Siang hari Di Gedung Sanders..
"tok,tok,tok" Kasih mengetuk pintu dan langsung membuka pintu
"Permisi tuan, saya membawakan makan siang untuk Tuan" ucap Kasih dengan meletakkan nampannya di meja.
Seperti biasa, Richard yang mendengar ucapan Kasih pun sama sekali tidak menghiraukan keberadaannya..
"Saya permisi Tuan" ucap Kasih dengan berlalu keluar dari ruangan Sang CEO.
"Aku sudah kerja disini 2 minggu, spai sekarang Tuan Es Balok itu belum juga bersuara. Diem aja, sebenarnya dia ada masalah apa sih di hidupnya kenapa bisa se kaku itu jadi orang ?" ucap lirih Kasih dengan berjalan menuju ruang kitchen nya.
Saat Kasih hendak masuk ke dalam ruang kitchennya, Kasih melihat ada perempuan cantik berdandan begitu modis keluar dari Lift dan melangkah kan kakinya menuju ruangan CEO.
"Cantik sekali, siapa perempuan itu? apa perempuan cantik itu kekasih tuan es balok? ah masa sih. Kok ada orang yang mau pacaran sama es balok ?" gerutu Kasih dengan mengingat wajah perempuan yang baru saja dia lihat.
"Aku jadi penasaran siapa perempuan cantik itu, tapi bagaimana caranya? nanti aku kan ambil piring kotor di ruang CEO sekalian aja aku lihat. Mungkin tuan es balok itu sekarang sedang bemesraan dengan pacarnya hihihihi" gumam Kasih dengan cekikikan sendiri.
Hampir 20 menit menunggu waktu habis makan siang, Kasih pun segera kembali ke ruang Sang CEO untuk mengambil piring kotornya.
Sampai di depan pintu ruang Sang CEO, kasih pun terdiam saat mendengar dan melihst dari sela pintu yang tidak di tutup rapat.
"Richard maafkan aku, aku tau kamu masih mencintai ku. Kita balikan ya, aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi. Kau masih ingat kan Richard dengan ini ?" ucap Amora yang mencoba ingin mencium bibir Richard namun Richard segera berdiri bangkit dari duduknya.
"Richardddd" teriak Amora kesal karna Richard lagi - lagi menolaknya.
"Richard, kau akan menyesal" ucap Amora dengan segera mengambil tasnya dan berlalu keluar.
Kasih yang berada di balik pintu pun segera bersembunyi saat melihat Amora akan keluar dari ruang Sang CEO.
"Jadi perempuan cantik itu mantan pacarnya Tuan Es Balok, sepertinya Tuan benar - benar kesal dengan perempuan itu" bathin Kasih dengan segera mengetuk pintu ruang Sang CEO.
"tok,tok,tok" Kasih mengetuk pintu dan langsung membukanya.
"Permisi tuan" ucap Kasih dengan berjalan perlahan mengambil nampannya.
"Buatkan kopi" ucap Richard yang fojus dengan laptopnya.
"Ba, baik Tuan" jawab Kasih dengan segera membawa nampannya dan berlalu keluar.
"Irit banget ngomongnya, cuma dua kata Buatkan Kopi" ucap lirih Kasih dengan mengikuti gaya bicara sang CEO.
Kasih pun sampai di ruang kitchen nya dan segera membuatkan secangkir kopi untuk Sang CEO.
"Sepertinya tuan es balok cocok dengan kopi buatan ku, mungkin dengan secangkir kopi ini aku bisa Menaklukan Hati Tuan Es Balok. Dengan begitu dia akan bersikap baik pada ku, gak jutek lagi hehehe" gerutu Kasih dengan terkekeh sendiri dan segera membawa secangkir kopi untuk Sang CEO
"Tok,tok,tok, ceklekkk" Kasih mengetuk dan membuka pintu ruang Sang CEO.
"Permisi Tuan, ini kopi nya" ucap Kasih dengan meletakkan kopi di meja kerja Richard.
"Kau sudah tau kan tugas mu apa saja ?" ucap Richard dengan menyeruput Kopinya.
"Iya Tuan, saya sudah mengerti semua tugas saya" jawab Kasih dengan menunduk.
"Kalau begitu sekarang juga, kau pergi ke butik dan ambil gaun yang sudah ku pesan. Ini alamatnya, kau pergi sekarang juga" ucap Richard dengan memberikan kartu nama Butik langganannya.
"Baik Tuan" jawab Kasih dengan menundukkan kepalanya.
"Kau naik taksi saja, ini uangnya" ucap Richard dengan memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu untuk Kasih.
"Iya Tuan" jawab Kasih dengan segera berlalu.
Kasih segera kembali ke ruang kitchennya untuk mengambil tas dan ponselnya, Kasih pun segera turun ke lobby dan meminta satpam untuk mencarikan Taksi.
"JL. Anggrek Nomer 3, kalau dari maps sih tidak jauh dari Gedung Sanders.
Tapi kenapa Tuan Richard memberi ku uang sebanyak ini ?" gumam Kasih yang sudah menghitung uang pemberian dari Richard.
"Hmmm orang kaya, sultan. Uang segini tidak ada apa - apanya, Lumayan sisanya bisa ku pakai naik ojek online setiap hari. Yahhh cukuplah bertahan sampai aku gajian nanti, setelah gajian nanti aku harus mencari kost an. Tidak enak juga terus menerus numpang di kost an Tari" gumam Kasih yang sedang menunggu Taksi datang.
Setelah menunggu beberapa menit, taksi pun datang. Kasih segera masuk ke dalam taksi dan meminta supir taksi mengantarnya ke Butik di JL. Anggrek nomer 3.
Di tempat lain, Richard terus menerus memikirkan ucapan Ibunya yang berencana ingin menjodohkan Richard dengan Clenta, anak dari sahabatnya.
"Aku tidak mau menikah dengan Clenta, aku tidak mencintai nya. Tapi bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari perjodohan ini ?" gumam Richard dengan menyeruput kopi buatan Kasih.
"Kopi ini nikmat sekali, rasanya benar - benar pas. Kasih Mayang, nama yang unik" gumam Richard dengan terus menyeruout kopinya.
📞"Suruh Dena keruangan saya sekarang" ucap Richard menelvon sekertarisnya.
📞"Baik Tuan" jawab Ardi sekertaris Richard.
☎️
"Tok,tok,tok. Ceklekk" Dena mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan Sang CEO.
"Selamat siang tuan" sapa Dena dengan menunduk.
"Dena, kau yang membawa Kasih bekerja di sini menjadi asisten pribadi ku" ucap Richard dengan memegang cangkir kopinya.
"Iya Tuan, saya yang membawa Kasih bekerja di sini dan menjadi asten pribadi tuan. Maaf tuan, sebelumnya saya sudah mencari kriteria asisten pribadi untuk Tuan. Akan tetapi hanya Kasih yang bersedia menjadi Asisten Tuan" jawab Dena dengan menundukkan kepalanya.
"Aku menyuruh mu datang kesini untuk membicarkan hal lain, Dena aku minta kau membujuk Kasih untuk menjadi Asisten Pribadi ku bukan hanya saat di kantor,di kehidupan pribadi ku juga. Aku akan menaikkan gajinya 3 kali lipat kalau dia mau, dan aku akan memberi mu bonus 10 kali lipat dari gaji mu kalau kau berhasil membujuk Kasih" ucap Richard dengan mata fokus melihat ke arah laptopnya.
"Baik Tuan, saya akan segera membicarakan ini dengan Kasih" jawah Dena dengan menunduk.
"Satu lagi Dena, kalau kasih mau berarti dia harus tinggal di apertemen ku" ucap Richard yang srdang fokus pada laptopnya.
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi. Saya akan segera membicarakan ini dengan Kasih" ucap Dena dengan mata sedikit melirik ke arah Richard.
"Kau tunggu saja di ruang kitchen, Kasih sedang berada di luar" ucap Richard.
"Baik Tuan, saya permisi Tuan" jawab Dena dengan segera berlalu keluar dari ruangan Sang CEO.
"Sepertinya tuan sudah merasa cocok dengan Kasih, syukurlah setidaknya aku tidak akan pusing mencari Asisten Pribadi lagi. Tapi bagaimana caranya aku membujuk Kasih ?" bathin Dena yang menunggu Kasih di ruang kitchen dengan menggigit jarinya.
Setelah hampir satu jam menunggu Kasih, akhirnya Kasih pun sampai di Geudng Sanders dan langsung memberikan Gaun yang di ambilnya dari butik untuk Richard.
"Sebenarnya untuk apa Tuan membeli Gaun, apa itu untuk pacarnya ?" bathin Kasih dengan berjalan menuju ruang kitchennya.
"Ceklekkk" Suara kasih membuka pintu.
"Bu Dena" ucap Kaish terkejut melihat Bu Dena berada di ruang kitchennya.
"Kasih, kau dari mana sih lama sekali. Ibu menunggu mu dari tadi tau, hampir aja kulit ku jamuran" ucap Dena dengan melihat ke arah Kasih.
"Maaf Bu, tadi saya dari butik. Tuan Richard menyuruh ku mengambil gaun pesanannya" jawab Kasih.
"Ya sudah tidak papa kalu itu tentang Tuan Richard. Kasih sebenarnya Ibu datang kesini ingin bicara dengan mu, ini penting" ucap Dena dengan ekspresi sedih.
"Ibu, kenapa jadi sedih ?" tanya Kasih dengan segera duduk di sebelah Dena.
"Kasih tadi Tuan Richard memanggil ku, dia ingin kamu menjadi Asisten Pribadinya bukan hanya saat di kantor saja. Di luar kantor pun juga, dan Tuan juga meminta mu untuk tinggal di Apertemennya. Tuan akan memberikan mu gaji 3 kali lipat dan kalau kau menolak. Ibu akan di pecat kasih, kau tau Ibu setiap bulan harus kirim uang ke kampung untuk keluarga Ibu. Kalau Ibu tidak bekerja bagaimana Ibu bisa kirim uang untuk mereka Kasih ?" ucap Dena dengan berpura - pura sedih.
"HAaaa masa aku tinggal di apertemennya?, Tapi aku takut Bu.
Aku masih ori 100% ada segelnya, masa tinggal di apertemen tuan sih Bu ?" jawab Kasih dengan tatapan bingung.
"Kasih, sebenarnya Tuan itu baik. Tuan tidak akan berani macam - macam dengan mu, kalau pun iya kau bisa lapor polisi Kasih" ucap Dena dengan terus berpura - pura bersedih.
"Tapi Bu, aku takut" ucap Kasih dengan ikut bersedih.
"Kasih, Tuan akan memberi mu gaji 3 kali lipat. Kau bisa menghidupi Ibu dan Adik mu di kampung, lagi pula Tuan itu tampan dan kaya raya. Selama ini belum ada Asisten yang cocok dengan Tuan Richard, hanya kamu Kasih. Siap tau kalian berjodoh, Tuan Richard kaya, tampan dan macho masa kamu tolak ?" ucap Dena terus membujuk Kasih.
"HAaa berjodoh? Ibu bicara apa sih" ucap Kasih dengan menggaruk rambutnya.
"Kau lihat kan Tuan Richard itu Tampan, Kaya, Macho. Setau ku Tuan sedang ada masalah keluarga, karna Tuan tidak mau di jodohkan dengan perempuan pilihan Ibunya. Makanya Tuan memilih tinggal di Apertemen, masa kamu tidak mau Sih. Ini kesempatan bagus lho" ucap Dena terus membujuk Kasih.
"Ya sudah bu, aku fikir - fikir dulu ya" ucap Kasih dengan menghela nafas.
"Nah gitu dong Kasih, secepatnya kabari Ibu ya" ucap Dena denga tersenyum puas.
"Iya Bu" jawab Kasih dengan memaksa senyumnya.
\*\*\*\*\*\*\*\*
Terimakasih haluers, jangan lupa Like, Vote dan Follow miss halu ya 👍🏻
Baca juga karya ku, Menikahi Janda Kaya dan Budak Cinta Nadea. Maaf masih sering typo 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Lia Afri Yanti
lnjut
2021-05-26
0