuh pinter di sekolah berprestasi. Kira-kira kamu tahu nggak temen atau siapanya gitu yang bisa bantuin dia untuk bisa dapetin nilai yang bagus?"

Robert pun berpikir siapa ya kira-kira yang bisa ngebantuin Juanda? Karena ia merasa kalau misalkan sangat susah banget untuk cari orang yang bisa ngajarin Juanda soalnya susah banget dengan pemikiran-pemikiran yang kadang susah bikin untuk tenang atau kayak gimana.

Mama Juanda pun langsung memegang tangan nggak usah ngerasa takut atau kayak gimana yang paling penting itu adalah bantuin aja terlebih dahulu untuk bisa ngebantuin dan yang paling penting itu adalah bagaimana caranya kita bisa merubah Juanda menjadi sosok yang jauh lebih pintar nggak cuma sekedar dipandang oleh orang-orang kalau dia anak orang kaya doang.

Robert menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali dan ia pun merasa nggak tahu juga sih mungkin ia nanti bakalan memberitahu kepada mamanya Juanda kalau ada ketemu orang yang bisa ngebantuin Juanda untuk bisa pintar dan lebih baik dari sebelumnya.

Tiba-tiba saja Robert teringat dengan satu nama. Mungkin orang ini bisa ngebantuin dan dia adalah orang yang pintar di kelas tapi kalau misalkan dilihat dia sangat introvert atau susah untuk berbaur kepada siapapun tapi pada intinya orangnya baik. "Tapi aku nggak tahu juga sih apakah orang ini bakalan mau atau enggak ya mudah-mudahan aja dia mau ya soalnya gimana ya dia itu tipe kalau orang yang sangat soft spoken dan santai aja jadi aku juga ngerasa bingung harus ngapain. Ya mudah-mudahan aja nanti aku coba terlebih dahulu deh buat ngomong langsung sama dia!"

"Ya udah kalau misalkan dia bisa datang ke sini dan bisa ngajarin Juanda yang nggak kenapa-napa juga, walaupun mungkin dia teman sekelas atau kayak gimana yang paling penting bisa bikin Juanda pintar dan dapatin peringkat kan kamu tahu sendiri tahun ini kan udah kelas 12, masa dia nilainya nggak bagus sih bisa bikinnya nanti dia tidak lulus sekolah?"

Robert tidak berjanji tapi ia akan memberitahu Inara untuk datang ke rumahnya Juanda agar bisa ngobrol langsung dengan mamanya Juanda ke depannya nanti kayak gimana.

Mamanya Juanda pun berpesan kepada robot untuk tidak menceritakan hal ini kepada Juanda karena takutnya nanti Juanda bakalan menolak dan bakalan nggak mau sama sekali.

***

Ketika berada di mobil Inara pun menanyakan kepada Robert kenapa tiba-tiba aja malah disuruh datang ke rumahnya Juanda? Karena selama ini nggak ada urusan apa-apa dan nggak ada sesuatu hal yang gimana-gimana Robert pun tidak menceritakan seperti permintaan dari mamanya Juanda.

Rumah yang begitu sangat besar dan megah membuat Inara merasa suka dan merasa nyaman tapi ya tetap aja yang nyaman itu adalah rumah sendiri.

Inara dipersilakan untuk masuk ke dalam dan mamanya begitu sangat ramah masih sangat terlihat muda dan masih kelihatan modis ya wajarlah namanya juga orang kaya pasti memperhatikan penampilan mereka berbeda bang kalau misalkan bukan dari kalangan orang kaya.

"Kamu temannya Juanda ya? Salam kenal ya Tante ini adalah mamanya Juanda."

"Oya Tante aku tahu kok dan Robert udah bilang sama aku kalau misalkan Tante itu adalah mamanya Juanda, kalau boleh tahu ada apa ya jangan takut tiba-tiba aja aku disuruh datang ke sini?"

Mamanya Juanda langsung menarik nafas mengatakan kalau misalkan anaknya itu butuh pendamping dalam artian yang bisa ngajarin dia untuk belajar, karena Juanda kan udah kelas 12 jadi nggak mau kalau misalkan nggak lulus sekolah atau cuma gara-gara masalah kenakalan remajanya doang.

"Aduh gimana ya Tante aku juga bukan tipe kalau orang yang sangat pintar atau kayak gimana di kelas, aku ya belajar ya atas dasar diri aku sendiri aku juga tidak merasa pintar jadi aku kayaknya nggak bisa deh ngajarin Juanda untuk belajar! lagi pula dia tuh pada dasarnya pintar kok cuma agak males aja dalam belajar!'

Inara terkejut banget tiba-tiba aja disuruh datang ke rumahnya Juanda dan tiba-tiba aja malah disuruh ngajar oleh mamanya Juanda buat Juanda dan ia pun merasa bingung nggak mau lagi untuk berurusan dengan Juanda karena waktu itu pernah dijailin sama Juanda dan hampir saja menangis.

Dari banyaknya teman-teman yang pintar di sekolah kenapa harus Inara yang disuruh untuk datang ke sini? Seharusnya mereka-mereka aja nggak usah Inara karena ia merasa kalau misalkan bukan perempuan yang pintar juga atau bukan anak yang pintar juga di sekolah masih juga kok remedial cuman jarang.

"Tante mohon ya sama kamu pokoknya berapapun kamu minta bakalan Tante bayar kok, dan Tante juga bakalan melakukan segala sesuatu hal supaya anak anda tuh pintar kamu tahu sendiri kan kalau misalkan kelas 12 tuh kayak gimana?"

Di sisi lain Inara juga membutuhkan uang yang cukup lumayan karena sang adik ibaratnya bentar lagi bakalan masuk SMP yang membutuhkan banyak uang sedangkan orang tua kerjanya tidak menetap jadi mau nggak mau harus membantu juga dalam perekonomian.

"Em ini aja kamu pikir-pikir terlebih dahulu ya pokoknya ini adalah kartu nama Tante kalau ada apa-apa kamu tinggal hubungi aja dan kalau udah siap kamu tinggal datang ke sini untuk ngajar Juanda ya?"

Tak berapa lama kemudian minuman pun ditaruh di atas meja dan menara pun meminum minuman yang dibuatkan oleh asisten rumah tangga Juanda. "Kamu biasanya belajar sendiri atau les atau gimana?"

"Aku biasanya sih belajar sendiri Tante ya namanya juga bukan dari kalangan orang kaya jadi ya harus bisa mengetik untuk belajarnya untuk diri sendiri,"

"Assalamualaikum," ucap seseorang yang baru aja mengucapkan salam.

Bersambung...

Kira-kira siapa ya yang datang ke rumah dan tiba-tiba aja kenapa membuat Inara merasa kaget?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!