NovelToon NovelToon
Rumah Tepi Sungai

Rumah Tepi Sungai

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: bung Kus

Sebuah surat undangan dari seorang penulis ternama di kabupaten T yang ditujukan kepada teman teman sekelasnya di masa SMA dulu.

Mereka diundang untuk berkunjung ke rumah sang penulis. Rumah unik, dua lantai, semacam villa yang terletak di tepi sungai jauh di dalam hutan di kecamatan K.

Akses ke rumah tersebut hanyalah jalan setapak, sekitar 10 kilometer dari jalan utama. Siapapun yang memenuhi undangan akan mendapatkan imbalan sebesar 300 juta rupiah.

Banyak keanehan dan misteri dibalik surat undangan tersebut. Dan semua itu terhubung dengan cerita kelam di masa lalu.

Seri ketiga dari RTS.
Setelah seri pertama Rumah di Tengah Sawah (RTS 1), kemudian disusul seri kedua Rumah Tusuk Sate (RTS 2), kini telah hadir seri ketiga Rumah Tepi Sungai (RTS 3).

Masih tetap mencoba membawa kengerian dalam setiap kata dan kalimat yang tersusun. Semoga suka, dan selamat membaca.

Follow Instagram @bung_engkus
FB Bung Kus Nul

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bung Kus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Sepucuk surat

Akhir bulan Desember, hujan begitu lebat mengguyur kabupaten T, di daerah pesisir selatan Jawa Timur. Pagi yang seharusnya membawa semangat untuk mengawali aktivitas seharian, nyatanya terasa lebih muram dan kelam saat ini.

Bayu Khairil, duduk di sofa dengan segelas kopi arabica hangat yang mengepulkan asap putih tipis di hadapannya. Laki laki berusia tiga puluh tahun itu tengah asyik membaca sebuah buku usang. Sesekali dia mengusap kedua mata birunya. Terdengar pula hembusan nafas yang terasa berat, seakan memberi penegasan dia sedang gundah kali ini.

Buku usang yang dia baca hampir sampai di halaman terakhir. Dan kegelisahan semakin terlihat jelas di rona wajahnya. Tinggal beberapa lembar lagi untuk menuntaskan membaca buku yang dia dapatkan beberapa hari yang lalu itu.

Tok tok tok

Terdengar sebuah ketukan dari pintu depan. Bayu memicingkan matanya, bertanya dalam hati, siapa gerangan yang bertamu di tengah hujan seperti saat ini?

Bayu meletakkan buku usang di tangannya. Dia berjalan perlahan ke arah pintu depan. Bayu mengintip dari jendela di samping pintu, dia penasaran siapa yang telah mengetuk pintu rumahnya.

Seorang laki laki, memakai jas hujan berwarna oren terlihat berdiri mematung di depan pintu. Di tangannya nampak sebuah benda terbungkus plastik hitam, digenggam dengan begitu erat.

Tok tok tok

"Permisii, . .pakett,"

Terdengar suara dari balik pintu. Rupanya kurir pengantar paket yang datang. Bayu segera menarik gagang pintu, dan serta merta angin yang sangat dingin menerobos masuk bersamaan dengan pintu kayu jati yang terbuka.

"Paket untuk Pak Bayu Khairil," Ujar kurir membaca tulisan yang tertempel di atas bungkusan berwarna hitam. Tulisan terlihat basah dan sedikit luntur terkena rintik hujan.

"Paket?" Bayu mengernyitkan dahi. Dia merasa sedang tidak memesan apapun.

"Iya, ini ada paket untuk atas nama Bayu Khairil," Ujar sang kurir sambil menyodorkan benda berbungkus plastik hitam di tangannya.

Sedikit ragu, akhirnya Bayu menerima paket tersebut. Sambil tersenyum sekilas, kurir segera beranjak pergi meninggalkan Bayu yang masih berdiri termenung memperhatikan benda hitam yang kini ada di genggaman tangannya.

Sebuah paket berbentuk kotak, semacam box kardus yang terasa ringan. Ada perasaan curiga dan penasaran bercampur menjadi satu di hati Bayu. Sebagai seorang petugas kepolisian, Bayu memiliki insting tajam yang membuatnya lebih waspada dan hati hati. 

"Paket di hari minggu? Oh, tunggu. . .," Bayu terperanjat, seakan baru teringat sesuatu. Dia mengedarkan pandangannya, mencari sosok kurir yang tadi berada di hadapannya. Namun kini, kurir itu sudah lenyap, hilang tak berbekas.

Bayu menyadari, di daerah tempat tinggalnya tak ada ekspedisi ataupun kurir yang mengantarkan paket di hari minggu. Apalagi di jam yang terlampau pagi seperti saat ini.

Bayu akhirnya memutuskan membuka paket yang ada di tangannya itu. Rasa penasarannya sudah tak tertahankan. Dengan sedikit kasar, dia membuka plastik hitam pembungkus benda misterius itu.

Dan benar saja, di dalamnya terdapat sebuah box karton berwarna coklat tua. Ada sebuah pengait di ujungnya. Bayu menarik pengait dan terbukalah box tersebut.

Sepucuk surat dan sebuah foto. Foto yang tidak asing, tercetak kecil dengan resolusi gambar yang diperbaiki. Dalam foto terlihat beberapa anak berseragam putih abu abu berdiri berjajar di depan papan tulis yang bertuliskan XI IPA 5.

Bayu menemukan dirinya dalam foto tersebut. Foto yang membuat Bayu bernostalgia, teringat teman teman sekelasnya waktu di SMA dulu.

Kemudian Bayu beralih memperhatikan sepucuk surat yang di gulung serta ditali dengan seutas benang berwarna emas. Bayu menarik benang tersebut, hingga akhirnya gulungan surat itu terbuka. 

Semakin aneh saja melihat surat yang sudah terbuka. Surat tersebut tidak ditulis tangan ataupun diketik komputer dengan rapi. Tulisan dalam surat terlihat seperti potongan kata dan kalimat di koran yang dipotong kemudian ditempelkan pada selembar kertas.

Bayu bergegas membaca isi surat tersebut.

Hallo

Apa kabar kawan kawanku?

Semoga kalian dalam keadaan sehat dan bahagia ya.

Masih ingat denganku?

Aku adalah orang yang mengambil foto yang sedang kalian pegang dan lihat saat ini

Foto kelas kita, XI IPA 5.

Yah, aku memang nggak ada dalam foto itu, tapi aku yakin kalian tidak lupa denganku

Aku adalah Zainul Rikhman, tapi sekarang semua orang memanggilku Zainul Rich man

Ha ha

Kalian mungkin sudah baca berita, penulis cerita bertema bullying yang bukunya tersohor

Orang paling kaya di Kabupaten T tahun 2021, yang tinggal di rumahnya yang terletak di pedalaman hutan

Yah, itu adalah aku

Untuk apa aku mengirimkan surat aneh ini pada kalian?

Jawabannya karena aku suka sesuatu yang aneh aneh dan unik

Aku berniat mengundang kalian semua ke istanaku

Ke rumahku, rumah yang terletak di tepian sungai di tengah hutan yang sangat eksotis dan damai

Aku ingin berbagi dengan kalian, sungguh

Aku bisa menjadi seperti sekarang ini juga berkat kalian

Kalau kalian bersedia datang, lusa berangkatlah

Ada jamuan special untuk kalian

Juga aku ingin membagi sedikit uangku untuk kalian

Kalau kalian bersedia mengunjungiku aku akan mentransfer 300 juta rupiah ke rekening kalian

Jangan khawatir, aku tidak sedang membual

Begitu kalian sampai di rumahku, 100 juta akan langsung masuk ke rekening kalian

Sisanya akan kuberikan secara cash jika kita sudah bertemu

Sampai jumpa di rumahku ya

Aku rindu kalian, sungguh

Bayu membaca dengan seksama surat tersebut. Dia menopang dagu, terlihat memikirkan sesuatu. Instingnya sebagai seorang petugas kepolisian seperti memberi peringatan untuk berhati hati.

Bayu meraih HP di atas meja. Dia mencoba menelepon seseorang.

"Hallo," sebuah suara yang terdengar lembut menyapa melalui sambungan telepon.

"Hei, emm aku mau tanya. Apa kamu mendapat undangan dari Zainul?" Bayu bertanya, wajahnya semakin terlihat gusar.

"Iya nih. Baru juga aku buka surat undangannya,"

"Baiklah, sepertinya Zainul ingin mengumpulkan teman SMA nya dulu," Bayu menghela nafas.

"Kenapa? Kamu terdengar tidak suka kita reunian?"

"Yah, berkumpul dengan mereka bukan ide bagus menurutku. Masa lalu yang kurang baik untuk dikenang, apalagi untuk Zainul," Bayu terdiam setelah mengucap kalimatnya. Wajahnya terlihat sendu.

"Oke, kita sambung lagi obrolannya lain waktu. Bye," Bayu menutup teleponnya.

Bayu kembali meraih buku usang yang tadi dia letakkan di sudut sofa. Dia meneruskan membaca buku yang tadi sempat tertunda. Sampailah dia di halaman terakhir, dan tiba tiba saja butir air mata menetes perlahan membasahi pipi petugas kepolisian yang masih betah melajang itu.

Sementara itu di tempat lain, satu persatu alumni kelas XI IPA 5 mendapatkan paket yang sama dengan yang didapatkan oleh Bayu. Sebuah box dengan foto dan sepucuk surat di dalamnya.

Setiap orang yang mendapatkan surat undangan itu terkecuali Bayu, nampak senang dan bahagia. Uang yang dijanjikan dalam surat tersebut memang menggiurkan. 

Tak ada yang curiga bahwa surat undangan itu akan mengantarkan mereka pada sebuah tragedi. Manusia seringkali lupa dengan kejahatan yang telah diperbuatnya. Mereka sering membungkus perilaku buruk dengan dalih bergurau. Namun mereka lupa, hati yang terlanjur luka bagaikan bara api yang tetap menyala menunggu pemantik untuk membakar semua yang telah melukainya.

Bersambung ___

1
Reksa Nanta
terima kasih banyak atas karyanya.

semoga karya ini hanya akan dipandang sebagai cerita semata. jujur saja saya pribadi agak khawatir karena mungkin bagi sebagian orang yang terganggu mentalnya dan membaca novel ini, akan ada kecenderungan untuk mengidolakan tokoh Bayu lalu membenarkan segala tindakannya.
Reksa Nanta
seharusnya Bayu bisa saja dicurigai karena dia tidak melapor mengenai kerusuhan di rumah itu. dan lagi dia bergerak sendiri tanpa surat perintah. sengaja menyimpan mayat korban dan tidak segera mengevakuasi orang yang ada di rumah itu setelah jatuh korban pertama.
Reksa Nanta
kalau sudah sampai desa sebaiknya telepon ke kantor dan minta bantuan.
Reksa Nanta
sebenarnya tidak ada rumah pembawa sial atau rumah terkutuk, yang bermasalah adalah penghuninya.
Reksa Nanta
akhirnya dikembalikan.
Reksa Nanta
Mella diselamatkan Mak Ijah dari kebakaran di rumah Zainul.
Reksa Nanta
terlalu gegabah kalau langsung menyimpulkan begitu.
Reksa Nanta
dua kali ditusuk Erwin, Inge masih hidup lalu ditemukan Ferry dan dieksekusi.
Reksa Nanta
kebenaran bahwa pembunuhnya adalah Ferry Lawanto ?
Reksa Nanta
bukan seperti keponakan. Erwin memang keponakan Bu Rofida.
Reksa Nanta
berarti Erwin adalah adik sepupu Ferry, bukan keponakan. Anaknya Erwin nanti yang jadi keponakannya Ferry.
Reksa Nanta
kurang tepat menggunakan kata menyingsing karena arti kata menyingsing adalah muncul ke permukaan.

lebih tepat menggunakan kata terbenam atau turun atau menghilang.

Matahari mulai terbenam ke arah barat daya.
Matahari mulai turun ke arah barat daya.
Matahari mulai menghilang ke arah barat daya.
Reksa Nanta
jadi dari ketiga temen perempuan Anggun, Andewilah yang suaminya baru naik pangkat ?
Reksa Nanta
secara prosedur seharusnya memang begini. karena perlu juga dilakukan autopsi terhadap korban dan keluarga korban harus diberi kabar.
Reksa Nanta
tidak berambisi bukan berarti tidak punya tujuan hidup. hanya saja orang seperti Adi mungkin lebih memilih hidup tenang .
Reksa Nanta
kenapa langsung bisa menyimpulkan kalau Ali tewas bunuh diri ?
Reksa Nanta
benang kawat itu seperti apa bentuknya ? 🤔
Reksa Nanta
apakah selama ini Anggun jarang dibelai oleh suaminya ?
Reksa Nanta
tampaknya kali ini Bayu yang membuat skenarionya.
Reksa Nanta
Mella. dia selamat dari kebakaran tapi cacat ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!