Setelah mendapat wejangan dari Bu Dena, Kasih pun menjadi berfikir ulang untuk berhenti bekerja menjadi asisten pribadi Sang CEO. Kasih pun selalu menghibur dirinya dengan cara setiap malam video call dengan Ibu dan adiknya, dan bertemu dengan Tari di akhir pekan.
"Kasih kamu sudah izin Tuan tampan ?" tanya Tari yang duduk di sebelah Kasih.
"Sudah Tar, aku sudah bilang Tuan Es Balok kalau aku ingin pergi saptu ini. Lagi pula ini kan hari libur Tar, masa diem aja di apertemen. Aku juga jenuh kali Tar setiap hari menghadapi Tuan ES Balok, weekend saatnya aku merifresh otak ku hehehe" jawab Kasih dengan tertawa.
"Awas kamu Sih, bisa jadi besok kamu jatuh cinta dengan Tuan Es Balok mu itu dan menjadi bucinnya hahaha" jawab Tari dengan ikut tertawa meledek Kasih.
"Iiiiih apaan sih, males deh Tar. Gak mungkin lah aku suka sama Es Balok, kalau pun iya yang ada bukannya bahagia malah menderita. Bayangin aja, aku nikah nih sama dia nanti di kursi pelaminan dia hanya diam mematung tanpa ekspresi. Udah gitu pas malam pertamanya dia hanya diem aja membisu" ucap Kasih dengan antusias menceritakan sikap kaku Sang CEO.
"Ya gak mungkin lah Sih, yang namanya laki - laki mau orangnya diem, aktif, bawel, kaku. Tetep aja kalau ada perempuan di depan mata pasti langsung di sikat, gak mungkin enggak Sih. Kecuali kalau dia tulang lunak, ya bisa jadi terongnya lembek hahahhahah" jawab Tari dengan tertawa ngakak.
"Idiiiih Tariiii, kamu tuh ya ketawanya puas banget. Tar, aku sendiri sedikit ragu kalau Tuan Es Balok itu masih doyan perempuan. Kamu inget gak? aku pernahkan cerita sama kamu tentang mantan pacar Tuan yang namanya Amora itu, sampai sekarang perempuan itu masih berusaha mendekati Tuan. Tapi Tuan kayanya udah gak minat lagi deh sama mantannya itu, tari fikir deh masa mantan pacarnya yang cantik, seksi begitu di tolak sama Tuan pas mau nyium bibir Tuan. Pikir aja deh, umumnya laki - laki mana nolak sih ada perempuan cantik di depan mata ?" ucap Kasih dengan menatap Tari.
"Ya bisa aja kan Tuan Tampan sudah terlanjur sakit hati sama mantannya itu, lagian mantannya aja yang bego masa punya pacar ganteng, keren, tinggi, tegap, kaya di selingkuhin. Ya pasti lah Tuan Tampan benci, Kasih kamu kan sudah 2 minggu ini tinggal di apertemen Tuan. Masa iya sih kamu sama sekali gak pengen nyium bibir seksinya, trus gak pengen pegang jambangnya. Aku aja pengen banget lho Sih" ucap Tari dengan membayangkan wajah Sang CEO.
"Idihhhhh biasa aja tuh, yang ada aku malah kesel sendiri kalau lama - lama lihat Es Balok" jawab Kasih dengan tatapan sinis.
"Jangan begitu ntar suka beneran repot lho urusannya" ucap Tari menggoda Kasih.
"Gak akan, aku gak mungkin menyukai ES Balok. Kalau dia mungkin iya menyukai ku. Tapi sorry aku gak minat" jawab Kasih ketus.
"Wow, oke deh Sih, gimana kalau kalau aku kasih tantangan buat kamu aja. Berani gak ?" ucap Tari dengan sengaja menjebak Kasih.
"Tantangan, tantangan apa ?" jawa Kasih yang terlihat bingung.
"Aku tantang kamu membuat Tuan Tampan menjadi bucin mu. Aku beri kamu waktu 30 hari, gimana kamu berani gak menerima tantangan dari ku. Kalau gak, ya gak papa juga sih aku gak akan maksa. Ya paling aku berfikir kamu takut nantinya kamu yang akan jatuh cinta dengan Tuan Tampan mu itu hehehe" ucap Tari dengan terkekeh.
"Kalau Es Balok itu beneran suka sama aku gimna ?" tanya Kasih.
"Ya bagus dong, masa depan mu akan terjamin. Hidup mu akan bahagia, kurang apa coba? kalau Tuan Tampan menyukai mu otomatis dia akan menjadi bucin mu dan mau menuruti semua keinginaan mu" ucap Tari dengan menatap Kasih.
"Tapi apa untungnya? aku tidak mau pacaran dengan Es Balok" jawab Kasih kesal.
"Kau tidak perlu jatuh cinta, aku juga tidak meminta mu untuk berpacaran dengan Tuan Tampan mu itu. Aku hanya menantang mu, membuat Tuan menjadi bucin mu. Aku beri waktu kamu 30 hari, udah itu aja. lagi pula kau sendiri kan yang bilang, kalau kau sedikit ragu dengan kejantanan Tuan Tampan. Iya kan ?" ucap Tari sengaja mengompori Kasih.
Mendengar ucapan Tari, Kasih pun terdiam sejenak memikirkan ucapan Tari. "Benar juga ya kata Tari, lagi pula aku juga kesal dengan beberapa kariawan Tuan yang selalu aja memandang ku rendah. Bahkan sekertaris Tuan aja menuduh ku memakai pelet" bathin Kasih memikirkan tiba - tiba teringat omongan beberapa kariawan Sanders Corporate.
"Heiii, kenapa kau diam saja ?"ucap Tari memecah keheningan.
"tar, oke aku terima tantangan mu" jawab Kasih tegas.
"apa kau serius ?" tanya Tari dengan tatapan heran.
"Iya aku serius, lagi pula aku juga kesal dengan beberapa kariawan Sanders Corporate yang selalu memandang ku rendah. Bahkan sekertaris Tuan juga menuduh ku memakai pelet.
"HAaa serius Sih ?' ucap tari terkejut mendengar ucapan Kasih.
"Iya Tar, makanya beberapa waktu lalu aku sempat ingin keluar kerja. Karna aku sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan mereka, udah tiap hari aku harus menghadapi Tuan Es Balok di rumah dan di kantor masih harus bertemu dngan kariwan yang selalu memandang ku rendah. Mereka fikir aku memakai pelet, trus mereka fikir aku mau jadi wanita simpanan Tuan. Karna kabar mengenai aku tinggal satu apertemen dengan Tuan sudah tersebar, ya aku hanya bisa diam gak bisa lawan mereka' jawab Kasih dengan penuh emosi mengingat omongan kariawan Sanders Corporate.
"Sabar Sih sabar, nahhh ini kesempatan bagus untuk mu. Kalau kau menjadi kekasih Tuan, setidaknya mereka tidak akan berani membicarakan mu lagi. Dan kalau pun mereka masih membicarakan mu, kau lapor saja pada Tuan es Balok mu itu. Tapi Sih mulai sekarang kau jangan diam saja, kau harus berani melawan mereka" jawab Tari dengan memberi saran pada Kasih.
"Iya Tar kau benar, aku harus berani melawan mereka. Aku gak boleh diem aja" ucap Kasih.
"Semangat ya Sih, kamu pasti kuat menghadapi semua kariawan Sanders"
"Iya Tar, makasih ya" jawab Kasih dengan tersenyum.
Ditempat lain, Richard merasa tidak tenang karna sampai sore hari Kasih belum juga pulang.
"Kemana gadis desa itu, pergi dari jam 10 pagi sampai sore begini belum juga pulang. Awas aja nanti kalau pulang, aku tidak akan memberikan waktu untuk libur lagi" ucap Richard yang gelisah memikirkan Kasih.
"Aku telvon aja ya? ahhh tidak nanti dia fikir aku mengkhawatirkannya. Tapi kalau tidak menelvonnya, aku tidak akan tau jam berapa gadis desa itu akan pulang. Apa jangan - jangan gadis desa itu sudah punya kekasih, tapi apa urusannya dengan ku. Astagaaa kenapa aku jadi kacau begini sih" gerutu Richard yang terus memikirkan Kasih.
Cukup lama Richard menunggu, akhirnya Kasih pun pulang dengan membawa beberapa kantong belanjaan.
"Heiii gadis desa, kau dari mana saja? pergi dari jam 10 pagi sampai jam 8 malam kamu baru pulang !!!!" ucap Richard meninggi dengan tatapan kesal pada Kasih.
"Maaf ya Tuan, ini hari libur. Sudah sewajarnya saya menikmati hari libur saya, dan saya pergi kemana itu juga bukan urusan Tuan. Permisi Tuan" jawab Kasih dengan berlalu menuju kamarnya.
"Apa - apaan ini, kenapa gadis desa itu malah memarahi ku ?" ucap Richard yang melihat Kasih berlalu begitu saja.
Di dalam kamar, Kasih segera membereskan belanjaannya dan segera mandi.. Selesai mandi, Kasih keluar kamar dengan memakai kaos singlet dan celana pendek.
Kasih melihat Richard duduk sendiri di balkon apertemennya, namun Kasih sama sekali tidak memperdulikan Sang CEO.
"Dasar es balok, bikin kopi aja sampai brantakan begini. Tiba - tiba aku jadi ingat tantangan dari Tari, apa sekarang aja ya aku mulai bersikap manis dengan Es Balok itu" gumam Kasih dengan membereskan tumpahan kopi dan gula.
Dari balkon apertemennya Richard yang duduk sendirian mencuri - curi pandang melihat Kasih yang berada di dapur.
"Saat tampil santai seperti ini gadis desa itu malah terihat lebih cantik, tapi apa iya gadis desa itu sudah memiiki kekasih? Aaaah tidak mungkin. Keliatannya dia masih polos, lagi pula dia baru sebulan lebih di jakarta" bathin Richard yang melirik ke arah dapur.
Kasih sengaja membuatkan Kopi untuk Richard, padahal Kasih sendiri sebenarnya malas dan lelah seharian keliling Mall bersama Tari.
"Tuan, ini aku buatkan Kopi untuk mu" ucap Kasih dengan meletakkan kopinya.
"Thank you" jawab Richard dengan menatap Kasih.
Saat Kasih hendak berbalik badan dan akan berlalu kembali nke dalam kamarnya, tiba - tiba Richard memegan tangan Kasih dan menariknya sampai kasih terduduk di pangkuan Richard.
"Tuan" ucap Kasih dengan langsung berdiri.
"Maaf, aku terlalu keras menaik tangan mu. Kasih kau tadi pergi seharian dari mana ?" tanya Richard dngan menatap kasih.
"Tuan tadi aku dari Mall, membeli baju, sepatu, trus ke salon. Aku hanya membawa sedikit baju saat berangkat ke jakarta, makanya setelah menerima gaji aku mengajak sahabat ku ke Mall" ucap Kasih dengan menunduk.
'Kasih, kau tau Dena sudah mentipkan mu pada ku. Jadi lain kali kalau ingin pergi dan pulang malam, setidaknya kau bisa menghubungi ku" ucap RIchard dengan menyeruout Kopi buatan Kasih.
"Baik Tuan, aku tidak akan mengulanginya lagi" jawab Kasih.
"Besok siang kita ke Mall membeli semua keperluan mu, karna mingu depan kita akan ke Jerman. Aku ada urusan bisnis di sana, kau harus ikut karna kau asisten pribadi ku" ucap Richard dengan menatap Kasih.
"Ke jerman? Minggu depan? kenapa mendadak sekali Tuan" jawab Kasih dengan menatap Richard.
"Jangan banyak tanya, istirahatlah sekarang. Besok buat kan aku sarapan, dan siangnya kita akan pergi" ucap Richard dengan berlalu menuju kamarnya dan membawa cangkir kopinya.
"Tadi aku shopping habis banyak, masa besok shopping lagi sih? lama - lama gaji ku habis hanya untuk shopping" gumam Kasih dngan segera berlalu menuju kamarnya.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Terimakasih Haluers, jangan lupa like, komen, vote dan follow Miss Halu ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Lia Afri Yanti
lanjut
2021-05-26
0