NovelToon NovelToon
Pemain 999

Pemain 999

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / TKP / Romansa / Trauma masa lalu / Permainan Kematian
Popularitas:459
Nilai: 5
Nama Author: Halo Haiyo

Marina Yuana Tia, dia menyelesaikan permainan mematikan, dan keluar sendiri dalam waktu sepuluh tahun, tetapi di dunia nyata hanya berlangsung dua minggu saja.

Marina sangat dendam dan dia harus menguak bagaimana dan siapa yang membuat permainan mematikan itu, dia harus memegang teguh janji dia dengan teman-temannya dulu yang sudah mati, tapi tak diingat keluarga mereka.

Apakah Marina bisa? Atau...

ayo baca guys

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Halo Haiyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab satu. Permainan berakhir

"Aduh"

"Bertahanlah, terus bertahan."

"Aku harus lari sampai ke mana, Joy? Aku... Tidak tahan lagi, aku lelah,"

di seberang telepon, orang itu terus menyuruhnya. Berlari dan berlari, entah sampai kapan ini akan berakhir.

Gadis itu terjatuh, dia memegang kakinya.

Ada lebam kecil, sedikit goresan mengeluarkan darah.

"Sakit, hiks..."

"Tahan, bodoh! Kau tidak mau selamat?"

Gluk—nafas gadis itu tercekat, dia kembali pada sambungan telepon.

"Kalau aku tak bisa? Apa kau akan terus memaksaku?"

"YA! KARENA INI ADALAH JAWABAN DARI HIDUP DAN MATIMU! TINGGAL SEDIKIT LAGI! APA SUSAHNYA! DAPATKAN *MEMORI CARD* ITU, DAN BANGUN! AYO!"

"Em..."

Gadis itu ragu, dia berdiri pelan. Berjalan ke salah satu mesin, lalu mengotak-atik sebentar. Setelah apa yang dia dapat sudah ada ditangan.

Kini dia berlari sekencang-kencangnya, mungkin dia akan mengecek kebelakang agar bisa memastikan sesuatu.

Matanya memejam, melihat ada cahaya putih cemerlang didepan sana.

“Joy!—"

"Cepat!! Tidak ada waktu lagi!"

.

.

.

"Hosh! Hosh!"

"Akhirnya!"

"Ini bukan waktunya kau duduk saja, kembali ke tubuhmu cepat sebelum waktumu sendiri di dunia hantu habis." Ucap Joy, dia adalah salah satu hacker terbaik.

Kini gadis itu mengangguk, dia berlari secepatnya ke tubuh yang terbaring di atas lantai.

Wuish!! Masuk seperti diterpa angin kencang, gadis itu terbangun setelah menyelesaikan misinya.

"Joy! Aku berhasil! Aku berhasil!"

"Ini berkat keberuntungan mantra yang aku beli dari *dukun* kemarin, ya, tentu saja itu akan berhasil."

"Tapi Joy, aku mungkin takkan punya waktu banyak untuk hidup. Aku akan segera mati,"

"Jangan begitu!" Joy mendekat, memegang kedua lengan gadis itu. Percaya kalau bertahan hidup untuk sebentar saja mereka akan berhasil menyelesaikan aturan dajjal ini.

"Kenapa ini menimpa padaku Joy, mengapa?"

"Mengapa harus aku?"

"God juga tak memiliki pilihan, pasti dia memilihmu karena spesial, kau adalah sosok yang bisa menghapus hantu-hantu itu."

"Aku takut..." Gadis itu gemetaran sendiri.

Joy sebagai teman baik tidak boleh membuatnya menangis."di sini ada aku, Marina! Ada aku! Kalau kau tak percaya diri lalu apa gunanya aku!"

"Aku tak bilang begitu!"

"Tapi wajahmu seolah bicara seperti itu!"

"Aku tidak ya! Aku.. Hanya takut Joy! Aku hanya takut..."

"Hiks! Mereka semakin menakutkan..."

"Kenapa aku? Aku hanya siswi biasa, aku ingin hidup normal..."

"Ingin hidup normal?" Tanya Joy, dia berdiri melemparkan tablet pada gadis itu. Diterima dengan baik.

"Lihat sisa waktumu bodoh, kau kira aku tak sama menderitanya denganmu? Kalau aku tak disisimu siapa lagi yang mau membantu, hm?"

"Kita adalah orang yang dipilih *God* untuk menjadi salah satu kandidat orang selamat."

"Aku juga tak mau mati." Bisik Joy, dia merem.

"Aku juga, hiks..."

"Tapi... Jujur, hanya kita berdua saja yang bertahan Joy. Sebelumnya, ada banyak orang ditempat ini... Tapi mereka..."

"Mereka mati duluan dari takdir mati mereka yang sebenarnya, itulah yang tak kusukai diperaturan ini."

Marina mengelap mata dengan seragam sekolahnya, dia pelan-pelan berdiri. Karena bengkak di kakinya, yang juga sampai di dunia nyata keduanya beristirahat.

"Joy... Aku kangen mereka,"

"Disana mereka pasti sudah tenang, mereka sudah bermain di surga."

Joy ikut menatap langit laboratorium, dia menggenggam pelan tangan gadis itu. Matanya ikut terpejam pelan."Marina,"

"Kalau kita berdua sudah sama-sama menyelesaikan permainan ini, apa kau mau bermain ke kampung halaman ku?"

Marina terdiam, gadis itu melihat wajah laki-laki kurus disampingnya. Kampung halaman? Ah sudah lama juga dia tak pulang ke rumah yang ada ayah dan ibunya, pasti mereka menunggu.

"Aku mau." Jawab Marina. Semakin mengeratkan pegangan mereka.

Joy dan Marina sama-sama memejamkan mata, salah satu komputer yang tadi dioperasikan berhasil loading 100 persen. Lalu ada tulisan, (Tugas selesai, tugas terakhir)

.

.

.

"Haha!"

Ada dua anak kecil saling kejar-kejaran.

Marina melihat mereka berdua, mereka tak berhenti bermain dibawah pohon mangga.

"Ayo kejar aku! Kejar aku!"

"Jangan lari terus dong!"

Marina menuju ke mereka berdua, semakin dia mendekat mereka dan pohonnya seolah menjauh dari hadapannya. Tangannya tak berhenti melambai kedua anak itu.

"Kamu lagi baca apa??"

"Ini, seru lho!"

"Oh ya?"

"Um!"

"Emang ceritanya tentang apa?"

"Kalau gak salah gajah yang kalah sama semut!"

"Memang bisa?! Aku gak tau ada cerita aneh kayak gitu!"

"Hahaha, makanya kamu selalu ketinggalan terus."

"Aku bukan seperti itu ya!"

Marina membuka mata, nafasnya terus memompa dada. Keringat jatuh bercucuran.

'Mimpi aneh, '

'Sungguh aneh. '

'Joy? ' dia tak melihat keberadaan lelaki itu disampingnya. Dia langsung berdiri mencari, mengelilingi laboratium yang penuh bercak darah, dan amunisi pistol.

"Joy! Kau dimana?!"

"Kau dimana!"

Marina berkelilinh, tapi dia tak mendapati keberadaan laki-laki itu. Joy, seorang pemain tersisa yang bersamanya kini tak ada di tempat.

Tak berhenti Marina berteriak, lelaki itu selalu aktif kemana-mana. Bikin khawatir.

"Joy! Hiks... Kamu kemana..."

Suara alarm berbunyi, gadis itu langsung khas dengan suaranya."Su-suara ini..."

"Joy! Ada tugas!"

Dia menghampiri ke layar besar, disana tertulis."Permainan terakhir, selesaikan."

Dengan bahagia, Marina langsung lompat-lompat sendiri."Joy! Lihat! Ini... Ini akan... Berakhir..."

"Joy..."

"Maaf ada salah informasi."

"Marina Yuana Tia, selamat.... Anda jadi pemenang!"

"Ap-"

"Tu-tunggu aku belum bermain sama sekali lho, Joy masih belum berada di sini. Tunggu dia dulu sebentar ya, ya?"

Layar kembali menunjukkan. Foto awal Joy, milik lelaki itu pecah lalu menjadi foto abu-abu. Tersisa satu pemain, yaitu... Marina, hanya dia yang bertahan di sesi permainan ini.

"Selamat! Anda akan menjadi orang abadi yang bisa melanjutkan hidup 100 tahun kemudian! Anda telah berhasil menyelamatkan diri dari dunia monster dan hantu."

"Terimakasih telah berjuang..." Ucap di layar, memberikan emot senyum.

Tidak! Tidak... Bukan begitu sistemnya kan?

"Kalau kita berdua sudah sama-sama menyelesaikan permainan ini, apa kau mau bermain ke kampung halaman ku?"

"Hei, tenang saja. Aku adalah Joy si hacker terbaik! Aku tidak akan membiarkan aturan jahat ini mencekik leher kita, tau kan? Andalkan saja aku!"

"Oke?"

"Hanya tersisa kita berdua Marina, tolong tetap berdiri di sampingku."

"Marina..."

"Kau berhasil! Kita berhasil!! Hanya kita berdua, tapi kita bisa berhasil!!"

"Ini, sup kentang untukmu."

"Kita harus sehat bersama-sama kan?"

Joy memeluknya dari belakang, sambil berbisik."Marina..."

"Kau adalah sahabat terbaik yang aku punya, selamat... Kau sudah menang..."

"Hosh! Hosh! Hosh!"

"Aku berharap, kamu bahagia. Setelah ini, kita nikmati bersama kampung halaman kita, ya? Selamat menikmati nona, kau adalah gadis paling kuat yang pernah aku temui."

"JOY!!"

BRAK!!

Marina membuka paksa pintu toilet, dia melihat keadaan Joy yang terkapar lemas, tubuhnya seolah tinggal setengah badan, hingga beberapa menit lagi lelaki itu akan melebur seperti kapas.

"Joy... Kau jahat! Kau jahat!"

"Apa yang kau lakukan padaku sialan! Bangun! Bangun!"

"Bangun! Jangan tutup matamu! Ayo kita keluar bersama..."

"Ayo..."

Marina menunduk, dia memeluk erat kepala Joy.

Kepalanya perlahan menghilang, menyisakan darah yang tercetak jelas di lantai toilet.

'Kau menyuruhku bertahan, tapi dirimu sendiri tak mau bertahan... '

'Kaulah yang paling lemah, Joy... '

Bersambung...

1
Fanchom
silakan komen atau report kalau ada salah kata penulisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!