mengantar anak sekolah

sekolah yang luas dengan taman yang indah membuat banyak sekali anak anak yang bermain dan bercanda ria.

para ibu yang mengantar anak anaknya, duduk berjajar di bangku dan pos membuat suasana sekolah semakin ramai.

Nadira tersenyum bahagia melihat kekompakan ibu ibu yang menjaga anak anaknya. membuat dia menjadi lebih bersemangat. Nadira berjanji, selama Tuhan masih memberikan kesempatan untuk dia hidup di dunia ini, dia juga akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk kedua anaknya.

''ya allah, andai saja engkau memberiku umur yang lebih lama lagi. pasti aku akan bahagia, aku akan melihat pertumbuhan anaku hingga mereka dewasa nanti. aku ingin melihat mereka bahagia, dan aku juga ingin merasakan bagaimana menjadi seorang nenek..'' ujar nadira berandai andai.

tetes demi tetes air matanya jatuh membasahi pipi, ketika dia mengingat kembali bahwa dia tidak akan hidup lebih lama. Nadira hanya memiliki waktu 30 hari untuk membahagiakan kedua anaknya.

...bundaaa...

...teriak Sifa memanggil namanya dari depan pintu kelas...

Nadira menoleh ke arah Sifa sembari tersenyum manis.

kedua anaknya keluar dari kelas mereka masing masing. mereka berlari menghampiri Nadira yang sejak tadi menunggu mereka di halaman depan sekolah.

''loh, ko pada keluar? memangnya anak anak bunda ini sudah beres ujiannya..?'' tanya Nadira dengan manja mencubit hidung Ilhaam dan Sifa

''sudah bunda, maaf ya, bunda jadi nunggu lama..'' jawab Ilham. Ilham merasa tidak enak kepada bundanya karena menunggu lama.

''tidak pp nak, bunda seneng ko. bunda jadi ada kegiatan..'' ujar nadira.

Nadira terharu mendengar ucapan Ilhaam, dia tidak percaya anaknya bisa sedewasa ini.

''ayo kita pulang bunda..'' ujar sifa menarik tangan Nadira

''iya nak, tapi bunda ambil mobil di parkiran dulu ya, kalian tunggu disini..!! bunda cuma sebentar ko..'' ujar nadira.

''iya bunda..'' kedua anak pintar itu mengiyakan

Dengan kepala yang terasa sangat pusing, Nadira berjalan menuju parkiran, dia masuk ke dalam mobil, lalu melajukan mobilnya menuju halaman depan sekolah untuk menjemput mereka.

''ayo naik nak..'' ujar nadira kepada kedua anaknya.

setelah kedua anaknya masuk ke dalam mobil, nadirapun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, hari ini dia tidak mampir ke pusat perbelanjaan karena tubuhnya yang kurang enak badan. jadi terpaksa dia langsung membawa kedua anaknya pulang ke rumah.

...🌹di kantor🌹...

ketika Nadira berjuang melawan penyakitnya dan sibuk mengurus anak, Bayu suaminya malah asyik bermesraan bersama Elsa di ruangan kantornya.

Bayu dengan mudah membuang nadira demi perempuan yang baru saja dia kenal.

''sayang, kamu lagi apa sih..?'' tanya Elsa.

Elsa duduk di pangkuan Bayu. memeluk tubuh Bayu dengan mesra

''aku lagi nunggu kamu..'' jawab Bayu berbisik di telinga Elsa

Elsa menggigit bibirnya, sembari menatap tajam laki laki yang ada dihadapannya itu, Elsa sudah tidak sabar ingin segera memilikinya.

''sayang, kapan kamu mau nikahin aku? masa iya sih harus nunggu 30 hari. aku maunya sekarang sayang..'' ujar Elsa yang terus merayu Bayu

tangannyanya yang mulai memanas, meraba raba tubuh Bayu dengan penuh gairah.

''iya sayang, yang sabar ya. cuma 30 hari ko, setelah itu aku pasti langsung nikahi kamu..'' ujar bayu.

bayu terangsang dengan sentuhan Elsa, ingin rasanya dia menikmati tubuh indah yang ada dihadapannya itu, tapi dia tidak bisa melakukannya.

''sayang, kamu kenapa..?'' tanya Elsa yang melihat Bayu memalingkan wajahnya

''tidak pp sayang, aku laper..'' jawab Bayu.

bayu membuang jauh jauh hasratnya dengan memindahkan pembicaraan, dia tampak nyengir sembari memegang perut. dia ingin Elsa menjauh dari pangkuannya agar dia tidak melakukan hal yang tidak diinginkan.

''ya ampun mas, maaf, aku gak tau...'' ujar Elsa merasa tidak enak

''gak pp sayang, mending sekarang kita ke cafe yuk..!!'' ujar Bayu mengajak Elsa untuk pergi ke cafe

''ayo mas..'' ujar Elsa.

Elsa menggandeng tangan Bayu dengan erat sembari bermanja seperti tidak ada rasa malunya sama sekali, padahal semua karyawan kantor tau kalau Bayu sudah beristri.

tanpa rasa malu, Bayu dan elsapun pergi meninggalkan kantor menuju cafe yang tak jauh dari situ.

...🌹di rumah 🌹...

Nadira yang baru saja sampai, dia langsung masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan kedua anaknya.

Nadira masuk lebih dulu meninggalkan kedua anaknya karena dia ingin segera merebahkan tubuhnya untuk beristirahat. penyakit yang terus menggerogoti tubuhnya membuat nadira mudah kecapean, tubuhnya mudah lemas dan tak kuat untuk bepergian terlalu jauh.

ketika dia sudah sampai di ruang keluarga, tiba tiba perutnya kembali sakit hingga dia tak kuat lagi untuk menahannya.

"ya Allah, sakit sekali perutku ini.." ujar Nadira meneteskan air matanya.

tubuhnya tersungkur ke lantai, hingga berguling guling saking tak kuat menahan sakitnya. Nadira terus beristighfar, meminta agar dia kuat menahan rasa sakitnya, rasa sakit yang sangat membuatnya tersiksa.

"astagfirullah aladzim ya Allah, kuatkan aku. Allahuakbar.." ujar nadira.

dengan nama Allah Nadira berusaha untuk bangkit, dia mencoba mengambil obat pereda rasa sakit yang terongok di meja.

tangannya meraih obat itu.

...praaaakkkkk...

...obatnya jatuh hingga berserakan dimana-mana...

Nadira sudah tidak kuat lagi, dia sudah benar benar lemas, tubuhnya juga gemetar hingga akhirnya dia tersungkur kembali ke lantai.

"ya Allah, beginilah rasanya. aku sudah tidak sanggup lagi.." ujar nadira sembari meneteskan air matanya

tangannya meraba raba obat yang berserakan di lantai, obat yang sangat berarti untuknya, karena hanya obat obatan inilah yang bisa meredakan rasa sakitnya saat ini.

"ya Allah, bunda kenapa..?" tanya Ilhaam berlari ketika melihat bundanya terbaring di lantai

...bundaaaaaa...

...teriak Sifa berlari...

''bunda gak pp nak, tadi bunda cuma terpeleset doang..'' jawab Nadira tersenyum seakan menyembunyikan rasa sakitnya.

nadira menguatkan diri untuk bangkit, dia duduk di lantai sembari memunguti satu persatu obat yang berserakan.

''loh ko bisa bunda? itu juga obatnya ko banyak banget, bunda sakit ya..?'' tanya Ilhaam khawatir

''bunda kurang hati hati aja sayang, bunda gak pp ko, ini vitamin bunda yang tadi jatuh. ayo kalian masuk ke kamar, cuci kaki, cuci tangan habis itu kalian ganti bajunya ya..!!'' ujar nadira menyuruh kedua anaknya untuk ganti pakaian.

''iya bunda..'' ujar kedua anaknya dengan serentak.

kedua anak yang baik itu berlari ke kamarnya masing masing, mereka masih sangat polos. nadira terpaksa menyembunyikan penyakit yang dideritanya, karena Nadira tidak mau membuat mereka sedih.

ketika kedua anaknya mengganti pakaian, Nadira merebahkan tubuhnya di sofa untuk menunggu obatnya bereaksi. Nadira seakan tidak punya kekuatan jika tidak di bantu oleh obat obatan itu.

''bundaaaa..'' teriak Sifa.

Sifa berlari dari kamarnya menghampiri bundanya yang sedang istirahat.

''loh, ko anak bunda yang cantik ini sudah beres lagi ganti baju nya, cepet amat..'' ujar nadira tersenyum

''iya bunda, Sifa udah laper..'' ujar sifa memegang perut dengan kedua tangannya.

...bersambung...

...orang yang baik pasti akan meninggalkan jejaknya, like, comen n vote ya🤭...

Terpopuler

Comments

Ria

Ria

kasian ya sdh sakit...tapi masih bisa tersenyum di dpn anak2nya....semangatnya truslah bwrkarya....lanjut

2022-10-04

0

Yukity

Yukity

semangat🆙😍

2022-04-16

0

Epa Susanti

Epa Susanti

ngenes ma s bayu pngn nendang s otongnya

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 kanker rahim setadium 3
2 persyaratan untuk perpisahan
3 hari pertama
4 mengantar anak sekolah
5 membanding bandingkan
6 bukan harta yang aku butuhkan
7 kesakitan
8 nasi goreng penuh cinta
9 kemoterapi
10 kasih sayang bunda
11 rencana untuk kencan bersama elsa
12 seperti apa rasanya dikhianati?
13 kangen ayah
14 Tega kamu mas
15 pulang dari luar kota
16 teriris
17 ketika hati Bayu terketuk
18 kembali jatuh cinta
19 keterlaluan
20 munafik
21 Hari ke 26
22 ancaman
23 pergi bersama elsa
24 berbohong lagi
25 kecewa
26 4 hari lagi
27 baru menyadari
28 tidak sadarkan diri
29 masuk rumah sakit
30 kekesalan elsa
31 melawan masa kritisnya
32 ancaman elsa
33 rencana berobat ke Singapura
34 fitting baju
35 keajaiban
36 rencana
37 berangkat ke Singapura
38 terpisah jauh
39 khawatir
40 pak Bram yang baik hati
41 kesedihan Ilham dan Sifa
42 mengantar ke sekolah
43 tidak bisa dihubungi
44 Nadira di vonis sembuh
45 ketakutan dokter Raisa
46 pilih siapa?
47 takut kehilangan
48 kamu tidak kuat!? (pengumuman)
49 ketidaknyamanan
50 rencana kepulangan nadira
51 tak mau kehilangan
52 2 hari lagi
53 takut
54 harapan Bayu??
55 hadiah untuk bunda
56 berkemas
57 merindukanmu
58 ingin bertemu
59 bungkus hadiah
60 dokter Raisa "aku harus kuat"
61 sia sia
62 tiba di Indonesia
63 Nadira sampai di bandara
64 bawa bekal
65 bertemu Sifa dan Ilham
66 penyesalan yang berkali kali
67 Elsa yang menyebalkan
68 tinggal di mana
69 ketahuan ngintip
70 bersembunyi di balik semak semak
71 seperti tidak punya harga diri
72 Nadira tak sadarkan diri
73 takut
74 Nadira sadarkan diri
75 mengambil hadiah untuk bunda
76 membicarakan pernikahan
77 rencana mengambil alih perusahaan
78 Keyla yang malang
79 kasih sayang dokter Reza
80 malam indah bersama Clara
81 kesedihan ilham
82 bertanya kepada Ilham
83 malam bersama Clara
84 ketahuan selingkuh
85 Clara di usir
86 Clara tinggal di rumah agus
87 ketakutan dokter Reza
88 berangkat ke pengadilan
89 kesakitan elsa
90 laporan ke pengadilan
91 Bayu Mulai kebingungan
92 awal kehancuran bayu
93 gagal meeting
94 kerugian
95 kebingungan nadira
96 ingin sekali membantu nadira
97 Clara terketuk
98 niat untuk membuka resto
99 datangnya surat talak
100 surat talak
101 kesedihan bayu
102 kenangan indah bersama Ilham dan sifa
103 niat untuk menemui bayu
104 bertemu dengan elsa
105 perkelahian Elsa dan Nadira
106 rencana untuk menyingkirkan nadira
107 menyusun rencana
108 kamu pergi dari sini!
109 Berkunjung ke rumah agus
110 pergi dari rumah nadira
111 mengambil surat penting
112 rencana malam ini
113 nginap di rumah Agus
114 aduh! mampus gue
115 berhasil mengambil berkas
116 bayu meminta harta Gono gini
117 Elsa menggadaikan rumah
118 ragu
119 kesedihan ilham
120 pak Baskoro menemui bayu
121 dilema
122 Elsa bertemu pak Baskoro
123 kesedihan elsa
124 isi hati Ilham
125 Elsa mencari pekerjaan
126 sepi tanpa kehadiran adiknya sifa
127 membicarakan resepsi pernikahan
128 Ilham ke rumah ayahnya
129 kado untuk Ilham
130 kebahagiaan Ilham dan Sifa ketika bersama ayahnya
131 bekerja di club malam
132 fitting baju pengantin
133 rencana bisnis Ilham dan bayu
134 kecewa
135 bekerja di bar
136 hari pertama kerja di bar
137 menjemput Ilham dan sifa
138 mencoba menjelaskan
139 mencoba memberi saran
140 penyesalan Nadira
141 gaji pertama bekerja di bar
142 ingin tahu perasaan Ilham
143 rencana untuk menjemput Ilham dan Sifa
144 bersiap untuk fitting baju 2
145 menjemput Ilham dan Sifa 2
146 acara pernikahan
147 kepergian bayu
148 Ilham memulai hobinya
149 menginap di rumah Ilham
150 rindu kepada anaknya prilly
151 Ayah dimana?
152 suara apa itu?
153 kesal kepada sifa
154 kenikmatan sesaat
155 berkunjung ke rumah dokter Raisa
156 Elsa pergi berlibur
157 bermain di rumah dokter Raisa
158 Bayu bertemu dengan Luna
159 Julia masuk rumah sakit
160 menyuruh Elis untuk menemani leo
161 rumah dari luna
162 dinner bersama keluarga Luna
163 ketakutan elsa
Episodes

Updated 163 Episodes

1
kanker rahim setadium 3
2
persyaratan untuk perpisahan
3
hari pertama
4
mengantar anak sekolah
5
membanding bandingkan
6
bukan harta yang aku butuhkan
7
kesakitan
8
nasi goreng penuh cinta
9
kemoterapi
10
kasih sayang bunda
11
rencana untuk kencan bersama elsa
12
seperti apa rasanya dikhianati?
13
kangen ayah
14
Tega kamu mas
15
pulang dari luar kota
16
teriris
17
ketika hati Bayu terketuk
18
kembali jatuh cinta
19
keterlaluan
20
munafik
21
Hari ke 26
22
ancaman
23
pergi bersama elsa
24
berbohong lagi
25
kecewa
26
4 hari lagi
27
baru menyadari
28
tidak sadarkan diri
29
masuk rumah sakit
30
kekesalan elsa
31
melawan masa kritisnya
32
ancaman elsa
33
rencana berobat ke Singapura
34
fitting baju
35
keajaiban
36
rencana
37
berangkat ke Singapura
38
terpisah jauh
39
khawatir
40
pak Bram yang baik hati
41
kesedihan Ilham dan Sifa
42
mengantar ke sekolah
43
tidak bisa dihubungi
44
Nadira di vonis sembuh
45
ketakutan dokter Raisa
46
pilih siapa?
47
takut kehilangan
48
kamu tidak kuat!? (pengumuman)
49
ketidaknyamanan
50
rencana kepulangan nadira
51
tak mau kehilangan
52
2 hari lagi
53
takut
54
harapan Bayu??
55
hadiah untuk bunda
56
berkemas
57
merindukanmu
58
ingin bertemu
59
bungkus hadiah
60
dokter Raisa "aku harus kuat"
61
sia sia
62
tiba di Indonesia
63
Nadira sampai di bandara
64
bawa bekal
65
bertemu Sifa dan Ilham
66
penyesalan yang berkali kali
67
Elsa yang menyebalkan
68
tinggal di mana
69
ketahuan ngintip
70
bersembunyi di balik semak semak
71
seperti tidak punya harga diri
72
Nadira tak sadarkan diri
73
takut
74
Nadira sadarkan diri
75
mengambil hadiah untuk bunda
76
membicarakan pernikahan
77
rencana mengambil alih perusahaan
78
Keyla yang malang
79
kasih sayang dokter Reza
80
malam indah bersama Clara
81
kesedihan ilham
82
bertanya kepada Ilham
83
malam bersama Clara
84
ketahuan selingkuh
85
Clara di usir
86
Clara tinggal di rumah agus
87
ketakutan dokter Reza
88
berangkat ke pengadilan
89
kesakitan elsa
90
laporan ke pengadilan
91
Bayu Mulai kebingungan
92
awal kehancuran bayu
93
gagal meeting
94
kerugian
95
kebingungan nadira
96
ingin sekali membantu nadira
97
Clara terketuk
98
niat untuk membuka resto
99
datangnya surat talak
100
surat talak
101
kesedihan bayu
102
kenangan indah bersama Ilham dan sifa
103
niat untuk menemui bayu
104
bertemu dengan elsa
105
perkelahian Elsa dan Nadira
106
rencana untuk menyingkirkan nadira
107
menyusun rencana
108
kamu pergi dari sini!
109
Berkunjung ke rumah agus
110
pergi dari rumah nadira
111
mengambil surat penting
112
rencana malam ini
113
nginap di rumah Agus
114
aduh! mampus gue
115
berhasil mengambil berkas
116
bayu meminta harta Gono gini
117
Elsa menggadaikan rumah
118
ragu
119
kesedihan ilham
120
pak Baskoro menemui bayu
121
dilema
122
Elsa bertemu pak Baskoro
123
kesedihan elsa
124
isi hati Ilham
125
Elsa mencari pekerjaan
126
sepi tanpa kehadiran adiknya sifa
127
membicarakan resepsi pernikahan
128
Ilham ke rumah ayahnya
129
kado untuk Ilham
130
kebahagiaan Ilham dan Sifa ketika bersama ayahnya
131
bekerja di club malam
132
fitting baju pengantin
133
rencana bisnis Ilham dan bayu
134
kecewa
135
bekerja di bar
136
hari pertama kerja di bar
137
menjemput Ilham dan sifa
138
mencoba menjelaskan
139
mencoba memberi saran
140
penyesalan Nadira
141
gaji pertama bekerja di bar
142
ingin tahu perasaan Ilham
143
rencana untuk menjemput Ilham dan Sifa
144
bersiap untuk fitting baju 2
145
menjemput Ilham dan Sifa 2
146
acara pernikahan
147
kepergian bayu
148
Ilham memulai hobinya
149
menginap di rumah Ilham
150
rindu kepada anaknya prilly
151
Ayah dimana?
152
suara apa itu?
153
kesal kepada sifa
154
kenikmatan sesaat
155
berkunjung ke rumah dokter Raisa
156
Elsa pergi berlibur
157
bermain di rumah dokter Raisa
158
Bayu bertemu dengan Luna
159
Julia masuk rumah sakit
160
menyuruh Elis untuk menemani leo
161
rumah dari luna
162
dinner bersama keluarga Luna
163
ketakutan elsa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!