30 Hari Menjelang Perpisahan

30 Hari Menjelang Perpisahan

kanker rahim setadium 3

''apa penyakit yang diderita saya dok..'' tanya Nadira ingin tahu, matanya berkaca-kaca karena tak kuat menahan kesakitan yang ia rasakan

''maaf Bu, ibu mengidap kanker rahim setadium 3, sel kanker nya sudah menyebar keseluruhan anggota tubuh ibu, ibu hanya punya waktu 30 hari lagi untuk bertahan hidup..'' jawab dokter. dokter dengan berat hati menjelaskan semua resikonya kepada Nadira

''ya allah, dokter tidak bercanda kan..?'' tanya Nadira dengan tubuh gemetar, tubuhnya lemas tak berdaya ketika mendengar perkataan dokter barusan

''tidak Bu, dari laporan hasil lab itu sudah jelas kalau ibu mengidap kanker rahim, ibu yang sabar ya, ibu harus tetap semangat untuk sembuh, percayakan semuanya kepada Allah, karena tak ada yang tidak mungkin bagi Allah..'' jawab dokter. dokter berusaha memberi semangat ketika melihat Nadira menjatuhkan air matanya

''iya dokter..'' ujar Nadira dengan tubuhnya yang masih gemetar, wajahnya berubah pucat dengan keringat dingin yang bercucuran di seluruh tubuhnya.

''kalau gitu saya permisi dulu dok, terimakasih dokter sudah menguatkan saya..'' ujar Nadira pamit kepada dokter cantik itu lalu bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangan.

dengan tubuh gemetar, Nadira menguatkan dirinya berjalan melewati kamar demi kamar di rumah sakit itu, langkah demi langkah kakinya berjalan, nadira terus meneteskan air mata. dia tidak pernah membayangkan jika semua ini akan terjadi kepadanya, kenyataan pahit yang harus tetap dia jalani hingga kematian menjemputnya.

"ya Allah, kenapa engkau memberikan ku cobaan seberat ini, jika aku mati, lalu bagaimana dengan nasib anak anaku yang masih kecil?, siapa yang akan mengurusnya? tolong kuatkan aku ya Allah.." batin Nadira merintih

...🌹 keadaan di rumah 🌹...

"ka ini bukunya, nanti kk bantu ngerjain PR punya ku ya, soalnya bunda belum pulang.." ujar sifa kepada Ilham kk nya. Sifa mengambilkan buku milik kk nya, berharap kk nya mau membantunya mengerjakan PR

"iya de, nanti kk bantu ya, tapi kk mau ngerjain PR punya kk dulu, kamu isi dulu semuanya, nanti biar kk yang periksa.." ujar Ilham kepada adiknya

"iya ka.." ujar sifa. sifapun mengerjakan PR matematika nya sendiri

Ilham dan sifa adalah anak yang berfrestasi di sekolahnya, mereka juga dikenal sebagai anak tauladan Karena selalu datang tepat waktu dan selalu berprilaku baik/ sopan santun kepada siapapun.

"assalamualaikum ..." ujar nadira mengucapkan salam, Nadira langsung masuk ke dalam rumah ketika melihat anak anaknya sedang mengerjakan PR diruang keluarga.

"waalaikumsalam, eehhh, bunda sudah pulang.." ujar sifa tersenyum menjawab salam Nadira

Nadira membalas senyuman Sifa lalu menghampiri mereka, mencium pipi mereka dengan penuh kasih sayang.

"iiihhhh, anak anak bunda rajin banget sih, gimana PR nya sudah pada beres apa belum? sini biar bunda periksa.." tanya Nadira kepada kedua anaknya. Nadira langsung menyimpan tasnya di sofa dan fokus kepada ke dua anak anaknya tanpa menghiraukan rasa sakit yang sedari tadi terus menggerogoti tubuhnya.

"Alhamdulillah, punya kk sudah beres bunda.." jawab Ilham menyodorkan bukunya ke hadapan Nadira

"yey, benar semua sayang. anak pintar.." ujar nadira memuji Ilham setelah dia memeriksa PR Ilham benar semua "coba, bunda lihat punya Ade.." ujar nadira kepada Sifa

"ini bunda.." Sifa menyodorkan buku miliknya ke hadapan Nadira

"yey, punya Ade juga benar semua, pintar pintar sekali sih anak bunda ini, bunda bangga sekali memiliki anak seperti kalian..'' ujar nadira memeluk dan mencium kedua anaknya dengan mata yang berkaca-kaca

Nadira sangat sedih, hatinya hancur ketika dia mengetahui umurnya tak akan lama lagi, Nadira khawatir dengan ke2 anaknya, Nadira takut jika nanti dia meninggal, tak ada yang mengurus mereka dan memberikan kasih sayang untuk mereka.

''bunda, pokonya aku mau dapat peringkat pertama lagi seperti taun lalu..'' ujar Ilham kepada Nadira. dia sangat bersemangat untuk mendapatkan peringkat nomor 1 dikelasnya

''aku Juga mau bunda, pokonya harus..'' ujar sifa juga terlihat sangat bersemangat

''iya nak, kalau kalian ingin dapat peringkat 1 lagi, kalian harus rajin belajarnya, bunda doakn semoga kalian bisa menjadi anak-anak sukses, semangat..'' ujar Nadira mendoakan ke2 anaknya, dia juga memberikan semangat kepada ke2 anaknya

''amiiiiinn, terimakasih bunda, aku sama Ade akan lebih giat belajar nya..'' ujar Ilham tersenyum

''iya, sama sama nak. ya sudah, kalau gitu kalian mandi ya, habis itu kita makan, bunda akan buatkan makanan kesukaan kalian..'' ujar nadira menyuruh anak2 nya untuk mandi

''iya bunda..'' ujar ke2 anaknya serentak

Ilham dan sifapun berjalan menuju kamarnya, sedangkan Nadira masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri karena sebentar lagi suaminya pulang dari kantor.

...tak. tok. tak. tok....

...terdengar hentakan sepatu pantofel berjalan menuju kamar Nadira...

''itu pasti mas Bayu..'' ujar Nadira tersenyum.

dengan terburu buru, Nadira berdandan di depan meja rias, memoles wajahnya dengan bedak lalu memakai parfum, aroma wangi tercium hingga seluruh ruangan kamarnya.

dia sudah tidak sabar ingin bermanja, dan mengungkapkan segala keluh kesahnya kepada bayu, dia juga sudah tidak sabar ingin membicarakan perihal penyakit yang dideritanya kepada suaminya itu.

''assalamualaikum mas, mas sudah pulang..?'' tanya nadira, dia langsung menggandeng tangan Bayu, bermanja, bersandar di bahunya.

''apa apaan sih..'' teriak bayu, mendorong Nadira hingga Nadira terpental jauh darinya

''loh mas, ko mas jadi kasar kaya gini, mas kenapa sih..?'' tanya Nadira dengan tenang, Nadira tetap bermanja kepada suaminya itu

''aku mau bicara serius sama kamu..'' jawab Bayu memalingkan wajahnya

''ngomong apa sih mas?, oh iya aku tau, mas mau ngomongin acara buat universary kita kan..?'' tanya nadira. Nadira tetap bersikap baik kepada suaminya meskipun Bayu sudah bersikap kasar terhadap nya

''kamu jangan ngaco deehhh, pake ngomongin acara universary. gak ada..'' jawab Bayu tetap jutek, Bayu malah terlihat seperti membenci nadira

''kenapa mas, kenapa mas berbicara seperti itu..?'' tanya Nadira merasa aneh dengan sikap suaminya

''aku mau kita pisah..'' jawab Bayu dengan tegas

''mas, kamu bercanda kan, kamu ngomong seperti ini karena kamu ingin memberikan suprise untuk aku kan..?'' tanya Nadira balik, Nadira menggenggam tangan suaminy seakan semua ucapan Bayu itu hanya gurauan semata

''aku serius Nadira, aku mau menceraikan kamu, aku mau menikah lagi dengan perempuan lain..'' jawab Bayu, bahkan dengan kasar Bayu melepaskan tangan Nadira

''ya allah mas, kenapa kamu jadi seperti ini, tega kamu ya, kamu tega nyakitin aku kaya gini..'' ujar Nadira meneteskan air matanya

''justru Karena aku tidak mau menyakiti kamu, itu sebabnya aku jujur sama kamu..'' ujar Bayu berkata dengan nada tinggi

''mas, dengan cara kamu seperti ini kamu sudah menyakiti aku dan anak anak. kita menjalin hubungan ini sudah 10 tahun mas, dengan mudahnya kamu tergoda dengan perempuan lain, aku gak terima mas, kamu fikirin anak anak, sebentar lagi mereka ujian, aku gak mau sampai mereka tau kalau ayah dan bundanya bermasalah. apalagi hingga menurunkan nilai mereka di sekolah...'' ujar nadira berbicara dengan nada tinggi juga. Nadira merasa kecewa, diapun pergi meninggalkan bayu

''terserah..'' ujar Bayu teriak.

...bersambung...

...jangan lupa dukungannya ya....

...like, comen n vote nya...

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Kok susah mau like Kak, klo. Fav udh bisa.

2022-10-08

0

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

ya ampun nyesek kak

2022-09-11

1

Hanum Anindya

Hanum Anindya

semangat kak menulisnya. jangan lupa huruf kapital dan tanda bacanya ya kak😊

2022-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 kanker rahim setadium 3
2 persyaratan untuk perpisahan
3 hari pertama
4 mengantar anak sekolah
5 membanding bandingkan
6 bukan harta yang aku butuhkan
7 kesakitan
8 nasi goreng penuh cinta
9 kemoterapi
10 kasih sayang bunda
11 rencana untuk kencan bersama elsa
12 seperti apa rasanya dikhianati?
13 kangen ayah
14 Tega kamu mas
15 pulang dari luar kota
16 teriris
17 ketika hati Bayu terketuk
18 kembali jatuh cinta
19 keterlaluan
20 munafik
21 Hari ke 26
22 ancaman
23 pergi bersama elsa
24 berbohong lagi
25 kecewa
26 4 hari lagi
27 baru menyadari
28 tidak sadarkan diri
29 masuk rumah sakit
30 kekesalan elsa
31 melawan masa kritisnya
32 ancaman elsa
33 rencana berobat ke Singapura
34 fitting baju
35 keajaiban
36 rencana
37 berangkat ke Singapura
38 terpisah jauh
39 khawatir
40 pak Bram yang baik hati
41 kesedihan Ilham dan Sifa
42 mengantar ke sekolah
43 tidak bisa dihubungi
44 Nadira di vonis sembuh
45 ketakutan dokter Raisa
46 pilih siapa?
47 takut kehilangan
48 kamu tidak kuat!? (pengumuman)
49 ketidaknyamanan
50 rencana kepulangan nadira
51 tak mau kehilangan
52 2 hari lagi
53 takut
54 harapan Bayu??
55 hadiah untuk bunda
56 berkemas
57 merindukanmu
58 ingin bertemu
59 bungkus hadiah
60 dokter Raisa "aku harus kuat"
61 sia sia
62 tiba di Indonesia
63 Nadira sampai di bandara
64 bawa bekal
65 bertemu Sifa dan Ilham
66 penyesalan yang berkali kali
67 Elsa yang menyebalkan
68 tinggal di mana
69 ketahuan ngintip
70 bersembunyi di balik semak semak
71 seperti tidak punya harga diri
72 Nadira tak sadarkan diri
73 takut
74 Nadira sadarkan diri
75 mengambil hadiah untuk bunda
76 membicarakan pernikahan
77 rencana mengambil alih perusahaan
78 Keyla yang malang
79 kasih sayang dokter Reza
80 malam indah bersama Clara
81 kesedihan ilham
82 bertanya kepada Ilham
83 malam bersama Clara
84 ketahuan selingkuh
85 Clara di usir
86 Clara tinggal di rumah agus
87 ketakutan dokter Reza
88 berangkat ke pengadilan
89 kesakitan elsa
90 laporan ke pengadilan
91 Bayu Mulai kebingungan
92 awal kehancuran bayu
93 gagal meeting
94 kerugian
95 kebingungan nadira
96 ingin sekali membantu nadira
97 Clara terketuk
98 niat untuk membuka resto
99 datangnya surat talak
100 surat talak
101 kesedihan bayu
102 kenangan indah bersama Ilham dan sifa
103 niat untuk menemui bayu
104 bertemu dengan elsa
105 perkelahian Elsa dan Nadira
106 rencana untuk menyingkirkan nadira
107 menyusun rencana
108 kamu pergi dari sini!
109 Berkunjung ke rumah agus
110 pergi dari rumah nadira
111 mengambil surat penting
112 rencana malam ini
113 nginap di rumah Agus
114 aduh! mampus gue
115 berhasil mengambil berkas
116 bayu meminta harta Gono gini
117 Elsa menggadaikan rumah
118 ragu
119 kesedihan ilham
120 pak Baskoro menemui bayu
121 dilema
122 Elsa bertemu pak Baskoro
123 kesedihan elsa
124 isi hati Ilham
125 Elsa mencari pekerjaan
126 sepi tanpa kehadiran adiknya sifa
127 membicarakan resepsi pernikahan
128 Ilham ke rumah ayahnya
129 kado untuk Ilham
130 kebahagiaan Ilham dan Sifa ketika bersama ayahnya
131 bekerja di club malam
132 fitting baju pengantin
133 rencana bisnis Ilham dan bayu
134 kecewa
135 bekerja di bar
136 hari pertama kerja di bar
137 menjemput Ilham dan sifa
138 mencoba menjelaskan
139 mencoba memberi saran
140 penyesalan Nadira
141 gaji pertama bekerja di bar
142 ingin tahu perasaan Ilham
143 rencana untuk menjemput Ilham dan Sifa
144 bersiap untuk fitting baju 2
145 menjemput Ilham dan Sifa 2
146 acara pernikahan
147 kepergian bayu
148 Ilham memulai hobinya
149 menginap di rumah Ilham
150 rindu kepada anaknya prilly
151 Ayah dimana?
152 suara apa itu?
153 kesal kepada sifa
154 kenikmatan sesaat
155 berkunjung ke rumah dokter Raisa
156 Elsa pergi berlibur
157 bermain di rumah dokter Raisa
158 Bayu bertemu dengan Luna
159 Julia masuk rumah sakit
160 menyuruh Elis untuk menemani leo
161 rumah dari luna
162 dinner bersama keluarga Luna
163 ketakutan elsa
Episodes

Updated 163 Episodes

1
kanker rahim setadium 3
2
persyaratan untuk perpisahan
3
hari pertama
4
mengantar anak sekolah
5
membanding bandingkan
6
bukan harta yang aku butuhkan
7
kesakitan
8
nasi goreng penuh cinta
9
kemoterapi
10
kasih sayang bunda
11
rencana untuk kencan bersama elsa
12
seperti apa rasanya dikhianati?
13
kangen ayah
14
Tega kamu mas
15
pulang dari luar kota
16
teriris
17
ketika hati Bayu terketuk
18
kembali jatuh cinta
19
keterlaluan
20
munafik
21
Hari ke 26
22
ancaman
23
pergi bersama elsa
24
berbohong lagi
25
kecewa
26
4 hari lagi
27
baru menyadari
28
tidak sadarkan diri
29
masuk rumah sakit
30
kekesalan elsa
31
melawan masa kritisnya
32
ancaman elsa
33
rencana berobat ke Singapura
34
fitting baju
35
keajaiban
36
rencana
37
berangkat ke Singapura
38
terpisah jauh
39
khawatir
40
pak Bram yang baik hati
41
kesedihan Ilham dan Sifa
42
mengantar ke sekolah
43
tidak bisa dihubungi
44
Nadira di vonis sembuh
45
ketakutan dokter Raisa
46
pilih siapa?
47
takut kehilangan
48
kamu tidak kuat!? (pengumuman)
49
ketidaknyamanan
50
rencana kepulangan nadira
51
tak mau kehilangan
52
2 hari lagi
53
takut
54
harapan Bayu??
55
hadiah untuk bunda
56
berkemas
57
merindukanmu
58
ingin bertemu
59
bungkus hadiah
60
dokter Raisa "aku harus kuat"
61
sia sia
62
tiba di Indonesia
63
Nadira sampai di bandara
64
bawa bekal
65
bertemu Sifa dan Ilham
66
penyesalan yang berkali kali
67
Elsa yang menyebalkan
68
tinggal di mana
69
ketahuan ngintip
70
bersembunyi di balik semak semak
71
seperti tidak punya harga diri
72
Nadira tak sadarkan diri
73
takut
74
Nadira sadarkan diri
75
mengambil hadiah untuk bunda
76
membicarakan pernikahan
77
rencana mengambil alih perusahaan
78
Keyla yang malang
79
kasih sayang dokter Reza
80
malam indah bersama Clara
81
kesedihan ilham
82
bertanya kepada Ilham
83
malam bersama Clara
84
ketahuan selingkuh
85
Clara di usir
86
Clara tinggal di rumah agus
87
ketakutan dokter Reza
88
berangkat ke pengadilan
89
kesakitan elsa
90
laporan ke pengadilan
91
Bayu Mulai kebingungan
92
awal kehancuran bayu
93
gagal meeting
94
kerugian
95
kebingungan nadira
96
ingin sekali membantu nadira
97
Clara terketuk
98
niat untuk membuka resto
99
datangnya surat talak
100
surat talak
101
kesedihan bayu
102
kenangan indah bersama Ilham dan sifa
103
niat untuk menemui bayu
104
bertemu dengan elsa
105
perkelahian Elsa dan Nadira
106
rencana untuk menyingkirkan nadira
107
menyusun rencana
108
kamu pergi dari sini!
109
Berkunjung ke rumah agus
110
pergi dari rumah nadira
111
mengambil surat penting
112
rencana malam ini
113
nginap di rumah Agus
114
aduh! mampus gue
115
berhasil mengambil berkas
116
bayu meminta harta Gono gini
117
Elsa menggadaikan rumah
118
ragu
119
kesedihan ilham
120
pak Baskoro menemui bayu
121
dilema
122
Elsa bertemu pak Baskoro
123
kesedihan elsa
124
isi hati Ilham
125
Elsa mencari pekerjaan
126
sepi tanpa kehadiran adiknya sifa
127
membicarakan resepsi pernikahan
128
Ilham ke rumah ayahnya
129
kado untuk Ilham
130
kebahagiaan Ilham dan Sifa ketika bersama ayahnya
131
bekerja di club malam
132
fitting baju pengantin
133
rencana bisnis Ilham dan bayu
134
kecewa
135
bekerja di bar
136
hari pertama kerja di bar
137
menjemput Ilham dan sifa
138
mencoba menjelaskan
139
mencoba memberi saran
140
penyesalan Nadira
141
gaji pertama bekerja di bar
142
ingin tahu perasaan Ilham
143
rencana untuk menjemput Ilham dan Sifa
144
bersiap untuk fitting baju 2
145
menjemput Ilham dan Sifa 2
146
acara pernikahan
147
kepergian bayu
148
Ilham memulai hobinya
149
menginap di rumah Ilham
150
rindu kepada anaknya prilly
151
Ayah dimana?
152
suara apa itu?
153
kesal kepada sifa
154
kenikmatan sesaat
155
berkunjung ke rumah dokter Raisa
156
Elsa pergi berlibur
157
bermain di rumah dokter Raisa
158
Bayu bertemu dengan Luna
159
Julia masuk rumah sakit
160
menyuruh Elis untuk menemani leo
161
rumah dari luna
162
dinner bersama keluarga Luna
163
ketakutan elsa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!