Satya membanting tubuhnya di sofa ruang kerja miliknya.. Kali ini ia sangat pusing dengan permintaan maminya yang menurutnya sangat berlebihan.
"Kenapa lu sat?" Sapa Rendra yang merupakan asisten pribadi sekaligus sahabat baiknya..
"Pusing gue sama emak gue ren... Banyak bener permintaannya... Heran gue"
"Emang kenapa lagi sih? Mami kamu minta apaan?? Jangan bilang pergi ke acara arisan minta dijemput pakai helikopter lagi" Rendra tertawa terbahak-bahak membayangkan kejadian sebulan lalu..
"Lebih paraahhh!!! Gue dijodohin sama sahabat adek gue... Udah gue iyain eh sekarang ngelunjak minta cucu.. Mana gue udah bikin perjanjian cuma nikah 3 bulan lagi sama tuh bocah" Satya memandang langit-langit ruang kerjanya
"Sahabat adek elu??? Siapa??" Rendra terus memancing satya
"Bhina" Jawab Satya singkat
"Gilaaakkk.. Abhinaya Phinastika maksud lu????? Wanita secantik itu elu tolak??? Buat gue aja lah kalau gitu kapan lagi gue dapet bini model.. Ga kebayang gue bisa meluk seorang Bhina" Rendra memeluk bantal yang ada di sofa dan membayangkan sedang memeluk Bhina..
Satya melempar surat kabar ke arah sahabatnya yang selalu saja berpikiran mesum namun dengan cepat Rendra menangkisnya dan segera berlari keluar... Satya melirik jam tangan mewah yang melingkar di tangannya.. Hari ini maminya memintanya untuk menjemput Bhina di lokasi pemotretan dan membawanya ke rumah..
Satya segera menuju lokasi yang dikirimkan maminya, sesampainya di tempat itu ternyata sesi pemotretan Bhina belum lah selesai.. Kali ini Bhina dipasangkan dengan Arya, model yang juga artis yang sedang naik daun... Bhina dan Arya nampak sangat serasi dengan balutan busana pernikahan rancangan desainer terkemuka.. Bhina dan Arya adalah teman sekampus, sejak pertama kuliah Bhina sudah jatuh cinta pada Arya.. Bahkan ia terang-terangan mengungkapkan perasaannya namun tak pernah ada jawaban dari pria yang terlihat cool itu...
"Kakak udah nunggu lama?" Bhina menghampiri Satya yang tengah memainkan ponselnya..
"Belum.. kamu udah selesai?? Mami udah nungguin" Kata-kata Satya seperti angin lalu saat Arya lewat di hadapannya...
"Ayaaaankk ehh aryaaa maksudnya" Seperti kebiasaan lamanya yang sering menggoda Arya sontak membuat Satya terhenyak...
^^^Jadi dia suka sama si Arya...Baguslah jadi dia ga akan jatuh cinta sama gue...^^^
"Ehh Bhina.. udah mau pulang?? Dijemput siapa??" Arya melirik Satya yang ada di samping Bhina..
"Ohh ini.. dia kakaknya Shella" Bhina memamerkan barisan gigi putihnya, ia belum siap mengatakan bahwa pria di sebelahnya adalah calon suami dengan perjanjian khusus...
"Ohh Shella... Okay kalau begitu aku pamit duluan, masih ada job..See you Bhina..." Arya melambaikan tangannya..
"See you ayaaaankk..." Bhina membalas lambaian tangan Arya..
Satya yang sedari tadi menjadi penonton hanya menggelengkan kepalanya...Bagaimana bisa ia akan menikahi wanita yang masih kekanakan itu.. Sepanjang perjalanan Satya mencoba mengorek tentang Arya..
"Kalian pacaran??"
"Maksud kakak tuh Arya??"
"Hmmm"
Bhina menggelengkan kepalanya karena sesungguhnya memang mereka tidak berpacaran..
"Kirain pacaran, tadi aku denger kamu panggil ayank"
"Hehe.. Bercanda kak cuman, mana mungkin lah dia noleh ke aku.... Cintaku bertepuk sebelah tangan"
"Kasian bener lu ya.. jangan-jangan elu mau dijodohin sama gue karena cinta elu selalu bertepuk sebelah tangan ya??"
ih kenapa sekarang dia ngomongnya pake lu gue sih.. "Bukannya kakak juga gitu??? terima perjodohan karena ga ada yang mau nikah sama kakak???"
"Enak aja!! Gini-gini juga banyak yang ngejar-ngejar gue" Satya dengan mode sombongnya
"Udahlah kita terima nasib kita aja deh kak..Kita jalanin perjodohan kita dengan lapang dada, kali aja nanti Arya menyadari kekhilafannya dan mohon-mohon ke aku biar ga jadi nikah sama kakak"
"Diiihhh kepedean banget sih lu.. Harusnya elu bersyukur dijodohin sama gue... Gantengan juga gue kalau sama Arya.. Mapan?? Jangan ditanya lagi"
Tiba-tiba ponsel Satya berbunyi, Rendra menghubunginya karena ada klien penting yang hanya mau di handle oleh Satya... Terpaksa Satya harus memutar balik mobilnya ke kantornya.. Bhina yang memahami pekerjaan Satya pun tak banyak bicara, ia tak ingin menjadi beban untuk Satya...
Mobil Satya tiba di kantor, Satya mengajak Bhina untuk menunggunya di ruang kerja... Kedatangan Bhina kali ini disambut dengan tatapan tak percaya oleh para karyawan... Semua karyawan bisa menyaksikan secara langsung kecantikan Bhina dari dekat... Bhina tersenyum ramah pada setiap orang yang ditemuinya ..
"Elu tunggu sebentar ya, gue ada urusan penting"
Bhina hanya mengangguk dan mengikuti langkah Satya menuju ruangannya...
Ceklek
Satya dan Bhina terkejut saat mereka masuk ternyata kliennya dan juga Rendra ada di ruang kerja Satya... Satya sudah memasang wajah seperti siap memakan Rendra hidup-hidup.. Bukannya dibawa ke ruang meeting malah dibawa ke ruang kerjanya...
"Senang bertemu denganmu Bhina" Klien Satya itu menyapa Bhina serta cipika-cipiki dengan Bhina..
"Senang bertemu denganmu juga Mr. Daniel" Bhina tersenyum ramah..
Satya melengos melihat Bhina dan Daniel cipika-cipiki.. "Sat, cantik bener calon bini elu.. tar kalau udah 3 bulan kabarin aku ya.." Rendra berbisik di telinga Satya, tentu saja langsung di hadiahi sebuah injakan di kaki Rendra..
Daniel menyetujui kerjasama di bidang fashion dengan perusahaan Satya dengan persyaratan Bhina yang menjadi model dari rancangan yang mereka luncurkan.. Seperti layaknya Rendra, Daniel juga mengidolakan Bhina sehingga kehadiran Bhina saat itu sangat menguntungkan bagi perusahaan Satya...
"Gilaaakkk,, elu Dateng ke sini perusahaan kita jadi hokki nih bhin dapet tender besar" Rendra tertawa puas karena projectnya berhasil..
"Selamat untukmu kak rendraaaaa..." Bhina mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Rendra namun segera ditangkap oleh Satya... Satya menarik tangan Bhina agar menjauh dari Rendra...
"Ciieee cemburu nih Tuan Satya" Rendra segera berlari keluar karena Satya sudah memegang penanya hendak melempar Rendra..
Satya menjadi salah tingkah di hadapan Bhina untung saja telepon dari maminya bisa menyelamatkannya..
"Hallo mam"
Dimana sih? Lama banget..
"Masih di kantor mam, tadi ada klien penting tiba-tiba datang"
Mami ada di butik Tante Marie.. Cepat bawa mantu mami ke sini
"Iya mam otw"
Satya mematikan panggilannya dan mengajak Bhina ke butik milik teman maminya.. Hari ini mereka dijadwalkan untuk memilih model baju pengantin serta melakukan pengukuran untuk keduanya.. Satya dan Bhina kembali menuruni gedung perkantoran dengan lift pribadi Satya.. Satya melihat bahwa semua karyawannya mendekat dan ingin sekedar berjabat tangan dengan idolanya.. Bhina pun menyambut satu per satu tangan mereka... Satya yang tak sabaran itu menarik tangan Bhina dan cepat-cepat membawanya ke mobil...
"Gila ya, berasa jadi bodyguard gue" Satya berdecak kesal..
"Resiko jalan sama orang terkenal mah gitu" Bhina sombong tiada tara..
Satya memutar bola matanya dan melajukan mobilnya dengan sangat kencang.. Ia memang sengaja melakukannya untuk mengerjai wanita di sampingnya itu... Tentu saja Bhina meremas tangannya karena panik.. Karena tak tahan lagi, Bhina memeluk lengan kekar Satya...
Deg..deg..deg...
Jantung Satya bekerja dengan sangat keras saat Bhina memeluk lengannya.. kenapa sama gue? kenapa gue jadi deg deg an gini dipeluk ni bocah... gawat kalau dia dengar detak jantung gue.. bisa diketawain habis-habisan gue..
Perlahan Satya menurunkan laju kecepatannya "Pengen banget ya peluk-peluk gue" Satya mengejek Bhina yang masih meringkuk ketakutan..
"Cih, sembarangan kalau ngomong.. aku ga mau mati konyol ya sebelum aku nikah sama ayank aku"
"Emang ayank lu mau sama janda?" Satya tertawa terbahak-bahak..
"Huwaaaaaaa..." Bhina menangis mendengar kalimat Satya..Satya menjadi panik melihat Bhina menangis..
"Kenapa lu?? Tar dikira orang-orang gue udah bikin elu nangis"
"Ya emang kakak udah bikin aku nangis!! Gimana nasib karir aku nanti.. Bayangkan seorang Abhinaya Phinastika yang baru saja melangsungkan pernikahan tiba-tiba saja pernikahannya kandas karena orang ketiga" Bhina memperagakan gaya salah seorang pembawa acara infotainment lengkap dengan tatapan mata yang tajam serta wajah yang sinis..
Satya tertawa terbahak-bahak melihat wanita yang disebut calon mantu idaman maminya itu.. "Nanti gue kasih harta gono-gini yang banyak biar dikata karir lu hancur tapi kan lu masih bisa hidup tujuh turunan dari harta gono-gini yang gue kasih"
"Enggak ahh.. ga perlu, aku ikhlas bantuin kakak..yaa biarpun janda tapi kan rasa perawan" Bhina tersenyum lebar saat mengungkapkannya..
"Yakin lu ga mau harta gue??"
Bhina mengangguk mantap karena dia juga tak pernah kekurangan materi dalam hidupnya.. Hati Satya berdenyut nyeri saat mengetahui bahwa wanita di sampingnya itu tak menginginkan hartanya sama sekali... Dia rela mempertaruhkan karirnya hanya demi anak dari sahabat ibunya..
"Terus gimana sama karir elu nanti??" dengan hati-hati Satya bertanya..
"Hmmm... rejeki ga akan kemana kak.. Kalau di sini aku ga bisa berkarir..emang kayaknya sih udah waktunya buat aku go internasional" Bhina menopang wajahnya dengan satu tangannya serta membayangkan rencananya..
Kenapa dia gemesin banget ya Allah... Batin Satya menjerit tatkala melihat ekspresi Bhina...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Zahra Qumaira
d
2022-11-04
0
Novela Sari
bagus, q suka q suka
2022-02-20
0
Adila Nisa Ardani
ceritanya bagus
2022-02-05
0