Sudah tiga jam berlalu sejak Bhina memejamkan matanya, Satya masih duduk di samping Bhina sembari melihat layar laptop di hadapannya.. Ia tetap bekerja walaupun dari rumah, Satya adalah tipe pria pekerja keras dan bertanggung jawab pada pekerjaannya.. Bhina menggeliat dan perlahan membuka matanya, ia sudah merasa lebih baik dari sebelumnya..
"Kakak beneran ga ke kantor??" Bhina melihat Satya yang sedang serius melihat angka-angka di laptopnya..
"Enggak kan jagain elu" Satya masih fokus dengan laporannya..
"Ciieee jagain.. awas nanti jatuh cinta sama pesona Abhinaya" Bhina menaikturunkan alisnya..
"Ihh ngarep!!! Elu kali yang jatuh cinta sama gue" Satya menoyor kepala Bhina dengan jari telunjuknya..
"Kalau iya gimana?" Mimik wajah Bhina sangat serius ketika mengatakannya..
"Hei anak kecil, tau apa lu tentang cinta haa??"
"Jangan panggil aku anak kecil paman, namaku Bhina.. aku adalah Bhina"
"Dasar cewek somplak" Satya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Bhina yang menirukan salah satu film anak-anak..Bhina tersenyum tatkala ia melihat Satya tertawa, karena selama hidupnya ia hanya mengenal Satya yang dingin dan mungkin tak memiliki selera humor dalam hidupnya..
Satu perubahan terjadi dalam hidup Satya, sejak Bhina dinobatkan menjadi calon istrinya ia menjadi sedikit bisa tertawa karena tingkah Bhina.. Walaupun Satya belum bisa membedakan rasa cinta dan rasa sayang yang ia rasakan kepada Bhina...Semua masih tertutup akan rasa bencinya pada Ardelia..
Bhina memeluk Satya dari samping dan menyandarkan dagunya di bahu Satya "Kakak.. terima kasih udah jagain aku tadi.." ucap Bhina dengan tulus..
"Bukan gitu caranya berterima kasih ke gue"
"Terus???"
"Cium!!!" asli gue kangen bibir lu bhi..
Bhina menangkup wajah Satya dan mengecup pipi Satya kemudian bangkit berdiri untuk meregangkan otot-otot tubuhnya..
"SAH!!!" Ucap Bhina sambil menggeliat..
"Belum juga dibayar tunai udah main sah-sah aja lu... Cium bhi cium... yang itu tadi kecupan"
"Ohh iya lupa" Bhina menepuk jidatnya dengan salah satu telapak tangannya..Bhina mendekat ke sebelah Satya dan perlahan ia mendekatkan wajahnya kemudian menyatukan bibirnya.. Kali ini Bhina yang ******* bibir Satya terlebih dulu dan dibalas oleh Satya.. Berkali-kali mereka melakukannya hingga Bhina yang tadinya tak bisa menjadi profesional dalam hal ini..
Asli bibir lu bikin candu..ya Tuhan, kenapa gue selalu menginginkan bibir gadis di hadapan gue ini..
"Kak, aku udah mahir kan??" Bhina menaikturunkan alisnya..
"Belum", elu pinter banget, cepet banget belajarnya... Hati Satya berkata lain..
"Yaaahhh.. kirain aku udah mahir..." Bhina meraih tasnya dan merapikan baju dan rambutnya kemudian memakai alas kaki..
"Mau kemana lu??" Satya melihat Bhina yang tengah bersiap..
"Ada jadwal pemotretan sejam lagi kak.. Aku berangkat dulu yaa.. Tolong pamitin ke mommy sama Shella"
"Gue yang anterin"
"Haaahh?? Aku bawa mobil sendiri kak"
"Nanti biar dianter supir ke rumah"
Kali ini Satya ingin menemani aktivitas Bhina jika sedang pemotretan.. Sesuai dengan kata-katanya yang akan menghantarkannya, Satya dan Bhina sudah tiba di lokasi pemotretan.. Bhina mulai digarap oleh make up artist sedangkan Satya tetap saja sibuk dengan tabletnya untuk memeriksa setiap laporan yang masuk.. Setelah selesai dirias Bhina siap untuk melakukan pemotretan, kali ini ia dipasangkan dengan Arya lagi..
Satya mendongak melihat Bhina yang mengenakan gaun yang terbuka di bagian punggung dan dadanya itu membuat Satya marah terlebih lagi saat melihat Arya bertelanjang dada.. Keduanya berpose sangat mesra, ingin rasanya Satya mengobrak-abrik studio itu namun apa haknya karena ia bukan siapa-siapa... Satya memilih pergi, meninggalkan tempat itu sebelum kewarasannya hilang..
Setelah pemotretan selesai, Bhina berkeliling mencari Satya namun tak ada.. Tiba-tiba Arya datang menghampiri Bhina dan mengungkapkan perasaannya... Arya mengungkapkan jika selama ini ia juga memiliki perasaan terhadap Bhina... Namun Arya masih merasa belum pantas untuk bisa memiliki Bhina... Hingga pada akhirnya ia mantap untuk mengungkapkannya hari ini..
"Sorry aku ga bisa Nerima kamu soalnya bulan depan aku nikah.. Maafin aku.." Bhina berlari meninggalkan Arya dengan backsong lagu ku menangiiiis....
Bhina meraih ponselnya dan menelpon Satya, sambil menangis tersedu-sedu ia menanyakan keberadaan Satya... Satya yang mendengar Bhina menangis segera putar arah ke lokasi pemotretan Bhina tadi... Satya melihat Bhina duduk di pinggiran jalan sambil sesekali mengusap air matanya..
"Bhi, masuk" ucap Satya dari dalam mobil..
"kenapa lu nangis??"
"Huwaaaaaaa.." Tangis Bhina pecah
"Allahuakbar Bhina.. kenapa sih lu??"
"Arya nembak aku"
Deg,
"Ya terus masalahnya dimana?? Bukannya lu suka juga sama dia.. Heran gue gitu aja pakai nangis" Satya melempar pandangan ke kaca samping karena kesal melihat Bhina menangisi pria lain...
"Aku nolak dia, aku bilang kalau bulan depan nikah... kenapa sih dia harus nembak sekarang... kenapa ga pas aku udah dicampakkan sama kakak aja dia nembaknya"
"Berarti kalian ga jodoh" jawab Satya datar..
"Tau ah!! Emangnya kita... hasil perjodohan yang bukan jodohnya.. gimana coba tuh?? bingung aku sama kalimatku sendiri"
Hati Satya seperti tercabik-cabik, mengapa ia tak terima jika Bhina bukan jodohnya..Ia tak terima jika Bhina berdekatan dengan pria lain, melihat Bhina memakai baju minim akhlak juga rasanya ingin seketika menutup agency modelling yang menaungi Bhina... Satya mencoba me-reset kembali otaknya.. Ia harus kembali ke pemikiran awal bahwa ia hanya menikah selama tiga bulan kemudian bercerai dan kembali hidup normal.. Satya melajukan mobilnya dan mengantarkan Bhina kembali ke rumah..
🤗🤗🤗
Di kantor, entah sudah kertas ke berapa yang di tandatangani olehnya salah sehingga membuat Rendra harus berulangkali merevisinya..
"Elu kenapa sih sat??? Punya masalah hidup apa lu sampe ga fokus kerja??"
"Bingung gue..." Satya memijat pelipisnya
"Nikah??Punya anak??? Ada permintaan apalagi yang bikin elu gagal fokus gini???"
"Kesel gue liet calon bini gue.."
"Gileeee macam gitu lu bilang ngeselin, udah buat gue aja kalau gitu.."
"Emang lu ga kesel lihat calon bini lu mesra sama cowok lain walaupun itu profesionalitas dalam kerja?? Kesel ga lu kalau lihat calon bini lu nangisin cowok lain???"
"Kalau gue di posisi elu sih harusnya enggak, kan elu bilang kalau elu ga ada perasaan kan sama Bhina??? Bahkan elu sendiri yang bikin perjanjian nikah cuma 3 bulan.. Atau jangan-jangan... Ciiiiieeee elu cemburu ya??? Benih-benih cinta udah mulai tumbuh nih yeee......Btw selamat yah Sat, gue harap kali ini lu bisa bahagia"
"Hmmm..." Satya malas membalas ucapan Rendra, karena apa yang Rendra katakan sangat tepat sekali...
Satya masih tampak malas mengucapkan kata cinta dari mulutnya.. Ia sangat membenci kata itu namun hatinya berkata bahwa Bhina adalah miliknya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Zahra Qumaira
a
2022-11-06
0
Piet Mayong
penyesalah itu diakhir ya bang sat...
kalau diawal entar dikira pendaftarannn donk...
2022-03-06
0