Seperti kata Naina, apa yg di lakukan Sarah hanyalah sebuah permainan dan mereka harus melupakannya. Karena tak ingin ada bukti jika wanita itu adalah Sarah, Sarah bahkan harus menyumbangkan gaunnya yg super mahal itu kepada yg membutuhkan, itu juga perintah Naina.
Katanya, jika Sampai Devano melihat gaun itu, bisa saja Devano akan mengingat wanita bertopeng yg telah menciumnya dan menyentuh asetnya.
Ah, soal menyentuh aset. Naina tertawa terbahak-bahak saat Sarah menceritakan itu, karena Sarah mengatakan ia telah melakukan foreplay bersama Devano. Naina bahkan mengolok-ngolok Sarah habis-habisan karena tak tahu foreplay itu bagaiamana padahal Naina sudah menjelaskannya. Kalau hanya menyentuh untuk tahu keras atau tidaknya, semua orang juga bisa.
Tapi kedua gadis itu tetap merasa puas dengan permainan mereka, dan sekarang Sarah pun lega karena Devano tidak gay, yg artinya kakaknya aman jika terus bersahabat dengan Devano. Namun tak pernah Sarah sangka, bahwa hidupnya lah yg sekarang tak aman.
Dan soal bagaimana Devano tahu wanita itu adalah Sarah, Sarah tak bisa mengerti itu, karena hanya Naina yg tahu permainan gila itu.
Di tambah chat mesra mereka yg tak pernah sekalipun Sarah lakukan, apa lagi foto mereka di ranjang yg memang tampak nyata.
Ugh, itu membuat Sarah hampir depresi.
...... ...
Di pagi harinya, seperti biasa Sarah bersiap siap pergi ke sekolah. Seragam putih abu-abunya pun sudah membalut tubuh indahnya. Namun sejak kemarin, kedua orang tuanya juga kakaknya mengabaikan Sarah dan terlihat sekali mereka sangat marah.
Sarah sudah melakukan berbagai cara untuk meminta maaf dan menjelaskan itu semua tidak benar, namun mereka tentu percaya pada Devano dengan bukti yg ada pada Devano. Dan William semakin percaya pada Devano saat William menemukan paper bag berisi lingerie di kamar Sarah.
Sarah juga sudah mati-matian menjelaskan bahwa itu milik Naina, tapi sekali lagi tak ada yg percaya.
Hingga akhirnya Sarah menyerah, dan membiarkan takdir yg mengambil alih sekarang.
Di meja makan semuanya sedang berkumpul, namun Sarah tak bergairah untuk menikmati sarapan bersama mereka mengingat bagaimana marahnya mereka pada Sarah.
"Sarah mau ke sekolah," ujar Sarah dan langsung meluncur keluar dari sana.
Jason yg melihat itu sebenarnya merasa kasihan pada putrinya tapi ia juga kecewa. Begitu juga dengan Venita dan Willian. Selama ini, Sarah adalah gadis kecil kesayangan mereka, Sarah begitu polos di mata mereka, dan ketika tahu apa yg sudah di perbuat Sarah, mereka semua menjadi sangat kecewa apa lagi pria nya adalah Devano, sahabat William yg sudah di anggap putra sendiri oleh Jason dan Venita.
Di depan, sopir Sarah sudah menunggu, namun saat saat Sarah hendak masuk kedalam mobil nya, tiba-tiba mobil Devano datang dan menghalangi mobil Sarah.
Sontak amarah Sarah memuncak, ia memang setuju menikah dengan Devano tapi ia masih tak menerima keluarganya yg marah padanya karena Devano. Dan Sarah bersumpah akan membalas Devano.
"Hello, my little girl, " sapa Devano setelah ia keluar dari mobilnya dan menghampiri Sarah yg masih berdiri di dekat mobilnya.
"Mau apa lagi?" ketus Sarah.
"Mau menjemput calon istriku," jawab Devano dengan entengnya sambil tersenyum polos.
Sarah hanya bisa menatap tajam Devano saat Devano tiba tiba menarik tangan Sarah dan membawa Sarah kembali masuk kedalam rumah.
"Selamat pagi semua..." sapa Devano yg langsung menarik perhatian semua orang. Dan semua nya menatap marah pada Devano, terutama William. Ia bahkan membanting sendok garpu ke piringnya dan hendak pergi namun Devano mencegahnya.
"Memang apa salah kami hingga kalian sangat marah?" tanya Devano yg tentu saja membuat semuanya semakin menatap tajam Devano.
"Masih nanya?" geram William.
"Iya, aku masih bertanya," jawab William dengan santai. "Hanya karena aku dan Sarah saling mencintai, kalian marah pada kami. Itu engga adil, memangnya siapa yg bisa mengatur hati pada siapa akan jatuh cinta, Om dan Tante pasti mengerti itu, kan?"
Jason dan Venita saling menatap.
Sedikit bocoran, kisah cinta Jason dan Venita juga tak mudah, hubungan mereka terhalang restu orang tua keduanya, karena keluarga Jason dan Venita adalah saingan bisnis tapi entah kenapa Jason dan Venita saling jatuh cinta dan mereka kawin lari.
Keduanya kembali ke keluarga mereka dan di terima lagi saat melahirkan William, dan perusahaan keduanya pun di gabungkan mengingat kedua nya sama sama pewaris tunggal dari keluarga masing-masing.
Sementara Sarah hanya bisa menghela napas berat, ia tak mengerti kenapa Devano bertindak seperti kekasih sejati saja.
"Kami hanya shock, Dev. Sarah masih kecil, dan kamu sudah...." Venita tak sanggup melanjutkan kata-katanya, anak gadisnya yg polos dan masih kecil sudah menyerahkan kesuciannya pada sahabat kakaknya, pria dewasa yg jarak usianya 9 tahun lebih tua dari Sarah.
"Aku lepas kendali saat itu, Tante. Maafkan aku," lirih Devano dengan mimik yg di buat menyesal dan Sarah yg melihat itu kembali ingin muntah.
Namun ia tak bisa berkata-kata lagi selain mengumpat dalam hati, karena mereka tak akan percaya padanya.
"Raja fitnah yg kejam!"
"Dan tolong, jangan marah lagi pada Sarah. Sarah sangat mencintai kalian, dan dia sangat sedih karena sudah membuat kalian kecewa, tapi sekali lagi ku tegaskan, itu salahku! Sarah ku tidak bersalah! "
"Sarah ku? Menjijikan!"
Sekali lagi, Sarah hanya bisa mengumpat dalam hati.
Namun tiba tiba Venita berdiri dan langsung memeluk Sarah.
"Maafin Mama, Mama cuma engga nyangka aja kenapa harus Devano, Sarah. Selama ini kalian bahkan hampir engga pernah saling sapa," ucap Mamanya dengan begitu tulus dan itu membuat Sarah semakin sedih.
Kenapa Devano mempermainkan keluarganya?
Jason juga berdiri dan memeluk istri dan putrinya.
"Tapi Devano pria yg baik sebenarnya," ucapnya yg membuat Devano tersenyum senang, sementara Sarah hanya bisa marah dalam diam.
"Jika kalian memang saling mencintai, kami merestunya. Tolong jaga gadis kecil kami, Dev," ujar Jason penuh harap, sekali lagi hal itu membuat Sarah sedih.
Tak pernah menyangka ternyata Devano adalah pria jahat yg tega mempermainkan perasaan keluarga yg selama ini sudah sangat baik pada Devano.
"Pasti, Om," jawab Devano dengan begitu meyakinkan. Sementara William yg sejak tadi hanya diam, kini pergi dengan marah. Masih tampak kemarahan di wajah William pada sahabat dan adiknya.
Setelah acara pelukan penuh haru itu, Devano meminta izin untuk mengantar Sarah ke sekolah yg langsung di izinkan dengan senang hati oleh Jason dan Venita.
"Aku engga nyangka kamu sejahat itu," ujar Sarah marah saat keduanya sudah dalam mobil. Devano menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dan ia tersenyum samar melihat kemarahan Sarah.
"Kamu tega mempermainkan perasaan kedua orang tuaku yg selama ini baik sama kamu, mereka bahkan menganggap kamu anak sendiri." Sarah masih menggerutu namun tak sedikitpun Devano membalasnya dan itu benar-benar membuat emosi Sarah meluap.
Dan perjalanan mereka menuju sekolah Sarah hanya di isi dengan umpatan, cacian dan seluruh unek-unek Sarah yg di abaikan oleh Devano.
"Setelah menikah nanti, aku akan mencincangmu hidup-hidup, aku akan menarik ususmu, merebusnya dan membuatnya jadi sup, akan ku buat sate hatimu yg tak berperasaan itu."
Sarah berkata dengan menggertakkan giginya sambil mengepalkan tangannya, sorot matanya pun memancarkan amarah yg seolah tak akan ada habisnya. Tapi tiba-tiba saja Devano tertawa dengan ancaman Sarah itu, ia menghentikan mobilnya tepat di depan sekolah Sarah.
Saat Sarah hendak keluar, tiba tiba Devano menarik Sarah dan ia langsung mencium bibir Sarah dengan begitu dalam, membuat Sarah hanya bisa melotot terkejut, dan saat Devano melepaskan ciumannya, Sarah hanya bisa mengerjap-ngerjapkan matanya.
Devano menciumnya... Aku akan buat rujak cingur pria mesum ini.
"Selain panas, kamu juga sadis, my little Sarah. I can't believe it," ucap Devano sambil terkekeh apa lagi melihat wajah Sarah yg sudah semerah tomat.
"Aku akan mengukus otak mesu mu itu." geram Sarah kemudian dengan cepat melompat keluar dari mobil Devano dan berlari sekencang mungkin.
Meninggalkan Devano yg kini menatap Sarah dengan tatapan lurus dan kosong, ekspresinya pun kembali datar dengan bibir yg kembali kaku.
▫️▫️▫️
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Rabiatuladawia Ade
kok sarah nyebut devano ngak pakai Kakak sih
mereka kan jauh banget o
perbedaan umur nya
ngak sopan aahh
meski pun mereka sedang bermusuhan
2023-06-27
0
Qaisaa Nazarudin
Masih misterius,Niat sebenarnya Devano itu apa sih??🤫🤫🤫Pasti ada apa2 nya..
2023-06-20
0
Qaisaa Nazarudin
Lebih percaya org luar dr anak sendiri tanpa menyelidiki nya terlebih dahulu, Sarah juga masih kecil tapi keingintahuannya itu yg tdk bagus,apalagi punyai temen kayak Naina hadeeuuh🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-06-20
0