Bellissimo Piccolo Mostro

Bellissimo Piccolo Mostro

Rancori Passati

Korea Selatan, Juli 2008

Sebuah penyerangan dan pembantaian terjadi di kediaman keluarga D'Angelo. Pembantaian tersebut mengakibatkan D'Angelo beserta istrinya tewas. Namun, siapa sangka kalau putri kecil dari D'Angelo diam-diam menyaksikan kedua orang tuanya dibunuh secara brutal lewat monitor kamera pengawas yang terletak di ruang rahasia mansionnya. Matanya berkaca-kaca, tatapan amarah dan kebencian tersirat dengan jelas pada gadis kecil itu.

Setelah orang tuanya benar-benar dinyatakan meninggal dunia, orang-orang yang membantainya mulai membuka topeng menunjukan wajahnya satu persatu. Wajah mereka terlihat jelas, tertawa penuh kemenangan tanpa tahu kalau tindakannya tengah diawasi. Putri kecil D'Angelo yang melihat hal itu pun semakin marah, tangan mungilnya yang sedari tadi menggenggam sebuah kunci semakin mengeras sampai darah mulai keluar dari celah genggamannya.

Gadis kecil itu benar-benar melihat dari awal kejadian bahkan sampai Orang tuanya dikubur sembarang di teras belakang rumah. Tidak ada teriakan tangisan dari gadis kecil itu, hanya ada tatapan kebenciannya seolah ingin mengingat detail kejadian ini. Setelah mengetahui orang-orang itu benar-benar meninggalkan mansion nya. Barulah tubuh gadis itu melemas hingga terduduk, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya hingga meninggalkan noda darah diwajahnya karena telapak tangan mungilnya sempat terluka saat menggenggam erat sebuah kunci.

Hening, gadis kecil itu terdiam cukup lama sampai sebuah dering telfon membuyarkan lamunannya. Tertulis 'Jamarie' disana, dengan segera gadis kecil itu menjawab telfonnya.

"Ciao! Edard stai bene? Sto andando alla tua villa, "

(Halo! Edard, kamu baik-baik saja? Aku sedang dalam perjalanan ke vila mu) ujar Jamarie terdengar cemas.

Tidak ada jawaban, sampai terdengar suara gadis kecil menjawab sambil terisak.

" Grizzy? Grizzy stai bene?"

(Grizzy, Grizzy kamu baik-baik saja?) tanya Jamarie terdengar semakin cemas.

"Zio, papà e mamma..."

(Paman, papa dan mama..) jawab gadis kecil itu mulai tak kuasa menahan tangisnya.

Mendengar isak tangis gadis itu Jamarie bisa mengetahui kalau keadaan saat ini sedang tidak baik-baik saja. Jamarie D'Angelo adalah adik dari Edard Lesham D'Angelo, ayah si gadis sekaligus bos Mafia Italia yang banyak dikenal oleh Mafia lainnya. Namun, entah dosa apa yang telah Edard lakukan sehingga ada orang yang berani membabi buta keluarganya, menyisakan gadis kecil yang menjadi saksi kebrutalan para penjahat itu.

Jamarie tiba dikediaman D'Angelo yang berupa mansion mewah nan megah yang kini telah berubah menjadi mansion berdarah dengan mayat dimana-mana. Rupanya tidak hanya tuan rumahnya saja yang dibunuh, melainkan seluruh pelayan, bodyguard dan juga Asisten pribadi keluarga D'Angelo, Kim Daeshim. Jamarie tidak menghiraukan semua mayat yang ada ditempat itu, fokusnya sekarang hanya gadis kecil itu yang entah ada dimana saat ini. Jamarie memerintahkan para pengawalnya untuk mencari gadis kecil itu di setiap ruangan. Sedangkan, ia sendiri pergi ke ruang rahasia yang digunakan untuk menyimpan semua harta sekaligus ruang pengawas.

Setelah sampai diruang rahasia tesebut, ternyata gadis kecil itu sudah tidak ada disana. Selang beberapa menit saja, salah satu pengawal menelponnya dan memberitahu kalau gadis kecil itu ada di halaman belakang rumahnya. Mendengar hal itu, Jamarie pun segera berlari menuju ke tempat yang dimaksud.

Jamarie terpaku ketika melihat keponakannya itu tengah duduk diantara mayat orang tuanya, setengah badannya masih tertutup tanah, rupanya gadis kecil itu telah berusaha mengeluarkan mereka. Jamarie pun berjalan perlahan mendekati gadis kecil itu lalu memeluknya. Tangis gadis kecil itu pecah seketika. Namun, tak lama gadis kecil itu menghapus air matanya lalu meraih tangan kedua orang tuanya, menggenggamnya lalu mulai berbicara.

" Ti ripagherò, giuro che ti ripagherò!!"

(Aku akan membalasnya, aku bersumpah akan membalasnya!!). Ujar gadis kecil itu lantang dan didengar langsung oleh pamannya dan juga para pengawalnya.

Atas permintaan keponakannya, Jamarie pun mulai melakukan penguburan adiknya tepat dimana gadis kecil itu pertama kali menemukannya. Meski sudah dibujuk agar mayat kedua orangtuanya dimakamkan di Italia, gadis kecil itu tetap bersikukuh agar dimakamkan disini saja. Karena tidak bisa lagi membujuk akhirnya Jamarie pun mengalah dan melakukan apa yang diminta gadis kecil itu dengan bantuan para pengawalnya.

Setelah semuanya selesai, Jamarie mulai menjelaskan keadaan kepada gadis kecil itu, karena kondisinya sangat berbahaya dan tidak memungkinkan untuk tinggal lebih lama, Jamarie pun mengajak si gadis untuk kembali ke Italia bersamanya. Namun, lagi-lagi dengan satu syarat.

" Che cos'è? "

(apa itu?), tanya Jamarie.

"nei prossimi dieci anni nella stessa data, fammi tornare per mantenere la mia promessa"

(dalam sepuluh tahun ke depan pada tanggal yang sama, izinkan aku kembali untuk menepati janjiku), ujar gadis kecil itu.

Jamarie benar-benar dibuat heran dengan sikap keponakannya ini. Gaya bicaranya tidak seperti kebanyakan anak kecil lainnya. Namun, demi menyelamatkannya Jamarie pun mengiyakannya. Mereka pun berjalan menyusuri lorong mansion, lalu terdengar seorang minta tolong dan memanggil ' Tuan D'Angelo'. Merasa mengenal suara itu, gadis kecil itu mulai mencari sumber suaranya. Ketemu, ternyata itu asisten pribadi keluarganya, dia masih hidup. Gadis kecil itu berlari menghampiri lelaki itu.

" Pak Kim? Kau masih hidup?" tanya gadis itu terdengar sedikit lebih tenang dari sebelumnya.

Jamarie yang mengetahui kalau Pak Kim masih hidup pun turut senang. Tiba-tiba handphone Jamarie berdering, salah satu pengawal yang mengawasi area luar mansion meneleponnya. Saat menjawab telfonnya, wajah Jamarie berubah panik seketika. Dia langsung memerintahkan sebagian pengawalnya untuk membopong tubuh Pak Kim ke dalam mobil, lalu pergi meninggalkan mansion itu.

"Gizzy, stai bene?"

(Grizzy, kau baik-baik saja?), tanya Jamarie pada gadis kecil itu.

"Certo."

(tentu), jawab gadis itu singkat.

Gadis dengan nama kecil Grizzy itu bernama lengkap Grizelle Edard Viviana D'Angelo. Seorang putri kedua dari pasangan Edard Lesham D'Angelo dan Lee Yoora. Ayahnya merupakan seorang Mafia terkenal di Italia dan ibunya merupakan seorang dokter sekaligus pemilik Rumah sakit swasta di Seoul.

Grizzy datang ke Korea bersama ayahnya dengan alasan berlibur sekaligus mencurahkan semua kerinduan pada ibunya. Mereka tidak tinggal bersama karena kedua orangtuanya memiliki kesibukan di tempat yang jauh berbeda. Grizzy sendiri tinggal bersama Ayahnya dan juga kakaknya, Daniel Lesham D'Angelo yang dua tahun lebih tua darinya. Bukan tanpa alasan, kesibukan ibunya yang bahkan hampir tidak punya waktu untuk sekedar berlibur akan membuatnya jenuh dan kesepian.

Berbeda dengan Ayahnya yang masih bisa meluangkan waktu untuk anak-anaknya. Grizzy memang sudah fasih berbahasa Korea, Itali bahkan Inggris. Meski tidak tinggal tetap di Korea, ibunya selalu mengajarkan bahasa Korea saat punya waktu luang. Namun, hal itu dilakukan jauh sebelum ibunya mulai sibuk dengan pekerjaannya. Sebagai gantinya, Pak Kim Daeshim selaku asisten pribadi keluarganya membantu Grizzy belajar bahasa Korea sampai benar-benar mahir. Bahkan komunikasi antara Grizzy dan Daniel menggunakan bahasa Korea, berbeda dengan anggota keluarga yang lain yang menggunakan bahasa Italia.

Sisilia, Italia 2008

Jamarie berhasil membawa Grizzy kembali ke Italia, namun, kabar duka tentang adiknya akan menjadi duka mendalam untuk Daniel. Perjalanan jauh ternyata tidak membuat Grizzy terlihat lelah sedikitpun. Hanya saja, tatapan kosongnya masih terpasang di wajahnya membuatnya terlihat asing bagi pamannya itu. Grizzy juga nampak lebih dingin dan tegas dari biasanya. Jamarie pun memakluminya, mungkin butuh waktu untuk membuatnya ceria lagi.

Sesampainya di mansion, Grizzy dan Jamarie pun menuruni mobil. Lalu, terlihat seorang anak laki-laki berlari menghampiri mereka lalu memeluk Grizzy. Grizzy terkejut, namun langsung membalas pelukannya.

"Kau menangis?" tanya Grizzy yang masih sedikit terkejut.

"Ayah dan ibu..?" jawab Daniel disela-sela tangisannya.

"Tidak apa-apa, takkan ada yang menyakiti mereka lagi, mereka sudah aman sekarang" ujar Grizzy menenangkan kakaknya itu.

Gaya bicara Grizzy yang berubah drastis membuat Jamarie dan yang lainnya benar-benar tercengang. Bagaimana seorang anak delapan tahun bisa berbicara layaknya orang dewasa. Belum lagi sikap awal Grizzy yang ceria, ramah, manis dan manja membuatnya mustahil melakukan itu. Jamarie semakin khawatir dengan sikap Grizzy yang seperti sekarang ini, namun Grizzy malah tersenyum kepadanya seolah mendengar perkataan hatinya dan menjawab kalau ia baik-baik saja.

Hari demi hari berlalu, Grizzy masih dengan sikapnya yang dingin, kejadian itu seolah membuat dirinya lupa seperti apa dia dahulu. Grizzy masih menjalani aktivitasnya seperti sekolah, mengikuti bimbel dan kursus olahraga bela diri bersama Daniel dan juga anak tunggal Jamarie, Gabriel. Grizzy juga memiliki seorang teman laki-laki bernama Dong Il yang baru-baru ini juga mengikuti kursus bela diri demi menghibur Grizzy. Namun, hal itu malah membuat seluruh tubuh Dong Il nyeri akibat berkali-kali dikalahkan oleh Grizzy saat evaluasi.

"Bisakah kau sedikit lembut sebagai seorang wanita? Kau sudah beberapa kali mempermalukan ku, sekarang mengalah lah!" gerutu Dong Il yang masih pada posisi duduknya setelah tubuhnya dibanting ke matras.

"Keluar saja dan temani teman perempuanmu itu main boneka, kursus ini sama sekali tidak membutuhkan orang lemah sepertimu!" balas Grizzy yang diakhiri dengan senyuman misteriusnya.

Sikap dingin dan tegas yang dimiliki Grizzy tentu saja bukan hal yang sudah biasa untuk keluarganya. Perubahan drastisnya seringkali membuat orang sekitarnya rindu pada Grizzy manis yang mereka kenal. Namun, hal itu sama sekali tidak mempengaruhi Dong Il, baginya sifat dingin Grizzy memang sudah terlihat semenjak pertama ia mengenal Grizzy. Bahkan, teman-teman sekolahnya seringkali membicarakan Grizzy saat Grizzy tengah berjalan melewati mereka.

Grizzy memang terkenal dingin dan menyeramkan di sekolahnya, tidak heran jika Dong Il terbiasa dengan sikapnya yang sekarang tanpa tahu hal yang telah menimpa Grizzy beberapa hari yang lalu.

Kabar kematian Edard D'Angelo memang dirahasiakan agar dunia mafia tidak heboh karena mafia terkenal itu pada akhirnya dibunuh di luar negerinya. Jamarie pun mengambil alih posisinya sampai tiba saatnya anak Edard menggantikannya. Saat ini Jamarie tinggal di kediaman Edard untuk sementara, sesekali Jamarie pulang untuk memantau perkembangan anak dan keponakannya. Namun, semenjak kematian adiknya itu, sikap Grizzy sama sekali tidak menunjukan perubahan, ia masih sama dinginnya.

Sisilia, November 2017

Sembilan tahun berlalu, Grizzy tumbuh menjelma menjadi seorang gadis Cantik dengan rambut berwarna coklat gelap alami yang selalu ia biarkan terurai. Namun, Grizzy belum pernah menunjukan senyum manisnya kepada siapapun. Bahkan ia hampir tidak pernah terlihat tertawa, wajahnya hanya menunjukan tatapan datar, bahkan sesekali ia menatap tajam.

"Signorina, il signor Jamarie è arrivato, la sta aspettando nella sala principale"

(Nona, Tuan Jamarie telah tiba, dia sedang menunggumu di aula utama) ujar seorang pelayan pada Grizzy yang tengah menatap keluar jendela.

"Sarò lì presto!"

(Saya akan segera kesana) jawab Grizzy tanpa membalikkan tubuhnya.

Grizzy melangkah menuruni tangga, begitu saja dia terlihat anggun, jika saja dia sedikit tersenyum mungkin akan banyak orang yang semakin terpana melihatnya. Jamarie berjalan mendekati Grizzy lalu memeluknya. Grizzy membalas pelukan pamannya itu.

"Ho bisogno di parlare di cose importanti, c'è qualcosa che devo fare prima di iniziare"

(Saya perlu berbicara tentang hal-hal penting, ada sesuatu yang perlu saya lakukan sebelum memulai), ujar Grizzy membuka pembicaraan dengan santai.

Namun, entah apa yang telah dikatakan oleh Grizzy raut wajah Jamarie berubah terkejut tak percaya. Dia pun terlihat sedang berfikir keras seolah sedang menentukan keputusan besar. Dia menatap lekat Grizzy mencari celah keraguannya, namun sepertinya Grizzy sudah yakin dengan keputusannya. Jamarie menghela nafas lalu mulai memutuskan.

"Ok, ti do tre mesi. Se va bene rinuncerò completamente "

(Baiklah, saya memberi Anda tiga bulan. Jika semuanya berjalan dengan baik, saya akan menyerahkan sepenuhnya), ujar Jamarie.

" Scusa"

(terimakasih), balas Grizzy.

Keesokan harinya Grizzy terlihat tengah bersiap dengan balutan kemeja hitam dengan lengan yang digulung seperempat, ditambah rok span pendek yang membuatnya terlihat feminim. Pakaian serba hitam memang sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk keluarga D'Angelo. Bahkan mereka sangat jarang terlihat menggunakan pakaian dengan warna cerah. Dengan kata lain, pakaian dengan warna gelap sudah menjadi selera mereka.

" Biasakan mengetuk pintu sebelum memasuki ruang pribadi seseorang!" gerutu Grizzy yang masih memandang kearah luar jendela kamarnya.

Benar saja seseorang baru saja memasuki kamarnya tanpa izin. Daniel. Dia berjalan mendekati adiknya itu dengan senyum yang biasa ia pasang saat tertangkap basah.

"Feeling-mu masih sama kuatnya sejak dulu, aku bahkan tidak terkejut" ujar Daniel yang ikut memandang keluar jendela.

"Dunia ini terlalu sepi, sampai-sampai aku bisa mendengar kericuhan semut yang memperebutkan roti yang baru saja kau senggol!" balas Grizzy sebelum melenggang pergi.

"Apa maksudmu? Hei, Lee Gina!!" teriak Daniel lalu menyadari ada sepotong roti yang terjatuh ke lantai yang sudah dikerubungi semut.

" Apa-apaan ini? Apa dia punya indera keenam??" gumamnya.

Grizzy dan Daniel memang terbiasa menggunakan bahasa Korea saat sedang komunikasi. Jadi tidak heran jika Gabriel seringkali kebingungan saat berada diantara obrolan kakak-beradik itu.

"Kenapa kau lama sekali?" tukas Dong Il saat Grizzy baru saja memasuki mobilnya.

"Ayo berangkat!" balas Grizzy yang sama sekali tidak mempedulikan ocehan temannya itu.

"Itu saja? Hei! harusnya kau meminta maaf karna membuatku menunggu lama!" ujar Dong Il mengomel.

"Haruskah aku berlutut sambil memohon agar kau memaafkan aku?" balas Grizzy yang langsung membuat Dong Il terdiam.

Grizzy dan Dong Il memang satu sekolah hanya saja mereka berada dikelas yang berbeda. Namun, jika jam istirahat tiba Dong Il sering kali mengajak Grizzy ke kantin bersama, Grizzy pun tidak pernah menolaknya. Namun, sesuatu telah disembunyikan Dong Il sejak lama, tanpa Dong Il ketahui ternyata diam-diam Grizzy selalu memperhatikannya.

Mereka pun tiba disekolah, seperti biasa tatapan aneh itu mulai tertuju pada Grizzy dan Dong Il yang tengah melewati lorong sekolah. Grizzy sama sekali tidak menanggapi itu, begitu juga Dong Il yang setia bersembunyi dibalik Grizzy. Sampai beberapa saat Grizzy mulai merasa ada yang aneh, benar saja ketika ia membalikan badannya, ternyata Dong Il sudah tidak ada disana. Dong Il tidak seperti biasanya pergi begitu saja. Dia pasti akan menyempatkan diri untuk memberitahu Grizzy meskipun dia tahu, Grizzy tidak akan memedulikannya sama sekali. Namun, saat ini Grizzy benar-benar mencarinya.

Dia berjalan ke arah yang baru saja ia lewati sambil terus mengamati setiap ruangan dan mencari setiap sudut yang mencurigakan. Saat melewati sebuah persimpangan lorong, sekilas Grizzy melihat beberapa anak tengah berdiri disebuah kelas kosong di lorong yang bahkan jarang dilewati banyak orang. Namun, siapa sangka jia dia tidak benar-benar melewati lorong itu, melainkan memutarinya hingga langsung datang kehadapan anak-anak itu. Suasana menjadi canggung dengan wajah terkejut bercampur dengan ketakutan. Belum lagi ekspresi datar Grizzy dengan tatapan mengintimidasi membuat ketiga anak itu berlari ketakutan.

Grizzy memasuki kelas kosong itu, benar saja dua orang laki-laki yang tengah merisak Dong Il dengan melucutinya. Ada beberapa luka lebam diwajah Dong Il yang membuat Grizzy geram. Salah seorang laki-laki itu menghampiri Grizzy tanpa rasa takut seperti ketiga anak yang berjaga tadi, dia terlihat berani dan bahkan dia meremehkan Grizzy.

"Wow, guarda chi c'è qui? sei il suo amante ahah, in nessun modo giusto ??"

( Wow lihat siapa yang datang? apa kau kekasihnya? tidak mungkin bukan?), ujar laki-laki itu sebelum tangannya mendekat hendak menyentuh dagu Grizzy.

Terpopuler

Comments

Esther Nelwan

Esther Nelwan

seruuuu ni

2022-09-12

0

Yukity

Yukity

belajar bahasa asing disini🤔👍🏼👍🏼😍😍

2021-11-07

1

Annisanur hasanah

Annisanur hasanah

hallo kak, he's my boss hadir nihh, yuk saling suport, semangat berkarya kak.

2021-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!