4

Keesokan harinya. Keadaan Cassandra sudah mulai membaik dari kemarin. ia mulai bisa tersenyum seperti sedia kala.

"San. Gue malem udah ngomongin perihal lo yang ingin membuka usaha toko kue disini sama mas Riki. Trus dia bilang di dekat resto dia ada ruko yang di sewakan. lo mau liat dulu atau gimana? Kalo lo mau kita bisa berangkat nanti barengan sama mas Riki."

"Boleh deh. Siapa tau harganya cocok."

"Ya udah lo siap siap dulu gih. Gue juga mau siap siap sambil nyiapin si kecil dulu."

"Gue udah siap kok. Gue siapin sarapan ya."

"Ga usah San. Nanti sarapan di resto aja. kebetulan persediaan makanan abis. gue lupa belum belanja. Tunggu sebentar ya."

Cassandra hanya menganggukan kepalanya. Ia tak sengaja membuka sosial media nya. Ia melihat foto pernikahan antara adiknya dan mantan calon suaminya.

"Ternyata mereka telah selesai akad nikah. berarti sekarang mereka resmi jadi suami istri. Kuatkan hamba mu ini Ya Allah." Batin Cassandra.

Cassandra terus melihat foto itu. Tanpa sadar air matanya kembali menetes di pipi putih mulusnya. Nindi yang melihat sahabatnya bersedih lagi mulai mendekat. Saat ia melihat ponsel Sandra yang menampilkan foto pernikahan antara Myta dan Samuel langsung berceletuk.

"Jangan di liatin aja. Nanti malah makin sakit hati. Udah lah ga usah nangisin cowok brengsek kaya dia. Ga penting juga. Gue yakin lo pasti dapet kebahagiaan nantinya. Dari pada sakit hati terus mending lo berusaha buat move on. Lo mau gue jodohin sama temennya mas Riki. Dia ganteng loh. Gue punya fotonya. Lo mau liat?" Tanpa jawaban dari Sandra Nindi langsung memperlihatkan foto Aktor korea favoritnya. "Lo mau sama yang mana? Pilih aja satu" Canda Nindi.

"Gue mau semua. Jadi tiap hari gue kencan sama orang yang beda." Balas Sandra.

" Boleh deh boleh.. Nanti kita cari di pasar Minggu. Siapa tau nemu."

Mereka berdua lantas tertawa bersama. Kak Riki pun terlihat penasaran dengan apa yang di perlihatkan istrinya sampai bisa merubah Sandra yang tadi menangis bisa langsung tertawa. Dan Kak Riki pun hanya ikut tersenyum melihat kedekatan istrinya dan sahabatnya itu.

"Ayo kita berangkat." Ajak Riki.

Ia berlalu menuju mobilnya di ikuti Sandra dan Nindi di belakangnya. Nindi duduk di samping Kak Riki di depan. Sedangkan Sandra duduk di seat belakang sambil mamangku Salsa anak Nindi. Tak lama mereka sampai di resto. Mereka melakukan sarapan terlebih dulu. Meskipun hari sudah mulai siang. Setelah makanan mereka selesai, Riki mengantar Istri dan sahabatnya untuk melihat lihat ruko yang hendak ia sewa. Tak butuh waktu lama, karena jarak resto dan ruko hanya memerlukan waktu tempuh sekitar kurang dari 5 menit jika menggunakan mobil. Dan butuh waktu hanya 15 menit jika berjalan kaki.

"Ini rukonya. Coba lihat dulu. Siapa tau cocok." Ujar Riki.

Mereka turun dari mobil dan melihat lihat isi ruko.

"Dilantai dasar bisa di lakukan sedikit renovasi buat tempat pembuatan roti dan cake. Serta tempat untuk memajangkan hasil di etalase. Di lantai 2 buat tempat tinggal kayaknya cocok. Di lantai 3 aku mau bikin kebun kecil kecilan Kayanya enak juga kalo nyimpen meja dan kursi di lantai 3 ini." Pikir Sandra.

"Ide kamu bagus juga."

Sandra sedikit kaget mendengar suara yang asing di telinganya. Ia tak mengenali pria di dekatnya. Dan ia tak tau apa maksud pria itu.

"Anda mengucapkan isi pikiran anda." Jelas lelaki itu melihat kebingungan dari Cassandra.

"Anda siapa?" Tanya Sandra

"Saya Kevin pemilik ruko ini. Tadi Riki menelfon saya dan bilang bahwa sahabat istrinya ingin melihat lihat ruko. Makanya saya datang."

"Oooo.. Anda kenal dengan Kak Riki?"

"Kebetulan Riki adalah teman saya."

Sandra hanya menganggukan kepalanya. Ia terus melihat lihat.

"Lokasi sih enak strategis. Tapi gimana nanti gue nyari tukang buat renov ni tempat. Mungkin gue harus merepotkan Kak Riki lagi." Gumamnya.

"Jika Anda cocok Nona, nanti saya carikan orang yang bisa renovasi tempat ini menjadi sesuai keinginan anda. Bagaimana?"

"Maaf, saya selalu gak sadar menyerukan yang ada di dalam fikiran saya."

"Ga apa apa Nona. Setidaknya orang tidak perlu menebak nebak isi fikiran anda Nona."

"Jangan panggil saya Nona. Panggil saya Cassandra atau Sandra terserah anda."

"Saya lebih nyaman memanggil anda Nona. Tidak apa apa kan?"

"Baiklah terserah anda."

"Panggil saya Kevin saja. Biar lebih akrab."

"Baiklah.."

"Ga akan ada yang marah kan kalau kita temenan ngedadak gini?"

"Maksudnya?"

"Ya takutnya nanti pacar anda marah Nona."

"Aku gak punya siapa siapa yang bakal cemburu kok. Tenang aja. Jangan terlalu formal dong. Aku kamu aja. Ga usah anda saya. Bisa?"

"Emang ga apa apa?"

"Bukannya kita temenan mulai sekarang?"

"Baiklah."

Nindi dan Riki yang melihat interaksi antara Cassandra dan Kevin tersenyum. Pasalnya Sandra mulai bisa membuka dirinya untuk pria baru di sekitarnya. meskipun hanya baru sebatas teman. Sedangkan Sandra dan Kevin mulai mengobrol dengan santai sambil berkeliling di ruko tersebut dan Sandra menyampaikan keinginannya dalam merubah tata letak ruko tersebut.

Beberapa jam telah berlalu. Sekarang ada mang Darman yang akan melakukan renov ruko tersebut. Kevin segera menelfon Mang Darman agar bisa segera merenov ruko tersebut dan Sandra bisa mengungkapkan keinginannya dalam merenov ruko tersebut. Karena Kevin tidak begitu mengerti dalam bidang pembangunan. Maka dari itu Kevin menelfon Mang Darman secara langsung. Setelah mendapat penjelasan dari Sandra tentang renov ruko itu, Mang Darman segera pamit untuk mencari orang yang akan ikut merenov ruko tersebut.

"Ini udah sore loh. Kita ke resto yuk. Kita sekalian makan. Gimana?" ajak Riki. Nindi, Sandra dan Kevin hanya mengangguk setuju.

Sesampainya di resto mereka memesan makanan untuk mereka makan.

"Kamu berasal dari mana Nona?" Tanya Kevin

"Aku berasal dari Yogyakarta. Kamu sendiri?" Tanya balik Sandra.

"Aku asli Jakarta Nona."

"Gue geli denger lo manggil Sandra dengan Nona." Ucap Riki.

"Gue lebih nyaman kaya gini." Balas Kevin

"Atau jangan jangan semua cewek yang deket sama kakak di panggim Nona lagi biar ga ketuker." Sela Nindi.

"Ga lah. Kakak lagi gak ada cewek yang deket kok. Ya kecuali bidadari kecil itu." Ucap Kevin

Riki dan Nindi hanya tersenyum sedangkan Sandra bingung harus seperti apa. Ia hanya berfikir kalau Kevin sedang dekat dengan seseorang. Padahal bidadari kecil yang di maksud Kevin adalah putri kecilnya yang baru berumur 4 tahun. Kevin merupakan seorang duda yang harus merawat putri kecilnya setelah istrinya dahulu meninggal saat melahirkan putri kecilnya yang bernama Aura. Kevin memperkerjakan seorang pengasuh bernama Nina yang masih berumur 24 tahun untuk merawat anaknya.

Obrolan mereka mengalir begitu saja. Hingga mereka selesai makan Kevin berpamitan setelah menerima telfon dari seseorang.

"Gue duluan Rik, Bidadari gue kangen katanya." Ucap Kevin sambil terkekeh.

"Ok hati hati." Balas Riki.

"Nona jika nanti renov ruko selesai nanti aku kabari ya Nona."

"Iya makasih udah bantu."

"Jangan sungkan Nona. Baiklah aku pergi ya."

Setelah Kevin pamit mereka pun pulang ke kediaman Nindi.

Note :

Maaf para pembaca ku. Terjadi kesalahan jadi beberapa episode hilang. Autor minta maaf jika harus ada beberapa episode yang autor ganti karena hilang. Autor gak hafal semua kata nya soalnya jadi autor memutuskan untuk mengganti beberapa episode yang hilang tersebut.

Jangan lupa ya like and vote nya. Makasih 🤗🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!