NovelToon NovelToon
Jika Aku Dipelukmu

Jika Aku Dipelukmu

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Rebirth For Love / Idola sekolah / Tamat
Popularitas:454
Nilai: 5
Nama Author: Miss Anonimity

Keinginan untuk dipeluk erat oleh seseorang yang dicintai dengan sepenuh jiwa, merasakan hangatnya pelukan yang membungkus seluruh keberadaan, menghilangkan rasa takut dan kesepian, serta memberikan rasa aman dan nyaman yang tak tergantikan, seperti pelukan yang dapat menyembuhkan luka hati dan menenangkan pikiran yang kacau, memberikan kesempatan untuk melepaskan semua beban dan menemukan kembali kebahagiaan dalam pelukan kasih sayang yang tulus.

Hal tersebut adalah sesuatu yang diinginkan setiap pasangan. Namun apalah daya, ketika maut menjemput sesuatu yang harusnya di peluk dengan erat. Memisahkan dalam jurang keputusasaan dan penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Anonimity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1 : Gadis Troublemaker

Aku membungkukkan badanku, Untuk mencabuti Rumput yang Tumbuh diatas batu nisan seseorang. Dibalik nisan ini, Seseorang yang Pernah Hadir dalam Hidupku, Terlelap selamanya.

"Kamu tau, diantara semua alat musik Aku paling menyukai piano."

"Kenapa?"

"Mm....kenapa ya! Nggak tau sih, tapi Piano itu...bagi aku sangat spesial."

"Aku baru tau, kalau kamu Bisa bermain piano?"

"Bisa tau, mau dengar?"

"Kapan kapan".

"Kamu mah...".

"Akan ku jaga jantung ini dengan baik." Tangisanku tidak bisa kubendung. Mengalir dengan deras dari kedua kelopak mataku. Rumput Yang tumbuh, kucengkram dengan erat. Aku menggertakan gigiku, untuk melepas semua 'emosi'. Meski begitu, semua sudah terlambat.

...***...

"Kamu nggak mau, ngenalin pacar kamu, sama mamah?" Telingaku sudah Bosan mendengar Hal seperti itu Dari Mulut ibuku. Aku tidak mau memungkiri, kalau aku masih sendiri, alias tidak mempunyai pasangan. Alasannya, karena tidak ada laki laki yang bisa membuatku jatuh cinta, sampai sekarang.

Sebelum mulai masuk kedalam Kisah Hidupku, yang Bisa di bilang Sebagai Jomblo Happy, Alangkah baiknya kalau kalian mengetahui siapa aku. Seiring pepatah Berbicara ' Tak kenal maka tak sayang' kalau sudah kenal, Bisa pinjam dulu seratus? Nggk canda.

Namaku, Freyana Shifa jayawardana. Putri Tunggal dari Keluarga Jayawardana. Aku adalah Anak satu satunya, ditambah orang tuaku sering pergi ke luar kota. Sekarang saja mereka ada di rumah. Tapi mungkin Tidak lama mereka akan pergi lagi. Aku sangat suka Bermain alat musik, terutama piano. Kenapa? Mungkin karena Gen turunan. Ibuku adalah mantan pianis terkenal, sebelum menikah dengan ayahku. Dan Dari kecil, Aku sudah di Ajarkan berbagai kunci dan teknik piano yang di kuasai ibuku. Aku juga sering ikut dalam kompetisi pianis. Dan hasilnya, Bisa kalian tebak...'juara satu'.

Selain pandai dalam alat musik, suaraku juga tidak kalah keren. Tapi mungkin, kekuranganku.....Aku Tidak mempunyai pasangan sampai sekarang. Bukan tidak ada orang yang menyukaiku, Tapi setiap laki laki yang Menyatakan perasaannya, selalu ku Tolak. Entah kenapa mereka tidak bisa membuatku jatuh cinta.

Ok, Cukup Perkenalannya, Sekarang aku Harus menghabiskan sarapanku Dulu.

"Pacar apaan sih mah, Aku mau fokus Sekolah dulu sekarang."

"Iya, Tapi kan-"

"Aduh! Udah jam segini, Aku berangkat dulu ya!". Aku dengan kecepatan Cahaya mengambil Sepotong Roti dari tempatnya dan dengan kekuatan Bulan, berlari keluar rumah.

"Hati-hati bawa mobilnya!." Teriakan Ibuku seperti Biasa Tidak Ku Hiraukan. Aku segera masuk dan menutup Pintu mobil dengan keras. memutar kunci dan mulai menyalakan mobil. Melesat keluar dari Gerbang Hitam rumahku. Saking cepatnya sampai Mengagetkan Penjaga Yang ada di sana.

"Astaga! Non Freya, pelan pelan bawa mobilnya". Teriak sang satpam.

Aku Tidak merespon karena mulutku penuh dengan Roti yang tadi ku Ambil, tanganku dengan lihai memutar setir mobil di tikungan, sedangkan Mulutku sibuk mengunyah Roti.

' ayo! Sedikit lagi...'

Aku sedikit lega, Pintu Gerbang sekolah belum jua tertutup rapat. Aku mengoper gigi mobil, Dan memperlambat laju Mobil. Masuk kedalam sebuah Sekolah Yang sudah menjadi rumah Keduaku.

...***...

'Mati gue, Telat lagi'.

Brakk! Pantat mulusku menempel sempurna di atas kursi. Aku merebahkan diriku di atas meja dengan nafas yang tidak teratur. Hal itu memicu pertanyaan dari dua sahabat terdekatku. Bisa kulihat, dua sahabat laknat yang sangat suka ber 'Gosip' ini, tengah tercengang dengan Kehadiranku yang bisa di Bilang sangat berantakan.

"Nasib baik, loh gak Telat lagi. Kalau gak, bisa bisa di gantung loh di lapangan sama Bu Melody."

Bodo amat dah, orang Gue buru buru juga, Nasib baik Gak telat.

"Fre, loh dah ngerjain PR belum?" Tanya Azizi, Sahabat laknatku yang Di juluki sebagai 'Ratu troubelmeker'

Aku memeriksa Kedalam Tas ku, seketika keringat dingin Mengucur dari dahiku.

'mati gue, gak kebawa lagi, bisa bisa di kremasi nih. Mana Gurunya 'killer' banget lagi, ah sial banget sih Hari ini'

"Hah~"

"Loh kenapa lagi?". Tanya Marsha.

"Lupa, gak kebawa". Ucapku dengan Lemas.

"Gak kebawa atau, gak ngerjain?" Ledek Zee.

"Heh! Gue Gak semalas loh ya, Semalem gue udah ngerjain, Gara Gara Alarm sialan gue rusak, Gue jadi kesiangan". Ucapku dengan Ketus.

"Yakali, loh gak mampu beli lagi".

Aku Hanya mencebikan bibir manisku, malas rasanya meladeni dua Ratu laknat ini.

"Loh sendiri, bawa gak?". Tanyaku pada dua Orang ini.

Keduanya Hanya nyengir Tidak jelas, tapi aku tau jawaban apa yang mereka berikan. 'sudah kuduga'

"Kabur aja yuk...." Ajak Zee.

Lihat kan, jiwa 'troubelmeker-nya' keluar. Aku mendengus pelan. Akan menjadi mimpi buruk lagi bagiku Jika aku mengikuti sarannya. Aku jadi ingat, ketika Seminggu yang lalu, Aku dan dua sahabat laknatku ini, Bolos melalui jalur belakang sekolah. Sialnya kami ketahuan oleh Bu Melody, Guru kesenian paling killer se-antero Sekolah. Itu juga Gara-Gara Marsha yang tiba tiba berteriak dengan kencang, hanya karena seekor tikus lewat. Kami di marahi habis-habisan, lalu di panggang di tengah lapangan sampai jam istirahat. Kesialanku tidak sampai di situ, Kebetulan hari itu cuaca sedang Terik. Tanpa arakan awan sedikitpun. Bayangkan saja, tengah hari ketika mentari tengah berada di puncaknya, Aku dan dua perempuan ini, di panggang sampai jam istirahat.

Jika sekarang aku mengikuti usul Zee, Bisa bisa kejadian yang lebih mengerikan akan menimpaku. Aku tidak bisa bertaruh untuk itu. Lebih baik di Hukum berdiri di lorong sekolah karena tidak mengerjakan PR, dari pada harus di panggang lagi.

"Loh berdua aja deh, Gue lagi males."

"Lah? Tumben..."

"Loh gak inget seminggu yang lalu? Gara gara loh kulit gue jadi item nih!." Protesku.

"Gara gara si Marsha, Tiba-Tiba teriak." Ucap Zee.

"Ya sorry, mana Gue tau kalau di belakang sekolah banyak tikusnya, mana Gede lagi". Ucap Marsha.

"Btw, Gue denger...hari ini ada anak Baru loh." Ucap Zee.

"Siapa?" Tanya Marsha.

"Katanya dia pindahan dari luar negeri, Gue Gak tau sih, Cowok atau Cewek. Tapi kalau Cowok...biasanya Cowok luar negeri ganteng-ganteng loh."

"Kebanyakan Nonton Drakor loh." Ledek Marsha.

Aku tidak terlalu menyimak perdebatan dua sahabatku ini, Tapi Entah kenapa Tubuhku tiba tiba Bergetar. Aku menjadi penasaran dengan Sosok murid baru yang di bilang Zee barusan. Jujur sejak Kecil sampai Sekarang, Aku tidak pernah merasakan Yang namanya pacaran. Bukannya aku tidak mau, Tapi kalau menjalin Hubungan dengan orang yang tidak kita cintai, Bukankah Itu hanya sia sia saja?

Bahkan ayahku sering mengenalkan anak teman kantornya, Tapi setiap Dari mereka Tidak membuatku tertarik. Aku pernah berfikir, jangan jangan aku ini Seorang 'yuuri'. Dalam istilah jepang, yuuri adalah Sebutan Untuk Seorang wanita yang mencintai sesama jenis. Bisa di Bilang Lesbian Jika di Amerika. Tapi sekali lagi, Aku mengenyahkan pikiran konyol tersebut. Tidak mungkinkan aku Seorang Yuuri.

Terdengar langkah kaki di lorong, Bisa di pastikan itu adalah Guru yang akan mengajar di kelasku. Anak anak yang Tadinya begitu bising dan duduk seenak jidat mereka, berhamburan dan duduk dengan rapi di tempatnya masing masing.

Dugaanku salah, itu bukan Guru yang akan mengajar sekarang. Tapi kepala sekolahku yang tiba tiba masuk kedalam kelas. Beliau biasanya sangat jarang masuk kedalam kelas seperti ini, jika tidak ada sesuatu yang ingin di sampaikan.

"Selamat pagi, Anak anak". Ucap kepala sekolah. Terdengar dari suaranya yang sedikit serak. Beliau ini memang sudah cukup berumur. Tapi di usianya yang menginjak kepala tiga, beliau masih bugar untuk memimpin sekolah ini sampai menjadi seperti sekarang.

"Pak Ilham yang menjadi Guru geografi hari ini, Berhalangan Untuk hadir, jadi pelajaran pertama hari ini kosong."

Hatiku terasa lega mendengar kabar yang di sampaikan kepala sekolah. Bukan mendoakan yang buruk, Tapi pak Ilham itu termasuk salah satu dari Guru yang paling di takuti. Siapapun yang Tidak patuh, Akan langsung di keluarkan dari kelas, tanpa alasan apapun. Dan juga, aku termasuk orang yang berada di daftar murid yang pernah di Hukumnya. Saat itu, akan hanya telat 30 detik saja. Tapi tetap tidak di toleransi oleh pak Ilham. Aku di suruh berdiri di lorong sampai pelajaran selesai. Mana saat itu, Hujan sedang turun dengan deras. Lorong biasanya akan kecipratan air hujan. Dan bisa kalian bayangkan, apa yang terjadi padaku?

Tapi sekarang, Dewi Fortuna sedang tersenyum padaku. PR ku tertinggal, tapi pelajarannya kosong. Sangat melegakan.

"Ada satu lagi yang ingin bapa sampaikan." Aku mengernyitkan kening, kira kira....apa yang akan di sampaikan Oleh kepala sekolah.

"Hari ini, kelas kalian kedatangan Murid baru. Masuklah!" Titah kepala sekolah.

Waktu se-akan berhenti Untuk semua orang. Terutama untuk para perempuan yang Ada di kelas ini. Mata-ku pun membulat sempurna. Sosok yang masuk kedalam kelasku begitu mempesona dan sangat Tampan. Dengan rambut Hitam lurus yang di sisir rapi ke depan. Kulit sebening kristal dengan mata Hitamnya yang tajam. Bentuk rahang yang proporsional dan bibirnya yang sedikit merah, Begitu seksi di mataku.

Dan dia adalah satu satunya pria yang bisa membuatku berdebar setelah sekian lama aku Hidup. Apakah aku jatuh cinta untuk yang pertama kalinya? Mungkinkah? Ah, ternyata aku masih normal.

1
Riding Storm
Boleh kasih saran?? /Applaud/
Riding Storm: Wkwk, sama aja. Kalau males ya gak bakal ada yang berubah. Semangat, Kak.
Miss Anonimity: Udah lama pengen di Revisi, tapi masih perang sama rasa males.
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!