Cameliea Apartement
Basement apartemen mewah itu tak cukup sepi. Ada kendaraan yang berlalu lalang dan sesekali terdengar senda gurau dari beberapa orang. Kebanyakan dari mereka jelas berpenampilan mewah dan benar-benar mencerminkan status mereka, sebagai pengusaha, model dan idola yang tinggal di apartemen mewah, Cameliea. Mobil itu berhenti didepan sebuah tempat, disamping pilar besar bertuliskan angka 1, Dareen dan Aileen turun dari mobil itu, diikuti oleh Lyonne dibangku pengemudi.
"Lyon, terima kasih sudah mengantarkanku dan Aileen. Apa kamu ingin mampir sebentar?"
Pertanyaan Dareen disambut gelengan kepala oleh Lyonne, "Mungkin lain kali Reen. Aku masih harus kembali keperusahaan, ada beberapa urusan yang belum kuselesaikan."
Lyonne menghentikan ucapannya sebentar, "Mungkin lain kali aku juga akan menyapa suamimu itu."
"Kalau begitu, aku pamit ya." Kata Lyonne.
"Berhati-hatilah dijalan," nasihat Dareen membuat pria tampan itu menganggukkan kepalanya dengan senyuman, sebelum beralih memandang Aileen yang balas memandangnya dengan sepasang manik yang berbinar.
"Papa Lyon, lain kali temani Aileen bermain ya?" ajak Aileen.
Lyonne mencondongkan tubuhnya sedikit kebawah, dan mengusap surai Aileen.
"Tentu saja papa Lyon akan menemani Aileen bermain kedepannya. Papa Lyon pergi dulu ya, sampai jumpa~" pamitnya.
Aileen melambaikan tangannya dengan ceria, "Sampai jumpa papa Lyon!"
Melambaikan tangannya hingga mobil Lyonne tak lagi terlihat, Aileen menurunkan tangannya dan menoleh memandang sang mama dengan senyuman.
Dareen yang melihanya sedikit terkekeh, "Apa Aileen suka dengan paman Lyon?"
Aileen mengangguk, "Suka! Papa Lyon sangat baik dan menyenangkan! Aileen boleh ya ma, bertemu dengan papa Lyon lagi?"
"Boleh, tapi tidak baik memanggil orang lain dengan panggilan papa seperti itu. Paman Lyon pasti tidak nyaman." Kata Dareen.
Aileen membalas kata-kata Dareen, "Tidak ma~ Papa Lyon bilang senang jika Aileen memanggilnya dengan panggilan papa. Aileen juga suka panggil papa Lyon dengan panggilan papa~"
Dareen memandang lembut Aileen dan menghela napas pasrah untuk benar-benar berpikir. Bagaimana putranya bisa memanggil orang lain dengan panggilan papa semudah dan seceria itu ya?
...***...
Karena Azraell belum kembali keapartemen, Dareen dan Aileen masih duduk menonton televisi diruang utama, karena itu memang masih terlalu awal untuk tidur. Keduanya memeluk bantal, dengan sesekali perhatian Dareen teralihkan pada layar ponselnya.
"Mama, mama besok temenin Aileen ya? Jean bilang mami sama papinya bakalan datang kesekolah karena sama-sama ingin melihat Jean tampil dipanggung." Cerita Aileen.
"Mama pasti datang sayang. Hanya saja, papa Azra tidak bisa datang karena sibuk. Lagipula, papa Azra sudah berjanji pada Aileen akan mengajak ke kebun binatang kan? Jadi jangan sedih ya?" bujuk Dareen ketika jelas merasakan bahwa putranya itu nampak sedih.
Aileen menganggukkan kepalanya dengan senyuman lima jari, "Iya ma. Aileen tahu kalau kok, kalau papa Azra sibuk."
Dareen mengusap hangat surai lembut Aileen dan anak laki-laki itu hanya menikmati elusan lembut Dareen. Atensi Dareen teralihkan setelah ponselnya berdering, dan notifikasi pesan muncul dilayar ponsel mahal itu.
[Malam ini aku akan menginap diapartemen Eri dan tidak akan pulang. Jika Aileen bertanya, bilang saja aku lembur dan tidur diperusahaan. Jika ada sesuatu yang mendesak, hubungi saja.]
^^^[Baiklah.]^^^
Suaminya menginap dirumah wanita lain?
Tentu saja jika orang lain yang mendapat kabar seperti ini dari orang lain jelas akan menangkap bahwa suaminya selingkuh. Tapi, Dareen tidak masalah dengan hal itu. Toh, wanita itu memang wanita yang dicintai oleh Azraell, dan dirinya pun sebagai istri kontrak tak berniat mengurusi kehidupan suaminya itu.
Entah Azraell ingin memiliki dua, lima atau bahkan sepuluh kekasih diluaran sana, selama pria itu tidak menyentuh batas kehidupan pribadinya, Dareen tak akan masalah dengannya, bahkan jikq mereka masih memiliki status suami istri dimata hukum dan orangtua mereka.
Merasa tak ada yang penting lagi, Dareen meletakkan ponselnya dan melanjutkan menonton tayangan televisi bersama dengan Aileen. Dengan sesekali diiringi tawa dan pekikan Aileen juga termasuk dirinya.
...***...
Terbangun dari tidurnya, Dareen merentangkan lengannya selama dua detik sebelum menariknya kembali dan mengambil posisi duduk. Setelah dua detik mengumpulkan kesadarannya, Dareen menurunkan kakinya kelantai dan perlahan berjalan menuju kamar Aileen.
Tentu saja, yang didapati Dareen adalah gundukan selimut diatas tempat tidur. Dareen perlahan mendekatinya, melingkarinya dengan pelukan hangat sembari menarik selimut yang menutupi wajah Aileen. Anak laki-laki itu nyatanya masih pulas dalam alam mimpinya.
"Aileen, bangun sayang." Panggil Dareen penuh kelembutan.
Tidak mendapat balasan, Dareen mendaratkan beberapa kecupan dipipi dan kening Aileen. Dengan metode ini, nampaknya Aileen benar-benar terusik dari tidurnya, perlahan membuka matanya hingga mendapati pemandangan Dareen tersenyum lembut kearahnya.
"Mama, lima menit lagi~" rengeknya.
Dareen masih mengganggu Aileen, "No sayang. Apa kamu mau terlambat kesekolah? Hari ini, kita akan bersenang-senang disekolah bukan?"
Mendengar perkataan Dareen, Aileen tersadar bahwa hari ini akan ada perayaan disekolahnya, dan Aileen jelas menantikan waktu dimana dia akan melakukan solo, menyanyikan sebuah lagu yang telah dipelajarinya dan dilatihnya selama berhari-hari. Dia tidak bisa terlambat. Jadi secepat kilat Aileen bangun, membalas kecupan dipipi kanan dan kiri Dareen sebelum berakhir didalam kamar mandi.
Dareen memandangnya dengan beberapa berkedip, sebelum menggelengkan kepalanya dengan sedikit senyuman, "Anak itu~"
Berjalan keluar, Dareen menyiapkan sarapan didapur. Mengeluarkan lembaran roti, Dareen melapisinya dengan lembar keju, telur mata sapi sedikit saus dan beberapa lembar daun selada. Tak lupa, potongan tomat yang pada akhirnya ditutup kembali menggunakan lembaran roti. Meletakkannya diatas piring, Dareen beralih menyiapkan bekal makan siang untuk mereka disekolah.
Dareen hanya berniat membuat makanan sederhana. Bento, benar. Dareen mengambil kotak makan kayu persegi dari laci, mengisi satu kotak didalamnya dengan nasi. Menuju kompor, Dareen menumis udang dengan sedikit saus pedas dan menggunakan cukup banyak lada hitam didalamnya, dan menatanya dikotak yang ada disisi nasi. Dikotak lainnya, Dareen menyiapkan rebusan sayur dengan jamur tanpa kuah, dan dikotak terakhir, ada bola-bola daging berisi keju dan sayuran yang telah disiapkannya sebelum tidur kemarin.
Itu adalah makanan kesukaan Aileen. Terutama, bola daging isi keju.
Menyiapkan satu kotak makan siang untuk dirinya sendiri, Dareen hanya menyiapkan bekal yang lebih sederhana. Nasi goreng jamur dengan rumput laut kering. Dareen menjadikan makanan ini sebagai makanan kesukaannya, karena dia menyukai rasa gurih dari jamur dan rumput laut kering. Tentu saja sebagai pelengkap, dalam nasi gorengnya terdapat potongan wortel dan kacang polong.
"Mama, Aileen sudah siap~"
Begitu meletakkan apron dan menoleh, Dareen mendapati sosok Aileen berdiri disampingnya dengan balutan seragam biru putih yang nampak menggemaskan.
Dareen tersenyum, "Anak mama sangat rajin. Tunggu mama mandi dan ganti baju sebentar ya? Sarapannya ada diatas piring sarapan dulu~"
"Siap ma~" balas Aileen riang.
Meninggalkan Aileen yang memulai sarapannya, Dareen menjalani ritual mandinya selama limabelas menit. Dan keluar lengkap dengan kemeja lemon polos dan celana panjang berwarna putih. Dipinggangnya, ikat pinggang hitam menambah gaya elegannya. Dareen kemudian duduk didepan meja rias, menyisir surai pirang panjangnya rapi dan tak lupa mengaplikasikan bedak tipis dan lipstik merah muda alami dibibirnya agar tak terlihat pucat.
Bila orang lain melihatnya, hanya akan ada satu kata untuk menggambarkan sosok Dareen, Indah.
"Mama, ada orang didepan!" Aileen dengan cepat menerobos kamar Dareen dan Azraell, membuat wanita itu menoleh.
"Siapa sayang?" tanyanya.
Aileen menggelengkan kepalanya, dan memberikan jalan Dareen untuk membuka pintu. Ketika Dareen menempelkan ibu jarinya ke knop pintu dan membuka pintu, Dareen sedikit terkejut saat melihat siapa yang ada didepan pintu apartemennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments