Cassandra masih bingung untuk pergi kemana. Ia hanya berkeliling Kota Yogyakarta. Hingga akhirnya ia memikirkan sahabatnya Nindi yang sekarang tinggal di Bandung bersama keluarga kecilnya. Akhirnya ia memutuskan untuk menyusul sahabatnya ke Bandung. Ia menelfon Nindi yang merupakan sahabatnya sejak mereka SMA.
"Halo Assalamualaikum. Sandra kemana aja lo. baru nelfon udah lama."
"Wa'alaikum salam. Nin lo masih di Bandung?"
"Iya San gue masih di Bandung. Sorry gue besok gak bisa dateng ke acara nikahan lo."Sesal Nindi.
"Ga apa apa Nin. Biar gue yang nyusulin lo ke Bandung."
"Mau ngapain lo ke sini? Bukannya besok lo nikah sama Samuel?"
"Batal Nin. Gue pengen pergi jauh dari kota ini. Dada gue serasa di hantam batu besar Nin. Nyesek banget. Hiks... Hiks.." Ucap Sandra sambil menangis.
"Lo jangan nangis dong. cerita sama gue. Kenapa?"
"Nanti aja ya gue cerita pas kita ketemu. Gue baru sampe bandara ini. gue mau nyusulin lo. Boleh ya?"
"Ya boleh lah. malah enak kalo lo ke sini. Bisa ada yang bantu jagain Salsa. Kalo mas Riki lagi ke restoran."
"Ngomong ngomong ponakan gue udah segede gimana sekarang?"
"Udah 4 bulan aunty." Jawab Nindi dengan suara menirukan suara anak kecil.
"Ga usah gitu Nin. geli gue dengernya. Ya udah gue mau nyari tiket dulu. tunggu gue ya."
Cassandra langsung menutup telfonnya. ia pun memesan ojek online untuk mengantarkan kunci mobilnya ke ayahnya. Setelah supir ojek online pergi untuk mengantarkan kunci mobilnya ke rumahnya. Ia pun mengirim chat ke Ayahnya.
Cassandra :
Ayah. Cassandra pamit mau nyusul Nindi ke Bandung. Nanti ada ojek online yang bakal nganterin kunci mobil Sandra ke rumah. Mobil Sandra buat ayah aja. Mobil Sandra parkir di parkiran bandara . Sandra selalu sayang ayah sama Ibu. Jangan sedih karena kepergian Sandra Ayah. Sandra minta ayah jaga kesehatan. Sandra butuh waktu untuk menenangkan diri. Sandra juga minta restu dari Ayah sama Ibu agar Sandra bisa memulai kehidupan baru Sandra di Bandung. Sandra sayang Ayah sama Ibu.
Ayah :
Terima kasih Nak. Jaga diri baik baik. Jangan lupa selalu memberi kabar sama Ayah dan Ibu disini. Restu Ayah selalu menyertaimu Nak. Doa Ayah akan selalu bersama denganmu. Semoga kamu bisa menjadi mandiri yang lebih baik lagi Nak. Maafkan Ayah dan Ibu mu ini yang telah gagal mendidik adikmu Myta. Ayah dan Ibu juga selalu sayang kamu Nak.
Sandra langsung membeli tiket dengan tujuan ke Bandung. Ia sudah bertekad akan menetap di Bandung dan membuka usaha toko kue.Karena ia sangat menyukai membuat cake maupun roti. Tak lama Sandra masuk ke dalam pesawatnya. Selang beberapa lama Sandra sampai ke Bandung. Ia memesan ojek online dan berlalu ke kediaman sahabatnya itu.
Tiba tiba ada seorang lelaki yang tidak sengaja menabrak Sandra sampai Sandra terjungkal dengan pantat yang mencium tanah.
"Sorry.. Gue gak sengaja." Ujar lelaki itu sambil menjulurkan tangannya ke arah Sandra sedangkan Sandra berdiri tanpa bantuan dari lelaki itu.
"Lo gak punya mata. Gue segede ini aja lo gak bisa liat. Main tabrak aja." Umpat Sandra.
"Sorry gue gak sengaja. Gue lagi buru buru soalnya. Ini kartu nama gue. kalo lo kenapa kenapa lo bisa hubungi gue. Sorry gue duluan Nyokap gue masuk rumah sakit soalnya. Sekali lagi gue minta maaf." Ujar lelaki itu berlalu meninggalkan Sandra.
Setelah Sandra sampai ke rumah Nindi. Ia langsung mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.
"Assalamualaikum." Tok.. Tok.. Tok..
Tak lama pintu terbuka menampakan sosok wanita yang sangat ia kenal. Sandra langsung memeluk sahabatnya itu. Ia pun menangis di dalam pelukan Nindi.
"Lo kenapa San? Masuk dulu yuk."
Mereka masuk ke dalam rumah. Saat ini hari sudah mulai malam. menunjukkan pukul 8 malam.
"Maaf gue ganggu lo. Gue janji besok gue bakal nyari tempat buat gue tinggal."
"Loh emangnya lo bakal netep di Bandung?"
"Iya Nin. Kalo bisa gue gak mau balik ke Yogya."
"Loh kok gitu? Cerita sama gue. siapa tau gue bisa bantu."
Tak lama suami Nindi datang dengan si ke
cil di dalam dekapannya.
"Si kecil kebangun mas. Sini biar aku gendong." Ujar Nindi kepada suaminya.
"Malam kak. Maaf kak aku ganggu kalian." Ujar Sandra kepada Riki.
"Ga apa apa kok. Malah aku seneng. Jadi Nindi ada temennya kalo aku lagi ngurus restoran." Ujar Riki ia pun ikut mendudukan dirinya di samping istrinya.
"Cerita San sama gue. Biar hati lo bisa sedikit plong. Biar dada lo gak terlalu nyesek."
"Samuel selingkuh Nin. Malah ia bakal jadi seorang ayah."
"Serius lo. Kalau gue deket pasti gue abisin dia sama selingkuhannya karena udah berani mengusik kebahagiaan sahabat gue."
"Lo kok ga nanya dia selingkuh sama siapa?"
"Emang gue kenal sama selingkuhan dia?"
"Adik gue selingkuhan dia. Sekarang adik gue udah hamil 2 bulan. Sumpah Nin hati gue rasanya hancur sehancur hancurnya. Hiks... hikss..."
"Sabar San. Gue ngerti gimana perasaan lo." Ujar Nindi sambil mengusap ngusap punggung Sandra.
Jika saja ia sedang tidak memangku si kecil sudah di pastikan mereka akan menangis bersama sambil berpelukan. Nindi selalu ikut merasakan sakit jika sahabatnya ini tersakiti. Begitupun sebaliknya.
"Sini Sayang Salsa nya biar aku tidurin dia lagi di kamar. Kamu mending temenin Sandra dulu di kamar tamu. Kasian dia. Dia pasti butuh penyemangat untuk melanjutkan hidupnya." Ujar Riki sambil menggendong si kecil dan berlalu ke dalam kamar mereka.
"Iya mas." Jawab Nindi."Ayo kita ke kamar San." Ajak Nindi.
Sesampainya di kamar. "Sorry Nin gue jadi ngerepotin lo sama Kak Riki gara gara masalah gue."
" Ga usah sungkan gitu dong. Gue seneng kok gue masih bisa jadi tempat buat lo nenangin diri."
"Makasih ya Nin."
"Sekarang rencana lo apa San?"
"Gue rencana pengen buka toko roti sama kue Nin. Gue sih rencana besok mau nyari ruko yang bisa sekalian buat tempat hunian. Ga mungkin dong gue ngerepotin lo terus."
" Gue seneng malah lo ada disini. Gue jadi ada temen. Tinggal di sini aja ya."
"Makasih Nin. Tapi gue pengen mencoba mandiri Nin. Kalo gue disini pasti gue selalu mengandalkan lo dan Kak Riki."
"Ya udah terserah lo aja San. Tapi yang pasti kita tinggal satu kota sekarang. Jadi gampang buat ketemu. Ya udah sekarang lo istirahat ya. Tidur.. jangan mikirin masalah lo mulu. Gue yakin Allah punya rencana yang lebih indah buat lo."
"Makasih Nin. Lo emang penyemangat gue. Ya udah gue istirahat dulu kalo gitu."
"Ya udah gue balik ke kamar dulu ya San. Kalo lo butuh apa apa lo bisa hubungi gue."
Sandra hanya menganggukkan kepalanya. Ia pun mulai merebahkan dirinya. Sedangkan Nindi keluar dari kamar Sandra dan menuju kamarnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments