Tiga bulan yg lalu....
Sarah dan Naina menonton film Truth Or Dare di kamar Sarah. Di tengah asyiknya film itu di putar di laptop Sarah, terdengar deru mobil di bawah.
"Siapa yang datang siang-siang begini?" tanya Naina kemudian ia mengintip dari jendela kamar Sarah "Wow sang dewa yunani!" serunya yg membuat Sarah langsung menyusul Naina, ia melihat mobil Devano yg beriringan dengan mobil William memasuki pekarangan rumahnya.
"Dewa yunani masak gay!" seru Sarah mengejek
Naina sering main kerumah Sarah, seperti Devano yg juga sering kesana untuk bertemu dengan William.
Dan memang beredar gosip bahwa Devano adalah seorang gay karena tak pernah sekalipun terlihat bersama seorang wanita. Devano pria yg sangat dingin dan hidupnya hanya sibuk dengan bisnis dan bisnis, ia bahkan enggan menanggapi gosip yg beredar tentang dirinya.
Sarah juga meyakini bahwa Devano gay dan ia juga khawatir bagaiamana jika Devano menyukai kakaknya yg tampan? Namun Naina meyakini sebaliknya, Naina yakin Devano tidak gay, dan mungkin dia punya masa lalu yg menyakitkan hingga membuat ia tak ingin menjalin hubungan dengan seorang wanita, ya karena sudah banyak yg seperti itu, fikir Naina.
"Bagaiamana kalau kita buktikan itu? Dari pada kita penasaran setengah mati?" tanya Naina.
"Bagaimana caranya?" Sarah balik bertanya karena ia juga sangat penasaran. Jika terbukti Devano gay, maka Sarah harus segera menjuahkan kakaknya dari Devano, ia bertekad akan hal itu!
"Aku punya ide!" seru Naina saat dia melihat gaun yg sangat cantik milik Sarah. Gaun itu akan Sarah kenakan di pesta anniversary kedua orang tuanya besok malam, dan mereka mengadakan pesta topeng.
"Apa?" tanya Sarah penasaran dan ia ikut memandangi gaunnya
"Salah satu dari kita, harus bisa membuktikan apakah Devano gay atau engga. Caranya, dengan merayunya, kalau bisa, harus sampai buat dia horny. Haha haha."
"Ih, Najis!" bantah Sarah sambil bergidik ngeri membayangkan ia akan merayu Devano "Kamu aja lah!"
"Kita harus adil dong, sini deh..." Naina menarik Sarah agar duduk di lantai, sementara Naina mengambil botol minum yg sudah kosong.
"Mau main Truth Or Dare?" tanya Sarah.
"Engga, pilihannya cuma satu, Dare!" tegas Naina "Jadi gini, pada siapa botol ini mengarah, ya dia yg harus melaksanakan tantangan ini!"
"Engga mau lah, kita berdua kan sama-sama mau make love sama suami kalau udah nikah."
"Engga sampai make love, kok. Cuma rayu doang, foreplay, itu aja udah lebih dari cukup untuk membuktikan seberapa jantan Devano Lake itu," tutur Naina meyakinkan.
"Penting banget ya? Lagian dia gay atau engga, itu bukan urusan kita," gerutu Sarah.
"Lah, penting buat kaka mu. Katanya kamu takut kalau Devano gay dan malah suka sama Kak Will, ya secara mereka sering bersama gitu. Untung aja Kak Will punya pacar, kalau engga, Kak Will juga pasti di gosipin gay dan punya hubungan sama Devano. Dan ini juga untuk memuaskan rasa penasaran kita."
Sarah terdiam dan memikirkan kata-kata Naina yg memang ada benar nya. Sarah menggigit bibirnya dan berfikir keras, haruskah ia terima tantangan itu?
"Okay!" serunya kemudian yg langsung membuat Naina tertawa girang. "Jadi gimana caranya kita merayu Devano?"
"Bukan kita, tapi salah satu dari kita. Hehe, " ujar Naina yg membuat Sarah mendelik "Jadi, di pesta nanti, kita harus cari kesempatan untuk mendekati Devano dan menarik perhatiannya, pesta nya di hotel kan, kita bisa giring dia ke salah satu kamar hotel, kalau dia mau atau terpancing gairahnya, artinya dia engga gay. Tapi kalau dia menolak, yaaa... Fix, he's a gay. Dan karena kita menggunakan topeng, dia pasti engga ngenalin kita."
"Terus gimana kalau sampai ke bablasan ke make love?"
"Engga akan, kita harus siap-siap kabur, pokoknya engga akan kesana. Nanti kita saling bantuin aja." Naina meyakinkan.
Sarah kembali memikirkan rencana Naina yg jujur saja terdengar sangat gila di telinganya, selama ini, bisa di hitung dengan jari berapa kali ia dan Devano bertegur sapa. Dan bagaiamana bisa dia merayu Devano dan membuatnya horny?
"Sarah, kok malah melamun. Setuju engga neh?"
"Iya deh, tapi aku yg putar botolnya!" seru Sarah, ia curiga dengan Naina yg akan dengan sengaja membuat botol itu tertuju padanya secara Naina punya pacar. Tak seperti Sarah yg sudah menjadi jomblo karatan. Bukan karena dia tidak laku, tapi karena sampai saat ini tak ada yg membuat Sarah bergairah untuk memiliki kekasih.
Sarah memutar botolnya dan dalam hati ia terus berdoa semoga botol itu tak mengarah padanya. Dan...
"Oh Gosh...." Sarah berteriak tak percaya, botol itu mengarah tepat padanya, Naina tertawa girang dan ia bahkan melompat senang.
"Dek..." tawa Naina terhanti seketika saat William masuk begitu saja ke kamar Sarah. Dan yg lebih mengejutkan Sarah, Devanon ikut masuk, sontak Sarah langsung menarik kain dan menutupi tubuhnya karena ia hanya mengenakan kaos singlet di padukan dengan hotpants.
"Ada apa, Kak?" tanya Sarah masih duduk bersila sementara Naina pelan-pelan ikut duduk.
"Kalian rame amat, kirain ada apa. Main Truth Or Dare?" tanya William yg melihat botol minum didepan Sarah. Sarah menjadi gelagapan dan ia langsung menggeleng namun kemudian mengangguk.
"Jangan yg aneh-aneh lho ya, bahaya buat kalian nanti." William menegaskan.
Sementara Devano. Pria itu menatap Sarah terang terangan. Membuat Sarah merasa risih, bukan karena apa, tapi karena sejak pagi Sarah belum mandi dan wajah nya juga pasti kusam.
"Engga kok, Kak. Aman, cuma main-main" jawab Naina sambil cengengesan, menampilkan sederetan giginya yg putih.
"Ya udah, lanjutin mainnya. Jangan lupa makan siang." Sarah mengangguk lagi dan William segera keluar yg langsung di ikuti Devano. Namun sebelum Devano keluar, ia sempat menoleh pada Sarah, menarik sudut bibirnya dan menatap Sarah dengan begitu misterius. Namun Sarah segera menepis pemikiran itu.
"Mungkin hanya perasaan ku saja. "
.........
Pesta anniversary pasangan Fergueson berlangsung sangat meriah. Ballroom besar dan megah itu di penuhi oleh pasangan pasangan yg sedang berdansa.
"Dia sendirian, ini saatnya!" bisik Naina pada Sarah. Sementara Sarah tampak sangat gugup, tidak mungkin ia melakukan hal gila itu di pesta anniversary kedua orang tuanya.
"Aku engga mau, batalkah saja tantangan gila ini!" seru Sarah sambil melirik Devano yg sedang menyesap champagnenya.
"Oh come on, Bebs. Ini hanya permainan, setelah malam ini, kita akan bertindak seolah engga terjadi apa apa, kita akan melupakan semuanya." Naina merayu seperti anak setan yang sudah pro.
"Tapi bagaiamana kalau ketahuan?"
"Engga akan, dan ganti topengmu!" Naina melepaskan topeng berwarna putih itu karena memang topeng itu tak terlalu lebar dan Sarah masih bisa di kenali.
Kemudian Naina memakaikan topeng yg lebih lebar dengan hiasan bulu bulu yg sangat indah di dahinya, topeng itu menutupi separuh wajah Sarah. Dan sebagai penyamaran terakhir, Naina mengoleskan lipstick merah terang di bibir Sarah.
"Wow, kamu seperti wanita 26 tahun yg sangat matang dan menggairahkan, bukan gadis 16 tahun yg unyu-unyu. Lake engga akan ngenalin kamu, bebs!" seru Naina penuh percaya diri namun itu tak cukup menghibur Sarah.
Sarah sendiri mengenakan sebuah gaun panjang berbahan satin, berwarna putih dengan lapis brokat tanpa lengan, dengan heels warna senada yg membuat Sarah semakin terlihat dewasa.
Sementara Naina mengenakan gaun berwarna putih tulang dengan tali kecil di Kedua pundaknya dengan panjang yg hanya di bawah lutut, di padukan dengan heels warna senada.
"Tapi, Naina ... aku...."
"Aku apa lagi?" tanya Naina tak sabaran. Karena Naina sendiri sangat penasaran dengan apa yg akan terjadi.
"Aku engga tahu cara ciuaman apa lagi foreplay," bisik Sarah yg langsung membuat Naina membekap mulutnya sendiri karena ia hampir saja tertawa terbahak bahak.
"Ugh! Kenapa engga ngomong dari kemren?"
▫️▫️▫️
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
asih nuzuliana
👍👍👍👍
2023-06-02
0
Athallah Linggar
biang keroknya naina tuh,pagian anak umur 16 ko kelakuan kya perempuan dewasa Kebablasan tuh pd
2022-10-14
0
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
hanya foreplay🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️awas kamu Sarah😁
2022-08-24
0