Bab 02

Alya dan Daniel sudah berada dikamar mereka. Daniel memeluk tubuh istri nya dan mendekap nya lalu mencium bibir alya.

"Aku sangat mencintai mu alya dan kepergianku beberapa minggu ke eropa membuatku sangat merindukan mu." ujar daniel dan mulai mencumbui istri nya.

"Aku juga sangat mencintaimu daniel." alya membalas pelukan suami nya dan membalas ciuman nya.

Daniel membuka pakaian istri nya dan mulai menyetubuhi nya sambil menciumi leher alya dan alya menikmati setiap sentuhan suami nya. daniel menghentikan gerakan nya.

"Alya,,aku ingin kita memberikan rendi seorang adik, bagaimana?" ujar daniel karna ia juga menginginkan seorang anak dari benih nya.

Alya menatap wajah suami nya.

"Baiklah, aku telah menyelesaikan kuliahku dan sebentar lagi aku akan diwisuda." jawab alya sambil melingkarkan tangan nya keleher suami nya. selama ini mereka memang menunda keinginan daniel untuk memiliki anak karna alya ingin fokus untuk melanjutkan studi nya yang sempat tertunda.

Daniel mencium bibir istri nya dan kembali melanjutkan kegiatan nya hingga daniel dan alya mencapai titik klimaks nya. Daniel melepaskan benih nya kedalam rahim alya setelah mereka sepakat untuk menambah seorang anak.

Daniel tergeletak lemas diatas tubuh alya dan alya memeluk daniel dan mencium leher daniel yang berada diatas wajah nya.

Daniel mengecup bibir alya dan segera menyingkir dari tubuh istri nya.

"Terima kasih sayang." ucap daniel karna ia tak perlu lagi menjaga agar alya tidak hamil.

Mereka pun berbaring diatas tempat tidur dan alya berada dipelukan suami nya.

"Daniel, apa kau menginginkan seorang putra?" tanya alya sambil menatap wajah tampan suami nya yang sedang memejamkan mata nya.

"Lebih baik kamu melahirkan seorang putri, karna kita sudah memiliki seorang pangeran tampan." jawab daniel yang masih menutup matanya.

"Tapi rendi kan bukan darah daging mu." balas alya.

Daniel segera membuka mata nya dan menatap dalam wajah istri nya.

"Alya,,jangan pernah kau katakan hal seperti itu lagi, dia adalah putraku karna aku yang memberi nya kehidupan sebelum kau ingin mengakhiri hidup nya." ujar daniel dengan tatapan tidak senang nya. Daniel begitu menyayangi putra pertama nya lebih dari apapun. ia tak ingin alya mengungkit masa lalu kelam nya. sekalipun nanti rendi telah dewasa, daniel tak ingin anak nya mengetahui yang sebenar nya, karna daniel ingin menjadikan rendi sebagai generasi penerus perusahaan CEG.

"Maafkan aku daniel, aku hanya khawatir kalau sampai aku melahirkan anak darimu, kau akan mengabaikan nya." ujar alya

"Kamu jangan khawatir alya, rendi lebih dari segala nya buat ku." jawab daniel.

Alya segera berdiri dari pembaringan nya, ia ingin membersihkan tubuh nya agar cepat kembali bercengkrama dengan putra kesayangan nya.

Daniel masih terbaring lemas diatas tempat tidur nya, tubuh nya terasa sangat capek sebab baru saja ia tiba dirumah nya daniel sudah kembali bekerja keras diatas ranjang nya, ia pun tertidur tanpa membersihkan tubuh nya terlebih dahulu.

Alya yang telah menyelesaikan ritual mandi nya, melihat suami nya sudah tertidur pulas. ia menyelimuti tubuh daniel dengan selimut, sebab daniel masih belum mengenakan pakaian nya.

Terdengar pelan suara putra nya menjerit memanggil mereka, alya segera membuka pintu kabar nya.

Rendi kecil berlari masuk kedalam kamar ayah dan ibu nya. ia naik ke atas ranjang orangtua nya dan ingin membangunkan ayah nya.

"Rendi, no..jangan ganggu daddy." ujar alya yang segera menghampiri putra nya. ia menggendong putra nya keluar dari kamar dan menutup pintu kamar nya.

"Mommy, kapan rendi bisa pergi sekolah mom?" tanya rendi karna ia ingin sekali bersekolah.

"Secepat nya!!" ujar alya sambil mencium pipi anak nya.

"Apakah besok?" tanya rendi kecil.

"Bulan depan" ujar alya sambil menurunkan anak nya dari gendongan nya dan membawa rendi kecil pergi ketaman belakang untuk menemani nya bermain.

Alya masih mengingat wajah rendy ketika melihat rendi kecil sedang tersenyum melihat nya, terbesit sedikit kerinduan dihati nya. sebab kisah cinta yang dialami nya takkan mungkin pernah sirna dari ingatan nya.

Rendi kecil menendang sebuah bola dan mengenai kepala alya sehingga membuat lamunan nya buyar.

"Upps,,i'm sorry mommy," ujar rendi kecil dan ia tertawa terbahak-bahak, alya yang melihat wajah anak nya ketika tertawa terbahak-bahak sama persis seperti ayah kandung nya.

Alya segera berdiri dari tempat duduk nya dan berlari mengejar putra nya, rendi kecil berlari berhamburan karna takut ibu nya akan menangkap nya dan menggelitik perut nya.

Rendi kecil melihat ayah nya sedang berdiri dibalkon kamar nya, ia berteriak memanggil nya.

"Daddy, help me!!" ujar rendi kecil saat alya berhasil menangkap nya.

Alya menggelitik perut rendi kecil tanpa ampun hingga rendi kecil terguling diatas rerumputan.

"Stop it alya, you can kill him." ujar daniel berteriak karna ia melihat putra nya tak henti tertawa seperti kehabisan napas.

Alya membaringkan tubuh nya diatas rerumputan tepat disamping rendi kecil, alya menatap wajah anak nya dan tangan alya menyentuh pipi nya.

"Rendi, apakah kamu menyayangiku?" tanya alya kepada putra nya.

"Of course mommy. i love u and i love daddy too." jawab rendi kecil sambil menunjuk ke arah daniel yang sedang berdiri dibalkon.

Alya mencium pipi rendi kecil dan menarik tangan nya untuk segera berdiri, mereka masuk kedalam rumah karna waktu sudah petang.

Daniel turun kelantai bawah setelah membersihkan tubuh nya, ia menghampiri rendi kecil yang sedang duduk diruang tv sedangkan alya sedang memasak didapur bersama dua pembantu nya, ika dan bu ratna.

Ika masih sangat muda, ia berhenti sekolah karna tak punya biaya sedangkan buk ratna adalah seorang janda yang merantau dari kampung untuk bekerja dikota dan membesarkan kedua anak nya.

Mereka membantu alya menyiapkan makan malam, alya memang selalu ikut andil dalam hal memasak agar daniel terbiasa memakan masakan istri nya.

Setelah menyusun menu makanan dimeja makan, alya memerintahkan kedua pembantu nya untuk membersihkan dapur dan meninggalkan beberapa menu makanan dimeja makan khusus pembantu nya.

Alya memanggil suami dan anak nya untuk memulai acara makan malam bersama mereka.

Mendengar teriakan alya, daniel segera menggendong rendi kecil dan membawa nya ke ruang makan.

Daniel mendudukkan rendi kecil yang sedang memainkan ponsel milik nya kekursi yang berada dimeja makan.

"Rendi, bisakah kau menghentikan kegiatan mu saat berada dimeja makan?" ujar alya dan merampas ponsel daniel dari tangan anak nya dan rendi kecil cemberut menatap wajah ayah nya.

Daniel melihat wajah alya karna ia tak setuju dengan perbuatan alya yang bersikap kasar kepada putra nya.

"Alya, kamu jangan seperti itu mendidik nya, ia bisa tumbuh menjadi anak yang nakal kalau kamu berbuat kasar pada nya." ujar daniel.

"Terus saja kau membela nya." alya balik memarahi daniel.

Seperti itulah alya dan daniel yang selalu bertengkar karna cara didik mereka yang bertentangan.

Terpopuler

Comments

Dw Frdi

Dw Frdi

lanjul

2021-07-11

0

Atifah Bahari

Atifah Bahari

lanjut

2021-07-11

0

ana pratiwi

ana pratiwi

lanjutan dr novel penyesalan y Thor tp AQ blm selesai bacanya...

2020-08-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!