Rencana Untuk Pergi

Ini adalah kali pertama Dewa menginjakkan kaki di rumah setelah kejadian itu. Ada perasaan trauma saat Dewa akan memasuki kamarnya. Sekuat tenaga ia mencoba menguatkan hati dan jiwa.

Laki-laki baik untuk wanita baik-baik. Sepenggal kalimat yang akhirnya mampu meredam perihnya luka. Ibarat plester yang menutup luka, meski luka itu masih ada dan terasa.

Tidak banyak yang dilakukan Dewa usai pulang ke rumah. Ia lebih banyak mengurung diri di kamar. Membaca buku, bermain gitar, dan bermain PES untuk membunuh rasa bosan. Semula ia berencana untuk bekerja di kantor Papa setelah membubarkan band. Namun, nyatanya jauh panggang dari api.

Pengkhianatan Clara bersama sang kakak memusnahkan rencananya. Ia tidak mungkin bekerja di tempat kakaknya juga bekerja.

Setelah kepulangan Dewa ke rumah, ada yang aneh dengan tingkah Mama. Setiap hari Mama membawa seorang gadis ke rumah dan mengenalkannya pada Dewa. Bukan satu, tapi banyak. Mama membawa gadis yang berbeda-beda setiap harinya. Mereka adalah anak-anak teman sosialita Mama.

"Gimana, Wa, siapa yang kamu pilih?" tanya Mama saat menemaninya menonton televisi.

“Apa sih,Ma!” Dewa berdecak.

"Kamu pilih yang mana? Dita, Leni, Rara atau Via?" Dewa diam saja tak menanggapi pertanyaan Mama.

"Mereka cantik-cantik ‘kan? Tak kalah cantik dengan Clara, dong," goda Mama.

Memang benar, mereka semua, gadis yang cantik dan sejenis dengan Clara.

"Kata orang, obat patah hati adalah jatuh cinta. Daripada kamu terpuruk mengingat hal yang membuatmu sakit, lebih baik jatuh cinta, bukan? Jatuh cinta itu bisa menyembuhkan luka," tutur Mama. Dewa hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Mama tahu pasti dari keempat gadis itu yang paling masuk sama selera kamu adalah Dita, iya kan?" Mama menggoda Dewa lagi. Mama berbicara seperti itu karena Dita lah yang style-nya Clara banget.

"Kalau Via itu anaknya lebih kalem dan jago masak loh. Mama pernah icip masakannya, enak banget. Mama aja yang udah umur segini enggak bisa masak. Ini Via, udah cantik, jago masak pula," tutur Mama persis seperti SPG yang sedang mempromosikan produknya.

"Kalau Leni, dia itu cerdas dan pernah ikut kontes putri-putrian loh. Ya ... meski enggak jadi juara. Tapi itu sungguh prestasi yang luar biasa, kan."

"Nah, kalau Rara anaknya agak tomboi tapi cantik. Dia menyabet juara 3 taekwondo waktu PORDA tahun kemarin loh."

Jiwa usil Dewa rasanya ingin merespons ucapan Mama dan menjawabnya dengan kata tanya "Siapa? Yang nanya?" Namun tentu saja ia memilih untuk bungkam.

"Ma ..."

"Hemm..."

"Kapan dia balik?"

Mama mengernyit, "Dia siapa?" tanyanya.

"Aku gak mau tinggal di sini. Aku gak mau ketemu dia,” ujar Dewa lagi.

"Oh, maksudnya kakakmu? Kalau kamu belum mau bertemu kakakmu, nanti Mama suruh kakakmu tidak pulang ke sini dulu." Ringan saja Mama menjawabnya tanpa beban.

"Aku aja, Ma, yang keluar dari rumah ini," sahut Dewa.

"Memangnya kamu punya uang untuk sewa apartemen atau sewa rumah, Hah?" balas Mama dengan nada meledek.

"Mama lah yang bayarin."

"Eh, enak aja. Kalau kamu sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri, baru kamu boleh keluar dari rumah ini. Sudah, pokoknya kamu tenang saja. Selama kamu masih belum nyaman, Mama akan melarang kakakmu pulang ke sini," kata Mama berusaha meyakinkan Dewa.

"Makanya kamu kerja, kalau sudah punya penghasilan sendiri itu hidup terasa lebih nikmat."

"Iya, nanti aku cari kerja."

"Ga usah cari kerja lah, kerja sana sama Papa."

"Ogah." Tentu saja Dewa tidak mau karena bekerja dengan Papa artinya bekerja sekantor dengan Bang Deka.

"Kalau enggak mau kerja di tempat Papa, kamu kerja di butik Mama aja," usul Mama.

"Ih, cowok kok kerja di butik.”

"Loh kamu kan dulu kuliah jurusan manajemen ... jadi kamu nanti yang meng...."

"Ma ... aku ngantuk, mau tidur. Whooam ...." potong Dewa. Tangan kanannya menutup mulutnya yang terbuka lebar karena menguap.

"Whooam ...." Mama jadi ikut tertular virus menguap.

"Tidur gih. Mama juga sudah ngantuk." Mama berdiri dari tempat duduknya.

"Inget ya, Sayang. Kamu harus move on. Semangat!!" Mama mengepalkan tangan dan mengayunkan ke udara, layaknya gestur ketika menyemangati. Membuat Dewa tersenyum.

Dialah Mama, wanita yang paling ia sayangi. Entahlah jika tak ada Mama, mungkin sekarang ia sudah masuk bui karena kebrutalannya menghajar Bang Deka kemarin.

"Kalau empat gadis kemarin belum ada yang menarik hatimu, nanti Mama akan bawa gadis yang lain lagi," ujar Mama lalu mendekatkan wajahnya kepada Dewa dan berbisik, "masih banyak stok."

"Hahahaha...." Kali ini Dewa tak dapat menahan tawanya.

Mama memandangku dengan raut wajah bahagia. "Mama senang kamu bisa tertawa lagi," ucapnya sebelum berlalu beranjak menuju kamarnya.

*****

Dewa sedang bermain dengan Michael Angelo, kura-kura lucu penghuni kolam belakang rumah, ketika sepasang tangan putih dan halus memeluk tubuhnya dari belakang. Di tangan kirinya melingkar jam tangan mewah Rolex Datejust. Membuat Dewa dengan mudah mengenali pemilik lengan mulus itu tanpa harus menengok ke belakang. Yah, ia adalah Clara.

"Dewa ... maafin aku," ucapnya dengan posisi masih memeluk Dewa dari belakang.

Dewa menggenggam kedua tangannya yang melingkar erat di pinggang lalu melepaskannya. "Udah, ga usah dibahas!”

"Kamu udah maafin aku?” Mata Clara berbinar lalu kembali memeluk Dewa.

Bukan seperti pelukan sebelumnya, ia memeluk Dewa dari depan. Kepalanya bersandar di bahu lelaki yang beberapa hari lalu telah dikhianatinya.

Dewa bergeming sejenak, bukan karena menikmati. Lebih karena sedang berpikir tentang apa yang seharusnya dilakukan.

Kemudian tanpa aba-aba, bibir Clara telah lembut menyentuh bibirnya. Wanita itu sedang berusaha memperdalam sentuhan bibirnya, ketika dengan sigap Dewa melepaskannya. Menolaknya.

Tampak raut kecewa menghiasi wajah cantik Clara. "Sayang ... please maafin aku," katanya dengan mimik wajah yang tak dapat dipahami Dewa.

Ah, sayangnya Dewa bukanlah pakar mikro ekspresi yang mampu meraba apa yang sedang dirasakannya. Apakah dia menyesali perbuatannya, atau merasa bersalah atau apa. Ia tidak tahu maksud Clara.

"Kalaupun gue maafin lo ... bukan berarti lo bisa melakukannya. Dan jangan pernah berpikir untuk kembali sama gue!!" tegas Dewa.

Baru kali ini ia berbicara "lo gue lo gue" dengan

Clara. Mantan kekasih Dewa itu tampak terperangah atas reaksi Dewa. Betul ‘kan kalau wanita itu kini berstatus mantan kekasih.

"Lo pulang aja sana! Bang Deka ga ada."

"Dewa!! Aku gak nyari dia. Aku mau ketemu kamu. Aku mau ngobrol sama kamu. Aku kangen sama kamu. Aku mau jelasin tentang keja...."

"Diam!! Tadi kan gue udah bilang, ga usah di bahas!" bentak Dewa lalu berlalu meninggalkan mantan pujaan hatinya.

"Dewa ... tunggu! Dengarin aku dulu!” Clara berseru seraya mengekor di belakang Dewa. Langkahnya baru berhenti ketika Dewa masuk kamar dan membanting pintu.

***

"Kamu jangan pulang ke rumah dulu. Kasihan Dewa, hatinya masih sakit." Kalimat yang tak sengaja terdengar oleh Dewa saat Mama menerima panggilan telepon dari seseorang usai makan malam bersama dengannya tadi. Ia tahu, pasti Bang Deka yang menelepon Mama.

Semalaman Dewa terus berpikir. Cepat atau lambat, ia pasti akan bertemu dengan kakaknya jika tetap tinggal di rumah ini. Bukan takut atau apa, ia sungguh muak dengan kakaknya. Khawatir ia tidak dapat mengendalikan diri seperti kejadian beberapa hari yang lalu.

Dewa membuka lemari lalu mengemasi baju-bajunya. Ia sudah memutuskan. Besok pagi setelah Mama berangkat ke butik, ia akan pergi dari rumah. Entahlah untuk sementara atau untuk selamanya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

APA YG LO ALAMI HMPIR SAMA, BEDANYA CLARA CMA PACAR LO, SDG KN AKU, ISTRI YG BRKHIANAT PADAKU, BRCINTA ATAU BERZINAH DGN MNTANNYAN.. YG MNYAKITKN, MEREKA LKUKAN DIATAS RANJANG KAMI.. GARA2 ITU RMH TANGGAKU HANCUR, DN BUAT AKU JADI NAPI SLAMA 3 THN KRN ANIAYA BERAT SI PEBINOR HINGGA KOMA 1 BLN DN CACAT SEUMUR HIDUP, KRN ULAR KASURNYA PLUS LATO2NYA KU BUAT HANCUR.. JUGA ISTRI YG BRKHIANAT AKU HAJAR. SMUA BRMULA DARI REUNI SEKOLAH, MKANYA AKU BENCI REUNI2...

2023-11-06

5

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-10-12

2

susi 2020

susi 2020

😘😘

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Lakotum Band
2 Penghianatan
3 Perasaan Hancur
4 Laki-laki Baik Untuk Wanita Baik
5 Rencana Untuk Pergi
6 Apakah Ini Yang Dinamakan Bidadari
7 Malaikat Tak Bersayap
8 Namanya Mimin
9 Sepenggal Kisah
10 Dikejar Bulldog
11 Haji Zainudin
12 Kamu Ngikutin Aku Ya.
13 Tidak Tepat Sasaran
14 Terima Kasih Opi
15 Terpukau
16 Di Pasar
17 Kepala Divisi Yang Baru
18 Ajakan Makan Siang
19 Mirip Dengan....
20 Belut Raos
21 Gede Rasa
22 Ngebakso
23 Terciduk
24 Belajar Gitar
25 Tidak Akan Pernah Menyesal
26 Gitar Siapa??
27 Kaifa Haaluk
28 Bertemu Sahabat
29 Insyaf
30 Hadiah dari Abah
31 Beretos Cafe
32 Tuduhan Keji
33 Tuduhan Keji part 2
34 Menikah
35 Pasca Menikah
36 Kepergian Opi
37 Kepergian Opi part 2
38 Fahri si Penyelamat
39 Kedatangan Fahri
40 Kedatangan Fahri part 2
41 Kekasih Halal
42 Membujuk Opi
43 Kedatangan Yusril
44 Gue Suaminya
45 Aku Mendukungmu
46 Semakin Cantik Kekasihmu Semakin Tidak Tenang Hatimu.
47 Selamat Pagi Menjelang Sayang
48 Makan Siang
49 Opi and The Gank
50 Tausyiah Ustaz Fahri
51 Hana Amelia Hendra
52 Diam Tanda Setuju
53 Kedatangan Hana
54 Curhat
55 Rumit
56 Penat
57 Inikah Alasan Jatuh Cinta?
58 Pisang Goreng vs Kopi
59 Sarapan
60 Lontong Sayur
61 SuperSol
62 Malam Minggu di Baretos Cafe
63 Malam Minggu di Baretos Cafe part 2
64 Malam Minggu di Baretos Cafe part 3
65 Ciuman Pertama
66 Setup Roti
67 Salah Paham
68 Aa
69 Buket Bunga
70 Bunga vs Kemeja
71 Sol Patah Hati
72 Penyelidikan Deka
73 Sengsara Membawa Keberuntungan
74 Pelukan Sepanjang Malam
75 Pulang
76 Putus Kontak
77 Wejangan Hana
78 Diculik
79 Bertemu Pak Harto
80 Mencari Deka
81 Keributan di Rumah Mertua
82 Mimin Masuk Rumah Sakit
83 Menjenguk Istri
84 Pertemuan
85 S2. Perdebatan
86 S2. Makbulnya Doa Sol
87 S2. Sesak Sesak Asoy
88 S2. Kabar Dari Jejed
89 S2. Jerawat Oh Jerawat
90 S2. Kejadian Itu
91 S2. Pulang Bersama Deka
92 S2. Anakmu Bukanlah Milikmu
93 S2. Test DNA
94 S2. Calon Jodoh Hana??
95 S2. Sol & Mida
96 96. Visual
97 S2. Hana dan Haqi
98 S2. Bab 98
99 S2. Bab 99
100 S2. Bab 100
101 S2. Bab 101
102 S2. Bab 102
103 S2. Bab 103
104 S2. Bab 104
105 S2. Bab 105
106 S2. Bab 106
107 S2. Bab 107 (Horor)
108 Pengumuman
109 GBM Season 3
110 GBM Season 3
111 GBM Season 3
112 GBM Season 3
113 GBM S3
114 114. Testpack
115 115. GBM S3
116 116. GBM S3
117 117. GBM S3
118 118. GBM S3
119 119. GBM S3
120 120. GBM S3
121 121. GBM S3
122 122. GBM S3
123 123. GBM S3
124 124. GBM S3
125 125. GBM S3
126 126. GBM S3
127 127. GBM S3
128 128. GBM S3
129 129. GBM S3
130 Extra part 1
131 Extra part 2 : Deka & Ririn (Doraemon)
132 Extra part 3
133 Extra part 4
134 Extra part 5
135 Extra part 6
136 Extra part 7
137 Extra part 8
138 Extra Part 9
139 Bonus Cerpen
140 140. Dibuang Sayang
141 141. Dibuang sayang 2
142 142. Dibuang sayang 3
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Lakotum Band
2
Penghianatan
3
Perasaan Hancur
4
Laki-laki Baik Untuk Wanita Baik
5
Rencana Untuk Pergi
6
Apakah Ini Yang Dinamakan Bidadari
7
Malaikat Tak Bersayap
8
Namanya Mimin
9
Sepenggal Kisah
10
Dikejar Bulldog
11
Haji Zainudin
12
Kamu Ngikutin Aku Ya.
13
Tidak Tepat Sasaran
14
Terima Kasih Opi
15
Terpukau
16
Di Pasar
17
Kepala Divisi Yang Baru
18
Ajakan Makan Siang
19
Mirip Dengan....
20
Belut Raos
21
Gede Rasa
22
Ngebakso
23
Terciduk
24
Belajar Gitar
25
Tidak Akan Pernah Menyesal
26
Gitar Siapa??
27
Kaifa Haaluk
28
Bertemu Sahabat
29
Insyaf
30
Hadiah dari Abah
31
Beretos Cafe
32
Tuduhan Keji
33
Tuduhan Keji part 2
34
Menikah
35
Pasca Menikah
36
Kepergian Opi
37
Kepergian Opi part 2
38
Fahri si Penyelamat
39
Kedatangan Fahri
40
Kedatangan Fahri part 2
41
Kekasih Halal
42
Membujuk Opi
43
Kedatangan Yusril
44
Gue Suaminya
45
Aku Mendukungmu
46
Semakin Cantik Kekasihmu Semakin Tidak Tenang Hatimu.
47
Selamat Pagi Menjelang Sayang
48
Makan Siang
49
Opi and The Gank
50
Tausyiah Ustaz Fahri
51
Hana Amelia Hendra
52
Diam Tanda Setuju
53
Kedatangan Hana
54
Curhat
55
Rumit
56
Penat
57
Inikah Alasan Jatuh Cinta?
58
Pisang Goreng vs Kopi
59
Sarapan
60
Lontong Sayur
61
SuperSol
62
Malam Minggu di Baretos Cafe
63
Malam Minggu di Baretos Cafe part 2
64
Malam Minggu di Baretos Cafe part 3
65
Ciuman Pertama
66
Setup Roti
67
Salah Paham
68
Aa
69
Buket Bunga
70
Bunga vs Kemeja
71
Sol Patah Hati
72
Penyelidikan Deka
73
Sengsara Membawa Keberuntungan
74
Pelukan Sepanjang Malam
75
Pulang
76
Putus Kontak
77
Wejangan Hana
78
Diculik
79
Bertemu Pak Harto
80
Mencari Deka
81
Keributan di Rumah Mertua
82
Mimin Masuk Rumah Sakit
83
Menjenguk Istri
84
Pertemuan
85
S2. Perdebatan
86
S2. Makbulnya Doa Sol
87
S2. Sesak Sesak Asoy
88
S2. Kabar Dari Jejed
89
S2. Jerawat Oh Jerawat
90
S2. Kejadian Itu
91
S2. Pulang Bersama Deka
92
S2. Anakmu Bukanlah Milikmu
93
S2. Test DNA
94
S2. Calon Jodoh Hana??
95
S2. Sol & Mida
96
96. Visual
97
S2. Hana dan Haqi
98
S2. Bab 98
99
S2. Bab 99
100
S2. Bab 100
101
S2. Bab 101
102
S2. Bab 102
103
S2. Bab 103
104
S2. Bab 104
105
S2. Bab 105
106
S2. Bab 106
107
S2. Bab 107 (Horor)
108
Pengumuman
109
GBM Season 3
110
GBM Season 3
111
GBM Season 3
112
GBM Season 3
113
GBM S3
114
114. Testpack
115
115. GBM S3
116
116. GBM S3
117
117. GBM S3
118
118. GBM S3
119
119. GBM S3
120
120. GBM S3
121
121. GBM S3
122
122. GBM S3
123
123. GBM S3
124
124. GBM S3
125
125. GBM S3
126
126. GBM S3
127
127. GBM S3
128
128. GBM S3
129
129. GBM S3
130
Extra part 1
131
Extra part 2 : Deka & Ririn (Doraemon)
132
Extra part 3
133
Extra part 4
134
Extra part 5
135
Extra part 6
136
Extra part 7
137
Extra part 8
138
Extra Part 9
139
Bonus Cerpen
140
140. Dibuang Sayang
141
141. Dibuang sayang 2
142
142. Dibuang sayang 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!