Sama sama sendiri

Pagi harinya, dokter Ilham sudah kembali bertugas. Ia masuk keruangan setelah tadi menangani tiga pasien caesar .

Ilham duduk menatap gelas berisi teh hangat, diapun merasa pangling seakan ada yang kurang "Biasanya ada temannya, tumben hari ini tak ada" gumamnya melihat jajannya tidak nampak

Ilham mulai berdiri, berjalan mencari, entahlah dia juga bingung.

Ilham berjalan seakan mengikuti kemana kaki melangkah

"Ah iya surat izin" Dokter Ilham berjalan cepat mencari rekan kerjanya Sifa. Apakah Ilham sekarang peduli dengan Sifa? Ilham tidak tau.

"Permisi" Suara dokter Ilham mengagetkan para OB/OG yang masih istirahat dipantry

"Eh pak dokter, pak dokter mencari siapa ya?" Tanya salah satu OG

"Emmmp, kalian ada yang kenal Sifa?"

"Sifa, Sifa siapa ya pak? disini ada dua yang bernama Sifa. Assifa Yasmin dan Sifanya. Dokter mencari yang mana?" Tanyanya membuat Ilham pusing

"Kalau tidak salah, yang ada Yasminnya kayaknya kemarin"

"Yang Sift sekarang, terus anaknya tidak masuk" Jelas Ilham

"Oh, Fit ,Fit, sini deh bentar" Panggil salah satu OG

Fitri berjalan menghampiri "Iya, ada apa Ren"

"Pak dokter ingin tanya OG yang namanya Sifa, yang hari ini tidak masuk" Reny

"Oh, dokter mencari Sifa?"

Ilham mengangguk

"Yang anaknya kurus kecil? putih?"

Ilham mengangguk angguk " Iya, yang tugasnya diruang mawar"

"Oh, iya betul berarti Sifa yang Assifa Yasmin"

Ilham mengangguk lagi

"Hari ini sepertinya tidak hadir pak, tapi sepertinya belum izin, saya tidak tau sakit atau apa kurang paham"

"Oh iya sudah, apa kamu bisa datang keruangan saya sebentar?"

"Sifa punya utang dengan pak dokter ya?" Tanyanya sambil takut takut

Dokter Ilham tersenyum, lalu menggeleng "Tidak, bisa kita bicara sebentar?"

Fitri sudah senam jantung mendengar bicara sebentar, Fitri mengabsen teman temannya minta pertolongan

"Tidak usah takut, kamu teman Sifa kan?"

Fitri sudah tidak bisa menjawab, dia hanya bisa mengangguk ketakutan

"Ayo" Ajaknya

Akhirnya Fitri mengekori dokter Ilham

"Emmp, tadi siapa namamu?" Tanyanya sambil duduk "Silahkan duduk" Sekalian Ilham menyuruh Fitri untuk duduk

"Saya Fitri dok"

"Ah iya Fitri. Fit, kamu tau sekarang Sifa tidak masuk karena apa?"

Fitri geleng geleng "Tidak tau dok"

"Apa dia sudah memberikan surat izin atau semacamnya?"

Fitri tetap geleng geleng "Sepertinya belum dok, karena biasanya, Sifa selalu nitip surat izin padaku" Jelas Fitri

"Emmp baiklah, apakah saya bisa minta tolong padamu?"

"Apa itu dok?"

Ilham mengeluarkan surat izin, tapi namanya masih kosong. Karena Ilham tidak tau nama panjang Sifa.

"Fitri, bisakah kau menyalin surat izin ini dengan nama Sifa?"

"Memangnya Sifa kenapa dok? apa yang terjadi dengan Sifa? apa dia sakit?" Tanyanya memberondong

Ilham menghela nafas panjang "Kakaknya Sifa telah meninggal dunia, semalam" Ilham tidak berani menjelaskan meninggal karena menggantung diri.

"Meninggal dok?! kak Latifah meninggal ?! " Fitri tidak percaya

"Iya, ya sudah, tolong buatkan surat izin untuk Sifa 2 hari, untuk hari ini dan besok"

"Dok, kalau boleh tau, acara pemakamannya kapan?"

"Sepertinya sore ini"

Fitri mulai menyalin surat izin untuk Sifa, dengan tangan gemetaran sampai sampai hampir salah, padahal tinggal nyalin.

Setelah sudah selesai

"Sudah selesai?" Tanya dokter

"Sudah dok"

"Baiklah, tolong ini kasihkan kepada manager kalian ya? terimakasih telah membantu saya?"

"Sama sama dok"

Fitri sudah beranjak ingin keluar ruangan

"Fit"

"Iya dok"

"Emmmp, nanti saya akan kerumah Sifa, apa kamu mau ikut"

Fitri langsung berbalik dan mendekati meja dokter Ilham "Mau, mau, dok, aku mau banget"

"Baiklah, kalian pulang jam berapa?"

"Jam dua dok"

"Baiklah, nanti saya tunggu dibasement ya?"

"Baik dok, oiya, kalau saya ajak teman boleh nggak dok?"

"Boleh, kan kalian temannya Sifa juga"

-

Jam 14:00 waktunya bagian cleaning service pulang

Fitri mengajak Reny, Eko, dan Ery. mereka langsung berjalan menuju lantai paling dasar, diparkiran khusus para dokter

Dokter Ilham sudah siap dimobil, dan memberi tanda pada lampunya agar anak berempat itu paham segera masuk kedalam mobil

Keempat anak tersebut masih bingung mencari mobil dokter Ilham, Ilham langsung membuka kaca jendela dan menyembul

Tin tin "Fit"

Baru, keempat bocah langsung berjalan menuju mobil dokter Ilham.

"Belakang tiga, depan satu, ayo depan siapa?"

Mereka berempat saling dorong "Kamu aja"

"Nggak mau, aku malu sama dokter"

"Kamu aja Fit, kamu kan kenal"

"Hei... Jadi ikut nggak? kalau nggak, saya berangkat sendiri" Ancam Ilham

"Depan Fit kamu, buruan!" Imbuhnya lagi sambil sedikit mengancam

"Baik dok, kamu si ko.. maunya anget mulu nempel nempel cewek"

Dokter Ilham hanya geleng geleng

Setelah para bocah sudah masuk semua, dokter Ilham langsung menancap gas

Diperjalanan sebelum masuk kejalan desanya Sifa, Ilham menghentikan mobil

"Kalian tunggu sebentar"

Tak berapa lama dokter Ilhampun datang bersama karyawan toko, sambil membawakan barang barang yang diduga belanjaan dokter

Setelah memberi uang fee, dokter segera menancap gas kembali menuju rumah Sifa

Setelah sampai,

"Ayo, barang barangnya kalian bawa masuk" Tunjuknya pada rumah Sifa

"Baik dok"

Setelah masuk kedalam, keempat bocah menghambur dan langsung memeluk Sifa sambil menangis

Mayat kakaknya juga sudah siap didalam keranda, karena Sifa tidak punya siapa siapa, akhirnya sang tokoh pengurus jenazah menunjuk dokter Ilham mewakili sebagai keluarga simayit. Ilham hanya mengangguk, mau gimana lagi. Bingung ditambah bingung sama dengan dobel bingung.

Setelah proses pemakaman selesai, satu persatu pelayat mulai meninggalkan makam

Sifa masih setia meratapi kesedihan diatas tanah merah milik kakaknya

Dokter Ilham mendekati, dan ikut jongkok agar sama pendek dengan Sifa

Tangan dokter sudah merangkul Sifa " Sifa, waktunya sudah sore, ayo pulang"

Sifa masih diam tak bergeming, keempat temannya juga sudah bosan dan capek menunggu Sifa beranjak dari makam kakaknya

"Ayo, kasihan kakakmu kalau kamu bersedih terus" Bujuk Ilham

Sifa menoleh kearah dokter Ilham

Mata mereka terkunci, hati Ilham mulai berdesir tidak karuan

"Hatiku kenapa lagi ini, Nancy, apa aku akan secepatnya menyusulmu?"

Ilham memegang dadanya yang terasa berdenyut

"Sekarang aku sendirian pak" Sifa berdiri sambil memegang kedua lengan dokter Ilham, Ilham tambah ingin pingsan merasakan jantungnya yang berdenyut hebat

"Kenapa Tuhan menyisahkan aku sendiri hwahaha, kenapa tidak sekalian saja mencabut nyawaku hwaaahaha"

Ilham langsung merengkuh Sifa "Kau tidak sendirian Sifa, tidak , kau tidak sendirian"

"Dokter, tidak ada gunanya aku banting tulang setiap hari, jika ujung ujungnya kakakku meninggal juga hwaahaha"

Ilham mengeratkan pelukan kepada Sifa "Ada aku Sifa, lihat, lihatlah aku" Mata Ilham sudah ikut berderai, mereka berhadapan

"Aku juga hidup sendirian, tak ada istri, tak ada anak. Mereka pergi, pergi untuk selama lamanya. Kita sama sama sendiri Sifa, sendiri"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nadia

Nadia

mata panas nahan tangis mulut ketawa jg 🤭🤭

2023-11-21

3

maharastra

maharastra

ilham sendiri sifa sendiri..satu tambah satu jadine sebelas 🤣🤣🤣😝

2022-10-16

0

maharastra

maharastra

siapa yg perkosa latifa...

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Selamat pagi duniaaaaaaa
2 Kedatangan tamu tak diundang
3 Berjumpa tak disengaja
4 Hasutan Wahidah
5 Ulang tahun Ilham
6 Lomba antar karyawan
7 Tentang mereka
8 Menyambut Hari Jadi
9 Malam penghargaan
10 Sifa berduka
11 Sama sama sendiri
12 Kehormatan
13 Sifa menginap
14 Sifa ingin pulang
15 Terbayang bayang Sifa
16 Duka kembali menghampiri Sifa
17 Bersedia...
18 Keputusannya...
19 Akhirnya menikah juga..
20 Sifa kangen bapak
21 Surat pengunduran diri ???
22 Isi hati Ilham
23 Ilham kecewa
24 Bertemu
25 Akhirnya...
26 Malam pengantin
27 Cantik
28 Nasi liwet ala Sifa
29 Martabak spesial pakai bangettt...
30 Lapisnya legit banget..
31 Jalan sore ala pengantin baru
32 Hp baru untuk istri baru
33 Sifa ngompol
34 Sifa Bikin Ulah
35 Bulan
36 Video Call
37 Pesta nasi kebuli
38 Apa!!!??? Jangkrik...
39 Libur telah tiba
40 Papa libur berapa hari ??
41 Bulan madu ?? Iya, bulan madu
42 Dor gedor gedor
43 Sifa pingsan
44 Sifa di USG
45 Sifa dapat gaji
46 kripik parkiran
47 Masa kecil Ilham
48 Sifa di USG lagi....
49 Kembar???
50 Ilham Curiga
51 Isi hati Sifa
52 Terobati
53 Cuma lima
54 Makan, Makan, Makan
55 Pelan pelan
56 Mitoni
57 Cek kandungan lagi...
58 Kejutan lagi untuk Sifa
59 Jangan Diingat
60 Pembukaan restoran
61 Apotik Hans
62 Sifa mau melahirkan
63 Menyambut Bayi Kembar Quadruplets
64 Ilham Suami Siaga
65 Sifa Kebanjiran Hadiah
66 Dada Sifa Bengkak
67 Sifa Dan Keempat Bayinya Pulang Kerumah
68 Papa Kerja Dulu...
69 Tidak Tau Judulnya
70 Horreeeee Buka puasa
71 Kesiangan
72 Bulan Madu Rombongan
73 Sifa Belajar Nyetir
74 Pesta cumi ( Cuca mingkem )
75 Sifa Uring uringan
76 Kecewa campur Kejutan
77 Akhirnya, Calon Pelakor Kandas
78 Entah Hatinya Super Terkoyak
79 Makan Malam Bersama Entah
80 Akhirnya Papa Pulang
81 Wisuda
82 Kaku kaku
83 Panti Sosial
84 Sikembar mulai bersekolah
85 Sifa kecelakaan
86 Ilham cemburu
87 Mak erot
88 Sakit hati
89 Semuanya patah hati
90 Masalah Mulai Terurai
91 Ilham menyusul
92 Fariz Sang Pengganggu
93 Sabtu Ngebolang....
94 Masuk Angin, Kebanyakan Dikasih Angin
95 Malam Minggu Hujan Lebat
96 Cerita lalu
97 Ilham Menggoda Sifa
98 Fariz Makan Ati
99 Genjatan Senjata
100 Nasehat Wahidah
101 Belajar Saling Memahami
102 Ilham Sakit
103 Sifa Jatuh Cinta Pada Hawa
104 Fariz Membikin Ulah
105 Stamina Papa
106 Fariz Oh Fariz
107 Fariz Kutu Beras
108 Sikembar Ujian Nasional
109 Hari Kelulusan
110 Sekilas Info
111 Cerita Anand
112 Terungkap
113 Kunjungan Hassan Kerumah
114 Rujak Oh...
115 Sifa Dan Ilham Berkunjung Kelondon
116 Berkumpul
117 Mengelilingi kota Amsterdam
118 Membeli oleh oleh
119 Masih Dunianya Sikembar
120 Fariz Patah Hati
121 Akhirnya Sikembar Lulus Sarjana
122 Extra Part 1
123 Extra Part 2
124 Extra part 3
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Selamat pagi duniaaaaaaa
2
Kedatangan tamu tak diundang
3
Berjumpa tak disengaja
4
Hasutan Wahidah
5
Ulang tahun Ilham
6
Lomba antar karyawan
7
Tentang mereka
8
Menyambut Hari Jadi
9
Malam penghargaan
10
Sifa berduka
11
Sama sama sendiri
12
Kehormatan
13
Sifa menginap
14
Sifa ingin pulang
15
Terbayang bayang Sifa
16
Duka kembali menghampiri Sifa
17
Bersedia...
18
Keputusannya...
19
Akhirnya menikah juga..
20
Sifa kangen bapak
21
Surat pengunduran diri ???
22
Isi hati Ilham
23
Ilham kecewa
24
Bertemu
25
Akhirnya...
26
Malam pengantin
27
Cantik
28
Nasi liwet ala Sifa
29
Martabak spesial pakai bangettt...
30
Lapisnya legit banget..
31
Jalan sore ala pengantin baru
32
Hp baru untuk istri baru
33
Sifa ngompol
34
Sifa Bikin Ulah
35
Bulan
36
Video Call
37
Pesta nasi kebuli
38
Apa!!!??? Jangkrik...
39
Libur telah tiba
40
Papa libur berapa hari ??
41
Bulan madu ?? Iya, bulan madu
42
Dor gedor gedor
43
Sifa pingsan
44
Sifa di USG
45
Sifa dapat gaji
46
kripik parkiran
47
Masa kecil Ilham
48
Sifa di USG lagi....
49
Kembar???
50
Ilham Curiga
51
Isi hati Sifa
52
Terobati
53
Cuma lima
54
Makan, Makan, Makan
55
Pelan pelan
56
Mitoni
57
Cek kandungan lagi...
58
Kejutan lagi untuk Sifa
59
Jangan Diingat
60
Pembukaan restoran
61
Apotik Hans
62
Sifa mau melahirkan
63
Menyambut Bayi Kembar Quadruplets
64
Ilham Suami Siaga
65
Sifa Kebanjiran Hadiah
66
Dada Sifa Bengkak
67
Sifa Dan Keempat Bayinya Pulang Kerumah
68
Papa Kerja Dulu...
69
Tidak Tau Judulnya
70
Horreeeee Buka puasa
71
Kesiangan
72
Bulan Madu Rombongan
73
Sifa Belajar Nyetir
74
Pesta cumi ( Cuca mingkem )
75
Sifa Uring uringan
76
Kecewa campur Kejutan
77
Akhirnya, Calon Pelakor Kandas
78
Entah Hatinya Super Terkoyak
79
Makan Malam Bersama Entah
80
Akhirnya Papa Pulang
81
Wisuda
82
Kaku kaku
83
Panti Sosial
84
Sikembar mulai bersekolah
85
Sifa kecelakaan
86
Ilham cemburu
87
Mak erot
88
Sakit hati
89
Semuanya patah hati
90
Masalah Mulai Terurai
91
Ilham menyusul
92
Fariz Sang Pengganggu
93
Sabtu Ngebolang....
94
Masuk Angin, Kebanyakan Dikasih Angin
95
Malam Minggu Hujan Lebat
96
Cerita lalu
97
Ilham Menggoda Sifa
98
Fariz Makan Ati
99
Genjatan Senjata
100
Nasehat Wahidah
101
Belajar Saling Memahami
102
Ilham Sakit
103
Sifa Jatuh Cinta Pada Hawa
104
Fariz Membikin Ulah
105
Stamina Papa
106
Fariz Oh Fariz
107
Fariz Kutu Beras
108
Sikembar Ujian Nasional
109
Hari Kelulusan
110
Sekilas Info
111
Cerita Anand
112
Terungkap
113
Kunjungan Hassan Kerumah
114
Rujak Oh...
115
Sifa Dan Ilham Berkunjung Kelondon
116
Berkumpul
117
Mengelilingi kota Amsterdam
118
Membeli oleh oleh
119
Masih Dunianya Sikembar
120
Fariz Patah Hati
121
Akhirnya Sikembar Lulus Sarjana
122
Extra Part 1
123
Extra Part 2
124
Extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!