Bab 04

Daniel terbangun dari tidur nya, badan nya terasa lemas tak bertenaga. ia segera bangkit dari tidur nya untuk memulai olahraga pagi nya. Daniel keluar dari dalam kamar nya, ia masuk kedalam kamar putra nya dan melihat rendi kecil masih tertidur pulas. ia menutup kembali pintu kamar rendi kecil. Daniel terkejut melihat ika yang sudah berada tepat dibelakang nya.

"Pak daniel, mau dibuatkan kopi atau teh?" tanya ika dengan polos nya namun memiliki niat jahat kepada tuan nya.

"Tidak perlu, biar nanti nyonya saja yang membuat nya." ujar daniel dan langsung pergi turun kebawah keruang gym yang ada didekat kolam renang.

Daniel membuka baju nya dan tampak perut sixpack nya, daniel memasang headphone ketelinga nya dan mulai memasang musik dari ponsel nya. ia berlari pelan diatas treadmill.

Ika melihat dan memperhatikan daniel dari luar ruangan gym yang memang tembus pandang karna ruangan gym daniel memakai pembatas kaca yang tembus pandang. daniel sedang fokus menatap layar treadmill nya. tapi sesekali ia melirik kearah ika yang sedang memperhatikan nya. ika semakin jatuh cinta dengan daniel karna daniel memang lelaki yang sangat sempurna dan merupakan impian banyak wanita.

Alya memperhatikan ika yang sedang memperhatikan suami nya sambil memeluk gagang vacum cleaner.

"Ika, kenapa kamu duduk disini? bukan kah seharus nya kamu membantu bik ratna didapur?" tanya alya dengan tatapan curiga. tapi alya tak menyalahkan sikap pembantu nya karna menurut alya, wajah tampan dan postur tubuh daniel memang selalu saja mencuri perhatian setiap orang yang memandang nya.

"Maaf bu," ika terkejut karna mendengar suara alya. ia bergegas meninggalkan alya.

Alya berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan suami nya dan anak nya. alya memasak bubur ayam kesukaan rendi kecil sebagai menu sarapan nya.

Bik narti membantu alya memasak didapur sedangkan ika membersihkan rumah dilantai dua dan bik ratna membersihkan rumah dilantai dasar.

Bik narti membuka suara nya,

"Alya, sebaik nya kamu harus hati-hati sama si ika itu, seperti nya ada yang tidak beres ketika ia melihat den daniel," ujar bik narti yang sudah seperti orangtua nya sendiri bagi daniel.

"Dia masih belia bik, mungkin dia hanya punya rasa kekaguman dengan daniel tapi tidak akan mungkin ia merebut daniel dari ku kan." ujar alya sambil tersenyum sebab melihat bik narti yang terlalu curiga dengan pembantu nya.

"Bibik hanya mengingatkan alya, karna bibik rasa dia memberikan perhatian lebih kepada suami mu." ujar bik narti.

"Terima kasih bik sudah mengingatkan aku." ujar alya sambil meletakkan bubur dan bawang goreng ke atas meja makan.

Alya segera mencuci tangan nya setelah dinas pagi nya selesai. ia naik kelantai atas untuk membangunkan anak nya.

"Rendi sayang,,bangun nak!!" Alya mengecup bibir anak nya.

"Mommy, apakah hari ini aku akan pergi kesekolah?" tanya rendi kecil ketika membuka mata nya.

"Tentu, hari ini kita pergi kesekolah bersama daddy." ujar alya sambil mengangkat tubuh anak nya kedalam gendongan nya.

"bayi ku sekarang sudah besar." ujar alya sambil mengecup pipi anak nya.

Daniel naik kelantai atas dan menemukan istri dan anak nya sedang bercengkrama didalam kamar rendi kecil.

Badan daniel basah akibat keringat sehabis olahraga. Rendi kecil melihat kedatangan ayah nya dan segera memanggil nya.

"Daddy, aku akan pergi kesekolah hari ini, itu berarti aku sudah menjadi lelaki kan?" ujar rendy kecil yang masih didalam pelukan ibu nya.

"Tentu sayang," daniel mengusap rambut rendi kecil yang berkilau.

"Ayo kita bersiap, daddy akan mendaftarkan kamu sekolah," ujar daniel sambil meninggalkan mereka.

Tak berapa lama bik narti naik kelantai atas untuk memandikan rendi kecil dan alya segera menyusul suami nya untuk bersiap-siap.

"Alya, aku merasa pembantu kita itu sedikit aneh," ujar daniel sambil memakai pakaian kantor nya.

"Kenapa,?" tanya alya.

"Seperti nya ia menyukai ku." ujar daniel karna daniel memperhatikan gerak gerik pembantu nya saat daniel berada diruang gym.

Alya tertawa sambil memukul lengan suami nya. "kamu terlalu percaya diri daniel, lagian tidak masalah bagiku ia menyukai mu, asal jangan kamu yang tergoda dengan nya." ujar alya sambil memasangkan dasi suami nya.

"Mana mungkin aku tergoda alya. aku sudah memiliki istri secantik kamu." ujar daniel menyentuh pipi alya.

"Dia memang tidak cantik daniel, tapi dia masih gadis." alya berbisik ketelinga suami nya dan mengedip-edipkan matanya mencoba menggoda suami nya.

Daniel menyentuh kening istri nya dengan jari telunjuk nya. "pikiranmu kotor alya." ujar daniel.

Alya tertawa melihat wajah konyol suami nya.

"Hentikan tawa mu, ayo kita turun." ujar daniel dan membuka pintu kamar mereka.

Bik narti dan Rendi kecil sudah duduk dimeja makan, bik narti menyuapi rendi kecil dengan bubur yang ia masak tadi.

Alya mengambilkan sarapan suami nya dan membuatkan kopi untuk daniel dan ia juga ikut sarapan.

Ika melihat betapa harmonis nya keluarga pak daniel, ia membandingkan dengan hidup nya yang harus mencari uang dengan susah payah padahal ia masih berusia belum genap 17 tahun.

Lagi-lagi daniel melirik melihat ika yang lagi memperhatikan nya. daniel sangat risih dengan perlakuan pembantu nya tapi tak mungkin ia memecat nya sebab alya tak akan setuju karna alya memang suka membantu orang yang sedang dalam kesulitan.

Terpopuler

Comments

Selvi Wondal

Selvi Wondal

Ika calon pelakor 😡

2022-07-11

0

Dennyanto Suryadi Siregar

Dennyanto Suryadi Siregar

mmng alya ni kadang kadang buat hati naik darah

2021-07-01

0

Thizhe

Thizhe

Alya goblok kalo uda terjadi baru nyahooo looo

2020-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!