Questo Non È Amore

"Ciao, sai cosa? Come paga un ladro per le sue azioni? Il signor D'Angelo una volta mi ha detto 'se qualcuno osa rubarmi qualcosa allora devo tagliargli le due mani e chiedergli di correre a nascondersi da me, ma non sperare mai di sopravvivere, perché rimarrò un ombra terrificante per te "

(Hai kamu tahu Bagaimana seorang pencuri membayar tindakannya? Pak D'Angelo pernah mengatakan kepada saya 'jika seseorang berani mencuri sesuatu dari saya maka saya harus memotong kedua tangan dan memintanya untuk lari dan bersembunyi dariku, tetapi jangan pernah berharap untuk bertahan, karena saya akan tetap menjadi bayangan yang menakutkan untuk Anda), suara mengejutkan itu seketika membuat Richard ( - pelaku laki-laki ) terkejut campur takut.

"Portalo nella stanza delle esecuzioni!"

(Bawa dia ke ruang eksekusi!), perintah tegas sang bos yang langsung dilakukan oleh anak buahnya tanpa mengatakan basa basi lain.

"Bene"

(Baik), balas Pak Kim.

Korea Selatan, November 2019

Disebuah sekolah terkenal di kota itu tengah mengadakan pekan olahraga siswa yang dimana seluruh siswa diwajibkan mengikuti kegiatan selama pekan olahraga berlangsung. Tim pemandu sorak sedang melakukan aksinya sebelum pertandingan basket dimulai, para penonton pun sudah berada ditempatnya masing-masing. Suasana ramai sampai tidak ada satu tempat duduk pun yang tersisa. Suasana semakin riuh saat pemain basket memasuki lapangan, tidak sedikit dari mereka yang meneriakkan nama yang sama.

"NA YEON"

"NA YEON AKU MENCINTAIMU!!"

"KAKAK AKU MENCINTAIMU!"

"NA YEON BERSEMANGATLAH"

"KAU PASTI BISA"

Berbagai teriakan lainnya pun terdengar memenuhi tribun, semua itu teruntuk orang yang sama. Na Yeon, seorang siswa kelas sebelas dengan paras tampan dan tubuh ideal yang tentu saja ketampanannya membuat candu siapapun yang melihatnya.

Banyak diantara siswa lainnya yang menyukai Yeon, bahkan diantara mereka sampai menyatakan perasaanya secara terang-terangan. Namun, Yeon tentu saja tidak semudah itu tertarik kepada perempuan, dia juga memiliki selera dan tahu tipe seperti apa yang ia inginkan.

Permainan dimulai, kharismanya terlihat jelas bahkan saat di melompat dan melayang di udara untuk memasukan bola kedalam ring. Tampan. Salah satu kata yang tepat untuk mendeskripsikannya saat ini. Dia memang selalu terlihat tampan saat melakukan apapun. Na Yeon pun tidak menjadi satu-satunya yang tertampan disekolah itu ada siswa tampan lainnya yang bernama Kim Taehyung.

Berbeda dengan Na Yeon yang ramah, Taehyung memiliki aura dingin yang kuat, wajah tegas namun tidak terlalu kasar dan tidak menutupi kenyataan kalau dia lebih tampan dari Na Yeon. Namun, karena sikap dinginnya banyak orang menjadi takut mendekatinya terlebih kata-kata pedasnya yang seringkali muncul saat seseorang mencoba menggodanya. Taehyung benar-benar menjadi seorang siswa tampan tak tersentuh.

Pertandingan pertama telah berakhir dan dimenangkan oleh tim Na Yeon. Pertandingan final akan dimulai lima belas menit ke depan, Tim Na Yeon akan melawan tim lain untuk memperebutkan posisi pertama. Seorang gadis cantik berlari menghampiri Na Yeon lalu menyodorkan sebuah sapu tangan, namun dengan angkuh Na Yeon mengabaikannya dan memilih meminum minuman botol yang sedari tadi berada dalam genggamannya. Wajah gadis itu seketika berubah menjadi masam melihat balasan dari Na Yeon .

"Cih, lihat, kau baru saja mengabaikan aku? Kau lupa aku siapa? Aku ini kekasihmu!!"

"Kekasih? Ah benar, lebih tepatnya kau itu mantan! Jadi, berhentilah menyebutku kekasihmu! Itu terdengar menjijikan!" sarkas Na Yeon.

"Ka..

"priitttt!!!"

Peluit berbunyi menandakan pertandingan kembali dimulai, tim Na Yeon berlari memasuki lapangan. Namun, semua orang yang ada disitu dibuat terkejut saat Taehyung berjalan dengan gagah memasuki lapangan sebagai kapten. Tatapan datarnya tak menghalangi ketampanannya. Na Yeon mengeluarkan smirk nya menatap dengan tatapan mengejek ke arah Taehyung. Namun, Taehyung sama sekali tidak menghiraukan itu, dia bersikap seolah Na Yeon tidak terlihat.

Pertandingan dimulai, Taehyung dan Yeon tidak henti-hentinya beradu tatapan tajam. Keduanya bertarung dengan sengit di lapangan basket. Satu bola mengelilingi ring sebelum akhirnya masuk dan memberi poin untuk tim Na Yeon. Na Yeon tersenyum licik, namun Taehyung malah membalas senyum misterius yang membuat Na Yeon heran.

Tim Na Yeon sudah mendekati kemenangannya, namun tidak terlihat keputusasaan di wajah Taehyung yang sudah tertinggal jauh. Na Yeon tidak henti-hentinya tertawa menang dan mengejek Taehyung.

"Apa kau selemah ini setelah sekian lama? Aku pikir kau lupa caranya memegang bola" ujar Na Yeon saat sedang berhadapan dengan Taehyung.

"Aku pikir kau salah faham, ini belum berakhir, bahkan permainan sebenarnya baru saja di mulai." Balas Taehyung disertai senyum misterius.

Taehyung mengambil kesempatan untuk merebut bola dari Na Yeon saat Na Yeon lengah karena dibuat bingung oleh perkataannya tadi. Benar, Taehyung tidak bodoh dan dia cerdik, dia selalu punya strategi untuk mengalihkan perhatian lawannya. Dan satu lagi, Dia terlihat tampan meski dalam sikap santainya.

"Masuk!". Poin awal untuk Taehyung yang mengesankan, suara teriakan kembali terdengar untuk Na Yeon. Na Yeon terus menerus disemangati, Dia pun terlihat geram saat sadar Taehyung merebut bolanya.

"Sial!!" gerutu Na Yeon.

Taehyung kembali memasang wajah dinginnya, tidak, kali ini tatapan garangnya terlihat saat mendapati bola ditangannya. Tatapannya kini berubah seperti seekor singa yang kelaparan.

"Masuk!!". Untuk kesekian kalinya, Taehyung terus menerus menghajar tim lawan. Keadaan menjadi berbalik, Na Yeon menjadi lebih panik lagi saat tahu poinnya saat ini imbang. Sedikit ketakutan muncul diwajahnya, senyuman kemenangan itu tak lagi terlihat, kini yang ada hanya panik dan ketakutan yang sama sekali tidak bisa disembunyikan. Taehyung sendiri masih dengan sikapnya yang dingin.

Kini bola berada di tangan Na Yeon, saat Na Yeon hendak memasukkannya ke dalam ring, Taehyung mencegahnya lalu mengambil alih dan memasukannya ke ring lawan. Alhasil pertandingan dimenangkan oleh Taehyung, sang kapten basket yang hampir saja terlupakan, kini kembali membuat namanya yang dulu layu kembali berbunga.

Na Yeon tiba-tiba menjadi diam, dia dan pemain lainnya meninggalkan lapangan dan pergi keruang ganti. Di ruang ganti, bahkan Na Yeon masih menjadi diam sampai tiba-tiba,

"Siallllll!!! Aku pasti akan membalasmu! Kim Taehyung!! Aku akan membalasmu!!! " Ocehnya sambil menunjukkan tangannya keatas seolah sedang bersumpah.

Suaranya mengejutkan semua orang yang ada di ruangan itu, bahkan salah satu temannya berusaha menghentikannya, namun malah ikut dimarahi oleh Na Yeon.

"Yeon, tenanglah" ujar Do Shik.

"Diamlah! Kau tidak tahu aku sedang marah?? Aku marah!!" Teriak Yeon tak mempedulikan orang sekitarnya.

"Aku tahu, aku tahu!! Tapi tenanglah!" ujar Do Shik lagi sedikit berbisik dan mengisyaratkan agar Yeon diam.

"Bagaimana aku bisa diam? Taehyung siala...

Do Shik membungkam mulut Yeon menggunakan tangannya, sebisa mungkin membuatnya diam lalu perlahan mulai berkata.

"Kim Taehyung ada di belakangmu!" bisik Do Shik.

Mata Yeon membulat sempurna, seketika tubuhnya menjadi tegang. Dia bahkan tidak berani membalikkan badannya, dia memilih untuk pergi dari tempat itu membawa rasa malu yang tak lagi bisa ia sembunyikan. Sedangkan Taehyung yang keberadaannya tidak disadari oleh Na Yeon hanya diam setelah tahu sesuatu yang dilakukan Na Yeon tepat didepannya.

"Pecundang!" gumam Taehyung saat Na Yeon benar-benar pergi dari hadapannya.

Dahulu Taehyung dan Na Yeon adalah teman baik, Taehyung juga dikenal pribadi yang sangat ceria dan aktif. Namun, seolah rahasia besar telah terbongkar sikap Taehyung berubah drastis, dia berubah menjadi sosok pendiam, dingin bahkan sering kali dia menjadi sosok yang sangat pemarah jika ada yang mengusiknya. Tidak jarang dia terlibat perkelahian, bahkan lebih sering terlibat adu tinju dengan Na Yeon, meskipun Na Yeon selalu kalah ketika melawan Taehyung namun terlihat jelas dimata Na Yeon kalau perkelahian ini sama sekali bukan hal yang dia inginkan. Bagaimanapun juga dia tetap ingin berdamai dengan Taehyung, namun, hal itu bukanlah hal yang mudah, hal itu lebih sulit dari apapun yang pernah ia lakukan sepanjang hidupnya.

Na Yeon berjalan menelusuri lorong sekolah di ikuti Do Shik, teman baiknya. Gerak tubuhnya menunjukan kalau dia sedang memaksa dirinya untuk lebih santai. Salah satu kelemahannya adalah tidak bisa menutupi apa yang sedang dia rasakan saat ini. Namun, belum juga sampai di kelasnya, seorang perempuan menghalangi jalannya, perempuan yang sama dengan perempuan yang menghampirinya di lapangan tadi.

"Ji Eun?" ujar Na Yeon sedikit terkejut.

"Kenapa wajahmu seperti itu, kau lebih mudah terkejut setelah mengalami kekalahan ya? Aku tidak percaya kalau kau selalu kalah dari Taehyung! " ujar Ji Eun sedikit kasar.

"Enyah lah!" balas Na Yeon.

Na Yeon berjalan melewati Ji Eun begitu saja, namun Ji Eun lagi-lagi menghentikannya.

"Jangan pernah lupakan hal ini" ucapan itu membuat Na Yeon berhenti melangkah,

"Aku tidak pernah menyetujui keputusanmu untuk mengakhiri hubungan ini, bahkan tidak akan pernah!" sambung Ji Eun lalu berjalan mendahului Na Yeon.

Na Yeon dan Ji Eun memang sudah menjalin hubungan selama dua tahun. Sama halnya dengan hubungan persahabatannya dengan Taehyung, Na Yeon pun memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Ji Eun, namun Ji Eun tidak pernah menyetujuinya. Bahkan beberapa kali Ji Eun mencoba bunuh diri karena Na Yeon berusaha melepaskan diri darinya. Namun, tentu saja Na Yeon tidak bisa membiarkan itu terjadi, bagaimana pun juga sesedikitnya perasaan itu masih tersimpan untuk Ji Eun. Sekali lagi, Na Yeon tidak bisa membohongi dirinya sendiri.

Ponsel berdering, tertulis "Paman Joo"

"Ada Apa?" jawab Nayeon dengan nada kesal.

"Tuan Muda... Tuan meminta Anda untuk pulang saat ini juga!"

"Apa sesuatu telah terjadi?"

"Saya hanya mengatakan hal diperintahkan saja!"

Na Yeon menutup telepon sepihak lalu terdiam, mencoba menebak-nebak hal apalagi yang terjadi kali ini.

"Yeon!!" Panggil Do Shik menyadarkan Na Yeon.

"Do Shik, aku harus pulang sekarang juga, bisakah kau membuatkan surat izin untukku?" ujar Yeon.

"Tentu sja, akan ku buatkan!''

"Terima kasih banyak, aku akan membalas mu lain kali, aku pergi dulu"

Na Yeon berlari ke parkiran menuju mobilnya lalu pergi begitu saja. Hal itu ternyata dipantau oleh Taehyung dari jauh.

"Dunia belum berubah, semuanya masih tunduk pada uang. Duniaku yang malang!" gumam Taehyung sebelum akhirnya memasuki kelas.

Sisilia, Desember 2019

Kehidupan Grizzy di Italia masih sama seperti biasanya.Sedikit berbeda karena dia lebih sering pergi ke tempat rahasia sendirian lalu datang dengan senyuman misterius yang entah darimana sumbernya. Grizzy juga sudah membersihkan semua perisak di sekolahnya memerdekakan Dong Il dari kejamnya para perundung di sekolah itu. Tentu saja, hal itu membuat Dong Il banyak berhutang budi pada Grizzy, dia terus menerus berjanji akan membalasnya meskipun dia tahu betul Grizzy adalah perempuan tangguh yang tidak terkalahkan. Dia tahu itu nyata dan hanya Grizzy yang seperti itu.

"Grizzy, apa kau punya waktu luang nanti malam? Aku sudah beberapa kali mengajakmu namun kau selalu sibuk!" ujar Dong Il pada Grizzy yang terus berkutat dengan tumpukan buku didepannya.

Hening. Dong Il belum juga mendapat jawaban, dia berfikir apa dia mengatakan sesuatu yang salah, atau dia tidak sengaja menyinggung Grizzy.

"Va bene, ceniamo insieme."

(oke, ayo makan malam bersama). jawab Grizzy.

"benarkah? ah maksudku, baiklah, dimana aku bisa menjemputmu?" ujar Dong Il terbata, dia bahkan tidak tahu apa yang ia katakan.

"Kau tidak bisa menjemput ku. Kita bertemu saja di tempat, aku akan mengirimkan alamatnya kepadamu!" ujar Grizzy lalu kembali larut dalam bacaan bukunya.

"Bene!"

(baiklah), balas Dong Il.

Malam pun tiba, Grizzy terlihat tengah bersiap dengan busana hitam-hitam yang sudah menjadi ciri khasnya. Seseorang memanggilnya dari luar kamar. Dengan senang hati Grizzy mempersilahkan orang itu masuk.

"Mau pergi kemana?" tanya Daniel.

"Makan malam dengan teman" jawab Grizzy singkat.

"Teman pria? Apa itu kencan?" Tanya Daniel lagi seketika membuat Grizzy menghentikan aktivitasnya.

"Aku tidak mengencani siapapun, aku tidak memiliki perasaan apapun untuk disimpan!" balasnya mulai dingin.

"Lalu, siapa yang akan percaya dengan perkataanmu?"

"Aku bahkan tidak membutuhkan seorang pun untuk percaya padaku, aku bukan orang baik!" sarkas Grizzy lalu pergi meninggalkan Daniel di kamar nya.

Grizzy mengambil kunci mobil yang tersedia lalu, melangkah cepat menuju basement rumahnya. Entah apa yang telah mengusiknya kali ini, Daniel sungguh membuatnya kesal. Namun, bagaimana pun juga dia tetap menghormati kakaknya itu, dia tidak akan bertindak lebih jauh, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri meskipun dia tahu perkataan Daniel seringkali membuatnya marah.

Grizzy sudah sampai ditempat, dari dalam mobil dia dapat melihat Dong Il tengah duduk ditempat yang ia pesan. Dia sedang meyakinkan dirinya sendiri, mencoba membuatnya setenang mungkin dan melupakan apa saja yang Daniel katakan dirumah tadi.

"Aku tidak memiliki perasaan apapun kepada siapapun, ini bukan kencan, aku melindunginya bukan karena aku memiliki sesuatu yang spesial, melainkan aku tidak ingin melihat diriku seperti sembilan tahun yang lalu, saat aku melihat dua orang tidak berdaya itu dihakimi oleh manusia biadab, namun aku tidak bisa melakukan apapun. Aku tidak mau mengalami hal buruk itu untuk yang kedua kalinya. Lebih tepatnya apa yang aku lakukan saat ini adalah karena aku,," batinnya berhenti berbicara, lalu perlahan suaranya mulai terdengar tegas.

"Ho pietà di lui"..

Terpopuler

Comments

Jiayou🐼

Jiayou🐼

penulisan kalimat nya juga bagus👍

2021-11-04

1

R.F

R.F

3 like Hadir, cemungut, like balik iya
Cinta Untuk Najwa
Istriku ternyata cinta pertamaku

2021-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!