Kasih sudah seminggu ini tinggal bersama di Apertemen Sang CEO, Richard James Sanders. Kasih merasa kesialan yan ia rasakan hari demi hari di sengaja oleh Richard, hal itu membuat Kasih menjadi semakin tidak tahan dengan perlakuan Sang CEO.
Siang hari Digedung Sanders....
"Lama - lama aku tidak tahan dengan perlakuan Tuan es balok itu, selalu saja semaunya sendiri. Pantas saja tidak ada yang tahan bekerja menjadi asisten dia, ternyata begini orangnya.
Tapi bagaimana ini aku tidak bisa keluar begitu saja dari sini, aku sudah tanda tangan kontrak 2 tahun. Jalan satu - satunya hanya dia yang memecat ku,dengan begitu aku akan bebas. Tapi apa yang harus aku lakukan sekarang? masa iya sih aku mengikuti saran dari Tari, kalau aku mengerjai Tuan Es Balok bisa bahaya kalau ketauan. Duhhhh bagaimana ini ?" gumam Kasih yang sedang duduk saantai di ruang kitchennya.
Saat Kasih sedang memikirkan cara agar Sang CEO memecatnya, tiba - tiba Bu Dena datang menghampiri Kasih di ruang kitchennya.
"ceklekkkk" Bu Dena membuka pintu ruang kitchen Kasih.
"Kasih" sapa Bu Dena yang baru membuka pintu.
"Bu Dena, kebetulan sekali Ibu datang kesini. Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Ibu" ucap tiri bangkit dari duduknya dan melihat ke arah Bu Dena.
"Ibu datang kesini jugan ingin bicara dengan mu, tapi baiklah kau dulu saja yang bicara" jawab Bu Dena yang berjalan menghampiri Kasih.
"Bu, aku tidak tahan tinggal bersama Tuan Richard. Tapi aku tetap mau bekerja di sini Bu, apa aku boleh tidak tinggal bersama Tuan Richard? lebih baik aku ngekost dari pada tinggal di apertemen mewah tapi setiap saat harus bertemu dengan Tuan" ucap Kasih dengan menatp Bu Dena.
"Memangnya ada apa Kasih? kenapa kamu tiba - tiba berubah fikiran seperti ini? Ibu fikir kau betah tinggal di apertemen Tuan" ucap Bu Dena dengan menghela nafas.
"Aku tidak tahan Bu dengan ucapan Tuan, selalu saja menganggap ku rendah. Kalau memang Tuan tidak cocok dengan ku kenapa Tuan malah meminta ku untuk tinggal di apertemennya, bahkan sampai memberi ku gaji yang cukup fantastis" jawab Kasih dengan langsung duduk.
"Kasih, sudah Ibu bilang jangan pedulikan ucapan Tuan. tuan memang begitu tapi sebenarnya Tuan itu baik, hanya tampak luarnya saja dia garang. Kasih asal kamu tau ya, Ibu datang kesini sebenarnya ingin membuatkan kamu paspor atas permintaan Tuan Richard. Tuan juga bilang katanya Tuan cocok dengan cara kerja mu, bahkan Tuan sangat menyukai kopi buatan mu" ucap Bu Dena dengan menatap kasih.
"Tapi bu, saya sudah tidak tahan dengan ucapan Tuan" jawab Kasih dengan tatapan sedih.
"Kasih, kamu juga butuh pekerjaan kan. Kamu tau sekarang ini mencari pekerjaan itu susah, kalau kamu di pecat nanti orang tua mu pasti kefikiran. Kasih dengarkan Ibu baik - baik ya, Ibu tau Tuan Richard memang sulit menerima orang baru dalam kehidupannya. Ibu mengenal Tuan Richard sejak Tuan masih kuliah dan Ayahnya yang memimpin perusahaan ini. Dengan Ibu saja yang sudah mengenal lama terkadang masih ketus, apalagi kamu yang baru bekerja, kamu harus sabar sih karna kalau kamu pindah kerja pun belum tentu akan mendapatkan yang lebih baik. Ingat Sih ini kota jakarta, kamu sendiri di kota ini jauh dari Ibu dan keluarga mu" ucap Bu Dena menasehati Kasih dengan berbicara perlahan.
"Bu, makasih ya sudah mengingatkan ku. Mendengar nasehat Ibu aku jadi ingat Ibu ku, aku kangen bu" jawab Kasih dengan memeluk Bu Dena.
"Kasih, pokoknya kamu tidak usah memperdulikan sikap Tuan. Kamu fokus saja dengan tugas mu, Ibu yakin kamu pasti bisa menghadapi sikap Tuan yang angkuh dan dingin itu. Kalaupun kamu harus sedikit membantahnya juga tidak masalah, sebenarnya Tuan itu takut dengan perempuan. Tuan pernah kehilangan adik perempuan yang ia sayangi karna kecelakaan, tidak sampai di situ saja cobaan datang. Kedua orang tuanya bercerai dan sibuk dengan kehidupannya masing - masing. Tuan besar sudah menikah lagi dan hidup dengan keluarga barunya di London, sedangkan Nyonya besar lebih sering menghabiskan waktu di Singapore karna memiliki bisnis disana" ucap Bu Dena menjelaskan pada Kasih.
"Jadi kehidupan Tuan selama ini sepahit itu Bu ?" tanya Kasih yang sejak tadi mendengarkan penjelasan Bu Dena.
"Iya Kasih, belum lagi Nyonya besar berniat menjodohkan Tuan dengan anak sahabatnya. Bahkan orang seperti Tuan juga merasakan sakit hati karna di selingkuhi mantan kekasihnya yang bernama Amora" ucap Bu Dena dengan menatap Kasih.
"Pahit sekali cerita hidup Tuan Es Balok itu, adik perempuannya meninggal karna kecelakaan. Kedua orang tuanya bercerai, di selingkuhi pacarnya, trus sekarang mau di jodohkan. Sudah jatuh tertimpa tangga, masih tertimpa cat juga itu namanya Bu" jawab Kasih dengan memikirkan sang CEO.
"iya Kasih, jadi Ibu mohon sama kamu tolong bertahan ya. Tuan itu sebenarnya cocok sama kamu, kalau Tuan tidak suka pasti kamu sudah di pecat. Sama seperti Asisten yang sebelumnya, kariawan lain juga begitu. Tuan tidak pernah mau ambil pusing orang - orang yang sudah menggangu fikirannya" ucap Bu Dena menjelaskan pada Kasih.
"Baik bu, Kasih akan bertahan dan mencoba sabar menghadapi Tuan. Ibu, makasih ya" ucap Kasih kembali memeluk Bu Dena.
"Nah gitu dong, siapa tau Tuan akan jatuh cinta sama kamu. Yang tadinya dingin jadi bucin, yang tadinya angkuh jadi patuh, yang tadinya cuek jadi mewek kalau kamu tinggal hehehe" jawab Bu Dena seraya tertawa.
"ah Ibu bisa aja, mana mungkin sih Sang CEO jatuh hati dengan ASisten Pribadinya. Itu gak mungkin Bu" ucap Kasih dengan
tersenyum.
"Kalau iya gimana ?" tanya Bu Dena dengan menaikan alisnya.
"Tidak Bu, itu tidak mungkin" jawab Kasih dengan terkekeh.
Kasih dan Bu Dena berbincang santai, dan Kasih pun menjadi sedikit lega setelah mendengar penjelasan dari Bu Dena.
Malam hari di Apertemen...
Kasih sedang menyiapkan makan malam untuk Sang CEO dan untuk dirinya, seperti biasa Kasih menyiapkan makan malam di meja makan. Namun Kasih membawa makanannya ke dalam kamar sambil video call dengan Ibu dan Adiknya.
"Selesai, beres sudah menyiapkan makan malam untuk Tuan Es Balok itu" ucap Kasih yang berjalan menuju kamar Sang CEO.
Sampai di depan pintu kamar Sang CEO kasih pun mengetuk pintu kamar sampai Sang CEO keluar.
"Tuan makan malamnya sudah siap" ucap Kasih dengan berlalu menuju dapur mengaambil makannya dan dibawa ke kamar.
Saat Kasih berjalan dengan membawa makannya menuju kamar, tiba - tiba Richard memegang tangan Kasih.
"Makan di sini" ucap Richard yang memgang tangan Kasih dan mengambil piring yang di bawa oleh Kasih.
"Duduklah" ucap Richard engan menarik kursi untuk Kasih.
Kasih pun terdiam melihat perlakuan Richard yang berbeda.
"Tumben sekali es balok baik, mencurigakan !!!" bathin Kasih dengan segera duduk di kursi yang sudah di tarik Richard.
Sang CEO pun makan malam bersama Kasih untuk pertama kalinya, namun keduanya masih sama - sama diam. Richard hanya fokus dengan makanan yang sudah di siapkan oleh Kasih, sedangkan Kasih yang merasa curiga hanya sedikit melirik ke arah Richard.
"Masakan mu enak" ucap Richard singkat yang berdiri karna sudah selsai makan malamnya.
"Haaaaaa? dia mengajak ku makan bersama satu meja dengannya, trus dia memuji masakan ku. Astaga apa dia salah makan obat, kenapa jadi tiba - tiba baik ?" bathin Kasih yang terdiam mendengar ucapan Richard sebelum berlalu pergi.
Richard yang berada di dalam kamar pun merasa aneh dengan dirinya sendiri. "apa yang aku lakukan tadi? pasti dia berfikir aku mulai menyuakinya. Astaga, aku harus membuat Kasih kesal pada ku. Dengan begitu dia tidak akan mengira aku mulai menyukainya, lagi pula mana mungkin aku menyukai gadis desa seperti dia" ucap Richard yang berjalan keluar dari kamarnya.
"Ceklekkk" Richard membuka pintu dan melihat Kasih masih duduk di meja makan.
"Kopi, sekarang" ucap Richard dengan melihat ke arah Kasih yang masih makan.
"Iya Tuan" ucap kasih dengan bangki dari duduknya dan segera membuatkan kopi untuk Richard.
"Tadi baik sekarang mulai menyebalkan lagi, harap sabar ini ujian. Sabar Kasih sabar" gumam Kasih dengan membuatkan kopi.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Terimakasih Haluers, jangan lupa like, komen, vote dan follow Miss Halu ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
M.Javas Nararya
seru seru seru👍👍up yg banyak thorr
2021-05-21
0