Ribut

Suasana makan malam terasa dingin, Raniyah juga banyak diam. Kak Radit, anak kedua di keluarga Pak Ansori merasa keheranan. Dia mencukil nasi yang disajikan di meja makan. Memang dia saat acara lamaran tidak ada di rumah, dia kebetulan sedang di rumah mertuanya dan baru kembali selepas magrib.

" Ekhem.. Gimana de tadi lamarannya?" Sapa Kak Radit.

"Alhamdulillah, " Jawab Raniyah pelan dengan mata tertuju ke piring dengan tangan mengaduk-aduknya.

"Wah, berarti bakal ada hajatan lagi nih!" Seru Kak Radit sambil tertawa lebar.

Tidak lama istrinya Kak Radit mencubit pinganggnya, sontak Kak Radit langsung memberikan kode dengan alisnya. Isterinya Kak Radit menyimpan satu tangannya dimulut membuat kak Radit terdiam. Barulah dia paham ada yang tidak beres disana.

"Jadi, apa keputusan dari lamaran tadi?" Kata Kak Radit penasaran untuk memecahkan keheningan di ruang makan itu

"Bapak gak nolak lamaran, cuman suruh nunggu aja sampai Haya Nikah! Atau kalau dia ngebet nikah ya nikahin aja Haya." Tutur Ibunya.

" loh kok gitu bu!" Protes Kak Radit keheranan.

" Iya memang kenapa? Ibu gak mau keluarga kita kena bala karena kebiasaan anaknya yang nikah melangkahi!" Sahut ibu.

"Bu, Pernikahan Radit hancur kawin cerai bukan karena masalah melangkahi kak Fraz! Tapi memang takdir dari Allah Bu. Lihat anak bibi apa mereka cerai karena melangkahi kakaknya? tidak bu!" Protes Kak Radit.

"RADITT!!" Suara keras Kak Fraz mengelegar.

" Kenapa kak?" Kini Radit beralih menatap kakaknya yang duduk dikursi dekat Pak Ansori.

"Jangan naikkan suaramu dihadapan ibumu!!" Tegur Kak Fraz.

Dengan wajah masih marah, Kak Radit terdiam, tapi hatinya masih mengerutu. Suasana makan berlangsung benar-benar dalam keheningan. Sampai Kak Radit menyudahi makanannya dengan cepat dan langsung berdiri. Namun sebelum pergi dia berbicara.

"Bu, Bapak, pernikahan itu seperti kematian, tidak perlu sesuai urutan kelahiran. " Ujar Kak Radit langsung berjalan pergi menuju kamarnya.

Pak Ansori dan isterinya hanya saling berpandangan tidak membalaa perkataan Kak Radit. Semuanya langsung membubarkan diri, Raniyah memilih mencuci piring. Saat itu, kak Fraz langsung menghampiri sambil menyimpan piring kotor dan gelas.

" Kamu PNS, masih muda juga Ran. Gak perlu takut gak laku, nunggu Haya nikah sampe umur berapapun kamu bakal tetep banyak yang mau!" Tutur kak Fraz.

Raniya tidak membalas perkataan kakak pertamanya itu, dia memilih diam dan terus mencuci piring kotor lalu menyimpannya di rak piring. Kak Fraz pun berlalu, perlahan dipelupuk matanya meluncur buliran air mata. Dalam hati dia menolak perkataan kakak laki-lakinya.

Bukan masalah tidak laku yang menjadi pertimbangan, mungkin baginya mudah mendapatkan pasangannya lagi kelak, tapi akankah ada yang benar-benar tulus mencintainya seperti Ahsan.

Setelah selesai, Raniyah langsung masuk ke dalam kamar. Beberapa kali dia menghapus air matanya. Tapi tidak lama kemudian dia terhenti karena ada telpon masuk dari Ahsan.

"Belum tidur?" Sapa Ahsan diujung telpon.

" Belum, sebentar lagi."

" Kamu habis nangis ya? Rupanya Ahsan bisa mengetahui Raniyah yang habis menanggis dari hanya mendengar suaranya.

"emm. Rani takut kita gak nikah!"

"Sudah, kita berdoa saja semoga Allah menjaga hati kita dan menjodohkan kita!"

"Aamiin,"

"Udah dong jangan sedih lagi, kita kan masih boleh tunangan kata Bapak, hayo kamu mau kapan kita tunangan?" Seru Ahsan cukup membuat Raniya bersemu dan sedikit tersungging.

#Bersambung....

Terpopuler

Comments

Tutun Imam

Tutun Imam

kot amat orang tuanya

2022-01-31

0

sang author

sang author

up

2021-07-05

0

lihat semua
Episodes
1 Menikahi kakaknya atau Tunangan dulu!
2 Ribut
3 Cerita lelaki
4 Kepergok
5 Perlukah dilanjutkan?
6 Sudah berakhir
7 Kemana Ahsan?
8 Dia dengan yang lain!
9 Surat Undanganmu
10 Cekcok
11 Melamar mendadak
12 Keputusan Keluarga
13 Pilihan Orang Tua
14 Keputusan
15 Dijodohkan?
16 Klarifikasi
17 Curi Pandang
18 Misi Pak Rasya?
19 Siswa Ribut
20 Kak Fraz
21 Gagal Melangkahi
22 Penundaan
23 Serba Menyalahkan
24 Membandingkan
25 Kegaduhan di Ruang Guru
26 Perjuangan Pak Rasya?
27 Bakso yang bikin mealting
28 Mutasi
29 Pernikahan Paksa
30 Ahsan Sakit
31 Jalan dengan Fahrul
32 Sang Mantan Datang
33 Asal kau bahagia
34 Sikap Fahrul
35 Harus Berakhir
36 Postingan
37 Denganmu atau dengan yang lain
38 Bertengkar
39 Melihatmu
40 Menarik garis pembatas
41 Telpon dari Fahrul
42 Ditinggal Nikah
43 Undangan dari Sang Mantan
44 Obrolan keluarga
45 Minta Cerai
46 Semuanya Menikah
47 Teman Lama
48 Cilung penuh kenangan
49 Masalah Haya dan Daiyan
50 Mereka adalah pelajaran
51 Disuruh pulang..
52 Diujung Waktu
53 Rumah Sakit
54 Permintaan
55 Lamaran
56 Fotografer Pernikahan
57 Mengurus Bayi
58 Kembali
59 Ojek Pesanan Rahasia
60 Tidak Sengaja
61 Gara-gara Lipstik
62 Panas Hati
63 Aku cemburu
64 Bentuk Perhatian?
65 Kepikiran
66 Cepat Hamil!!
67 Terkejut
68 Mengoda Kak Daiyan
69 Penguatan dari Kak Daiyan
70 Salsa Sakit
71 Sekamar
72 Ketemu orang tua siswa
73 Cemburu?
74 Meminta Haya Pulang
75 Siasat Haya
76 Apakah Mimpi?
77 Terbangun
78 Emosi
79 Kepergok
80 Putus lagi
81 Aku ingin
82 Kehangatan
83 Surga Dunia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Menikahi kakaknya atau Tunangan dulu!
2
Ribut
3
Cerita lelaki
4
Kepergok
5
Perlukah dilanjutkan?
6
Sudah berakhir
7
Kemana Ahsan?
8
Dia dengan yang lain!
9
Surat Undanganmu
10
Cekcok
11
Melamar mendadak
12
Keputusan Keluarga
13
Pilihan Orang Tua
14
Keputusan
15
Dijodohkan?
16
Klarifikasi
17
Curi Pandang
18
Misi Pak Rasya?
19
Siswa Ribut
20
Kak Fraz
21
Gagal Melangkahi
22
Penundaan
23
Serba Menyalahkan
24
Membandingkan
25
Kegaduhan di Ruang Guru
26
Perjuangan Pak Rasya?
27
Bakso yang bikin mealting
28
Mutasi
29
Pernikahan Paksa
30
Ahsan Sakit
31
Jalan dengan Fahrul
32
Sang Mantan Datang
33
Asal kau bahagia
34
Sikap Fahrul
35
Harus Berakhir
36
Postingan
37
Denganmu atau dengan yang lain
38
Bertengkar
39
Melihatmu
40
Menarik garis pembatas
41
Telpon dari Fahrul
42
Ditinggal Nikah
43
Undangan dari Sang Mantan
44
Obrolan keluarga
45
Minta Cerai
46
Semuanya Menikah
47
Teman Lama
48
Cilung penuh kenangan
49
Masalah Haya dan Daiyan
50
Mereka adalah pelajaran
51
Disuruh pulang..
52
Diujung Waktu
53
Rumah Sakit
54
Permintaan
55
Lamaran
56
Fotografer Pernikahan
57
Mengurus Bayi
58
Kembali
59
Ojek Pesanan Rahasia
60
Tidak Sengaja
61
Gara-gara Lipstik
62
Panas Hati
63
Aku cemburu
64
Bentuk Perhatian?
65
Kepikiran
66
Cepat Hamil!!
67
Terkejut
68
Mengoda Kak Daiyan
69
Penguatan dari Kak Daiyan
70
Salsa Sakit
71
Sekamar
72
Ketemu orang tua siswa
73
Cemburu?
74
Meminta Haya Pulang
75
Siasat Haya
76
Apakah Mimpi?
77
Terbangun
78
Emosi
79
Kepergok
80
Putus lagi
81
Aku ingin
82
Kehangatan
83
Surga Dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!