Ulang tahun Ilham

Sore hari Sifa bergelut dengan dagangannya yang akan ia titipkan pada warung angkringan milik bang Dul.

Sore ini Sifa membuat lontong, samoza, tahu isi baso dan risol. Sifa biasa di bantuin sama mak Tun tetangga Sifa yang biasa petan ( mencari kutu ) dengan ibu ibu lain.

Biasanya, mak Tun petan sama ngerumpi diteras sambil memasak lontong yang sudah dibikin Sifa.

Karena proses memasak lontong agak lama, akhirnya mak Tunlah yang menjaga lontong tersebut agar tidak kekurangan air, agar Sifa pulang, lontong tersebut sudah matang.

Sifa mulai membenahi kamar tidur kakaknya, dan memandikan seperti biasa.

Karena mak Tun sudah tampil lagi, akhirnya Jajan yang Sifa buat menjadi empat macam.

Rumah beres, kakaknya juga beres, jajannya juga beres. Sifa mulai menata dagangannya didunak ( Ranjang yang ada tutupnya) dan menaruhnya dimotor bagian depan, agar Sifa bisa mengapitnya.

"Mak tun, Sifa berangkat ya mak?" Teriaknya

"Iya neng, ati ati " Teriak mak Tun

Sifa mulai meluncur menuju warung bang Dul

Lima menit kemudian,

"Bang, hari ini sudah mulai empat macam lagi ya bang?"

"Iya neng, siniin neng ditata" Ucap bang Dul sambil senyum senyum kikuk " Maaaakkk, ini maaak, Sifa dataaaang!!!" Teriak bang Dul memanggil maknya

Mak Paria, sebut saja itu nama ibunya bang Dul, ia langsung cincing cincing daster mendekati teriakan anaknya "Apa Dul, emak lagi tanggung tadi ngurusin jemuran "

"Sifa mak Sifa" Bisik si Dul

Mak Paria baru sadar ada calon mantu datang "Eh, nak Sifa " Mak Paria langsung mendekati Sifa

Usel usel usel

Mak Paria merogo saku dasternya "Ini nak uang kemarin"

"Habis semua nggak mak?"

"Habislah neng, jajan buatan neng Sifa mah banyak penggemarnya, terutama anak emak noh, si siDul neng" Mak Paria menyenggol lengan kecil Sifa dengan lengannya yang gempol

Sifa hanya tersenyum

"Kalau begitu, Sifa pulang ya mak..Semoga laris manis mak, bang" Sifa berlalu

-

Sementara dirumah mewah milik dokter Ilham

Setelah berbuka sendirian, Ilham hanya bisa nonton tivi sendirian pula. Ia duduk seperti angka satu disofa.

Wajah yang dulu tampan, kini sudah ada garis halus disetiap sisi wajahnya. Iya, Ilham sudah sedikit menua. Usia sudah tidak muda lagi, kesedihan yang ditinggal pergi anak dan istrinya, membuat Ilham tidak punya semangat hidup. Bahkan, jika sekarang Tuhan mencabut nyawanya, dokter paruhbaya nan tampan ini sudah siap. Ilham tidak banyak bicara, ia bicara ala kadarnya, dan dia berusaha banyak bicara kalau sudah bertemu kakaknya. Selain itu tidak.

Malam semakin larut, mata elang yang pernah ia punya dulu, kini telah redup seiring kikisnya usia. Bertambah usianya, berkurang pula jatah hidupnya. Beberapa jam lagi, Ilham akan memasuki usia ke 50 tahun, tanpa ada pendamping hidup, tanpa ada anak. Ilham mulai tertidur disofa mewahnya.

-

Pagi yang ceria

Sifa berkejaran dengan waktu, menyiapkan sesuatu untuk sang dokter, karena hari ini dokter Ilham ulang tahun.

Sifa didaulat untuk membuat nasi kuning tumpeng untuk kejutan ulang tahun dokter Ilham.

Sifa datang bersama mak Tun, agar barang bawaannya tidak rusak. Mak Tun mengantarkan sampai ke kantin rumah sakit, setelah beres berurusan dengan kantin, Sifapun mengantar mak Tun sampai kejalan agar mak Tun bisa naik ojek pengkolan pojokan rumah sakit.

Sifa takut mak Tun nyasar, walaupun tau mak Tun itu gaul katanya, tapi Sifa masih ragu. Masalahnya biarpun kata tetangga mak Tun super gaul, dimata Sifa mak Tun tetap saja katro. Buktinya tadi dikantin muter muter bingung, dan ujung ujungnya, Sifa harus mengantarnya hingga ketukang ojek hadeewww.

-

Ruangan dokter sudah disulap menjadi gelap gulita

Dokter Ilham mulai masuk keruangannya "Gelap" Gumamnya

Tiba tiba

"Byaaarrrr" lampu menyala

"Selamat ulang tahun dokter...." Teriak semua orang yang ada didalam ruangan ini

Para perawat, assisten, salah satunya ada yang membawa kue tart dan diatasnya tertuliskan 50

Dokter Ilham tersenyum melihat kejutan dari para tim kerjanya.

"Sifa mana sih, lama banget" Ucap salah satu perawat

Pintu terbuka lebar

"Permisi, maaf terlambat"

Semua orang tertuju pada gadis berseragam OG tersebut, Santi perawat yang judes mendekati Sifa

"Kenapa sih, kamu terlambat? merusak suasana saja, masuk!" Santi sedikit mendorong Sifa, dan nampan berisi tumpeng kerucut itu menyenggol lilin yang masih menyalah, hingga kue yang berada ditangan Sinta, rusak.

"Kamu gimana sih, malah bikin rusak suasana!! sudah terlambat datang, eh, malah ngrusak kue ulang tahun dokter. Ingat ya! tidak akan kubayar nasi kuningmu! karena kau telah merusak kue tart ini" Ancam Santi

"San" Ucap Sinta menengai

Keributan ini disaksikan oleh dokter Ilham

"Sudah, sudah, tidak apa apa. Ini juga masih bagus" Ilham mengabsen para junior didepannya dan berhenti pada seragam hem dan celana berwarna biru tua, Dilihatnya sudah berkaca kaca. Ilham mulai meniup lilinnya.

Setelah lilin yang ia tiup mati semua, para junior bertepuk tangan riang, dan bersorak sorai. Tapi, dokter Ilham malah melangkah maju mendekati Sifa "Sini, apa ini nasi untukku?" Ucapnya tersenyum

"Maafkan saya dok, saya mengacaukan acara pak dokter"

"Tidak apa apa, tidak ada yang kacau. Ayo ayo sini sini, kita potong nasi dan kuenya oke. Sini, siapa namamu?" Ilham menundukkan telinganya kearah Sifa

"Saya" Tunjuk Sifa kedirinya sendiri

"Iya"

"Iya bodoh, memangnya tanya siapa!!"-Santi "Nama dia Sifa dok" Santi ngegas

"Santi, bicara yang sopan " Tegur Ilham

Santi memang perawat, tapi sombongnya minta ampun. Mungkin karena dekengannya kuat, yaitu, bapaknya menjabat sebagai manager keuangan dirumah sakit ini.

Santi langsung gejuk gejuk , kakinya ia hentak hentakkan kelantai karena kesal.

Santi keluar sambil menggerutu "Kenapa dokter malah membela gadis dekil itu ketimbang aku, yang jelas jelas aku lebih segala galanya dari dia" Gerutunya

Salah satu temannya ingin mengejar Santi "Sudah, jangan kejar dia" Ucap dokter Ilham

"Tapi dok"

"Sudah, sebentar lagi ada pasien yang mau dioperasi bukan?"

Perawat tadi mengangguk " Ayo kita iris"

Dokter sudah mengiris kue tart "Ayo dimakan, jangan sampai ada sisa"

Para junior sudah menyerbu kue untuk mereka makan

"Sini pisaunya?" Dokter Ilham menghampiri Sifa yang sudah mematung sejak tadi datang

Sifa menyodorkan pisau pemotong tumpeng "Ini dok"

Ilham menerima pisau dan langsung memotong pucuk tumpeng tersebut, lalu ia mencicipi " Emp, enak, kau yang membikin?"

"Iya dok"

Ilham menyodorkan nasi kuning yang berada dinampan " Ini juga ayo dimakan, belum pada sarapan kan?"

"Hehe belum dok" Serempak dijawab semua orang yang ada diruangan ini, kecuali Sifa

"Ya sudah, kalau begitu, dimakan. Jangan ada sisa"

" Kalau begitu, Saya keluar ya dok" Pamit Sifa

" Eh, dimakan dulu. Belum sarapankan?"

"Maaf dok, kebetulan saya sudah kenyang"

" Oh, ya sudah terimakasih ya?"

Akhirnya Sifa keluar dengan wajah sendu

"Sin, jangan lupa. Nanti anak itu dikasih duit ya, jangan sampai tidak" Ilham mengeluarkan uang seratusan berjumlah lima lembar

" Tapi dok, ini kebanyakan"

"Kasih saja semua"

"Baik dok"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈

Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈

ketauan thor kalo 50 thn. knp gak 38 or 40 thn aja.

2022-11-04

1

maharastra

maharastra

ad saingannya OG😂😂😝

2022-10-16

0

ann

ann

sampai disini aku terkaget kaget..biasanya umur duda nya max 40thn..ini kepala 5 🤔🤔🤔 gimana Thor

2022-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Selamat pagi duniaaaaaaa
2 Kedatangan tamu tak diundang
3 Berjumpa tak disengaja
4 Hasutan Wahidah
5 Ulang tahun Ilham
6 Lomba antar karyawan
7 Tentang mereka
8 Menyambut Hari Jadi
9 Malam penghargaan
10 Sifa berduka
11 Sama sama sendiri
12 Kehormatan
13 Sifa menginap
14 Sifa ingin pulang
15 Terbayang bayang Sifa
16 Duka kembali menghampiri Sifa
17 Bersedia...
18 Keputusannya...
19 Akhirnya menikah juga..
20 Sifa kangen bapak
21 Surat pengunduran diri ???
22 Isi hati Ilham
23 Ilham kecewa
24 Bertemu
25 Akhirnya...
26 Malam pengantin
27 Cantik
28 Nasi liwet ala Sifa
29 Martabak spesial pakai bangettt...
30 Lapisnya legit banget..
31 Jalan sore ala pengantin baru
32 Hp baru untuk istri baru
33 Sifa ngompol
34 Sifa Bikin Ulah
35 Bulan
36 Video Call
37 Pesta nasi kebuli
38 Apa!!!??? Jangkrik...
39 Libur telah tiba
40 Papa libur berapa hari ??
41 Bulan madu ?? Iya, bulan madu
42 Dor gedor gedor
43 Sifa pingsan
44 Sifa di USG
45 Sifa dapat gaji
46 kripik parkiran
47 Masa kecil Ilham
48 Sifa di USG lagi....
49 Kembar???
50 Ilham Curiga
51 Isi hati Sifa
52 Terobati
53 Cuma lima
54 Makan, Makan, Makan
55 Pelan pelan
56 Mitoni
57 Cek kandungan lagi...
58 Kejutan lagi untuk Sifa
59 Jangan Diingat
60 Pembukaan restoran
61 Apotik Hans
62 Sifa mau melahirkan
63 Menyambut Bayi Kembar Quadruplets
64 Ilham Suami Siaga
65 Sifa Kebanjiran Hadiah
66 Dada Sifa Bengkak
67 Sifa Dan Keempat Bayinya Pulang Kerumah
68 Papa Kerja Dulu...
69 Tidak Tau Judulnya
70 Horreeeee Buka puasa
71 Kesiangan
72 Bulan Madu Rombongan
73 Sifa Belajar Nyetir
74 Pesta cumi ( Cuca mingkem )
75 Sifa Uring uringan
76 Kecewa campur Kejutan
77 Akhirnya, Calon Pelakor Kandas
78 Entah Hatinya Super Terkoyak
79 Makan Malam Bersama Entah
80 Akhirnya Papa Pulang
81 Wisuda
82 Kaku kaku
83 Panti Sosial
84 Sikembar mulai bersekolah
85 Sifa kecelakaan
86 Ilham cemburu
87 Mak erot
88 Sakit hati
89 Semuanya patah hati
90 Masalah Mulai Terurai
91 Ilham menyusul
92 Fariz Sang Pengganggu
93 Sabtu Ngebolang....
94 Masuk Angin, Kebanyakan Dikasih Angin
95 Malam Minggu Hujan Lebat
96 Cerita lalu
97 Ilham Menggoda Sifa
98 Fariz Makan Ati
99 Genjatan Senjata
100 Nasehat Wahidah
101 Belajar Saling Memahami
102 Ilham Sakit
103 Sifa Jatuh Cinta Pada Hawa
104 Fariz Membikin Ulah
105 Stamina Papa
106 Fariz Oh Fariz
107 Fariz Kutu Beras
108 Sikembar Ujian Nasional
109 Hari Kelulusan
110 Sekilas Info
111 Cerita Anand
112 Terungkap
113 Kunjungan Hassan Kerumah
114 Rujak Oh...
115 Sifa Dan Ilham Berkunjung Kelondon
116 Berkumpul
117 Mengelilingi kota Amsterdam
118 Membeli oleh oleh
119 Masih Dunianya Sikembar
120 Fariz Patah Hati
121 Akhirnya Sikembar Lulus Sarjana
122 Extra Part 1
123 Extra Part 2
124 Extra part 3
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Selamat pagi duniaaaaaaa
2
Kedatangan tamu tak diundang
3
Berjumpa tak disengaja
4
Hasutan Wahidah
5
Ulang tahun Ilham
6
Lomba antar karyawan
7
Tentang mereka
8
Menyambut Hari Jadi
9
Malam penghargaan
10
Sifa berduka
11
Sama sama sendiri
12
Kehormatan
13
Sifa menginap
14
Sifa ingin pulang
15
Terbayang bayang Sifa
16
Duka kembali menghampiri Sifa
17
Bersedia...
18
Keputusannya...
19
Akhirnya menikah juga..
20
Sifa kangen bapak
21
Surat pengunduran diri ???
22
Isi hati Ilham
23
Ilham kecewa
24
Bertemu
25
Akhirnya...
26
Malam pengantin
27
Cantik
28
Nasi liwet ala Sifa
29
Martabak spesial pakai bangettt...
30
Lapisnya legit banget..
31
Jalan sore ala pengantin baru
32
Hp baru untuk istri baru
33
Sifa ngompol
34
Sifa Bikin Ulah
35
Bulan
36
Video Call
37
Pesta nasi kebuli
38
Apa!!!??? Jangkrik...
39
Libur telah tiba
40
Papa libur berapa hari ??
41
Bulan madu ?? Iya, bulan madu
42
Dor gedor gedor
43
Sifa pingsan
44
Sifa di USG
45
Sifa dapat gaji
46
kripik parkiran
47
Masa kecil Ilham
48
Sifa di USG lagi....
49
Kembar???
50
Ilham Curiga
51
Isi hati Sifa
52
Terobati
53
Cuma lima
54
Makan, Makan, Makan
55
Pelan pelan
56
Mitoni
57
Cek kandungan lagi...
58
Kejutan lagi untuk Sifa
59
Jangan Diingat
60
Pembukaan restoran
61
Apotik Hans
62
Sifa mau melahirkan
63
Menyambut Bayi Kembar Quadruplets
64
Ilham Suami Siaga
65
Sifa Kebanjiran Hadiah
66
Dada Sifa Bengkak
67
Sifa Dan Keempat Bayinya Pulang Kerumah
68
Papa Kerja Dulu...
69
Tidak Tau Judulnya
70
Horreeeee Buka puasa
71
Kesiangan
72
Bulan Madu Rombongan
73
Sifa Belajar Nyetir
74
Pesta cumi ( Cuca mingkem )
75
Sifa Uring uringan
76
Kecewa campur Kejutan
77
Akhirnya, Calon Pelakor Kandas
78
Entah Hatinya Super Terkoyak
79
Makan Malam Bersama Entah
80
Akhirnya Papa Pulang
81
Wisuda
82
Kaku kaku
83
Panti Sosial
84
Sikembar mulai bersekolah
85
Sifa kecelakaan
86
Ilham cemburu
87
Mak erot
88
Sakit hati
89
Semuanya patah hati
90
Masalah Mulai Terurai
91
Ilham menyusul
92
Fariz Sang Pengganggu
93
Sabtu Ngebolang....
94
Masuk Angin, Kebanyakan Dikasih Angin
95
Malam Minggu Hujan Lebat
96
Cerita lalu
97
Ilham Menggoda Sifa
98
Fariz Makan Ati
99
Genjatan Senjata
100
Nasehat Wahidah
101
Belajar Saling Memahami
102
Ilham Sakit
103
Sifa Jatuh Cinta Pada Hawa
104
Fariz Membikin Ulah
105
Stamina Papa
106
Fariz Oh Fariz
107
Fariz Kutu Beras
108
Sikembar Ujian Nasional
109
Hari Kelulusan
110
Sekilas Info
111
Cerita Anand
112
Terungkap
113
Kunjungan Hassan Kerumah
114
Rujak Oh...
115
Sifa Dan Ilham Berkunjung Kelondon
116
Berkumpul
117
Mengelilingi kota Amsterdam
118
Membeli oleh oleh
119
Masih Dunianya Sikembar
120
Fariz Patah Hati
121
Akhirnya Sikembar Lulus Sarjana
122
Extra Part 1
123
Extra Part 2
124
Extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!